Anda di halaman 1dari 4

KASIH SAYANG DAN

NASIHAT

DISUSUN OLEH:
1. Apriandi M.S
2. M.Arif Fahmi
3. Rusdianto

Tahun pelajaran 2015/2016

KASIH SAYANG DAN NASEHAT

A.

KASIH SAYANG

Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta jangan
berbuat dengki. Dengki itu tidak akan bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri.Guru kita
Syaikhul Islam Burhanuddin ra. Berkata : Banyak ulama yang berkata : "Putra sang guru dapat
menjadi alim, karena sang guru itu selalu berkehendak agar muridnya kelak menjadi ulama ahli
Al-Quran. Kemudian atas berkah I'tikad bagus dan kasih sayangnya itulah putranya menjadi
alim."
B.

MENGHADAPI KEDENGKIAN

Selain tersebut di atas, orang alim hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam
arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat
waktu menjadi habis sia-sia. Ada dikatakan: "Pengamal kebajikan akan dibalas karena
kebajikannya, sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya."Jangan
sampai ada pemusuhan, sebab selain hanya membuang-buang waktu juga membuka cela-cela
keaibanmu. Tahanlah dirimu dan sabarlah hatimu, terutama sekali dalam menghadapi orang yang
belum tahu.
C. MENGHADAPI PERMUSUHAN
Jangan berprasangka buruk terhadap orang mukmin, karena hal itu sumber permusuhan,
dan tidak halal. Di dalam agama islam perbuatan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan
dalam sabda Nabi saw: "Baikkanlah prasangkamu kepada sesama mu'min."Buruk sangka akan
bisa terjadi karena adanya niatan yang tidak baik, atau hatinya jahat.

KASIH SAYANG



:

.
Artinya :
Orang yang berilmu hendaknya memiliki kasih sayang, bersedia memberi nasehat yang
tanpa disertai rasa hasud (dengki), karena hasud adalah sifat yang membahayakan diri sendiri
dan tidak bermanfaat. Guru kami Syaikhul Islam Burhanuddin rahimahullah berkata: para
ulama banyak yang berkata bahwa putra guru dapat menjadi seorang yang alim, karena guru
selalu menghendaki murid-muridnya selalu menjadi ulama dalam bidang Al-Quran. Lantas
karena berkah, itikat serta kasih sayangnya, maka anaknya menjadi seorang yang alim.
Dalam al-quran dijelaskan;











Artinya :
Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmu/ulama dari hamba Allah yang takut
kepadaNya .(QS. Fathir [35] : 28).
Allah menyatakan bahwa hanya orang-orang yang berilmu/ulama yang memiliki shifat
khosyah kepada Allah. Maka hal ini menunjukkan bahwa khosyah adalah rasa takut hamba yang
disebabkan ilmunya terhadap hal yang ditakuti. Saat kita melakukan ketaatan sebenarnya kita
sedang mempersiapkan kebahagiaan. Maksudnya apabila seseorang melakukan kebaikan, itu
sebenarnya sudah merancang kebahagiaannya sendiri kelak, dan kebaikan itu akan kembali pada
diri kita sendiri.
Dan juga di atas dijelaskan bahwa banyak yang berkata putra guru dapat menjadi seorang
yang alim, karena guru selalu menghendaki murid-muridnya selalu menjadi ulama dalam bidang
Al-Quran, dan karena berkah, itikat dan kasih sayangnya seorang anaknya bisa alim bahkan bisa
menandingi kepintaran para pakar ilmu fiqih. Tanpa berkah dan kasih sayang dari seorang guru
seorang anak tidak akan bisa alim apalagi menandingi para pakar ilmu fiqih.







.
Artinya :
Diceritakan bahwa Syadrul Ajall Imam Burhan al-Aimmah selalu menyediakan waktu
menjelang siang untuk mengajar dua putranya, yaitu Syadrus Said Husamuddin dan Shadrus
Said Tajuddin setelah mengajar murid-muridnya yang lain. Dua putranya mengeluh : Bila
sudah siang, kami sudah tidak bersemagat dan jenuh. Ayahnya menjawab :Para perantau dan
putra-putra pembesar itu datang kepadaku dari segala penjuru, maka sudah seharusnya aku
mendahulukan mereka. Begitulah, karena kasih sayang anaknya, maka keduanya mendapat
berkah menjadi ahli fikih yang terkemuka pada masanya.
Jadi maksudnya disini apabila ada seorang guru yang akan mengajari anaknya sendiri
tetapi ada santrinya yang lain datang untuk belajar padanya maka guru tersebut harus lebih
mementingkan santrinya daripada anaknya sendiri, karena anak dari guru akan mendapatkan
berkah dan rahmat darinya dan lagi anak tersebut akan selalu mendapatkan kasih sayang dari
ayahnya (guru).

Kesimpulan
Orang yang berilmu harus menyayangi sesama, bersedia memberi nasehat yang tanpa disertai
rasa hasud (dengki), karena hasud adalah sifat yang membahayakan diri sendiri dan tidak
bermanfaat. Dan Berkat harapan dan kasih sayang seorang guru terhadap murid, maka anaknya
menjadi orang alim. Dan bahkan dari kedua anaknya dapat menandingi para ahli fiqih.

Anda mungkin juga menyukai