Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP


MUHAMMADIYAH

Tugas untuk Memenuhi Mata Kuliah Kemuhammadiyahan

Disusun Oleh :

Dea Raodotul Hasanah 1711030004

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada
kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“MAKALAH MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP
MUHAMMADIYAH” ini dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan


makalah ini dengan baik.
2. Bapak Muntohar, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengajaran kepada kami.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang baik
secara langsung maupun tidak langsung juga telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan sampai


terselesaikannya makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan dan perbaikan
untuk masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Purwokerto, Februari 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Cita-cita Muhammadiyah ........................................................................... 3
1. Sejarah Singkat Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah 3
2. Makna Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah .......................... 3
3. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah ........................... 3
4. Sistematika Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah ....... 5
B. Islam dalam Keyakinan Muhammadiyah ................................................. 5
C. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah dalam Bidang Akidah,
Ibadah, dan Muamalah Duniawiyah.......................................................... 6
1. Bidang Akidah ......................................................................................... 6
2. Bidang Ibadah .......................................................................................... 7
3. Bidang Akhlak ......................................................................................... 8
4. Bidang Muamalah Duniawiyah ............................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup
ini harus memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-
cita pula kita berambisi. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah
sebuah mimpi belaka. Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan
kita semangat dalam mengejar cita-cita kita itu.1
Pasca Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta,
lahir dua konsep penting dalam Muhammadiyah yaitu di bidang ideologi
dilahirkan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH
Muhammadiyah) hasil rumusan Tanwir tahun 1969 di Ponorogo. Ada pun
Matan Keyakian dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah tersebut mengandung
lima pokok pemikiran, yaitu: 1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan
Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, berakidah Islam dan bersumber pada
Al-Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untukterwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanankan fungsi dan misi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi; 2. Muhammadiyah
berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW., sebagai hidayah dan rahmat
Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteran
hidup materil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi; 3. Muhammadiyah dalam
mengamalkan Islam berdasarkan: a. Al-Quran: Kitab Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW. b. Sunnah Rasul: penjelasan dan pelaksanaan
ajaran-ajaran Al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.; dengan
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam; 4.
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang

1
https://www.academia.edu/6899762/MATAN_KEYAKINAN_DAN_CITA-CITA_HIDUP_
MUHAMMADIYAH

1
meliputi bidang-bidang: a. Akidah, b. Akhlak, c. Ibadah, d. Muamalah
duniawiyah; 5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia
yang telah mendapatkan karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama
menjadika suatu negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah SWT.:
“Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.2
B. Rumusan Msalah
1. Bagaimanakah cita-cita Muhammadiyah?
2. Bagaimanakah Islam dalam keyakinan Muhammadiyah?
3. Apa saja pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang akidah,
ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cita-cita Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui bagaimana Islam dalam keyakinan Muhammadiyah
3. Untuk mengetahui apa saja pemikiran dan gerakan Muhammadiyah
dalam bidang akidah, ibadah, akhlak dan muamalah duniawiyah.

Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cita-Cita Muhammadiyah
1. Sejarah Singkat Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah lahir pada
waktu Muktamar Muhammadiyah ke- 37 tahun 1968 di Yogyakarta, di
mana pada waktu itu, situasi Indonesia setelah tertutup dengan dunia luar
pada zaman Orde Lama seolah terbuka lebar dengan Orde Baru. Pada
tahun 1968, konsep westernisasi, modernisasi, sekularisasi dan
sebagainya masuk ke Indonesia. Keprihatinan para pimpinan dan pakar
Muhammadiyah pada waktu itulah yang melatar belakangi perumusan
konsep-konsep Islam ini sebagai pilihan alternatif versi Muhammadiyah,
yang kemudian disebut dengan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah. Adapun tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan
konsep-konsep ini adalah Prof. Dr. Rasyidi, Ahmad Azhar Basyir,
Djindar Tamimy, dan sebagainya. Demikian menurut Mohammad
Djazman Al-Kindi.3
2. Makna Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah pada
dasarnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan
tentang hakekat Muhammadiyah, faham agama menurut Muhammadiyah
dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.4
3. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

3
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/72/66
4
Hambali, H. (2011). Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Hlm. 46

3
a. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi
munkar, Berakidah Islam dan bersumber pada Al-Quran dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untukterwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya, untuk melaksanankan fungsi dan misi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
b. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah
yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup
Muhammad SAW., sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteran hidup materil
dan spirituil, duniawi dan ukhrawi.
c. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
1) Al-Quran : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
2) Sunnah Rasul : Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-
Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW., dengan
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
d. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam
yang meliputi bidang-bidang:
1) Akidah
2) Akhlak
3) Ibadah
4) Muamalah duniawiyah:
a) Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam yang
Murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dam
khufarat, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip toleransi
menurut ajaran Islam.
b) Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak
mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Quran
dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan
manusia.

4
c) Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan
perubahan dari manusia.
d) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua
kegiatan dalam bidan ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
e. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapatkan karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama
menjadika suatu negara yang adil dan makmur dan diridhai Allah
SWT. “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”.5
4. Sistematika Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
a. Rumusan matan “Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”
terdiri dari 5 (lima) poin.
b. Lima poin tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok
1) Kelompok ke-1 : mengandung pokok-pokok persoalan yang
bersifat ideologis, ialah pain 1 dan 2.
2) Kelompok ke-2 : Mengandung persoalan mengenai faham
agamamenurut Muhammadiyah, ialah poin 3 dan 4.
3) Kelompok ke-3 : mengandung persoalan mengenai fungsi dan
misi Muhammadiyah dalam masyarakat Negara republik
Indonesia, ialah poin 5.6

B. Islam dalam Keyakinan Muhammadiyah

5
Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 51-52
6
Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 55-57

5
Agama Islam adalah mengandung ajaran-ajaran yang sempurna dan
penuh kebenaran, merupakan petunjuk dan rahmat Allah kepada manusia
untuk mendapatkan kebahagiaan hidup yang haqiqi di nudia dan akhirat.7
Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang
dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur
ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan
sejahtera yang haqiqi, dunia dan akhirat. Agama Allah yang dibawa dan
diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci adalah satu-
satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.8
Sesuai dengan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah Agama
Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad
SAW. sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa dan menjamin kesejahteran hidup materiil, dan spiritual, duniawi dan
ukhrawi.9
Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran Islam merupakan
“Kesatuan ajaran” yang tidak boleh dipisah-pisah dan meliputi:
1. Aqidah : Ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan
2. Akhlaq : Ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap
mental
3. Ibadah (Mahdloh) : Ajaran yang berhubungan dengan manusia da
Tuhan.
4. Muamalat : Ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia
dan pembinaan masyarakat.10

7
Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm 17
8
Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 16
9
Hambali, H. (2011). Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Hlm 48
10
Hambali, H. (2011). Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Hlm 54

6
C. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah dalam Bidang Akidah, Ibadah,
Akhlak, dan Muamalah Duniawiyah
1. Bidang Akidah
Menurut Muhammadiyah, aqidah Islam bersumber kepada al-
Quran dan Sunnah Rasul. Akal diperlukan untuk mengukuhkan kebenaran
Nash (al-Quran dan Sunnah), bukan untuk mentakwil ajaran aqidah yang
memang di luar jangkauan akal. Juga dalam melaksanakan ajaran aqidah,
sesuai dengan ajaran Islam, bahwa sikap toleransi terhadap penganut
agama lain tetap ditumbuhkan dan tidak memaksakan ajaran Islam, akan
tetapi tetap terus memberikan gambaran bahwa Agama yang akan
menjamin kesejahtraan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat adalah
Agama Islam.11
Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah disebutkan
bahwa dalah kehidupan pribadi dalam Aqidah, setiap warga
Muhammadiyah harus senantiasa:
a. Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan
kesadaran iman, berupa tauhid kepada Allah SWT yang benar,
ikhlas, dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai Ibad ar
Rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi
mukmin, muttaqin dan muhsin yang paripurna.
b. Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid
sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari
keimanan berdasarkan tauhid itu,dan tetap menjalani serta
menjauhi serta menolak syirik, takhayul, bid’ah, dan khurafat yang
menodai iman dan tauhid kepada Allah SWT.12
2. Bidang Ibadah
Sedangkan di bidang Ibadah dalam Matan Keyakinan ini, yang
dibicarakan adalah ibadah mahdhah, yang diturunkan oleh Rasulullah saw
11
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/72/66
12
Pinpinan Pusat Muhammadiyah. (2001). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 64

7
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. Sementara Muamalah
Duniawiyah, yang titik beratnya kepada pengelolaan dunia dan
pembinaan masyarakat, tentu saja di dalamnya pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pengembangan keahlian berdasar ajaran
agama serta menjadikan semua kegiatan tersebut sebagai ibadah kepada
Allah SWT.13
Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah disebutkan
bahwa dalah kehidupan pribadi dalam Ibadah, setiap warga
Muhammadiyah harus senantiasa:
a. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa
membersihkan jiwa/ hati ke arah terbentuknya pribadi yang
muttaqin dengan beribadah yang tekun dan menjauhkan diri dari
jiwa/ nafsu yang buruk, sehingga terpancar kepribadian yang shalih
yang menghadirkan kedamaian dan kemanfaatan bagi diri dan
sesamanya,
b. Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah
dengan sebaik-baiknya dan menghidupsuburkan amal nawafil
(ibadah sunnah) sesuai dengan tuntunan rasulallah serta menghiasi
diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang
tulus sehingga tercermin dalam kepribadian dan tingkah laku yang
terpuji.14
3. Bidang Akhlak
Kemudian di bidang akhlak, Muhammadiyah juga berpendirian
bersumber kepada al-Quran dan Sunnah Rasul. Meskipun Sunnah juga
mengakui adanya sumber “al-qalb” atau hati nurani. Moralitas
kondisional dan situasional juga tidak diterima dan dibenarkan.15

13
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/72/66
14
Pinpinan Pusat Muhammadiyah. (2001). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 66
15
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/72/66

8
Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah disebutkan
bahwa dalah kehidupan pribadi dalam Akhlak, setiap warga
Muhammadiyah harus senantiasa:
a. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku
Nabi dan mempraktikkan akhlak mulia, sehingga menjadi uswah
hasanah yang diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah,
tabligh dan fathanah.
b. Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan
hidup harus senantiasa didasarkan pada niat yang ikhlas dalam
wujud amal-amal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari
perilaku riya, sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan kemungkaran.
c. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlak
yang mulia (Akhlaq karimah) sehingga disukai/ diteladani dan
menjauhkan diri dari akhlak yang tercela (Akhlq madzmumah) yang
menyebabkan dibenci dan dijauhi sesama.
d. Setiap warga Muhammadiyah dimana pun bekerja dan menunaikan
tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar
menjauhkan diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-
praktik buruk lainnya yang merugikan hak-hak publik dan
membawa kehancuran yang membawa kehancuran dalan
kehidupan di dunia ini.16
4. Bidang Muamalah Duniawiyah
Muamalah duniawiyah ialah segala perkara yang tidak menjadi
tugas diutusnya para Nabi (yaitu perkara-perkara/ pekerjaan-pekerjaan/
urusan-urusan yang diserahkan sepenuhnya pada kebijaksanaan
manusia).17

16
Pinpinan Pusat Muhammadiyah. (2001). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 65
17
Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 40

9
Dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah disebutkan
bahwa dalah kehidupan pribadi dalam Akhlak, setiap warga
Muhammadiyah harus senantiasa:
a. Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya
sebagai abdi dan khalifah dimuka bumi, sehingga memandang dan
menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif, sehingga tidak
menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan dengan landasan iman,
isalam, dan ihsan dalam arti berakhlak karimah.
b. Setiap warga Muhamadiyah senantiasa berpikir secara burhani,
bayani, dan irfani yang mencerminkan cara berpikir yang islami
yang dapat membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliah
yang mencerminkan keterpaduan antara orientasi hablum-minallah
da hablum-minannas serta maslahat bagi kehidupan umat manusia.
c. Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami,
seperti; kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha
secara maksimal/ optimal untuk mencapai suatu tujuan.18

18
Pinpinan Pusat Muhammadiyah. (2001). Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Hlm. 66-67

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah lahir pada
waktu Muktamar Muhammadiyah ke- 37 tahun 1968 di Yogyakarta. Matan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakekat
Muhammadiyah, faham agama menurut Muhammadiyah dan misi
Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Rumusan matan “Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”
terdiri dari 5 (lima) poin. Lima poin tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok, yaitu:
1. Kelompok ke-1 : mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat
ideologis, ialah pain 1 dan 2.
2. Kelompok ke-2 : Mengandung persoalan mengenai faham
agamamenurut Muhammadiyah, ialah poin 3 dan 4.
3. Kelompok ke-3 : mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi
Muhammadiyah dalam masyarakat Negara republik Indonesia, ialah
poin 5.
Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran Islam merupakan
“Kesatuan ajaran” yang tidak boleh dipisah-pisah dan meliputi:
1. Aqidah : Ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan
2. Akhlaq : Ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap mental
3. Ibadah (Mahdloh) : Ajaran yang berhubungan dengan manusia da
Tuhan.

11
4. Muamalat : Ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat.19

B. Saran
Sebagai umat Islam, sudah menjadi kewajiban kita untuk bertaqwa
kepada Allah SWT. dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Segala
macam peraturan ataupun kaidah yang ada dalam kehidupan telah diatur oleh
Allah SAW. dalam Al-Quran dan Hadist Rasulallah SAW. sebagai acuan
untuk menjalani kehidupan agar terhindar dari segala macam kesesatan, guna
mencapai kehidupan bahagia dunia dan akhirat.

19
Hambali, H. (2011). Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Hlm 54

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Hambali, H. (2011). Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah.

http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-175-det-matan-keyakinan-dan-
citacita-hidup.html
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/download/72/66
https://www.academia.edu/6899762/MATAN_KEYAKINAN_DAN_CITA-
CITA_HIDUP_ MUHAMMADIYAH

Nashir, H. (2010). Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan


Langkah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Pinpinan Pusat Muhammadiyah. (2001). Pedoman Hidup Islami Warga


Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

iii

Anda mungkin juga menyukai