Anda di halaman 1dari 11

ASSALAMUALAIKUM

SPIRITUAL CARE DALAM ISLAM

L/O/G/O

FIQIH MEDIS

KELOMPOK 4 :
BAHTIAR NAWABIG H
(6130014007)
SHINTA PARAMITHA PUTRI S.
(6130014008)

1.

Spiritual dalam Islam

Menurut kamus Webster (1963) kata spirit berasal dari


kata benda bahasa latin Spiritus yang berarti nafas
(breath) dan kata kerja Spirare yang berarti bernafas.
Secara etimologi kata sprit berasal dari kata Latin
spiritus, yang diantaranya berarti roh, jiwa, sukma,
kesadaran diri, wujud tak berbadan, nafas hidup, nyawa
hidup.
Spiritual dalam Islam memiliki makna yang sama
dengan ruh. Ruh merupakan hal tidak dapat diketahui
keberadaannya (gaib). Ruh selalu hubungan dengan
Ketuhanan, ia mampu mengenal dirinya sendiri dan
penciptanya, ia juga mampu melihal yang dapat masuk
akal

2.

Konsep spiritual care islami

Dalam konteks Islam, membangun hubungan caring dengan klien


harus didasarkan pada nas atau ayat yang diturunkan Allah SWT.
Dalam hal ini, berarti segala aktvitas pelayanan kepada klien
didasarkan pada niat yang ikhlas untuk semata-mata beribadah
kepada Allah, bukan hanya hubungan kontrak professional yang
bersifat jasa atau komersial. Caring merupakan manifestasi fitrah
(wujud asli) dari refleksi terhadap kecintaan kepada Allah dan rasulNya yang mengajarkan menyayangi yang lemah, membesarkan hati
yang sedang menderita sakit, serta menyelamatkan kehidupan dan
tidak berbuat kerusakan. Sehingga caring dalam pandangan Islam
adalah keinginan untuk bertanggungjawab, sensitif, sadar akan niat
dan perbuatan untuk beristiqomah di jalan yang benar untuk mencapai
kesempurnaan dunia dan akhirat (Rassool, 2000).

3.

Dasar pemikiran spiritual care


dalam islam
Dalam Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak

seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi
Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya
bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin.
Elly Nurahmah, 2001). Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti
Saad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi
menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan
dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003;
Mansour & Fikry, 1987).

4. Urgensi dan manfaat spiritual care


dalam islam
Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan
memberikan bimbingan rohani dan spiritual. Bimbingan
spiritual
ternyata
berdampak
kepada
peningkatan
kesembuhan dan motivasi pasien. Dalam konteks ini,
bimbingan spiritual merupakan pelengkap pengobatan dan
pelayanan medis di rumah sakit.

Manfaat bimbingan rohani secara umum adalah


sebagai berikut:

Membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi


dirinya.
Membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau
dialaminya.
Membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula
tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan) dan
kebaikan itu bertahan lama.
Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi
yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik sehingga tidak
memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah baginya.

Urgensi Bimbingan Rohani Pasien terhadap kondisi


pasien :

Menyakinkan pasien untuk optimis terhadap kesembuhan penyakitnya


Meyakinkan pasien untuk mengikuti proses perawatan dengan baik sampai sembuh.
Menyadarkan pasien perihal berbagai konsep sehat dan sakit menurut ajaran islam
Memahamkan pasien bahwa kondisi kejiwaan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani.
Mengajak pasien untuk bersikap tenang dan sabar sebagai wujud terapi unuk mempercepat
kesembuhan.
Membantu individu menyesuaikan diri terhadap gangguan kesehatan sepanjang siklus hidupnya.
Memberikan pertolongan kepada pasien yang mengalami kegelisahan dalam mengahdapi penyakitnya.
Memberikan bimbingan tentang makna sakit secara agamis.
Memberikan pertolongan pada pasien yang mengalami sakarotul maut, dan mendapangi agar pasien
meninggal dalam khusnul khotimah.
Menolong keluarga untuk dapat menerima kondisi atau kematian pasien.
Membantu pasien meyelesaikan segala permasalahan yang dapat menghambat kesembuhannya.
Mengajarkan kepada pasien untuk berikhtiar dalam menghadapi sakit yaitu berobat pada ahlinya
(berikhtiar dengan cara-cara yang benar)
Mengingatkan pasein agar tetap mejalankan ibadah sesuai dengan kemampuannya
Mengusahakan agar pasien memperhatikan berbagai hal yang mendukung kesembuhan seperti
kebersihan pakaian dan tempat tidur
Memberikan kekuatan moril kepada pasien yang akan menjalani operasi atau sedang kesakitan
Membantu pasien dan keluarga dalam mengatasi masalah psikis, social, dan agama agar mempercepat
kesembuhan pasien.
Melakukan pendampingan/advokasi pada pasien dan keluarganya yang menderita trauma atau krisis
Memberikan pertolongan pada pasien yang mengalami sakarotul maut, dan mendapangi agar pasien
meninggal dalam khusnul khotimah.

5.

Tujuan manusia diberi sakit

1.
2.
3.
4.
5.

Sakit Adalah Ujian


Sakit adalah Adzab
Sakit Sebagai Penebus Dosa dan Kesalahan
Sakit akan Mengangkat Derajat dan Menambah Kebaikan
Sakit Merupakan Sebab untuk Mencapai Kedudukan yang
Tinggi
6. Sakit Merupakan Bukti bahwa Allah SWT Menghendaki
Kebaikan Terhadap Hamba-Nya
7. Sakit Membawa Manusia kepada Muhasabah (Introspeksi Diri)
8. Sakit menjadi Penyebab Kembalinya Hamba kepada Rabb-Nya
9. Sesungguhnya Sakit itu Memperbaiki Hati
10. Sesungguhnya Sakit Mengingatkan Hamba Terhadap Nikmat
Sehat

6. Kondisi yang dibangun pada pasien


Adapun bimbingan yang diberikan oleh petugas rohani kepada pasien terminal atau
sakarotul maut adalah sebagai berikut:
Pasien didoakan
Pasien dituntun untuk mengucapkan kalimat Allah semampunya
Pasien dibacakan surat yasin sesering mungkin
Selain itu bagi pasien yang masih dalam kondisi normal artinya bisa diajak
komunikasi dengan baik maka, pemberian bimbingan rohani dilakukan dengan cara:
Pasien dan keluarganya diajak berdoa bersama yang dibimbing oleh petugas rohani serta
pasien dan keluarganya dianjurkan untuk selalu sering berdoa sendiri.
Pasien diberi pengertian agar dapat memahami segala cobaan dan ujian yang sedang
dihadapinya dengan sabar dan ikhlas.
Pasien dan keluarganya selalu diingatkan agar selalu ingat kepada Allah dan tidak
meninggalkan ibadah seperti sholat dan membaca Al- Quran.
Pasien diberi pengertian kalau penyakit yang sedang dideritanya berasal dari Allah
SWT dan Allah pula yang akan menyembuhkannya.
Pasien dan keluarganya diberi pengertian dan dianjurkan untuk tidak berobat kepada
pengobatan yang dilarang oleh agama seperti pengobatan kedukun, paranormal dan
lain sebagainya.
Menumbuhkan sikap optimis kepada pasien bahwa penyakitnya akan cepat sembuh.
Pasien diarahkan untuk tidak banyak berfikir, terutama bagi pasien yang ekonominya
lemah diarahakan untuk tidak memikirkan biaya pengobatan dulu.

7. Intervensi spritual care islami


intervensi keperawatan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan spiritual.
Beberapa intervensi yang disebut dalam literature diantaranya:

Mendengarkan aktif (Active listening)


Bibliotherapy (membaca buku-buku spiritual)
Mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berdoa
Menunjukan sikap penerimaan, menghargai, dan tidak menghakimi
Membangun hubungan saling percaya
Menunjukan sikap empati, peka, rendah hati, dan komitmen
Memfasilitasi ekspresi pikiran, perasaan
Memfasilitasi meditasi
Memfasilitasi praktik keagamaan
Menggenggam tanga, sentuhan
Memberikan harapan, keyakinan
Mendengarkan musik
Menghadirkan diri
Merujuk pada petugas rohani
Komunikasi teapeutik
Klarifikasi nilai (terutama berhubungan dengan spiritual)

WASSALAMUALAIKUM

TERIMAKASIH
L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai