Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh :
Nama : Wahyuni
Nim : 201801090
Kelas : 3b Keperawatan

PROGAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “konsep dasar keperawatan komunitas” ini dengan
lancar.Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
pembaca mengenai konsep dasar keperawatan komunitas tersebut.

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,
saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah ini selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah


keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan,
khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).

Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang


mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).

Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan


meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi
dan Makhfudli, 2009).

Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya


peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan,
serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam
kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari
penjelasan diatas maka kelompok tertarik membahas mengenai konsep
dasar keperawatan kounitas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar keperawatan komunitas ?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi keperawatan komunitas
2. Mengetahui tujuan keperawatan komunitas
3. Mengetahui sasaran keperawatan komunitas
4. Mengetahui strategi intervensi keperawatan komunitas
5. Mengetahui prinsip keperawatan komunitas
6. Mengetahui falsafah keperawatan komunitas
7. Mengetahui perbedaan pelayanan diklinik/rumah sakit dengan
dikomunitas
A. DEFINISI KOMUNITAS

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan 


profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin,
1987). Keperawatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan,
kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup
luas. Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai
berikut :

1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak


terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi
perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal
setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, baik
secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
2. Komunitas  Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah
kesehatan manusia mulai dari tingkat individu sampai tingkat
ekosistem serta perbaikan fungsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh
manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh.
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih
sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta
saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang
penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan


khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program
kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan,
penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
B. Tujuan keperawatan komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk


pencegahan dan  peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya
sebagai berikut.

a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap


individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas.
b. Perhatian langsung  terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu
kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.

C. Sasaran Keperawatan Komunitas


a. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko
tinggi, lansia, penderita penyakit menular (tuberkulosis paru, kusta,
malaria, demam berdarah, diare dan ISPA atau pneumonia) serta
penderita penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus dan stroke.
b. Keluarga
Keluarga yang menjadi sasaran prioritas adalah keluarga yang
termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau
resiko tinggi (high risk group) dengan prioritas sebagai berikut:
c. Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu
sehat.
d. Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan serta mempunyai masalah kesehatan yang ada hubungannya
dengan tumbuh kembang balita, kesehatan reproduksi, dan penyakit
menular.
e. Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan, baik yang terikat dalam suatu
institusi maupun tidak. Contoh kelompok masyarakat khusus yang
terikat dalam suatu institusi misalnya warga sekolah, pesantren, panti
asuhan, panti wreda, rutan dan lapas. Sedangkan kelompok masyarakat
khusus yang tidak terikat dalam institusi khusus misalnya posyandu,
kelompok balita, ibu hamil, lansia, penderita penyakit tertentu dan
pekerja informal.
f. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap timbulnya
masalah kesehatan, seperti:
Masyarakat di suatu wilayah yang (1) jumlah bayi meninggal lebih
tinggi dari wilayah lain, (2) jumlah penderita penyakit tertentu lebih
tinggi dari wilayah lain, (3) cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah
dari wilayah lain.
Masyarakat di daerah endemis penyakit menular

Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana alam atau


akibat lainnya

Masyarakat di tempat yang kondisi geografisnya sulit (daerah


terpencil)

Masyarakat di daerah pemukiman baru yang sulit dijangkau


transportasi, misalnya di daerah transmigrasi.

D. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas

Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

1. Proses kelompok (group process)


Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi, penyuluhan
yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah  kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya
sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang
mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit
tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah
kesehatan melalui proses kelompok.

2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)


Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan
tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan
No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik
fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun
secara sosial.
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam
upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini
berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi
dengan lebih cepat.

E. Prinsip Keperawatan Komunitas


Yang menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas
haruslah mempertimbangkan:
1) Kemamfaatan (ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian)
2) Autonomi (diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih
alternatif yang terbaik untuk komunitas).
3) Keadilan (tindakan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas
komunitas).

F. Falsafah Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan baik: biologis, psikologis, sosial, budaya
dan spiritual terhadap komunitas.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada falsafah
atau paradigma keperawatan secara umum yaitu: manusia yang merupakan
titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini disusunlah
paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari empat komponen
dasar, yaitu:
1. manusia,
2. Kesehatan
3. Lingkungan dan
4. Keperawatan.
5. Manusia.
sekumpulan individu/klien yang berada pada lokasi atau batas
geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat yang
relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok
resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah rawan dan daerah
kumuh.
6. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbatasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien atau komunitas. Sehat merupakan keseimbangan
Komunitas yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi
stressor.
7. Lingkungan
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual.
8. Keperawatan
Intervensi atau tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor atau
meningkatkan kemampuan klien atau komunitas menghadadpi stressor
melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier.

G. Perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan Rumah Sakit

Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap. Sementara klinik


tidak terlalu Lengkap

1. Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci sementara


klinik hanya uang konsul dan obat saja
2. Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik hanya
menyediakan ruangan yang lebih kecil
3. Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan terperinci
sementara klinik hanya berdasar diagnosa sementara saja
Kesimpulan

Setelah membaca isi dari pembahasan makalah diatas maka kami


menarik suatu kesimpulan :

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus


yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan merupakan bantuan sosial, sebagai bagian
dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan dalam
meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan
bahaya yang lebih besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga,
yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan.Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk
kelompok risiko tinggi, antara lain: orang yang tinggal di daerah
terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.

         Saran

1. Institusi Pendidikan
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang
mempelajari ilmu keperawatan

2. Bagi Mahasiswa
Semoga dengan makalah ini agar bisa memahami dan mempelajari
lebih dalam lagi tentang keperawatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC: FamiliesUSA
.]

Anda mungkin juga menyukai