Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK V RHD

NAMA-NAMA KELOMPOK :
ARI EFENDI : 201801049
REGINA VIRANTIKA : 201601131
FITRAHAITUNNUFUS : 20180105
DINO JULIANTO PAS : 201801055
NOVITA TANDI : 201801074
SITI HADIJAH : 201801086
WAHYUNI : 201801090
A. Anatomi Fisiologi Jantung
Jantung adalah sebuah organ berotot
dengan empat buah ruang yang terletak di
rongga dada, di bawah perlindungan tulang
iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Ruang
jantung terdiri atas dua ruang yang berdinding
tipis disebut atrium (serambi) dan dua ruang
yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
(Muttaqin, 2009). per menit, menyemburkan
sekitar 70 ml darah dari kedua ventrikel per
detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5 L/
menit (Smeltzer dan Bare, 2002).
A. Konsep Medis
1. Definisi
Penyakit jantung reumatik (Reumatic Heart
Disease) merupakan penyakit jantung didapat
yang sering ditemukan pada anak. Penyakit
jantung reumatik merupakan kelainan katup
jantung yang menetap akibat demam reumatik
akut sebelumnya, terutama mengenai katup
mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai
katup trikuspid, dan tidak pernah menyerang
katup pulmonal. Penyakit jantung reumatik
dapat menimbulkan stenosis atau insufisiensi
atau keduanya.
2. Aspek Epidemiologi
Penyakit jantung rematik menyebabkan
setidaknya 200.000-250.000 kematian bayi
premature setiap tahun dan penyebab umum
kematian akibat penyakit jantung pada anak-
anak dan remaja di negara berkembang.2
Dalam laporan WHO Expert Consultation
Geneva, 29 Oktober–1 November 2001 yang
diterbitkan tahun 2004 angka mortalitas
untuk PJR 0,5 per 100.000 penduduk
di negara maju hingga 8,2 per 100.000
penduduk di negara berkembang di daerah
Asia Tenggara diperkirakan 7,6 per 100.000
penduduk. Diperkirakan sekitar 2.000-
332.000 penduduk yang meninggal diseluruh
dunia akibat penyakit tersebut. Prevalensi
demam rematik di Indonesia belum diketahui
secara pasti, meskipun beberapa penelitian
yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa
prevalensi penyakit jantung rematik berkisar
antara 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah.
3. Penyebab
Penyebab terpenting dari penyakit jantung reumatik
adalah demam reumatik. Demam reumatik merupakan
penyakit vaskular kolagen multisistem yang terjadi
setelah infeksi Streptococcus grup A pada individu yang
mempunyai factor predisposisi. Keterlibatan
kardiovaskuler pada penyakit ini ditandai oleh inflamasi
endokardium dan miokardium melalui suatu proses
autoimunne yang menyebabkan kerusakan jaringan.
Inflamasi yang berat dapat melibatkan perikardium.
Valvulitis merupakan tanda utama reumatik karditis yang
paling banyak mengenai katup mitral (76%), katup aorta
(13%) dan katup mitral dan katup aorta (97%). Insidens
tertinggi ditemukan pada anak berumur 5-15 tahun.
4. Patofisiologi

Streptococcus beta hemolyticus grup A dapat


menyebabkan penyakit supuratif misalnya faringitis,
impetigo, selulitis, miositis, pneumonia, sepsis nifas
dan penyakit non supuratif misalnya demam rematik,
glomerulonefritis akut. Setelah inkubasi 2-4 hari, invasi
Streptococcus beta hemolyticus grup A pada faring
menghasilkan respon inflamasi akut yang berlangsung
3-5 hari ditandai dengan demam, nyeri tenggorok,
malaise, pusing dan leukositosis. Pasien masih tetap
terinfeksi selama berminggu-minggu setelah gejala
faringitis menghilang, sehingga menjadi reservoir
infeksi bagi orang lain.
5. Manifestasi Klinis

Untuk diagnosis rheumatic fever


digunakan kriteria Jones yang pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1944,
dan kemudian dimodifikasi beberapa
kali. Kriteria ini membagi gambaran
klinis menjadi dua, yaitu manifestasi
mayor dan minor.
6. Klasifikasi

Berdasarkan klasifikasinya rheumatic heart disease


atau penyakit demam rematik dapat dibagi dalam 4
stadium menurut Ngastiyah, 1995:99 adalah:
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium I

d. Stadium IV
7. Pencegahan

Lingkungan yang padat, sanitasi yang buruk,


minimnya akses kesehatan menjadi faktor risiko
penyakit demam rematik. Oleh karena itu, upaya
pencegahan yang utama adalah menjaga
higienitas diri dan lingkungan tempat tinggal.
Prevensi penanganan demam rematik akut dan
penyakit jantung rematik dibagi menjadi tiga,
yaitu pencegahan :
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
8. Penatalaksanaan
a. Terapi Antibiotik t
b. Terapi Anti Inflamasi
c. Diet dan Aktivitas
d. Terapi Operatif
9. Komplikasi
a. Gagal jantung pada kasus yang berat.
b. Dalam jangka panjang timbul penyakit
demam jantung
c. Reumatik.
d. Aritmia.
e. Perikarditis dengan efusi.
f. Pneumonia rematik
10. Farmakologi

Pengobatan Demam Reumatik


Pengobatan demam reumatik bertujuan untuk
meredakan gejala dan mencegah kekambuhan
penyakit. Metode pengobatan yang dilakukan
adalah dengan pemberian obat-obatan berikut
ini:
a. Obat antibiotic
b. Obat antiradang
c. Obat antikejang
11. Terapi Komplementer
Penggunaan Terapi Komplementer Fish Oil
Dalam Menurunkan Nyeri Akibat Inflamasi
Pada Rheumatoid Arthritis. Terapi
komplementer ini di ambil untuk
menyembukan komplikasi dari penyakit
jantung rematik. Penjelasan lebih lengkap
dari terapi komplementer ini ada pada
jurnalnya.
C. Proses Keperawatan

1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan Riwayat penyakit dahulu :
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Riwayat kesehatan lingkungan
f. Imunisasi
g. Riwayat nutrisi
h. Pemeriksaan fisik Head to Toe:
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera
biologis. Ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri dada.
b. Hipertermia berhubungan dengan proses
penyakit. Ditandai dengan peningkatan suhu
tubuh yaitu 38 derajat celcius.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik ditandai dengan pasien cepat
lelah saat melakukan aktivitas berlebihan
3. Intervensi

a.Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis.


Ditandai dengan pasien mengeluh nyeri dada
Manajemen nyeri :
Kaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi lokasi,
karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, intensitas/beratnya nyeri,
dan factor presipitas.
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab, berapa
lama terjadi, dan tindakan pencegahan.
Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (misalnya :
relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi musik, distraksi
imajinasi terbimbing, masase)
Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri.
Kolaborasi pemberian analgetik
b.Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.
Ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yaitu 38
derajat celcius.
1). Penanganan Hipertermia
2). Observasi suhu sesering mungkin
3). Observasi tekanan darah, nadi, dan frekuensi
nafas
4). Observasi penurunan tingkat kesadaran
5). Observasi adanya aritmea Berikan anti piretik
6). Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
demam
7). Selimuti klien
8). Berikan cairan intravena
9). Kompres klien pada lipatan paha dan aksila
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
ditandai dengan pasien cepat lelah saat melakukan
aktivitas berlebihan.
1) Manajemen energy
2) Tentukan keterbatasan klien terhadap aktivitas
3) Dorong pasien untuk menggungkapkan perasaan tentang
keterbatasan
4) Motivasi untuk melakukan periode istirahat dan aktivitas
5) Rencanakan periode aktivitas saat klien memiliki banyak
tenaga
6) Bantu klien untuk bangun dari tempat tidur atau duduk
dismaping tempat tidur atau berjalan
7) Bantu klien untuk mengidentivikasi aktivitas yang lebih
disukai
8) Evaluasi program peningkatan tingkat aktivitas
Discharge Planning

a. Evaluasi kesiapan untuk pulang. Faktor yang dikaji adalah sebagai


berikut:
1) Kebutuhan obat yang stabil (memenuhi kebutuhan obat dengan
stabil).
2) Masukan nutrisi dan pertumbuhan yang adekuat.
3) Rencana pengobatan medis yang realistik untuk di rumah
b. beri instruksi pemulangan kepada keluarga yaitu:
1) penjelasan tentang penyakit, (menjelaskan masalah penyakit pasien
pada keluarga).
2) Kebutuhan makan (membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
makannya).
3) Kapan harus memanggil dokter, (menjelaskan kepada keluarga jika
pasien merasa sakit yang luar biasa untuk segera menghubungi
dokter).
4) Lakukan program tindakan lanjut untuk memantau kebuthan nutrisi,
perkembangan, dan kebutuhan khusus yang lainnya terus-menerus.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai