Anda di halaman 1dari 7

Urgensi Cerita dan Perkembangan Anak

YOHANA DAMERIA BR TINJAK


190910103
KELAS 3 SEMESTER 6
Urgensi
Urgensi adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing kamu
dengar setiap harinya. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris
“urgent” yang berarti kepentingan yang mendesak atau sesuatu
yang bersifat mendesak dan harus segera ditunaikan. Urgensi
adalah istilah yang memiliki makna sama dengan istilah dalam
bahasa Inggris tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), urgensi adalah
keharusan yang mendesak. Urgensi adalah hal sangat penting.
Sementara itu, urgensi adalah istilah yang berasal dari kata urgen,
yang memiliki arti mendesak sekali pelaksanaannya atau sangat
penting (gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera).
Urgensi adalah sesuatu hal yang sangay penting dan
membutuhkan perhatian segera.
Contoh penggunaan kata urgensi adalah, “menignkatkan disiplin
dalam menggunakan bahasa Indonesia jelas sekali urgensinya.”
Perkembangan Anak

Apa itu Perkembangan Anak?


Perkembangan anak adalah urutan perubahan fisik,
emosional, pikiran, dan linguistik anak yang terjadi sejak si
kecil lahir hingga awal masa dewasanya nanti.

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.


Salah satunya adalah;
faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua mereka.
Itulah kenapa tiap anak memiliki proses tumbuh kembang
yang berbeda.Namun, perkembangan anak juga bisa
dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar. Hal ini bisa juga
dikatakan sebagai faktor eksternal. Jadi, Anda sebagai orang
tua bisa melakukan hal-hal tertentu untuk merangsang
perkembangan anak agar prosesnya berjalan optimal
berikut beberapa manfaat lain pentingnya
memantau perkembangan anak:
1. Kemampuan kognitif dan afektif anak
bisa tumbuh dengan optimal.
2. Anda bisa membantu
mengembangkan potensi dan bakat
anak secara maksimal.
3. Mental anak akan lebih siap saat
masuk masa sekolah nanti
Jenis-jenis perkembangan anak
Secara umum, perkembangan anak adalah urutan pertumbuhan yang dibagi
menjadi empat jenis. Tumbuh kembang anak dilihat dari berbagai sisi diantaranya;
1. Perkembangan kemampuan fisik – Fokus pada faktor fisik anak, mulai dari
pertambahan berat dan tinggi badan, perkembangan otak, hingga motorik halus
dan kasar. Seiring dengan perkembangan fisik, idealnya anak akan memiliki
gerakan tubuh yang semakin selaras. Koordinasi mata dan tangan juga semakin
baik.
2. Perkembangan kemampuan kognitif – Aspek ini terbagi menjadi beberapa
tahap, mulai dari tahap sensorimotor (0-24 bulan), praoperasional (2-7 tahun),
operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (sejak usia 11 tahun).
Perkembangan kognitif fokus pada kemampuan anak dalam menyelesaikan
masalah.
3. Perkembangan kemampuan sosio-emosional – Inilah aspek perkembangan yang
fokus pada interaksi anak dengan orang lain. Aspek perkembangan ini juga
mencakup perkembangan anak dalam mengekspresikan emosi, misalnya
menangis saat tidak puas, memukul barang, sampai tersenyum saat senang.
4. Perkembangan kemampuan berbahasa – Idealnya, kemampuan berbahasa anak
tumbuh pesat selama masa prasekolah atau mulai usia 1-5 tahun. Dari
kemampuan berbahasa, Anda bisa mendeteksi adanya keterlambatan adanya
gangguan pada faktor perkembangan lain, seperti sensorimotorik, psikologis,
hingga kognitif
Menurut Piaget, anak-anak memiliki cara berpikir berbeda dari orang dewasa.
Piaget membagi tahapan perkembangan kognitif anak usia dini dalam empat
tahap yaitu;
1. Tahap sensorimotor (0-24 bulan) Pada tahap perkembangan kognitif awal
ini, si Kecil belum dapat mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, atau
kepentingan orang lain, sehingga ia dianggap “egosentris”
2. Tahap praoperasional (2-7 tahun) Si Kecil juga masih tergolong “egosentris”
karena hanya mampu mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang diri
sendiri dan kesulitan melihat dari sudut pandang orang lain. Ia sudah dapat
mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan
semua benda berwarna merah, walaupun bentuknya berbeda-beda.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)Pada masa ini, anak sudah mampu
melakukan pengurutan dan klasifikasi terhadap objek maupun situasi
tertentu. Kemampuan mengingat dan berpikir secara logis si Kecil pun
makin meningkat. Pada tahapan ini pula sifat “egosentris” si Kecil
menghilang secara perlahan.
4. Tahap operasional formal (mulai umur 11 tahun)Pada masa ini, anak sudah
mampu berpikir secara abstrak dan menguasai penalaran. Ia dapat menarik
kesimpulan dari informasi yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai