Oleh :
Kelompok 13
Agustinna Laili Rachmawati
Brian Brammad Priambodo
Rizky Nur Evinda
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan jantung rematik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada Penyakit Jantung Rematik yaitu:
1. Tirah baring dan mobilisasi bertahap sesuai keadaan jantung.
Kelompok Tirah baring Mobilisasi bertahap
Klinis (minggu) (minggu)
- Karditis ( - )
- Artritis ( + ) 2 2
- Karditis ( + )
- Kardiomegali (-) 4 4
- Karditis ( + )
- Kardiomegali(+) 6 6
- karditis ( + )
- Gagal jantung (+ ) >6 > 12
Kasus:
Anak F, 11 tahun dibawa ibunya berobat ke puskesmas dengan keluhan sakit
tenggorokan sejak 2 minggu yang lalu dan demam disertai sesak nafas. Sesak bertambah
bila melakukan aktivitas. Anak F sering demam dan mengeluh nyeri sendi berpindah-
pindah. Pada pada pengkajian didapatkan takipne, takikardi, suhu 39◦c, JVP 5+2 cm H2O,
bising jantung grade 3. Pada ekstremitas terdapat nodul subkutan dan eritema marginatum.
Dokter merujuk ke RSHH dan orang tuanya gelisah menanyakan penyakitnya. Pasien
direncanakan pemeriksaan EKG, rontgen dan lab : leukosit, LED, CRP dan ASTO.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Timbul pada umur 5-15 th, wanita dan pria = 1 : 1
Sering ditemukan pada lebih dari satu anggota keluarga yang terkena, lingkungan
sosial juga ikut berpengaruh.
2. Keluhan utama: Sakit persendian dan demam.
3. Riwayat penyakit sekarang
Demam, sakit persendian, karditis, nodus noktan timbul minggu, minggu pertama,
timbul gerakan yang tiba-tiba.
4. Riwayat penyakit dahulu: Fonsilitis, faringitis, autitis media.
5. Riwayat penyakit keluarga: Ada keluarga yang menderita penyakit jantung
6. ADL
a. Aktivitas/istrahat
Gejala: Kelelahan, kelemahan.
Tanda: Takikardia, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas.
b. Sirkulasi
Gejala: Riwayat penyakit jantung kongenital, IM, bedah jantung. Palpitasi, jatuh
pingsan.
Tanda: Takikardia, disritmia, perpindahan TIM kiri dan inferior, Friction rub,
murmur, edema, petekie, hemoragi splinter.
c. Eliminasi
Gejala: Riwayat penyakit ginjal, penurunan frekuensi/jumlah urine.
Tanda: Urine pekat gelap.
d. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala: Nyeri pada dada anterior yang diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan
menelan, berbaring; nyeri dada/punggung/ sendi.
Tanda: Perilaku distraksi, mis: gelisah.
e. Pernapasan
Gejala: dispnea, batuk menetap atau nokturnal (sputum mungkin/tidak produktif).
Tanda : takipnea, bunyi nafas adventisius (krekels dan mengi), sputum banyak
dan berbercak darah (edema pulmonal).
f. Keamanan
Gejala : Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem imun.
Tanda : Demam.
7. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum lemah
Suhu : 38 – 390
Nadi cepat dan lemah
BB: turun
TD: sistol, diastole
b. Pemeriksaan fisik
Kepala dan leher meliputi keadaan kepala, rambut, mata.
Nada perkusi redup, suara nafas, ruang interiostae dari nosostae takipnos serta
takhikardi
Abdomen pembesaran hati, mual, muntah.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah
Astopiter
LED
Hb
Leukosit
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan hapus tenggorokan.
B. Masalah Keperawatan
Analisa Data
No Symptom Problem Etiologi
1. DS : - Penurunan curah Gangguan pada
DO : jantung penutupan pada
- takikardia katup mitral
- Takipnea (stenosis katup)
- bising jantung grade 3
- Lab : Peningkatan Sel
Retikuloendotelial, sel plasma dan
limfosit(leukositosis),Peningkatan
laju endap darah ( LED ), C-
reaktif Protein ( CRP ) positif,
- EKG: P-R interval memanjang
2. DS: - Klien mengeluh sesak nafas Perfusi jaringan Penurunan
- Klien mengeluh nyeri perifer tidak metabolisme
DO: efektif terutama perifer
- JVP (Jugular Venous akibat
Pressure) 5+2 cm H2O vasokonstriksi
- Takipnea pembuluh darah
- Eritema Marginatum
3. DS: Klien mengeluh nyeri sendi Nyeri akut Peradangan
berpindah-pindah pada membran
DO:- Polyarthritis (Nyeri sendi sinovial
berpindah-pindah)
- Takipnea
- Takikardi
4. DS: Klien mengeluh nyeri sendi Hipertermia Peradangan
berpindah-pindah pada membran
DO: sinovial dan
- Suhu 39◦c peradangan
- Polyarthritis (Nyeri sendi katup jantung
berpindah-pindah)
- Takikardi
- Lab : Peningkatan Sel
Retikuloendotelial, sel plasma dan
limfosit(leukositosis),Peningkatan
laju endap darah ( LED ), C-
reaktif Protein ( CRP ) positif,
- EKG: P-R interval memanjang
No Intervensi Rasional
1. Selidiki perubahan tiba-tiba Perfusi serebral secara langsung sehubungan
atau gangguan mental dengan curah jantung dan juga dipengaruhi
kontinyu, contoh: cemas, oleh elektrolit atau variasi asam basa,
bingung, letargi, pingsan. hipoksia, atau emboli sistemik.
4.1 KESIMPULAN
1. Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu proses peradangan yang mengenai
jaringan-jaringan penyokong tubuh, terutama persendian, jantung dan pembuluh
darah oleh organisme streptococcus hemolitic-b grup A.
2. Infeksi tenggorokan yang terjadi bisa berat, sedang, ringan, atau asimtomatik, diikuti
fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu. Baru setelah itu timbul gejala-
gejala demam reumatik akut.
3. Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya
infeksi oleh kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim
Dokter adalah pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat
antibiotika penicillin secara oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang
allergi terhadap kedua obat tersebut, alternatif lain adalah pemberian erythromycin
atau golongan cephalosporin. Sedangkan antiradang yang biasanya diberikan adalah
Cortisone and Aspirin.
4. Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan
terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal
jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi
tinggi yang mengandung cukup vitamin.
4.2 SARAN
Seseorang yag terinfeksi kuman streptococcus hemoliticus dan mengalami demam
reumatik, harus diberikan terapi yang maksimal dengan antibiotika, hal ini untuk
menghindari kemungkinanserangan kedua kalinya bahkan menyebabkan penyakit jantung
reumatik.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 3 Jilid 1. Media Aesculapius.
Jakarta.
Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 6
Vol 1. EGC. Jakarta.
Slamet suyono, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Ed.3. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.
Suriadi, SKep, MSN. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung Seto. Tim
Penyusun. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3. Volume II, 2001, FKUI.