TERHADAP
PERAWATAN
PALIATIF
GROUP 7
Palliative Care (Perawatan palliative)
AGAMA KRISTEN
AGAMA BUDDHA
AGAMA ISLAM
Dalam Agama Katolik, tidak ada larangan bagi
AGAMA KATOLIK orang sakit untuk menjalani dan pengobatan paliatif,
selama pengobatan – pengobatan ini dapat
menyembuhkan atau membuat keadaan menjadi lebih
baik. Hal ini berdasarkan pada landasan ajaran agama
Katolik, yaitu Hukum Cinta Kasih dan KGK 1506 – 1510,
dimana Kristus mengajak para murid – muridnya dan juga
gereja untuk menyembuhkan dan merawat para orang –
orang sakit.
Dengan pengurapan orang sakit
Proses intervensi
terhadap pasien
krisis atau terminal
menjalani
kehidupan
mendekatkan selanjutnya
diri pada Allah dengan lebih
mengakui tekun salat bermakna
kesalahan
(taubatan Proses ini mampu mengantarkan pasien
nasuha) mendapatkan kondisi psikologis positif dan
mampu meningkatkan kualitas hidup pasien
terutama dalam menangani masalah psiko-
sosiospiritual pasien. Peningkatan kualitas
hidup pasien inilah yang berarti terwujudnya
palliative care.
Jika pasien • Seteloh kematian, tubuh dianggap scbagai milik Allah
SWT.
Menghentikan hasrat
Cara untuk menghentikan hasrat adalah dengan
mengikuti jalan mulia berunsur delapan:
• keyakinan yang benar,
• tujuan yang benar,
• ucapan yang benar,
• perilaku yang benar,
• penghidupan atau mata pencaharian yang benar,
• usahayang benar,
• perhatian yang benar, dan
• meditasi yang benar.
Pentingnya Dukungan Buddha juga menjelaskan bahwa perawat juga
Spiritual Perawat diharapkan untuk merawat kondisi batin pasien. Dalam
Menurut Buddha profesi perawatan dengan memasukkan elemen
SPIRITUAL dalam pembicaraan perawat.
•
TERIMA
KASIH
SEMUA