Anda di halaman 1dari 12

KONTEN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

“ Perkembangan Anak Usia Dini “


Guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Anak Usia Dini
Dosen Pengampu: Dr. SRI WULAN .M.Si

Perkembangan dari Segi Aspek Agama, Fismot,


kognitif dan Bahasa,sosio emosional.
Perkembangan Anak Usia Dini adalah kemajuan yang dialami anak secara
menyeluruh, mulai dari segi fisik hingga sosio emosional anak.
 Menurut teori Agama atau Moral bahwa :Perkembangan moral (moral
development) adalah mencakup perkembangan pikiran, perasaan, dan
perilaku menurut aturan atau kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya
dilakukan seseorang ketika berinteraksi sengan orang lain (Hurlock).
 Perkembangan Gerak motoric kasar dan motoric halus.
 Menurut Laura E. Berk, semakin anak bertambah dewasa dan semakin kuat
tubuhnya, maka gaya geraknya semakin sempurna.Hal ini mengakibatkan
tumbuh –kembang otot semakin membesar dan menguat.Dengan membesar
dan menguatnya otot tersebut ,ketrampilan baru selalu bermunculan dan
semakin bertambah kompleks
 Menurut salah satu teori Piaget menyatakan :” bahwa pengetahuan
dibangun melalui kegiatan atau aktivitas pembelajaran”.
 Menurut Montessori, ketika anak belajar Bahasa melalui interaksi dengan
orang dewasa ,anak-anak tidak hanya “mempelajari”redaksi kata dan
kalimat,melainkan juga struktur kata dan kalimat itu sendiri.
Selanjutnya adalah kognitif dan sosio
emosional.

 Perkembangan Emosional adalah Luapan


perasaan ketika anak berinteraksi
dengan orang lain.Dengan demikian
perkembangan social –emosional adalah
kepekaan anak untuk memahami
perasaan orang lain ketika berinteraksi
dalam kehidupan sehari –hari
 kemampuankognitif ialah kemampuan
anak untuk berfikir lebih kompleks
sertamelakukan penalaran dan
pemecahan masalah, berkembangnya
kemampuan kognitif ini akan
mempermudah anak menguasai
pengetahuan umum yang lebih luas,
sehingga ia dapat berfungsi secara wajar
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari
Tujuan mempelajari perkembangan AUD
 Tujuan mempelajari perkembangan anak usia dini:
 a. untuk mengetahui tingkah laku individu anak itu sendiri sesuai atau tidak
dengan tingkat Usia atau perkembangannya.
 b. Agar dapat memilih /memberikan materi dan metode yang sesuai
dengan kebutuhan anak terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar.
 c. mempelajari penyimpan tingkah laku yang dialami seseorang seperti
kenakalan ,kelainan dalam fungsional inteleksnya, dll
Menurut Jeffrey Trawick-Smith dalam bukunya Early Childhood Development, mempelajari perkembangan
anak usia dini adalah penting sebagai panduan untuk berinteraksi dengan anak.  Ada 4 alasan kenapa
mempelajari perkembangan anak usia dini, yaitu:
Dapat berinteraksi dengan anak-anak.  Misalnya bilaseorang anak takut bermain di area bernain anak
maka seorang guru dapat mengatasi dengan cara yang benar untuk membantu anak tersebut
Perencanaan kurikulum.  Misalnya seorang guru dapat merencanakan aktifitas yang berkaitan dengan
sains.  Dia mengetahui bahwa anak senang bermain game sehingga dia membuat perencanaan pelajaran
dengan memasukkan unsur games.
Mengidentifikasi anak dengan kebutuhan khusus.  Misalnya seorang “caregiver” menemukan bahwa
seorang bayi 7 bulan tidak merasa aman ‘melekat’ dengan orang tuanya, maka ia akan menolong bayi
dengan strategy yang hangat  untuk dapat berikatan dengan yang lain.
Menghargai keragaman.  Guru dapat menyesuaikan metoda pembelajaran dengan adanya kelompok
budaya yang berbeda dari siswanya.

Pentingnya  mempelajari perkembangan anak usia dini juga dapat ditinjau dari permasalahan sehari hari,
antara lain :

1.Pengembangan karakter anak

2.Dapat berkompetisi atau bersaing dengan bangsa lain

3.Menanamkan rasa tanggung jawab

4.Menanamkan kedisiplinan

5.Menumbuhkan motivasi

6.Menanamkan jiwa yang sosial

7.Membangun peradaban bangsa yang lebih baik

8.Aktualisasi potensi

9.Membangun leadership
Aspek-aspek perkembangan.
 Bahwa perkembangan Anak Usia Dini dapat diketaui oleh berbagai aspek
perkembangan , yaitu perkembangan fisik, motorik , emosional, bahasa dan sosial

  Aspek Perkembangan Fisik Anak Usia Dini  Aspek Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

 Aspek perkembangan anak usia dini yang berfokus pada perkembangan fisik ini
 Teori perkembangan kognitif (cognitive theory) yang banyak digunakan saat ini adalah yang
dikemukakan oleh Jean Piaget, seorang profesor psikologi dari Universitas Geneva, Swiss. Ia
meliputi pertambahan berat badan, tinggi badan, perkembangan otak, serta menyatakan bahwa anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Sebagai
keterampilan motorik kasar dan motorik  halus. Perkembangan motorik kasar bagian dari aspek perkembangan anak usia dini, perkembangan kognitif anak dibagi Piaget ke dalam 4
ditandai dengan aktifnya anak bergerak, melompat, dan berlarian, terutama di usia 4- tahap, yaitu:
5 tahun. Semakin bertambah usia anak, maka semakin kuat pula tubuhnya. Bila
perkembangan fisik berjalan dengan baik, maka ia pun semakin  piawai  Tahap sensorimotor (0-24 bulan)
menyelaraskan gerakan tubuh dengan minat ataupun kebutuhannya. Sementara itu,
motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Contoh keterampilan  motorik  Pada masa ini, kemampuan bayi terbatas pada gerak refleks dan panca inderanya. Bayi tidak dapat
halus yaitu memegang krayon, menyusun puzzle, menyusun balok, dan lain-lain. mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, atau kepentingan orang lain. Maka dari itu, bayi dianggap
“egosentris”.

 Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini  Tahap praoperasional (2-7 tahun)

 Periode kritis dalam perkembangan kemampuan bahasa terjadi sejak bayi baru lahir  Pada masa ini, anak mulai dapat menerima rangsangan, tetapi sangat terbatas. Ia juga masih
“egosentris” karena hanya mampu mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri.
sampai dengan usia lima tahun. Kemampuan berbahasa anak tumbuh dan Kemampuan berbahasa dan kosakata anak juga sudah berkembang, meski masih jauh dari logis.
berkembang pesat selama masa prasekolah. Sebagai salah satu aspek perkembangan
anak usia dini, kemampuan berbahasa dapat menjadi indikator seluruh perkembangan  Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
anak. Pasalnya, melalui kemampuan berbahasa dapat pula dideteksi keterlambatan
ataupun kelainan pada sistem lain, seperti kemampuan kognitif, sensorimotor,
psikologis, emosi, dan lingkungan di sekitar anak.  Pada masa ini, kemampuan mengingat dan berpikir secara logis pada anak sudah meningkat. Anak
juga sudah mengerti konsep sebab akibat secara rasional dan sistematis. Kemampuan belajar konsep
meningkat, sehingga anak mulai dapat belajar matematika dan membaca.
 Aspek Perkembangan Sosio-Emosional Anak Usia Dini
 Tahap operasional formal (mulai umur 11 tahun)

 Aspek perkembangan anak usia dini ini sesungguhnya telah dimulai sejak bayi
dilahirkan. Dari segi emosional misalnya, dapat dilihat dari berbagai contoh sikap  Pada masa ini, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan menguasai penalaran. Kemampuan ini
bayi, misalnya tersenyum atau menghentak-hentakkan kaki saat ia senang. Atau, akan membantu anak melewati masa peralihan dari masa remaja menuju fase dewasa atau dunia
menangis untuk mengekspresikan rasa tidak senang atau tidak puasnya. Pada masa nyata.
pertumbuhan, anak cenderung mengungkapkan emosinya dengan gerakan otot,
seperti melempar, membanting, ataupun memukul barang. Namun, dengan
bertambahnya usia, reaksi emosional umumnya akan berubah menjadi verbal alias   
pengucapan perasaan atau kata-kata tertentu.
Karakeristik dan Faktor-faktor perkembangan
Anak usia dini
Faktor-factor yang mempengaruhi
Karakteristik Anak Usia Dini:
perkembangan Anak Usia Dini:
Rasa ingin tahu yang besar 1). Pola Asuh Orang Tua


 Pola asuh merupakan suatu cara terbaik  yang dapat ditempuh orang tua dalam

Pribadi yang unik


mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung  jawab  kepada
  anak-anaknya.  Orang  tua  mempunyai tanggung  jawab  yang  paling  besar
 terhadap  perkembangan  anak. Orang  tua  harus  menciptakan  suasana  yang
 kondusif  untuk mewujudkan pola asuh yang baik.

 Suka berfantasi dan berimajinasi  2. Secara Keturunan

 Menunjukkan sikap egosentris  Faktor  lain  yang  mempengaruhi  perkembangan  anak  adalah keturunan,
 menurut  Monks  yaitu  perkembangan  anak  dilihat  sebagai pertumbuhan
dan  pemasakan  organisme.  Perkembangan  bersifat endogen, artinya
perkembangan tidak hanya berlangsung spontan saja, melainkan  juga  harus
 Memiliki rentang daya konsentrasi dimengerti  sebagai  pemekaran   yang  telah ditentukan secara biologis dan
tidak dapat berubah lagi.
yang pendek
  
