Anda di halaman 1dari 12

Alfin Syaghaf Rauhillah (1601622091)

Andiaz Wahyu Wijaya (1601622049)

Hadi Muhammad Rahman (1601622068)

Muhammad Ilyas (1601622016)

Lueis Andriano (1601620028)


Filsafat Cabang Ilmu Etika Nilai dan
Keilmuan Keilmuan Olahraga Norma

Penalaran Mengetahui, Praktik Etika


Moral Menilai dalam
dalam Olahraga dan Berbuat Olahraga
Filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philoshiphia" yang terdiri dari penggabungan dua
kata Philein yang mempnyai arti mencintai dan Sophia yang mempunyai arti
kebijaksanaan. Jadi Philosophia adalah cinta akan kebijaksanaan dan berusaha
untuk memilikinya. Ada tiga hal yang mendorong seseorang untuk berfikir atau
berfilsafat, yaitu :
1.Kekaguman atau keheranan
2.Keraguan atau kegengsian
3.Kesadaran atau keterbatasan manusia
Cabang-cabang keilmuan hasil dari filsafat begitu beragam yang diungkapkan oleh beberapa filsuf,
namun dalam pembahasan sosiologi olahraga hanya diungkapkan tiga cabang ilmu filsafat, yakni :
• Logika
Logika adalah ilmu yang mempelajari pikiran-pikiran yang dinyatakan dalam perbuatan (cara kerja).
Dalam penilaian logika lebih tegas (benar atau salah) karena sifatnya yang universal di seluruh belahan
dunia.
• Estetika
Estetika adalah cabang ilmu filsafat yang menyangkut bidang keindahan terutama dalam seni dan
rasa, norma dan nilai. Dalam penilaian estetika (yang dinyatakan dalama bentuk keindahan), lebih
bersifat individualis, yaitu penilaian yang sangat tergantung dari latar belakang individu tersebut.
• Etika
Secara etimologis, kata ethics berasal dari kata Yunani, ethike yang berarti ilmu tentang moral atau
karakter. Studi tentang etika itu secara khas sehubungan dengan prinsip kewajiban manusia atau studi
tentang semua kualitas mental yang membedakan sesorang atau suku bangsa.
1. Perumusan Istilah etika, moralitas baik dan buruk
Moral berasal dari kata latin, mos dan dimaksudkan sebagai adat istiadat atau tata krama. Dalam
pengertian teknis moral menunjukkan apakah perbuatan sesorang baik atau buruk, bajik atau jahat,
atau karakter bertanggungjawab. Moral berkaitan dengan niat, sedangkan etika adalah studi tentang
moral. Karena itu dalam tulisan tentang filsafat olahraga ini kita dapat mengatakan bahwa
penggunaan dopping merupakan perbuatan tidak bermoral, sama halnya dengan bermain “nyabun”
dalam sepakbola. Etika mempelajari hal-hal di balik isu moral, sementara moral mempersoalkan
tindakan , motif dan maksud dari perbuatan.
2. Kategori nilai non formal
Frankena (1973) membagi nilai non formal ke dalam beberapa kategori :
• Nilai utilitas, sesuatu dinilai baik karena kemanfaatannya bagi maksud tertentu.
• Nilai ekstrinsik, sesuatu dinilai baik karena merupakan alat untuk menjadi baik.
• Nilai inheren, sesuatu dinilai baik karena pengalaman yang diperoleh tatkala diresapi atau
direnungi, didalamnya terkandung nilai berharga.
• Nilai Intrinsik, sesuatu dinilai baik karena didalamnya terkandung sesuatu yang baik.
• Nilai kontribusi, sesuatu dinilai baik karena kontribusinya yang baik bagi hidup atau bagian dari
hidup.
• Nilai final, Segala sesuatu atau kombinasi sesuatu yang dinilai baik secara keseluruhan.
>
>

>

>

Anda mungkin juga menyukai