Puji Syukur kita panjatkan kehadirat ilahhiRobi yang telah memberikan Rahmat dan karunianya
bahwasanya kita masih diberikan nikmat iman dan Islam alhamdulilah kita dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “ PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN “ guna
memenuhi tugas UAS mata kuliah MKP KOGNITIF .Semoga apa yang sudah Kami sajikan ini dapat
bermanfaat bagi teman -teman mahasiswa PG-PAUD UNTIRTA ,dan mohon maap jika masih banyak
kekurangan dalam penyajian makalah ini semoga saran kritik yang membangun Kami harapkan.
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini ialah anak yang berumur 0-6 tahun yang memilikipertumbuhan dan perkembangan
yang lebih pesat dan fundamentalpada awal-awal tahun kehidupannya. Dimana perkembangan menunjuk
pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Oleh karena
itu, kualitas perkembangananak di masa depanya, sangat ditentukan oleh stimulasi yang diperolehnya
sejak dini. Pemberian stimulasi pendidikan adalah hal sangat penting,sebab 80% pertumbuhan otak
berkembang pada anak sejak usia dini.Kemudian, elastisitas perkembangan otak anak usia dini lebih besar
padausia lahir hingga sebelum 8 tahun kehidupannya, 20% sisanya ditentukan selama sisa kehidupannya
setelah masa kanak-kanak. Bentuk stimulasiyang diberikan harusnya dengan cara yang tepat sesuai
dengan tingkatperkembangannya.Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari cara anak
berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagaicara berpikir untuk menyelesaikan
berbagai masalah dapat dipergunakansebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan. Pandangan aliran
tingkahlaku (Behaviorisme) berpendapat bahwa pertumbuhan kecerdasan melaluiterhimpunnya informasi
yang semakin bertambah. Sedangkan aliran‘interactionist’ atau ‘depelopmentalis’, berpendapat bahwa
pengetahuanberasal dari interaksi anak dengan lingkungan anak. Perkembangankognitif dinyatakan
dengan pertumbuhan kemampuan merancang,mengingat dan mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi (Patmodewo,2003:27).
B.Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS pada Mata Kuliah MKP Kognitif AUD.
BAB II
PEMBAHASAN
Bertitik tolak dari gambaran umum tentang fase-fase perkembangan kognitif tersebut di atas, maka
dapat diketahui bahwa perkembangan kognitrf anak usia taman kanak-kanak (PAUD) berada dalam fase
praoperasional vang menckup tiga aspek, yaitu:
1) Berpikir Simbolis
Aspek berpikir simbolis yaitu kemampuan untuk berpikir tentang objek dan peristiwa walaupun
objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak.
2) Berpikir Egosentris
Aspek berpikir secara egosentris, yaitu cara berpikir tentang benar atau tidak benar, setujuatau tidak
setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkancara pandangnya
di sudut pandang orang lain.
3) Berpikir lntuitif
Fase berpikir secara intuitif, yaitu kemarnpuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar
atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan untuk melakukannya.
2) Penglihatan
Anak usia 5-6 tahun dapat menguasai indera peraba, pendengaran dan penglihatan hampir sebaik
orang dewasa.
6) Perkembangan kepribadian
Selain karena faktor keturunan, lingkungan juga mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
Anak mempelajari berbagai perilaku sosial dari contoh-contoh yang dilihatnya. Selain itu, pada usia
ini anak tidak hanya belajar tingkah laku tang kelihatan jelas, tapi juga dapat mempelajari gagasan,
harapan, dan nilai-nilai. Anak dapat mempelajari hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh.
Penting untuk diperhatikan bahwa setiap anak itu unik, mereka tumbuh menurut lajunya masing-
masing. Dan tidak semua aspek perkembangan tersebut diatas tumbuh bersamaan atau berurutan
sehingga hal yang wajar jika terjadi variasi dalam perkembangan anak. Agar menjadi perhatian para
orangtua atau pendidik bahwa kwgiatan dalam mendidik anak usia dini harus direncanakan dengan
mempertimbangkan karakteristik anak seperi yang telah disebutkan diatas.
