Disusun oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penyakit jantung rematik
2. Untuk mengetahu bagaimana etiologi dari jantung rematik
3. Untuk mengetahui klasifikasi jantung rematik
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi jantung rematik
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis yang timbul pada jantung rematik
6. Untuk mengetahui jenis pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosa jantung rematik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.7. PENATALAKSANAAN
1) Tirah baring dan mobilisasi bertahap sesuai keadaan jantung.
2) Eradikasi terhadap kuman streptokokus dengan pemberian penisilin benzatin 1,2 juta
unit IM bila berat badan > 30 kg dan 600.000-900.000 unit bila berat badan < 30 kg,
atau penisilin 2x500.000 unit/hari selama 10 hari. Jika alergi penisilin, diberikan
eritromisin 2x20 mg/kg BB/hari untuk 10 hari. Untuk profilaksis diberikan penisilin
benzatin tiap 3 atau 4 minggu sekali. Bila alergi penisilin, diberikan sulfadiazin 0,5
g/hari untuk berat badan < 30 kg atau 1 g untuk yang lebih besar. Jangan lupa
menghitung sel darah putih pada minggu-minggu pertama, jika leukosit < 4.000 dan
neutrofil < 35% sebaiknya obat dihentikan. Diberikan sampai 5-10 tahun pertama
terutama bila ada kelainan jantung dan rekurensi.
3) Antiinflamasi
Salisilat biasanya dipakai pada demam rematik tanpa karditis, dan ditambah
kortikosteroid jika ada kelainan jantung. Pemberian salisilat dosis tinggi dapat
menyebabkan intoksikasi dengan gejala tinitus dan hiperpnea. Untuk pasien dengan
artralgia saja cukup diberikan analgesik.
Pada artritis sedang atau berat tanpa karditis atau tanpa kardiomegali, salisilat
diberikan 100 mg/kg BB/hari dengan maksimal 6 g/hari, dibagi dalam 3 dosis selama
2 minggu, kemudian dilanjutkan 75 mg/kg BB/hari selama 4-6 minggu kemudian.
Kortikosteroid diberikan pada pasien dengan karditis dan kardiomegali. Obat terpilih
adalah prednison dengan dosis awal 2 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 ofdosis dan
dosis maksimal 80 mg/hari. Bila gawat, diberikan metilprednisolon IV 10-40 mg
diikuti prednison oral. Sesudah 2-3 minggu secara berkala pengobatan prednison
dikurangi 5 mg setiap 2-3 hari. Secara bersamaan, salisilat dimulai dengan 75 mg/kg
BB/hari dan dilanjutkan selama 6 minggu sesudah prednison dihentikan. Tujuannya
untuk menghindari efek rebound atau infeksi streptokokus baru.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
I. Identitas Klien dan Keluarga (Penanggung jawab)
a. Identitas Klien
Nama : An. D
Umur : 8 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Kp. Lampegan Rt.01 Rw.04 Desa Lampegan Kec.
Ibun Kab. Bandung
No.Medrec : 01348
Dx. Medis : Rheumatic Fever
Tgl. Masuk : 20-10-2022
Tgl. Pengkajian : 20-10-2022
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.D
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hub. Dengan Klien : Ibu pasien
II. Alasan datang ke Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan 2 minggu yang lalu anaknya mengalami demam dan sakit
tenggorokan, ibu juga mengatakan anaknya mengeluh sakit sendi yang berpindah-
pindah, sakit perut dan cepat lelah setelah beraktifitas
III. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
IV. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas , pada tanggal 20 Oktober 2022 Ibu
pasien membawa anaknya ke rumah sakit.
V. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Riwayat Reproduksi (Kehamilan dan Kelahiran)
1. Pre Natal
Ibu pasien berkata selama masa kehamilan ibu pasien rutin memeriksakan keh
amilanya di bidan dan selama hamil tidak pernah ada keluhan penyakit apapun
2. Natal
Ibu pasien mengatakan pasien lahir dengan normal di bidan, saat lahir kondisi
pasien sehat, menangis spontan, BB lahir 3 kg 3 ons, PB
3. Post Natal (24 jam pertama – 28 hari)
Ibu pasien mengatakan setelah lahir pasien dapat menetek ASI ibunya dan tid
ak ada keluhan apapun pada pasien.
b. Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu Reaksi Setelah
Pemberian pemberian
1 BCG Lengkap Tidak ada masalah
2 DPT (I, II, III) Lengkap Tidak ada masalah
3 Polio (I, II, III, 1V) Lengkap Tidak ada masalah
4 Campak Lengkap Tidak ada masalah
5 Hepatitis B (I, II, Lengkap Tidak ada masalah
III)
c. Pengobatan
No Jenis Pengobatan Total Pemberian
1 Peneselin oral 200.000 U /hari
2 Sulfadiazine 500 mg /hari
3 Penicillin VK 200 ml /6jam
4 Methotrexate 2 mg /m2
Infeksi saluran
pernafasan
2. DS
- Pasien mengeluh sulit beraktifitas Aktivitas
- Pasien tanpak meringis kesakitan berlebihan
Gangguan
DO mobilitas fisik
- Gerakan terbatas Poliatritis
- Sendi kaku
- Kekuatan otot menurun
- Fisik lemah Nyeri
3. DS Gangguan integri
tas kulit
- Pasien mengatakan gatal pada benjolan
DO
- Pasien terdapat nodul subcutan
1.
2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Observasi
fisik yang asuhan keperawatan Identifikasi Menentukan batas
berhubungan dengan diharapkan pasien toleransi fisik gerakan yang akan
kesulitan beraktifitas dapat tetap melakukan dilakukan
mempertahankan pergerakan
pergerakannya, Monitor Mengetahui
dengan kriteria : frekuensi perkembangan klien
- Pergerakan tekanan darah
ekstermitas sebelum mulai
- Kekuatan otot mobilisasi
- Rentan gerak
(ROM) Terapeutik Agar pasien beserta
Jelaskan keluarga dapat
alasan/rasional memahami dan
pemberian mengetahui alasan
latihan pemberian latihan
menggerakan
sendi kepada
pasein/keluarga
Libatkan
keluarga
Untuk membantu klien
Edukasi dalam meningkatkan
Bantu klien ke pergerakan
posisi yang
optimal untuk
latihan rentan Cedera yang timbul
gerak dapat memperburuk
Terapi latihan kondisi klien
fisik, mobilitas
sendi dengan
menggunakan
pergerakan Untuk
tubuh aktif mempertahankan atau
Terapi latihan memulihkan
fisik,latih secara fleksibilitas sendi
mandiri dengan
menggunakan
aktivitas ayau
protocol latihan
tertentu
3 Gangguan integritas Tujuan : Perawatan Observasi
kulit b.d perubahan Setelah dilakukan integritas kulit 1. Agar dapat mengetahui
pigmentasi d.d keperawatan selama gangguan integritas kulit
kerusakan jaringan 3x24 jam diharapkan Observasi : pada pasien
integritas kulit dan 1. Identifikasi
jaringan meningkat penyebab gangguan Terapeutik
dengan, integritas kulit. 1. Untuk mengetahui pola
Kriteria hasil : tidur pasien
1. kemerahan Terapeutik 2. Agar mengetahui area
meningkat dengan 1. Ubah posisi tiap 2 penonjolan pada area tulang
skala 1 (1-5) jam jika titah baring pasien
2. hidrasi meningkat 2. Lakukan
dengan skala 5 (1-5) pemijatan pada area Edukasi
3. tekstur membaik penonjolan tulang 1. agar pasien tidak
dengan skala 5 (1-5) dehidrasi akibat dari tugor
4. pigmentasi Edukasi kulit menurun
abnormal cukup 1. Anjurkan minum 2. Untuk meningkatkan
menurun 4 (1-5) air putih yang kebutuhan asupan nutrisi
cukup. pasien
2. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi.
CATATAN KEPERAWATAN
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL./JAM
20-10-2022 1. Kaji ulang fungsi pernafasan: bunyi S : Pasien mengatakan sesak nafas
08:00-10:00 nafas,kecepatan, irama, kedalaman d sedikit berkurang
an penggunaan otot aksesori O : Pasien tampak pucat
2. Catat kemampuan untuk mengeluark A : Masalah belum teratasi
DX-1 an secret atau batuk efektif, catat kar P : Intervensi dilanjutkan
akter, jumlah pputum, adanya hemop
tysis
3. Berikan pasien posisi semi atau fowl
er, bantu/ajarkan batuk efektif dan la
tihan nafas
20-10-2022 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan S : Pasien mengatakan nyeri sendi mu
13:00-15:00 pergerakan lai berkurang
2. Monitor frekuensi tekanan darah O : Pasien tampak tidak meringis
sebelum mulai mobilisasi A : Masalah nyeri belum teratasi
3. Jelaskan alasan/rasional pemberian P : Intervensi dilanjutkan dari no 4-6
latihan menggerakan sendi kepada
DX-2 pasein/keluarga (libatkan keluarga)
4. Bantu klien ke posisi yang optimal
untuk latihan rentan gerak
5. Terapi latihan fisik, mobilitas sendi
dengan menggunakan pergerakan
tubuh aktif
6. Terapi latihan fisik,latih secara
mandiri dengan menggunakan
aktivitas ayau protocol latihan
tertentu
21-10-2022 1. Kaji ulang fungsi pernafasan: bunyi S : Pasien mengatakan sesak nafas
08:00-10:00 nafas,kecepatan, irama, kedalaman berkurang
dan penggunaan otot aksesori O : Wajah pasien tampak segar
2. Catat kemampuan untuk A : Masalah teratasi
DX-1 mengeluarkan secret atau batuk P : Intervensi dihentikan
efektif, catat karakter, jumlah
pputum, adanya hemoptysis
3. Berikan pasien posis semi aatau
fowler, bantu/ajarkan batuk efektif
dan latihan nafas
21-10-2022 1. Bantu klien ke posisi yang optimal S : Pasien mengatakan nyeri sendi
13:00-15:00 untuk latihan rentan gerak berkurang
2. Terapi latihan fisik, mobilitas sendi O : Pasien tampak tenang
dengan menggunakan pergerakan A : Masalah teratasi
tubuh aktif P : Intervensi dihentikan
DX-2 3. Terapi latihan fisik,latih secara
mandiri dengan menggunakan
aktivitas ayau protocol latihan
tertentu
23-10-2022 1. Identifikasi penyebab gangguan S : Pasien mengatakan benjolannya
08:00-10:00 integritas kulit. mengecil
2. Lakukan pemijatan pada area O : Pasien tampak nyaman
penonjolan tulang A : Masalah teratasi
3. Anjurkan minum air putih yang P : Intervensi
DX-3 cukup.
4. Ubah posisi tiap 2 jam jika titah
baring
5. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
TGL. PARAF
(SOAPIER)
21-10-2022 S : Pasien mengeluh sesak nafas
DX-1 O : Pasien tampak pucat dan menangis
A : Terjadinya gangguan bersihan jalan nafas
P : Berikan pasien posisi semi atau fowler,
bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan nafas
I : Posisikan pasien dalam setengah duduk
E : Pasien masih sesak nafas
R : Ajarkan posisi semi fowler dan Latihan nafas
21-10-2022 S : Pasien mengeluh sakit sendi
DX-2 O : Pasien tampak meringis dan menangis
A : Terjadinya mobilitas fisik
P: Terapi latihan fisik, mobilitas sendi dengan
menggunakan pergerakan tubuh aktif
I : Pasien menggerakan persendian secara masing-
masing sesuai aktif
E : Pasien sudah tidak sakit
R : Pemberian obat methotrexate (obat persendian)
22-10-2022 S : Pasien mengeluh sesak nafas
DX-1 O : Wajah tampak segar dan tenang
A : Terjadinya gangguan bersihan jalan nafas
P : Berikan pasien posisi semi fowler dan latihan
nafas
I : Posisikan pasien dalam setengah duduk
E : Pasien sudah tidak sesak nafas
R : Pemberian obat Penicillin VK (obat infeksi
saluran pernafasan)
23-10-2022 S : Pasien mengeluh gatal pada benjolan
DX-3 O : Wajah tampak tenang
A : Terjadinya gangguan integritas kulit
P : Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang
I : Anjurkan minum air putih yang cukup
E : Pasien sudah tidak gatal pada benjolan
R : Pemberian obat (obatnya blm ada)