Faktor lingkungan

2). Lingkungan
Lingkungan  dapat  diartikan  secara  fisiologis,  psikologis  dan sosio kultural.
a).Lingkungan Secara Fisiologis
Faktor  lingkungan  yang  mempengaruhi  secara  fisiologis mencakup  segala  kondisi  dan  material  jasmaniah  di  dalam
 tubuh seperti  gizi,  vitamin,  air,  zat  asam,  suhu,  sitem  saraf,  peredaran darah, pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-
kelenjar indokrin, sel-sel pertumbuhan dan kesehatan jasmani.
b). Lingkungan Secara Psikologis
Secara  psikologis,  lingkungan  mencakup  segenap  stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi,
kelahiran . stimulasi itu diantaranya berupa : sifat-sifat gen,selera, keinginan, perasaan,  tujuan-tujuan,  minat,  kebutuhan,
 kemauan, emosi,  dan kapasitas intelektual.
c). Lingkungan Secara Sosio-Kultural
Secara  sosio-kultural  lingkungan  meliputi  segenap  stimulasi, interaksi  dan  kondisi  eksternal  dalam  hubungannya
 dengan perlakuan ataupun karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok,  pola  hidup  masyarakat, latihan,
 belajar,  pendidikan pengajaran  baik  dirumah  ataupun  di sekolah, dan  bimbingan penyuluhan.
 Tahapan perkembangan Anak Usia Dini
"usia emas" atau "golden age" merupakan istilah yang dikaitkan pada perkembangan anak. Yah,kata ini
memang lekat hubungannya dengan tahapan di masa anak usia dini. Karena di masa inilah, anak mulai
belajar dan terbentuk untuk menjadi kepribadian yang seperti apa di masa depan.
Secara umum,istilah anak usia dini merujuk pada anak-anak yang masih berusia 0-8 tahun. Sebab kajian
dalam rumpun keilmuan PAUD menyatakan bahwa PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun atau lebih
dikenal dengan istilah "usia emas". Sementara dalam ruang lingkup anak usia dini meliputi bayi (0-1
tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun) dan usia sekolah awal (6-8 tahun). Pada usia
seperti inilah anak sangat membutuhkan stimulasi sesuai kelompok usia dan kemampuannya. Oleh
karena itu, tahapan perkembangan pada anak usia dini mulai dari fisik, kognitif ,bahasa ,emosi dan
sosial.
Apa sih yang dimaksud dari tahapan diatas?
FISIK
Perkembangan fisik anak usia dini yang berfokus pada pertambahan berat badan, tinggi, otak serta
keterampilan motoric kasar dan halus.
Motorik kasar yaitu kemampuan anak untuk bergerak, melompat, dan berlarian.
Motorik halus yaitu,kemampuan dan keterampilan fisik yang lebih melibatkan otot kecil dan koordinasi
pada mata dan tangan.
KOGNITIF
Menurut Jean Piaget, Profesor Psikologi dari Universitas Geneva, Swiss, dalam teori perkembangan
kognitif (cognitive theory) menyatakan, anak-anak sebetulnya memiliki cara berpikir layaknya orang
dewasa. Yang dibagi dalam empat tahap:
Pertama, tahap sensorimotor (usia 0-24 bulan) adalah masa anak memiliki gerak refleks yang terbatas.
Kedua, tahap pra-operasional (2-7 tahun) anak sudah mulai dapat rangsangan tapi masih terbatas.
Ketiga, tahap operasional konkret (7-11 tahun) anak secara mental bias melakukan sesuatu yang
sebelumnya hanya bias dilakukan secara fisik.
Keempat, tahap operasional formal (7-15 tahun) pada tahap individu sudah mulai memikirkan
pengalaman diluar pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis, dan logis.
BAHASA
Pada masa pra sekolah, perkembangan bahasa pada anak mulai berkembang pesat. Anak usia 3 tahun
umumnya telah mampu mengetahui setidaknya 300 kata. Maka dari itu bantu anak anda dengan melatih keterampilan bahasanya
dengan kegiatan membaca .
SOSIO-EMOSIONAL
Anak usia dini pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar, unik, suka dengan imajinasi,
fantasi ,egois,dan konsentrasi yang relatif pendek. Itulah mengapa proses pembelajaran pada anak usia
dini seringkali lebih efektif disampaikan dengan melibatkan kegiatan atau permainan interaktif.
Nah,itulah tahap perkembangan pada anak usia dini yang perlu diketahui dalam bekal mendidik anak.
Bagaimana cara terbaik menstimulasi anak.
Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih saying terhadap anak.
Selalu tunjukan perilaku yang baik karena anak cenderung meniru tingkah laku orang
–orangterdekat dengannhya.
Dunia anak duni bermain,karena itu stimulasidilakukandengan cara mengajakanak
bermain,bernyanyi dan variasi lain yang menyenangkan tanpa ada paksaan dan
hukuman.
Berikan stimulasi sesuai kelompok umur anak.
Stimulasi dilakukan dengan cara –cara yang benar,secara bertahapdan berkelanjutan
sesuai umur anak.
Menggunakan alat bantu/alat permainan yang sederhana,aman dan ada disekitar
kita.
Anak laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama.
Ada 5 buku yang menjadi referensi.
1 .Judul buku : Pendidikan karakter
Penulis : Ratna Megawangi
penerbit : Indonesia Hertage Foundation (2014).
2. Judul Buku : Psikologi Pendidikan landasan kerja pemimpin pendidik
Penulis : Drs.Wasty soemanto,M.Pd (1983)
Penerbit : Rineka Cipta

3. Judul Buku : Psikologi belajar PAUD.


Penulis : Suyadi.M.Pd.I
Penerbit :Pedagogia, 2010
4. Judul Buku : Assessment In Early Childhood Education
Penulis : Sue e.wortham
Penerbit : Pearson Merrill prentice Hall
5. Judul Buku : mengembangkan kecerdasan Emosi
Penulis :Aprilia Fajar pertiwi,Baswardono,Rosita A. Tagor, KeN Sawitri
Penerbit : Yayasan Aspirasi Pemuda Jakarta cetakan Pertama 1997 PT.Dian
Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai