Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat, taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan laporan observasi ini dapat
berlangsung dengan lancar. Laporan observasi ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-
Islam Kemuhammadiyahan III. Semoga laporan ini memenuhi syarat seperti yang diharapkan.
Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Etin Fitriani, M.Pd.I Selaku dosen mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan III.
2. Bapak Abdurrahman. Selaku Ketua PC Muhammadiyah daerah Cipondoh.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini, oleh karena itu demi kesempurnaannya kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk masa mendatang.

Tangerang, 7 Januari 2018

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah.................................................................................................................... 2
C. Tujuan Observasi......................................................................................................................... 2
BAB II. PELAKSANAAN OBSERVASI ............................................................................... 3
A. Lokasi dan Waktu Observasi ...................................................................................................... 3
B. Subyek Observasi........................................................................................................................ 3
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................................... 3
BAB III. HASIL OBSERVASI ............................................................................................... 4
A. Transkrip Wawancara Dengan Ketua PC Muhammadiyah Cipondoh........................................ 4
BAB IV. PENUTUP ................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................................... 8
LAMPIRAN.............................................................................................................................. 9
A. Dokumentasi Observasi .............................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Muhammadiyah, sebagai gerakan keagamaan yang berwatak sosio-kultural,
dalam dinamika kesejarahannya selalu berusaha merespon berbagai perkembangan
kehidupan dengan senantiasa merujuk pada ajaran Islam (al-ruj’û ilâ al-Qurân wa al-
sunnah, menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagi sumber rujukan). Di satu sisi
sejarah selalu melahirkan berbagai persoalan, dan pada sisi yang lain Islam
menyediakan referensi normatif atas berbagai persoalan tersebut. Orientasi pada
dimensi ilahiah inilah yang membedakan Muhammadiyah dari gerakan sosio-kultural
lainnya, baik dalam merumuskan masalah, menjelaskannya maupun dalam menyusun
kerangka operasional penyelesaiannya. Orientasi inilah yang mengharuskan
Muhammadiyah memproduksi pemikiran, meninjau ulang dan merekonstruksi
pemikiran keislamannnya.
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah
juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad
SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada
masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa
ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan
keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan
Rasulullah SAW.
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad
Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal
mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum
muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan
diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai
Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School
Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu’allimin khusus laki-laki, yang
bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat Muhammadiyah
khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).

1
Organisasi Muhammadiyah terdiri dari jaringan kelembagaan muhammadiyah
dan pembantu pimpinan persyarikatan. Jaringan Kelembagaan Muhammadiyah terdiri
atas beberapa pimpinan yaitu: Pimpinan Pusat, Pimpinaan Wilayah, Pimpinaan Daerah,
Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting, dan Jama'ah Muhammadiyah. Pembantu
Pimpinan Persyarikatan terdiri dari Majelis, Lembaga, dan organisasi otonom.

B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam laporan ini penulis akan membahas tentang sejarah berdiri, peranan,
amal usaha gerakan Muhammadiyah di wilayah Cipondoh, Tangerang.

C. TUJUAN OBSERVASI
Laporan observasi ini disusun selain untuk memenuhi tugas mandiri ada mata
kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan III, juga memberi wawasan dan pengetahuan
baru bagi kami dan para pembaca agar mengetahui mengenai gerakan Muhammadiyah
di daerah Cipondoh, Tangerang.

2
BAB II

PELAKSANAAN OBSERVASI

A. LOKASI DAN WAKTU OBSERVASI


1. Lokasi Observasi
Dalam observasi ini penulis mengambil lokasi di PC Muhammadiyah Cipondoh
yang berlokasi di Jl. Maulana Hasanudin No.81, Cipondoh, Tangerang, Banten.

2. Pelaksanaan observasi
Penulis telah melaksanakan observasi pada hari / tanggal: Jum’at / 12 Desember
2017.

B. SUBYEK OBSERVASI
Subyek observasi yang penulis pilih untuk narasumber observasi yaitu Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cipondoh, Bapak Abdurrahman.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Instrumen pengumpulan data yaitu denganwawancara yang hanya melibatkan
Ketua PC Muhamadiyah Cipondoh, Bapak Abdurrahman.

3
BAB III

HASIL OBSERVASI

A. TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN KETUA PC MUHAMMADIYAH CIPONDOH

- Irfan: “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh, perkenalkan pak nama saya


Irfan dan ini teman-teman saya, kami dari Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Disini kami mendapat tugas dari dosen mata kuliah AIKA untuk melakukan observasi
disini pak.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, ada surat
tugasnya?”
- Irfan: “Ada, ini surat tugasnya pak.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Jadi, yang ngajar apa AIKA, siapa namanya?”
- Semua: “Bu Etin, pak.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Disini tertulis 7 orang, ini ada 2 yang benar yang mana?”
- Yoga: “Itu 1 kelompok pak, karena nggak muat makanya jadi 2 suratnya.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Oo, gitu. Baik, silahkan apa yang mau ditanyakan. Apa sudah
ada catatannya?”
- Irfan: “Jadi begini pak, kalau sejarah berdirinya Muhammadiyah disini bagaimana
pak?”
▪ Bapak Abdurrahman: “Sejarah berdirinya Muhammadiyah, ini mau dicatet apa gimana
ini?”
- Arham: “Ini sudah direkam pak.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Oo, lagi direkam. Disini, maksudnya di Cipondoh ya?”
- Irfan: “Iya pak, di Cipondoh.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Berdiri pada tahun 1963, dideklarasikan di ranting Petir sana.
Ketika itu ada 4 cabang, eh, 4 ranting. Ranting Petir, Gondrong, Cipondoh, Poris itu.
Poris Jaya atau Poris apa itu saya lupa namanya. Dengan tokoh-tokohnya itu memang
cukup banyak pada waktu itu, kalau harus disebutkan diantaranya. Di Petir ada pak Haji
Muhammad kuni, kemudian banyak lagi yang lain pak Haji Muron, pak Haji
Muhammad arsi dan masih banyak. Itu tokoh-tokoh utamanya. Waktu itu saya baru
lulus SLTA pas tahun 1963 saya sekolah di Bogor, begitu pulang sedang dideklarasikan
pada waktu itu. Lalu di Gondrong tokoh-tokohnya pak Haji Muhammad Nasir,

4
kemudian pak Nurhalisin, keluarga pak Haji Sal pak Haji kuni, itu tokoh-tokohnya. Dan
pak Haji Tamrin, itu dia juga tokohnya. Yang masih ada sampe sekarang tinggal pak
Haji Muhammad Nasir. Kemudian di Cipondoh pak Haji Ahmad, pak Haji Pangeri, pak
Muhidin masih bujangan waktu itu, sama saya, Bapak Sukari dan lain-lain. Kemudian
di Poris pak Haji Abdurahman, saya juga Abdurahman tapi saya orang Petir,
Abdurahman Saba saya. Kemudian Haji Ursid, almarhum semuanya. Ada lagi pak
Muhaimin juga almarhum. Itu tokoh-tokoh di 4 ranting tersebut, sekarang ada
pemekaran. Di Gondrong dibagi 2, menjadi Kelurahan Gondrong dan ranting Gondrong
Klerek sini, Petir dibangi 2, ranting Petir dan Ketapang. Jadi sekarang ada 6 ranting di
Kecamatan Cipondoh ini. Pada awalnya, reaksi masyarakat terhadap Muhammadiyah
kurang merima bahkan menolak, paling keras menolaknya diantara manapun disini
penolakannya sebab orang-orang sini agamanya kuat. Apalagi di Petir, kita hampir mau
perang, dia bawa kita bawa senjata juga. Untungnya begitu mau terjadi, turun hujan
pada waktu itu. Mobil yang kami naiki tidak bisa lewat, karena waktu itu mamsih tanah
belum aspal seperti sekarang. Alhamdulillah, Tuhan masih melindungi kita semua
sebab kita sama-sama orang muslim. Mengapa kita bentrokan, sebab kita sama-sama
nggak memahami, kita terlalu keras berdakwahnya jadi mereka tersinggung. Nah,
setelah berjalan 10 tahun yaitu 1973 kita mendirikan sekolah ini dengan jumlah murid
22 orang. Yang mayoritas dari Muhammadiyah tetapi ada juga masyarakat yang bukan
Muhammadiyah menyekolahkan anak mereka disini, dan kemudian terus berkembang.
Nah, sekarang orang dengan Muhammadiyah udah akur banget, termasuk di Petir yang
tadinya menolak. Orang mmendirikan masjid kita bantu, orang berkurban kita terima.
Begitu, jadi sekarang sudah tidak ada masalah, saling tolong-menolong. Lebih
memahami tentang kebersatuan umat islam, apalagi kira-kira yang mau ditanyakan?”
- Sidik: “Yang kita ketahui kan Muhammadiyah punya kayak rumah sakit, sekolah, disini
ada nggak pak?”
▪ Bapak Abdurrahman: “Untuk mewujudkan dakwah amar amkruf nahi munkar maka
Muhammadiyah mendirikan suatu AUM (Amal Usaha Muhammadiyah). Itu sekolahan,
rumah sakit bagian kesehatan lalu sosialnya panti asuhan. Disini ada 1 SMP, 1 SMK, 1
SMA, 2 SD, 1 TK di cabang Cipondoh ini. Dan 1 rumah sakit ibu dan anak, itu amal
usahanya. Lalu, kurban di 4 ranting itu ada dan cukup dipercaya oleh masyarakat.
Banyak orang-orang yang menitipkan kurbannya ke kita. Apalagi?”
- Putra: “Tadi kan yang Bapak bilang dulu itu masyarakat disini sangat menentang
Muhammadiyah, terus usaha apa sih pak atau perjuangan apa yang dilakukan oleh
5
pendiri Muhammadiyah sampe meraka itu luluh, mereka merasa kalau kita ini sesama
umat muslim?”
▪ Bapak Abdurrahman: “Yaa, itu, ada amal usahanya. Disini kan ada sekolah nih, itu dari
pertama berdiri terus berkembang sampe sekarang. Tempo hari saja muridnya sampe
1.200, sampe 10 kelas. Setelah kita punya amal usaha, mereka mengakui kalau kita
(Muhammadiyah) ini benar, perduli terhadap masyarakat miskin gitu. Adalagi?”
- Suhindra: “Kegiatan rutin disini apa saja pak?”
▪ Bapak Abdurrahman: “Pengajian, pengajian ranting baik Muhammadiyah, Aisyiyah itu
ada setiap minggu. Pengajian ranting ada setiap malam minggu disini, Aisyiyah ada.
Pengajian bulanan tingkat cabang Muhammadiyah, Aisyiyah juga ada rutin sebulan
sekali. Jadi, pengajian nggak pernah mati. Dari berdiri tahun 1963 terus sampai
sekarang nggak ada istilah pengajian mati sebab kalau pengajian mati berarti imannya
juga mati. Adalagi yang mau ditanyakan?”
- Yoga: “Kalau struktur organisasi yang sekarang pak?”
▪ Bapak Abdurrahman: “Ituu..(sambil menunjuk papan struktur organisasi)”
- Irfan: “Bapak Pimpinan ranting yang sekarang?”
▪ Bapak Abdurrahman: “Alhamdulillah, periode kemarin saya wakilnya pak Muhidin
tetapi sekarang saya dipercaya menjadi Ketua dan pak Muhidin sebagai penasehat.
Sekarang saya tanya sama kalian semua, kalian yakin sama pergerakan Muhammadiyah
itu positif atau negatif, kalau negatif nggak kali ya, yaa biasa-biasa saja maksudnya?”
- Semua: “Positif, pak.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Gerakan amar makruf nahi munkar itu positif bagi
keberlangsungan masyarakat islam khususnya disini, maka dari itu nasihat saya jangan
lupa sholat, anak perempuan pergaulan sekarang jangan dekat-dekat sama laki-laki,
jaga jarak apalagi kalau sedang berdua yang ketiga pasti setan. Adalagi yang ingin
ditanyakan?”
- Irfan: “Cukup pak, terima kasih atas waktunya. Kami cukupkan, wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarokatuh.”
▪ Bapak Abdurrahman: “Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh.”

