NIM : 1601622062
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Dr. Wirda Hanim M.Psi
TUGAS INDIVIDU
Deskripsi Pertumbuhan dan Perkembangan Kemampuan Fisik Anak , Proses Tumbuh
Kembang Motorik Anak, dan Proses Perkembangan Kognitif Anak
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kemampuan Fisik Anak
Pertumbuhan fisik adalah perumbuhan struktur tubuh manusia yang terjadi
sejak masih dalam kandungan hingga ia dewasa. Perkembangan fisik anak dimulai dari
otot tubuh yang bertambah kuat dan diikuti dengan gerakan yang terkoordinasi secara
bertahap. Hal ini merupakan proses awal tumbuh kembang anak. Seiring dengan
pertumbuhan badan si Kecil, jenis aktivitas fisiknya juga banyak berubah untuk
memfasilitasi tambahan energinya. Perkembangan fisik anak usia dasar merupakan
pertumbuhan tubuh dan otak, stabilitas dalam kapasitas sensoris, ketrampilan motorik,
dan kesehatan. Anak usia dasar yang berkembang bertambah kemampuannya dalam
berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan perkembangan fisiknya. Secara fisik anak
pada usia dasar memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kondisi fisik
sebelum dan sesudahnya. Karakteristik perkembangan fisik ini perlu dipelajari dan
dipahami oleh para guru dan orang tua karena akan memiliki pengaruh tertentu bagi
penyelenggaran pendidikan. Dalam hal ini aktivitas-aktivitas anak, termasuk aktivitas
belajar dan aktivitas-aktivitas mental lainnya, akan banyak dipengaruhi oleh kondisi
fisiknya. Selain itu, juga diyakini bahwa pertumbuhan fisik anak dapat memberi
pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan.
B. Proses Tumbuh Kembang Motorik Anak
Perkembangan motorik adalah pertumbuhan fisik dan penguatan tulang, otot,
serta kemampuan anak untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya setiap
hari. Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu motorik kasar dan
motorik halus.
Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak dengan melibatkan
kelompok otot-otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak yang
mencakup aspek seperti keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan. Contoh gerakan
motorik kasar anak adalah merangkak, berlari, melompat, melempar, dan lainnya.
Sementara itu, motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot kecil
dalam tubuh anak, seperti tangan, jari, dan pergelangan tangan. Contoh gerakan motorik
halus anak adalah mencoret kertas, menggambar, menggunakan alat makan,
menggoyangkan jempol, dan menyusun balok menjadi menara.
Perkembangan motorik anak terbagi ke dalam beberapa tahapan usia, yaitu:
1. Usia 0-3 Bulan
Ketika memasuki usia 3 bulan, Si Kecil akan belajar untuk mengangkat kepala dan
dadanya dari lantai. Pada usia ini, Si Kecil masih menggenggam erat jemarinya.
Untuk melatih motorik halusnya, Bunda dapat memberikan benda yang dapat
digenggam Si Kecil, memberikan sentuhan halus pada jarinya, atau menyilangkan
tangan Si Kecil untuk menguatkan otot lengannya.
Semua hal yang dipelajari anak pada tahap sensorimotor akan didasarkan pada
pengalaman dan trial and error. Misalnya, anak akan menangis jika ingin
mendapatkan perhatian atau mengetahui keberadaan orang tua saat bermain petak
umpet.
Perlu diketahui, pada tahap ini, anak masih belum bisa menggunakan logika
maupun mengubah, menggabungkan, dan memisahkan pikiran atau idenya. Hal
inilah yang membuat anak usia 2–7 tahun kerap memiliki teman imajinasi.
3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7–11 Tahun)
Tahapan perkembangan kognitif anak selanjutnya adalah tahap operasional konkret
pada usia 7–11 tahun. Tahapan operasional konkret ditandai dengan perkembangan
kemampuan pemikiran logika, namun hanya untuk objek fisik.
Salah satu contoh perkembangan kognitif anak pada tahap operasional konkret
adalah anak dapat memahami bahwa air bisa membeku dan mencair, mampu
mengatur serta mengurutkan krayon berdasarkan warnanya, dan lain sebagainya.
Selain itu, tahap operasional formal juga memungkinkan anak untuk mulai
memeriksa, menilai, dan mengevaluasi pikiran atau tindakannya sendiri.