BAB III
HAKIKAT MEDIA PENGEMBANGAN KOGNITIF
Media berasal dari Bahasa Latin yang artinya “antara”. Pengertian tersebut
menggambarkan suatu perantaraan dalam penyampaian informasi dari suatu sumber kepada
penerimaan. Menurut Sardiman,dkk(2007:7) “media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi”. Pendapat lain dari Briggs, (dalam Zaman Badru dan Cucu Eliyawati:2010)
menyatakan “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar”. Artinya, media sebagai alat fisik atau alat yang dapat di tampilkan,
dilihat maupun di dengar yang dapat nyajikan pesan. Bagi kita sebagai guru, media adalah
sebuah saluran komunikasi. Dalam konteks sekolah, sumber informasi adalah guru dan
penerimaan adalah anak. Guru dapat menggunakan media sebagai perantara dalam
menyampaikan pesan kepada anak.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi belajar yang dapat
merangsang pikiran, perhatian dan minat untuk belajar.
Dengan demikian, manfaat dari media pembelajaran bagi pengajar/ pendidik PAUD,
yaitu: a) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan, b) Menjelaskan struktur dan
urutan pengajarn dengan baik, c) Memberikan kerangka sistematis secara baik, d)
Memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran, e) Membantu kecermatan,
ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran, f) Membangkitkan rasa percaya diri seorang
pengajar, g) Meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedangkan manfaat dari media
pembelajaran bagi pembelajar/anak usia dini, yaitu: a) Meningkatkan motivasi belajar
pembelajar, b) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar, c) Memberikan
struktur materi pelajaran, d) Memberikan inti informasi pelajaran, e) Merangsang pembelajar
untuk berpikir dan beranalisis, f) Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan, g)
Pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar
3. Karakteristik Media
Media yang digunakan dalam pengembangan konigtif anak TK pada dasarnya merupakan
media yang tidak berbahaya, menyenangkan, dan bisa membantu guru menghubungkan satu
hal dengan hal lainnya. Perangkaian kemampuan konigtif yang telah diberikan bisa dijadikan
tolak ukur keberhasilan media tersebut.
BAB III
SIMULASI PERKEMBANGAN AUD
5-6 tahun
1.Belajar dan Mampu memecahkan sendiri Puzzle 1. Pembuka :
masalah sederhana yang - salam dan doa
PemecahanMasala dihadapi
h 2. Kegiatan Inti :
- ananda diminta
( Syafira Kusmawati) membuat kelompok
- meminta anak untuk
menyusun kepingan
puzzle secara bergantian
- Ananda menyusun
puzzle sepeda
3. Penutup :
- Recalling
- Evaluasi
- Do’a dan salam
1. Pembuka :
2.Berfikir Logis Mengenal benda-benda Flash Card - salam dan doa
disekitarnya
( Yelli Yulia Ningsih) (nama, warna, bentuk, ukuran, 2. Kegiatan Inti :
pola, sifat, suara, tekstur, - Mengenalkan nama-
fungsi, dan ciri-ciri lainnya) nama benda yang tertera di
flashcard
mengenal konsep besar- - Menghitung jumlah
kecil, banyak- benda yang tertera pada
sedikit,panjang- flashcard
Pendek,berat-ringan, - Ananda berhasil
tinggi-rendah dengan menyusun puzzle sepeda
mengukur
menggunakanalat ukur 3. Penutup :
tidak baku - Recalling
Melakukan kegiatan yang - Evaluasi
menunjuk-kan anak - Do’a dan salam
mampu mengenal benda
Lembar kerja 1. Pembuka :
(siti Saluha) anak - salam dan doa
Enebalkan
huruf dan 2. Kegiatan Inti :
angka - anak dibagikan LKA
menebalkan huruf dan
angka
- anak menebalkan huruf
dan angka
3.Penutup :
- Recalling
- Evaluasi
- Do’a dan salam
4. Penutup :
- Recalling
- Evaluasi
- Do’a dan salam
3.Penutup :
- Recalling
- Evaluasi
- Do’a dan salam
(Nadifah)
BAB
BAB IP
PENUTU
A. K
DAFTAR PUSTAK
DAFTAR PUSTAK
꿂羕罫兞䁄䀸⼴