Disusun oleh :
1. Siti Fatimah : 14.1201033
2. Munfaatun : 14.1201034
3. St Sarofah : 14.1201035
Halaman Sampul..................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I Pendahuluan...............................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
Bab II Pembahasan..............................................................................................
Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget.........................................................
A. Pengembangan aturan permainan...................................................................
B. Intensi dan konsekuensi..................................................................................
C. Hukuman-hukuman ekspiatoris dan resiprokal...............................................
D. Antara Equality dan Equity.............................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masyarakat tidak dapat berfungsi tanpa aturan yang memberitahukan
mengenai bagaimana berkomunikasi satu sama lain, bagaimana menghindari
untuk menyakiti orang-orang lain, dan bagaimana bergaul dalam kehidupan
pada umunya. Anak-anak dengan remaja memiliki pemahaman berbeda
mengenai peraturan. Begitu juga remaja memiliki pandangan yang berbeda
dengan orang tua dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
perkembangan dalam penalaran dan moral dari setiap individu.
Dari berbagai individu yang menunjukkan semua perbedaan dari setiap
tingkah
dan
perilakunya
akan
dibahas
melalui
teori-teori
tentang
Bab II
Pembahasan
Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif.
Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan
kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya.
Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk
mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk
mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang
panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan
menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam
permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah
usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan
anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan,
meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak
usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang
berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari
pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua
tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous. Sebelum mempelajari
perbedaan kedua tahap tersebut berikut ini akan dibahas beberapa hal yang
berkaitan dengan pengamatan Piaget terhadap anak-anak yang sedang bermain
kelereng.
A. Pengembangan aturan permainan
Sebelumnya telah dibahas bahwa Piaget mencoba mempelajari tingkah
laku anak melalui permainan kelereng. Hal itu dilakukan Piaget untuk
memahami bagaimana anak-anak berpikir dan menyesuaikan konsepsinya
mengenai aturan-aturan yang berlaku. Jean Piaget memilih permainan
kelereng, selain untuk memperoleh jawaban atas penelitiannya, juga untuk
memberikan kebebasan anak-anak untuk menjelaskan dan membuat aturan
sendiri. Dari hasil wawancaranya dengan anak-anak pada tingkat usia yang
berbeda, diperolehlah jawaban yang berbeda-beda pula.
Berikut ini hasil pengamatan Piaget (dalam Cahyono dan Suparyo,
1985:28), diketahui bahwa:
a. Anak-anak disekitar usia 3 tahun, belum mengembangkan permainannya
sendiri dan cenderung bermain individual tanpa kerjasama. Anak-anak
pada usia ini cenderung menerima aturan tanpa proses pertimbangan
terlebih dahulu.
b. Anak-anak usia 3-5 tahun, mulai bermain secara berkelompok, meskipun
masing-masing anak masih menganggap pendapatnya yang paling benar.
Anak-anak ini belum memiliki empati dan belum mampu menempatkan
diri dalam pergaulan. Anak-anak pada usia ini cenderung memperhatikan
aturan yang berasal dari orang dewasa, meskipun pada usia ini mereka
sering melanggar aturan tersebut.
c. Anak usia 7-8 tahun, mulai muncul perhatian untuk menyeragamkan
aturan permainan meskipun aturan permainannya umumnya masih belum
jelas (kabur).
d. Anak usia 11-12 tahun, mulai dapat menentukan dan membuat
kesepakatan bersama tentang aturan permainan. Anak sudah dapat melihat
bahwa aturan sebagai suatu yang bisa diubah dan dibuat berdasarkan
kesepakatan.
B. Intensi dan konsekuensi
Konsepsi anak tentang aturan dapat berubah-ubah sesuai dengan tahap
perkembangan moralnya. Untuk memahami perubahan konsepsi yang terjadi,
Piaget
menghadapkan
anak
pada
masalah-masalah
moral
seperti
Intensi
dan
komsekuensi
merupakan
gambaran
perubahan
30% memilih hukuman ini, anak pada usia 8-10 tahun mencapai 50% memilih
hukuman ini, dan anak pada usia 11-12 tahun mencapai 80% memilih
hukuman ini. Sebaliknya, hukuman ekspiatoris dipilih anak-anak yang
perkembangan moralnya pada tahap heteronomous. Anak-anak pada tingkat
usia ini, percaya bahwa keadilan selalu berhubungan dengan kesalahankesalahan yang dilakukan seseorang, dan orang tersebut akan memperoleh
hukuman atas kesalahannya tersebut secara alamiah.
D. Antara Equality dan Equity
Membahas mengenai keadilan, Piaget menekankan pada dua bentuk
keadilan distributif yaitu equality dan equatity. Menurut pandangan Piaget
(dalam Cahyono dan Suparyo, 1985:35), equalityyaitu pemikiran bahwa tiap
manusia harus diperlakukan secara sama, sedangkan equity yaitu pemikiran
yang lebih mempertimbangkan tiap-tiap individu.
Untuk mengamati perbedaan kedua bentuk keadilan distributif
tersebut, Piaget mengangkat masalah-masalah ke dalam sebuah cerita untuk
mengetahui respon anak-anak berdasarkan tingkat usianya. Dari respon-respon
yang muncul, Piaget (dalam Cahyono dan Suparyo, 1985:36) membedakan
respon tersebut ke dalam tiga tahap yaitu:
1. Tahap Just, di mana anak berpikir bahwa apa yang dikatakan orang dewasa
adalah ibarat hukum yang harus dijalankan.
2. Tahap Equality Orientation, di mana anak berpikir bahwa tidak peduli saat
menghadapi hukuman ataupun sedang menolak perintah, mereka akan
lebih melihat kekuasaan tertinggi.
3. Tahap Equity Dominates, di mana anak berpikir bahwa equalitas
(perlakuan sama) tidak akan pernah dikembangkan tanpa memperhatikan
situasi yang dihadapi tiap individu.
Berdasarkan pembahasan dan penjabaran di atas, Piaget (dalam Slavin,
2006:52), menyimpulkan bahwa terdapat dua tahap perkembangan moral
dengan ciri-cirinya masing-masing,yaitu sebagai berikut:
Tabel Tahap Perkembangan Moral Piaget
Tahap heteronomous
Tahap Autonomous
otomatis
pelakunya
sebagai Hukuman dipandang sebagai sesuatu hal
dari yang
tidak
serta
merta,
namun
Kesimpulan
Piaget lebih banyak membahas tentang perkembangan penalaran terhadap
masalah-masalah phisik dan logika. Piaget menggambarkan proses dua-tahap
perkembangan moral. Piaget menekankan pada dua bentuk keadilan distributif
yaitu equality dan equatity. Equality yaitu pemikiran bahwa tiap manusia harus
diperlakukan secara sama, sedangkan equity yaitu pemikiran yang lebih
mempertimbangkan tiap-tiap individu. Piaget mengemukakan bahwa individu
pada umumnya mencapai kematangan moral pada masa remaja.
Daftar Pustaka
http://psi-islami.blogspot.com/2010/08/pembentukan-karakter-manusiamenurut_02.html
http://rimatrian.blogspot.com/2013/09/perkembangan-moral-menurut-jeanpiaget.html
http://zelinvozeyo.blogspot.co.id/2014/11/teori-perkembangan-anak-menurutpiaget.html