6
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gerakan Muhammadiyah di daerah Cipondoh berdiri pada tahun 1963, dideklarasikan
di ranting Petir, yang ketika itu ada 4 ranting yaitu, Ranting Petir, Gondrong, Cipondoh, Poris.
Yang pada saat ini ada pemekaran ranting yaitu ranting Gondrong dibagi menjadi 2 yaitu,
Kelurahan Gondrong dan ranting Gondrong Klerek. Ranting Petir dibangi menjadi 2, yaitu
ranting Petir dan Ketapang. Pada saat ini terdapat 6 ranting di Kecamatan Cipondoh.
Tokoh-tokohnya yang mendirikan yaitu Alm. H. Muhammad Kuni, Alm. H. Muron,
Alm. H. Muhammad Arsi, H. Muhammad Nasir, H. Tamrin, Nurhalisin, keluarga dari H. Sal,
H. Ahmad, H. Pangeri, Muhidin, H. Abdurrahman, Alm. H. Ursid, Sukari, Alm. Muhaimin
dan masih banyak lagi.
Pada awalnya, reaksi masyarakat terhadap Muhammadiyah kurang merima bahkan
menolak, dikarenakan kepercayaan warga daerah Cipondoh sangat kuat. Apalagi di Petir,
sampai hampir terjadi peperangan, tetapi pada saat itu Allah menurukan hujan sehingga
peperangan batal dilakukan. Alhamdulillah, Tuhan masih melindungi kita semua. Pada tahun
1973 Muhammadiyah cabang Cipondoh mendirikan sekolah dengan jumlah murid 22 orang.
Yang mayoritas dari Muhammadiyah dan sebagian masyarakat yang bukan Muhammadiyah,
dan terus berkembang hingga sekarang. Setelah berbagai upaya dilakukan, diantaranya
membantu warga sekitar dalam pembangunan lingkungan dan lain lain, pada akhirnya
masyarakat menerima Muhammadiyah di daerah Cipondoh bahkan sangat erat.
Untuk mewujudkan dakwah amar makruf nahi munkar maka Muhammadiyah daerah
cabang Cipondoh mendirikan suatu AUM (Amal Usaha Muhammadiyah), diantaranya
sekolah, rumah sakit dan panti asuhan. 1 SMP, 1 SMK, 1 SMA, 2 SD, 1 TK di cabang
Cipondoh. Dan 1 rumah sakit ibu dan anak.
Kegiatan rutin Muhammadiyah cabang Cipondoh diantaranya pengajian ranting yang
diadakan satu kali dalam seminggu, pengajian Aisiyah yang diadakan setiap minggu dan setiap
bulan, pengajian cabang Muhammadiyah yang diadakan sekali dalam sebulan.

7
B. SARAN
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan adapun beberapa saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut.
a. Bagi mahasiswa
Sebagai mahasiswa Muhammadiyah hendaknya kita mengetahui
perkembangan dan sejarah Muhammadiyah minimal di wilayah setempat, dan juga
berperan aktif dalam kegiatan Muhammadiyah.

b. Bagi Penulis Lain


Penulis lain diharapkan mencari referensi yang lebih relevan sebagai bahan
dalam pembuatan makalah guna menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat.

8
LAMPIRAN

A. DOKUMENTASI OBSERVASI

Anda mungkin juga menyukai