Anda di halaman 1dari 6

SIKLOTRON

Pendahuluan
Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan peningkatan
dari waktu ke waktu, meliputi tindakan-tindakan radiodiagnosa, radioterapi, dan
kedokteran nuklir, yang umumnya menggunakan sumber radiasi yang spesifikasi
fisiknya berbeda-beda, menggunakan radiasi pengion terutama sinar-X. Kini ada
berbagai jenis radiasi pengion untuk keperluan radioterapi yang dibangkitkan
menggunakan akselerator (alat pemercepat) partikel.
Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel
bermuatan seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya.
Mempercepat gerak partikel bertujuan agar partikel tersebut bergerak sangat cepat
sehingga memiliki energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat partikel ini
diperlukan medan listrik ataupun medan magnet. Di lihat dari jenis gerakan partikel,
ada dua jenis akselerator, yaitu akselerator dengan gerak partikelnya lurus
(akselerator linier) dan gerak partikelnya melingkar (akselerator magnetik) dengan
jenis-jenisnya antara lain: Betatron, Siklotron, Akselerator proton, Generator Netron,
EULIMA dan HIMAC,
Akselerator partikel pertama kali dikembangkan oleh dua orang fisikawan
Inggris, J.D Cockcroft dan E.T.S walton, di laboratorium Cavendish, Universitas
Cambridge pada 1929.
Siklotron
Siklotron merupakan piranti untuk mempercepat gerak partikel bermuatan
listrik. Siklotron dikembangkan pada tahun 1930 oleh E. O. Lawrence (1901-1958),
dengan menggunakan sebuah medan magnetik untuk menjaga agar ion-ion bermuatan
(biasanya proton) bergerak dalam lintasan.

Diagram skematik siklotron

Partikel-pertikel bermuatan dibelokkan dalam suatu


lintasan melingkar oleh medan magnetik dan dipercepat oleh suatu medan listrik
setiap partikel-partikel melintasi celah

Cara Kerja Siklotron


Proton-proton bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran yang terpisah
oleh suatu celah. Setiap kali proton-proton lewat melintasi celah di antara kedua
bidang setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada proton-proton yang akan
mempercepat proton-proton. Percepatan ini meningkatkan kelajuan proton-proton dan
juga jari-jari kelengkungan lintasan proton-proton.
Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi
(dalam orde 10 atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar
siklotron. Proton-proton kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang ditempatkan
di dalam siklotron atau meninggalkan siklotron dengan bantuan magnet pembelok
dan diarahkan ke suatu sasaran eksternal. Tegangan yang diberikan ke kedua bidang
setengah lingkaran untuk menghasilkan percepatan haruslah bolak-balik. Ketika
proton-proton sedang bergerak ke kanan melintasi celah, bidang yang kanan haruslah
negatif dan yang kiri positif (medan listrik E berarah dari polaritas + ke polaritas
dan untuk muatan positif seperti proton, besar gaya pemercepat F = q E dan searah
dengan arah medan listrik E).

Gambar diagram sebuah siklotron:

Medan magnetik, yang diberikan oleh sebuah elektromagnet besar,


berarah masuk dalam bidang kertas. A adalah sumber ion.
garis-garis gaya menunjukkan medan listrik dalam celah

Setengah siklus berikutnya, proton-proton bergerak ke kiri melintasi celah,


sehingga bidang kiri haruslah negatif supaya medan listrik pada celah tetap berfungsi
mempercepat proton-proton. Frekuensi f, dari tegangan bolak-balik yang diberikan
harus sama dengan frekuensi proton-proton yang bergerak melingkar. Partikel
bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap medan magnetik
B menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari r. Gaya sentripetal penyebab gerak
melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga diperoleh:

Fs

FL

v
qvB
r
qBr
v
m

Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah priod T, di mana:
T

Frekuensi putaran adalah

jarak
keliling
2r
2m

kelajuan kelajuan qBr / m


qB

1
qB

T
2 m

dengan,
f = frekuensi siklotron (Hz)
q = muatan proton (1,6 x 10-19 C)
m = massa proton (1,67 x 10-27 kg)
B = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T)
Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan, tidak bergantung pada jari-jari r.
Karena itu, frekuensi tidak harus diubah ketika ion-ion mulai dari sumber dan
dipercepat untuk menempuh jari-jari yang makin lama makin besar.
Energi kinetik maksimum partikel bermuatan (proton) ketika keluar dari
siklotron, yaitu:
1
1
m v 2 m ( qBr / m) 2
2
2
1
q2 B2 r 2
EK m v 2
2
2m
EK

Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan energi yang akan
diperoleh proton-proton jika proton-proton dipercepat melalui beda potensial yang
cukup besar.
Reaksi yang Dihasilkan Siklotron
Reaksi fisi merupakan reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki
oleh partikel (proton) berenergi tinggi yang keluar dari Siklotron atau ketika
menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor nuklir).
Contoh reaksi fisi ketika Li ditembaki proton:

1
1

7
7

Li

4
4

He

4
2

He Q

Untuk berlangsungnya reaksi fisi di atas, diperlukan peralatan yaitu siklotron untuk
mempercepat proton.
Siklotron di Indonesia
Di Indonesia Siklotron terdapat di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN),
dengan ruang khusus.
Gambar:

Ruang Kontrol (Control room) Siklotron

Saluran berkas pada mesin Siklotron


Kesimpulan
1. Siklotron merupakan akselerator untuk mempercepat gerak partikel bermuatan
listrik.
2. Siklotron termasuk jenis akselerator magnetik dengan gerak partikelnya
melingkar
Daftar Pustaka
http://www.batan.go.id/prr/BidSik.htm
Kanginan, Marthen. 1999. Seribu pena Fisika SMU. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen. 2000. Fisika 2000 3 C SMU Kelas 3 Caturwulan 3. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai