Anda di halaman 1dari 17

TINJAUAN AGAMA

TERHADAP
PERAWATAN
PALIATIF

GROUP 7
Palliative Care (Perawatan palliative)

bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan


keluarga mereka dalam menghadapi masalah/penyakit
yang mengancam jiwa, melalui pencegahan, penilaian
sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah, fisik,
psikososial dan spiritual (Kemenkes RI Nomor 812, 2007).
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Agama Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.

Dari sudut pandang keagamaan, baik


agama Islam, Kristen, Katholik,
Hindu, maupun Buddha tidak
menentang tindakan perawatan
paliatif.
Tinjauan Tiap
Agama
Tentang
Perawatan
Paliatif
AGAMA KATOLIK

AGAMA KRISTEN

Tinjauan Tiap Agama


Tentang Perawatan
Paliatif

AGAMA BUDDHA

AGAMA ISLAM
Dalam Agama Katolik, tidak ada larangan bagi
AGAMA KATOLIK orang sakit untuk menjalani dan pengobatan paliatif,
selama pengobatan – pengobatan ini dapat
menyembuhkan atau membuat keadaan menjadi lebih
baik. Hal ini berdasarkan pada landasan ajaran agama
Katolik, yaitu Hukum Cinta Kasih dan KGK 1506 – 1510,
dimana Kristus mengajak para murid – muridnya dan juga
gereja untuk menyembuhkan dan merawat para orang –
orang sakit.
Dengan pengurapan orang sakit

Gereja dalam keseluruhannya menyerahkan si sakit


kepada kemurahan Tuhan, agar Ia menguatkan dan
meluputkannya.
Perawat dari segi rohani kristen adalah suatu
panggilan untuk menolong sesama sebagai insan ciptaan
AGAMA KRISTEN
yang Maha kuasa,panggilan sebagai seorang perawat
terlepas dari menolong dari sisi fisik dan tidak melupakan
sisi psikologis bahkan rohani spiritual kristen untuk
memberikan dukungan spriritual,sehingga pasien paliatif
betul – betul merasakan asuhan keperawatan dengan
dasar kasih Yesus untuk memperoleh pemulihan iman dan
yakin bahwa ada kuasa yang dasyat dibalik semua situasi
yang dialami melalui jamahan rohani kristen melalui
perawat.
Atas dasar KASIH

Proses intervensi
terhadap pasien
krisis atau terminal

Kerelaan dan Memberikan Memberikan


empati dukungan emosi dorongan semangat
Dalam agama – Penyakit dan kematian adalah sebagai akibat dari dosa
Adam. Seseorang dengan sadar harus memilih Tuhan,
Protestan, terdapat dan dapat mengetahui dan merasa bahwa ia dapat
masuk dalam kerajaan Allah setelah ia meninggal.
berbagai – Penyakit adalah suatu penguasaan iblis atas diri kita dan
perbedaan melalui doa diusahakan agar iblis itu keluar.

pandangan – Penyakit adalah suatu huku.man yang dijalani manusia


karena kesalahannya.
terhadap penyakit • Jika pasien kristen meninggal:
dan kematian. – Ritual sangat beragam diantara kelompok mungkin
Contoh: memberikan komuno terakhir.
– Memilih penguburan daripada kremasi.
Perawatan paliatif dalam agama Islam menggunakan
AGAMA ISLAM
Metode Counselling

Konseling Islam yang dilakukan diarahkan pada


peningkatan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan pada
pasien dengan peyakit terminal terhadap ajaran Islam, seperti

menjalani
kehidupan
mendekatkan selanjutnya
diri pada Allah dengan lebih
mengakui tekun salat bermakna
kesalahan
(taubatan Proses ini mampu mengantarkan pasien
nasuha) mendapatkan kondisi psikologis positif dan
mampu meningkatkan kualitas hidup pasien
terutama dalam menangani masalah psiko-
sosiospiritual pasien. Peningkatan kualitas
hidup pasien inilah yang berarti terwujudnya
palliative care.
Jika pasien • Seteloh kematian, tubuh dianggap scbagai milik Allah
SWT.

muslim • Pakailah sarung tangan untuk menghindari kontak


langsung dengan tubuh. Tubuh hams menghadap
meninggal Mekkah (Timur) dan kcpala harus berbalik ke arth bahu
kanan sebclum rigor mortis.
• Anda mungkin sisir rambut. meluruskan tungkai,
menghapus peralatan dan menutupi tubuhnya dengan
kain putih, tapi keluarga akan ingin melakukan cuci clari
tubuh,
• Pos pemeriksaan mayat hanya dibolehkan jika hukum
memerlukan itu.
• Ma-salah donasi organ. keluarga mungkin setuju atau
tidak. • Umat Islam selalu dikubur dalam waktu 24 jam
duri kematian.
Agama Buddha tidak memandang kematian sebagai
AGAMA BUDDHA akhir dari segalanya, artinya pada saat kita meninggal
pada kehidupan ini, kita akan lahir menjadi makhluk lain
di kehidupan yang selanjutnya. Maka dari itu, pada saat
seseorang berada pada stadium terminal, maka
seharusnya pasien dianjurkan untuk melakukan kebaikan
sebanyak mungkin agar ia dapat terlahir di alam yang
bahagia di kehidupan yang selanjutnya. Agama Budha
mengajarkan Cara untuk mengakhiri penderitaan adalah
dengan

Menghentikan hasrat
Cara untuk menghentikan hasrat adalah dengan
mengikuti jalan mulia berunsur delapan:
• keyakinan yang benar,
• tujuan yang benar,
• ucapan yang benar,
• perilaku yang benar,
• penghidupan atau mata pencaharian yang benar,
• usahayang benar,
• perhatian yang benar, dan
• meditasi yang benar.
Pentingnya Dukungan Buddha juga menjelaskan bahwa perawat juga
Spiritual Perawat diharapkan untuk merawat kondisi batin pasien. Dalam
Menurut Buddha profesi perawatan dengan memasukkan elemen
SPIRITUAL dalam pembicaraan perawat.

Cara-cara yang paling bagus untuk


menenangkan perasaan takut ini adalah
dengan mengalihkan perhatian kepada
Dhamma. Dalam pengawasannya, perawat
Isu utama saat menjelang ajal bagi
diharapkan memberikan bimbingan
banyak pasien dan keluarga beragama
spiritual kepada pasien sebagai suatu
Buddha adalah untuk
bagian dan paket dari kewajiban seorang
mempertahankan kesadaran sehingga
perawat.
pasien dapat “mengisi benak mereka
dengan pemikiran yang sehat”
(Ratanakul, 1991, hlm. 396).
Agama hindu • Bagi orang-orang yang beragama Hindu dikatakan
bahwa penyakit adalah akibat dari dewa-dewa yang
marah atau kuasa-kuasa yang Iain. Penyakit harus
dihindari dan dilawan dengan cara membawa
persembahan-persembahan bahan melalui pembacaan
mantera. Setelah kematian maka manusia akan
kembali muncul di bumi baik dalam bentuk manusia
atau binatang (reinkarnasi), sampai rohnya menjadi
sempurna.
• Jika pasien hindu meninggal:
– Jenazah mungkin harus dibaringkan di lantai.
– Pendeta akan mengikatkan benang sekitar leher atau
pergelangan tangan (jangan dilepaskan).
– Keluarga akan memandikan jenazah sebelum dikramasi.

•  
TERIMA
KASIH
SEMUA

Anda mungkin juga menyukai