Disusun Oleh :
UNIVERSITASPESANTRENTINGGIDARULULUM
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kemudahan dan petunjuk dari Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah
tentang ETIKA BELAJAR DALAM ISLAM. Makalah ini berisikan tentang
hakikat ilmu, dan keutamaan menuntut ilmu. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan, arahan dan dukungan
yang diberikan kepada kami. Ucapan terima kasih khususnya kepada Ibu Siti
Asiah, S.pd., M.Pd selaku Dosen Etika Belajar Dalam Islam, orang tua, dan
teman-teman kami yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
Kami menyadari tidak sempurnanya makalah ini, baik dari segi penyusunannya,
bahasa ataupun tulisan yang lainnya. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk
menyempurnakan makalah kami yang sederhana ini. Terima kasih dan semoga
bermanfaat
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Hakikatilmu
3
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II PEMBAHASAN
Perlu diketahui bahwa, menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan
ini tidak untuk sembarang ilmu, tapi terbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang
menerangkan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia.
Sehingga ada yang berkata, “Ibnu yang paling utama ialah ilmu hal. Dan
perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku.” Yang dimaksud ilmu hal
ialah ilmu agama islam, salat misalnya.
Tidak ada seorang pun yang meragukan akan pentingnya ilmu pengetahuan,
karena itu khusus dimiliki umat manusi. Adapun selain ilmu, itu bisa dimiliki
manusia dan bisa juga dimiliki binatang. Dengan ilmu pengetahuan, Allah Ta’ala
mengangkat derajat Nabi Adam SAW. diatas para malaikat oleh karena itu,
malaikat diperintah oleh Allah agar sujud kepada Nabi Adam SAW.
5
bin Abdullah dalam syairnya: 1“Belajarlah! Karena ilmu adalah penghiasan bagi
pemiliknya. Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah dilautan
ilmu yang berguna.” Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling
unggul ilmu.
Ilmu yang dapat membimbing menuju kebaikan dan takwa, ilmu yang
paling harus dipelajari. Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang harus,
yakni jalan petunjuk. Ia laksama benteng yang dapat menyelamatkan manusia dari
segala keresahan. Oleh kerena itu yang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara’
lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu orang ibadah tapi bodoh.
Setiap orang lain wajib mengetahui atau mempelajari akhlak yang terpuji
dan yang tercela, seperti watak murah hati, kikir, penakut, sombong, rendah hati,
menjaga diri dari keburukan, israf (berlebihan), bakhil (terlalu hemat) dan
sebagainya.
Karena sifat sombong, kikir, penakut, israf hukumya haram. Dan tidak
mungkin bisa terhindar dari sifat-sifat itu tanpa mengetahui kriteria sifat-sifat
tersebut serta mengetahui cara menghilangkannya. Oleh kerana itu setiap orang
islam wajib mengetahuinya.
Tapi bila di satu daerah tak ada seorang pun yang mempelajarinya, maka semua
penduduk daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib menyuruh
rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumya fardhu kifayah tersebut. Pemerintah
berhak memaksa mereka untuk melaksanakannya.
Oleh karena itu, setiap orang islam mengisi seluruh waktunya dengan berzikir
kepada Allah, berdoa, memohon seraya merendahkan diri kepada-Nya, membaca
Al-Qurán, dan bersedekah supaya terhindar dari mara bahaya.
1
Muhammad bin Al Hasan bin Abdullah dalam syairnya:
6
Ilmu tarsir ialah ilmu yang digunakan untuk menafsir atau menyingkap ayat-ayat
Al-Qurán dengan sempurna. Dengan ilmu tafsir seseorang mampu mengungkap
atau mengetahui maksud ayat-ayat Al-Qurán. Sedangkan ilmu fiqih adalah ilmu
untuk mengetahui hukum-hukum agama, secara rinci Abu Hanifah berkata, “ ilmu
fiqih 2adalah ilmu untuk mengetahui mana yang berguna bagi seseorang dan
mana yang membahayakan.’’ Beliau juga berkata, “ Tidak ada ilmu kecuali untuk
diamalkan, sedangkan mengamalkannya berarti meninggalkan dunia untuk
meraih kebahagiaan diakhirat.”
Oleh karena itu, setiap orang islam hendaknya tidak melupakan hal-hal yang
bermanfaat, dan yang membahayakan dirinya di dunia dan akhirat. Maka itu dia
harus belajar ilmu yang bermanfaat, dan menjauhi ilmu yang tidak berguna, agar
akan dan ilmunya tidak membahayakan dirinya. Aku berlindung kepada Allah
dari siksa dan murka-Nya.
2
Hanifah berkata, “ ilmu fiqih
3
Imam Al-Zanuji
7
dan muslimah, seperti mempelajari ilmu ramalan berdasarkan perbintangan.
4. Jawiz ( boleh)
Hukum menuntut ilmu jawiz itu boleh, seperti mempelajari ilmu kedokteran.
Ketahuilah, sesungguhnya orang islam itu tidak wajib mengetahui semua
ilmu secara wajib a’in. Akan tetapi yang diwajibkan bagi orang islam adalah
mencari ilmu yang berhubungan dengan keperluan manusia dalam kehidupan,
misalnya shalat, iman, zakat dan lain-lain. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian
ulama: “ Seutama-utama ilmu adalah ilmu keadaan dan seutama-utama amal
adalah menjaga daripada keadaan, jangan sampai tersia-siakan, apalagi sampai
rusak.
Orang islam juga diwajibkan mencari ilmu tentang keadaan yang telah dan
akan terjadi, misalnya dalam keadaan sehat atau sakit dan sedang dalam
perjalanan mauoun dirumah. Karena setiap orang islam itu wajib mengerjakan
sholat. Maka diwajibkan pula mengetahui sesuatu yang berhubungan dengan
sholat, misalnya syarat, dan rukunnya, agar dapat memenuhi kewajiban sholat
tersebut secara sah oleh sebab itu, mempelajari ilmu tentang sholat adalah wajib.
Rasulullah saw. bersabda: "mencari ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim
laki-laki dan perempuan" Seorang muslim wajib mengetahui tata cara pergaulan
dan kerja, diwajibkan pula agar mengetahui ilmu tentang gerak gerik hati,
misalnya tawakkal (menyatakan diri ini lemah dan bergantung hanya pada
ALLAH), inabah (kembali pada ALLAH), Kasyyah (takut kepada AllAH), dan
Ridha (menerima kenyataan dengan ikhlas dan juga harusmengertiilmu akhlak
misalnya dermawan, bakhil, penakut, pemberani, sombong, rendah diri, boros irit
dan sebagainya.
4
imam syafi'i Rahimahullah
8
ada dua:
• ilmu Fikih untuk mengetahui seluk beluk masalah agama
• ilmu kedokteran untuk mengetahui keadaan sakit dan sehat tubuh
Dan ilmu-ilmu selainnya hanya bersifat sebagai pelengkap Imam abu hanifah juga
berkata:Ilmu fikih adalah ilmu untuk mengetahui sesuatu yang bermanfaat serta
madharat bagi dirinya dan tujuan dari ilmu sendiri itu tiada lain hanya untuk
diamalkan. Maka dari itu pandai-pandailah mencari sesuatu yang berguna serta
dapat menyelamatkan diri sendiri. Cepat- cepatlah menghindar dari sesuatu yang
dapat menyelakakan diri sendiri. Agar akal dan ilmunya tidak menjadi pedoman
yang merusak bagi kepentingan dirinya
Keutamaan ilmu dan ulama Menurut Al-Qurṭubi digambarkandalam QS.
Ali Imran ayat 18 5terdapat petunjuk bahwa atas keutamaan ilmu dan kemuliaan
serta keistimewaan para ulama. Karena, jika ada seorang yang lebih mulia dari
ulama pasti Allah akan sertakan nama itu dengan nama Allah dan para malaikat-
Nya.
Kenyataannya, kata ‘Ulul ‘ilmi lah yang di pilih Allah bersandingan dengan Allah
dan malaikat-Nya
Hakikat ilmu hukum mencari ilmu dan keutamaannya yg lain:
1. Menerangkan hakikat ilmu, hukum mencari ilmu, dan keutamaanya.
2. Niat dalam mencari ilmu.
3. Cara memilih ilmu, guru, teman dan ketekunan.
4. Cara menghormati ilmu dan guru.
5. Kesungguhan dalam mencari ilmu, beristiqamah dan cita-cita yang luhur.
6. Ukuran dan urutannya.
7. Tawakal.
8. Waktu belajar ilmu.
9. Saling mengasihi dan saling menasihati.
10. Mencari tambahan ilmu pengetahuan.
11. Bersikap wara’ ketika menuntut ilmu.
12. Hal-hal yang dapat menguatkan hafalan dan yang melemahkannya.
13. Hal-hal yang mempermudah datangnya rezeki, hal-hal yang menghambat
5
QS. Ali Imran ayat 18
9
Muta’allim)6
Berikut beberapa keutamaan dalam Islam berikut dalilnya dari Al Qur'an:
1. Barang siapa yang bersunguh dalam mencari Berilmu, maka Diangkat
Derajatnya
Allah SWT berfirman: "...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.
Dan Allah SWT berfirman: "Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan
atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-
penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. Al-Mulk : 10).7
Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak gunakan
dengan baik, maka kita akan menjadi salah satu orang yang merugi. Seperti
tercantum dalam firman Allah SWT, QS. surat Al-Mulk ayat 10.
2. Orang yang memiliki ilmu maka dia akan Takut Kepada Allah SWT
Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman: "Dan demikian pula diantara
manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang
bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang
takut kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha
Pengampun."
Ayat ini menjelaskan tentang, dengan ilmu, seseorang akan lebih memahami
bagaimana kehidupan ini diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa
Allah SWT sebagai sang maha pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan
hal-hal yang mengandung dosa karena ia memiliki pengetahuan akan kekuasan,
dan juga kebesaran allah SWT, dengan ilmu dia bias mengetahui yang baik dan
buruk.
3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat
Dalam surat Al-Baqarah [2]: 269, Allah SWT berfirman: "Allah
menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As
Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi
hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-
orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)."
4. Orang Berilmu akan Dimudahkan oleh Allah Jalannya ke Surga
Dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam,
sabda Rasulullah SAW yang Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no.
6
: Syaikh Az-Zamuji, Ta’lim Muta’allim)
7
(QS. Al-Mulk : 10).
10
2699)
8
5. Orang-orang yang memiliki ilmu Allah akan memberikan Pahala yang Kekal
Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun ia telah meninggal.
Disebutkan dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu dalam Islam:
Dari Abu 9Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata kepada Rasullullah SAW.
ُِح َي ْدعُو لَه َ ار َي ٍة َوع ِْل ٍم يُ ْنتَ َف ُع ِب ِه َو َولَ ٍد
ٍ صا ل َ ع َملُهُ ِإ اَّل مِ ْن ث َ ََلث َ ٍة مِ ْن
ِ صدَقَ ٍة َج َ َسا ُن ا ْنق
َ ط َع ِ ْ َِإذَا َمات
َ اْل ْن
Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak yang
sholeh
8
." (HR. Muslim, no. 2699)
9
(HR. Muslim no. 1631)
11
BAB III PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
• Filsafat Pendidikan Islam: Membangun Konsep Pendidikan Yang Islami (Bandung: Citapustaka Media
Perintis, 2011), h. 78.
• Syekh Az-Zarnuji, Pedoman belajar pelajar dan santri, ( Surabaya: Al-Hidayah ), 118.
• https://ex-school.com/artikel/memahami-makna-hukum-menuntut-ilmu-dan-keutamaannya.
• H. Aliy As'ad, Bimbingan bagi penuntut ilmu pengetahuan, ( Kudus: Menara Kudus, Jl. Menara No. 4,
1978 ), 148.
13