Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan fisik, kognitif,minat/bakat peserta didik usia anak-anak dan jelaskan

implikasi dalam dunia pendidikan

A. Perkembangan Fisik Peserta Didik

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).

Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth)
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu, yang meliputi meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, hormon, dll), dan perubahan-
perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan
keterampilan motorik dan perkembangan seksual), disertai perubahan dalam kemampuan
fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).

Pada perkembangan peserta didik, perkembangan fisik-motorik memegang peran yang


sangat penting sebab proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka
pada masa mendatang. Selain itu mempengaruhi aspek perkembangan yang lainnya, misalnya
perkembangan kognitif, sosial, dan emosi. Bukankah selama ini kita kenal pribahasa
“Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Bagi peserta didik yang usia remaja,
pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal secara langsung mampu mempengaruhi
keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan pengaruhnya secara tidak langsung, berupa
berpengaruh terhadap cara pandang atau penyesuaian diri anak tersebut terhadap dirinya
sendiri dan orang lain.

B. Perkembangan kognitif peserta didik

Sebagaimana aspek perkembangan lainnya, kognitif juga mengalami perkembangan


tahap demi tahap menuju kesempurnaan atau kematangannya. Sederhananya, kognitif
dimengerti sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan
melakukan penalaran dan pemecahan masalah.

“Perkembangan kognitif anak mengacu pada proses mengingat, pengambilan keputusan,


dan pemecahan masalah. Perkembangan ini bisa berbeda-beda pada tiap anak. Psikolog
J. Piaget membagi perkembangan kognitif anak pada empat tahap berdasarkan usia
anak.”

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa
kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak
bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau
membangun mental.
Lantas, seperti apa sih tahapan teori Piaget dalam perkembangan kognitif anak?

1. Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan)

Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai
perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman
tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan
motorik (menggapai, menyentuh). 

Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa ada objek dan
peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri.

Misalnya, jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang
biasanya ada (dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada
awal tahapan ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja.

2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7)

Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama
periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi
kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau
memisahkan ide atau pikiran.

Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi
dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis.

Selama akhir tahap ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek
(fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik.

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11)

Di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan
perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret
sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal
pemikiran logis. 

Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran
logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik.

Anak mulai menunjukkan kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi).


Meskipun anak bisa memecahkan masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir
secara abstrak atau hipotesis. 

4. Tahap Operasional formal (Usia 12 Tahun Ke atas)

Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar usia
12 tahun dan berlangsung hingga dewasa.

Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara
abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi
konkret. 
Seorang remaja bisa melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan
penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.

C. Minat/bakat dan Implikasinya dalam dunia pendidikan

Menurut Conny R. Semiawan (1997:11), bakat adalah kemampuan yang merupakan


sesuatu yang inherent dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir, danterkait dengan struktur
otak. Secara genetis struktur otak memang telah terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya
otak itu sangat ditentukan oleh caranya lingkungan berinteraksi dengan anak manusia itu.
Bakat dapat juga diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential
ability) yang masih perlu dikembangkan dan dilatih (Sunarto dan Hartono, 2006:119).

Oleh karena itu, pendidikan terutama di sekolah-sekolah seharusnya dapat mewujudkan


lingkungan yang kaya pengalaman namun juga fleksibel sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan beragam kemampuan peserta didik yang berbeda-beda, terkhusus
pada yang memiliki kemampuan unggul.

Supaya kemampuan anak berbakat tidak menurun, maka perhatian terhadap anak berbakat
tersebut sangat diperlukan dalam mengembangkan potensinya sesuai dengan porsinya
masing-masing. Dalam hal ini, sekolah memiliki kewajiban dalam mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki peserta didiknya agar mampu menghadapi tantangan masa depannya.
Dan harus diupayakan agar anak berbakat tersebut dapat berkarya dan berprestasi dengan
maksimal. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh pihak sekolah saja, namun merupakan
kewajiban bersama baik dari keluarga, masyarakat, serta pemerintah, untuk itu diperlukan
kerjasama yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Perkembangan dan karakteristik peserta didik. 30-09-2021 .Jumat 01 oktober 2021


http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1474793&val=10646&title=PERKEMBANGAN%20FISIK%20DAN
%20KARAKTERISTIKNYA%20SERTA%20PERKEMBANGAN%20OTAK
%20ANAK%20USIA%20PENDIDIKAN%20DASAR

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget .12 juli 2021. jumat 01 oktober 2021

https://media.neliti.com/media/publications/340203-teori-perkembangan-kognitif-jean-
piaget-00d2756c.pdf

implikasi dalam dunia pendidikan 28 februari 2021. Juat 01 oktober 2021

http://lib.unnes.ac.id/34591/1/1401415183_Optimized.pdf

Anda mungkin juga menyukai