PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Dosen Pengampu:
Oleh:
No. Absen : 29
NIM : 2019.01.03289
2020
1) a. Perkembangan adalah : ilmu yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek
kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan meninggal.
b. agar guru memahami perbedaan siswa (Diversity of Student), untuk menciptakan iklim
belajar yang kondusif di dalam kelas, untuk memilih strategi dan metode pembelajaran
yang tepat, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa (konseling),
mengevaluasi hasil pembelajaran, berinteraksi secara tepat dengan siswanya, menilai
hasil pembelajaran dengan adil, menetapkan tujuan pembelajaran, penggunaan media
pembelajaran, penyusunan jadwal pelajaran, dan memfasilitasi dan memotivasi belajar
peserta didik.
c. Pada tahapan ini, Seiring dengan pertumbuhan si Kecil, jumlah dan jenis aktivitas
fisiknya akan banyak berubah. Bayi cenderung menghabiskan waktu dengan tidur dan
makan. Namun pada saat anak beranjak balita, mereka belajar mulai dari merangkak,
kemudian berjalan, hingga dapat mengeksplorasi secara mandiri. Pola asuh dan cara
mendidik, jenis mainan, dan lingkungan sekitar akan memberikan banyak pengaruh
terhadap perkembangan keterampilan fisik mereka. Sedangkan, perkembangan kognitif
menurut Piaget dibedakan atas empat tahap, yaitu tahap pemikiran sensoris-motorik,
praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.
d. Pada usia dini :
UMUR 1 TAHUN
si kecil yang berusia 1 tahun mengalami perkembangan fisik yang signifikan,
biasanya ditandai dengan kemampuannya merangkak hingga berlari dalam waktu
sekitar 20 bulan. Saat mereka berjalan, mereka merentangkan tangan mereka ke
samping atau menahan perut mereka untuk menjaga keseimbangan. Pada masa ini Ia
masih cenderung tidak stabil saat berjalan, maka wajar bila sering jatuh. Mereka
menggunakan kemampuan bergerak ini untuk mendorong dan menarik mainan, menari
dan memanjat.
UMUR 2 TAHUN
si Kecil yang berumur 2 tahun akan semakin kreatif dan mulai mengeksplorasi
berbagai cara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti berguling,
merangkak, berjalan, berlari, melompat dan memanjat. Ia juga bisa menendang bola
kecil ke depan, menangkap bola yang digelindingkan dan melempar bola dengan
tangan (dengan akurasi rendah). Meskipun masih sering jatuh, keseimbangan si kecil
menjadi lebih konsisten dari sebelumnya.
UMUR 3 TAHUN
Si Kecil yang berusia 3 tahun sudah menjadi lebih seimbang dan dapat bergerak
dengan mantap. Selain anak mampu berjalan, mereka juga sudah lebih terkoordinasi
saat berlari, memanjat, dan melakukan aktivitas lain yang melibatkan otot besar pada
tubuhnya. Dengan berkembangnya koordinasi otot si Kecil, kini Ia bisa menangkap
bola besar menggunakan dua tangan dan tubuh mereka. Sekarang Ia juga bisa berjalan
dalam satu garis lurus dan bergerak cepat melewati rintangan. Si Kecil mungkin juga
sudah dapat berjalan tanpa melihat ke arah kakinya dan dapat berjalan mundur
perlahan.
UMUR 4 TAHUN
Si Kecil yang berusia 4 tahun dapat terlibat dalam permainan dan aktivitas dalam
jangka panjang. Anak sudah terampil berjalan, memanjat, melompat dan bahkan
berlari kencang. Ia juga mampu melempar, menangkap, menendang dan memantulkan
bola dengan baik. Sekarang Ia memahami konsep bergerak di ruangan tanpa menabrak
benda atau orang. Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih, kini menjadi
aktivitas yang bisa mereka selesaikan tanpa bantuan Ibu. Hal ini dikarenakan
keseimbangan yang meningkat.
UMUR 5 TAHUN
Si Kecil yang berusia 5 tahun memiliki banyak energi dan akan mencari
permainan dan lingkungan yang aktif. Peningkatan kemampuan untuk
menyeimbangkan dan mengkoordinasikan gerak membantu mereka untuk dapat
mengendarai sepeda dengan bantuan roda latihan, melakukan lompat tali dan
memainkan bola dengan terampil. Mereka menunjukkan cara berjalan dan berlari yang
sudah mantap, serta mampu untuk menentukan arah, kecepatan dan kualitas gerakan
mereka secara bervariasi.
UMUR 6 TAHUN
Si Kecil berusia enam tahun akan terus menikmati bergerak dalam berbagai cara.
Meski kemampuan fisiknya belum berkembang maksimal, Ia tetap bersemangat untuk
mencoba aktivitas dan olahraga yang baru. Ia dapat berjalan di berbagai jalur dan arah,
serta mengontrol tubuh mereka misalnya dengan melompat dan mendarat, berguling
dan mengontrol distribusi berat badan pada kaki dan tangan. Pada usia ini, tingkat
keterampilan si Kecil akan bervariasi berdasarkan jumlah kegiatan fisik mereka. Si
Kecil yang kurang aktif dilatih mungkin tidak mengalami perkembagan yang sama
dengan yang rutin latihan.
2) a. Kognitif adalah : sebuah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua
aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan
informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah,
dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,
memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
b. Menurut jean piaget : (1) kematangan biologis; (2) aktivitas fisik; (3) pengalaman-
pengalaman sosial; dan (4) penyeimbangan (ekuilibrasi). Kesemua faktor ini saling
berinteraksi dan mempengaruhi perkembangan kognitif dengan mengubah proses-proses
berpikir.
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan
terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan
bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai
duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu
yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi
objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan
belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai
tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal
kreativitas.
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam
sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai.
Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus
berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk
berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang
tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan
nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada
"gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas
(saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara
fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial.
Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia
tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan
penalaran dari tahap operasional konkrit.
d. Teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky yaitu teori dimana anak ketika belajar
mendapat pengaruh besar dari orang tua dan orang – orang di sekitarnya. Karena anak – anak
jika diajari oleh orang tua dan orang – orang yang sudah terlatih maka anak akan lebih
memahami dan mengerti apa yang sedang ia lakukan dan pelajari. pada teori ini, Vygotsky
juga menekankan bagaimana proses – proses perkembangan mental yang dialami oleh anak.
Teori vygotsky adalah teori kognisi sosiobudaya yang memfokuskan bagaimana
perkembangan kognitif diarahkan oleh budaya dan interaksi sosial. Jadi, budaya dan interaksi
sosial lebih penting dan lebih fokus terhadap perkembangan kognitif pada anak menurut
Vygotsky.
2. Faktor internal peserta didik meliputi pemahaman diri, penguasaan teknologi informasi,
perhatian, perasaan senang dan motif. Peserta didik yang memahami dirinya merupakan
peserta didik yang mengetahui kelebihan dan kekurangan.
Faktor eksternal peserta didik berkaitan dengan faktor akibat dari interaksi perserta didik
dengan lingkungannya.
3
Prof. Dr. Sunarto, M.Sc, Perkembangan Peserta didik. Hlm 14
Perkembangan berfikir, atau perkembangan intelektaul akan diawali dengan
kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia luar. Reaksi atau respon
terhadap rangsanga dari luar pada awalnya belum terkoordinasikan secara baik,
hampir semua respon yang diberikan bersifat reflex, pada umur sekitar empat bulan,
pemberian respon terhadap setiap rangsangan telah mulai terkoordinasikan. Sebagai
contoh respon terhadap suara, sinar dan warna mulai ditunjukkan dengan gerakan
pandangan mata kearah asal rangsangan itu diberikan.
Perkembangan lebih lanjut ditunjukkan pada prilakunya untuk menolak dan memilih
sesuatu, yang berarti telah terdapat proses pertimbangan atau yang lazim dikenal
dengan istilah analisis, evaluasi sampai dengan kemmapuan menarik kesimpulan dan
keputusan. Fungsi ini terus berkembang mengikuti kekayaan penggetahuannya
mengenai dunia luar dan proses belajar yang telah dialaminya, sehingga pada saatnya
seorang berkemampuan untuk melakukan peramalan atau prediski, perencanaan dan
berbagai kemampuan analisis dan sintesis. Perkembangan oerfikir semacam ini
dikenal pula sebagai perkembangn kognitif.
Beberapa ahli psikologi juga berpendapat bahwa perkembangan kemampuan berpikir
manusia tumbuh bersama dengan pertambahan usia manusia. Sebagian ahli psikologi
lainnya berpandangan bahwa perkembangan berpikir manusia dipengaruhi oleh
lingkungan sosial dimana manusia hidup. Kemampuan berpikir manusia juga turut
mempengaruhi kemampuan bahasa manusia sebab bahasa merupakan alat berpikir
pada manusia.4
iii. Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu bertahan hidup
terus tanpa banyaun orang lain. Manusia lain, terutama ibunya,akan membantu bayi
yang baru lahir oitu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi –setiap orang- memerlukan
orang lain. Dengan perkataan lain dalam setiap proses pertumbuhan setiap orang tidak
dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memrlukan lingkunganya, dan senantiasa akan
memerlukan manusia lainnya.
Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi seorang anak dan
seterusnya akan menjadi orang dewasa itu, akan mengenal lingkungannnya lebih luas,
4
DR. MASGANTI SIT, M.AG, Perkembangan Peserta didik. Hlm. 79
mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan irang lain dimulai dengan mengenal
ibunya, kemudian mengenal auha dan saudara-saudaranya, dan akhirnya mengenal
manusia diluar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikanlnya semakin bnayak
dan amat heterogen, namun pada umumnya setiap orang anak kan lebih tertarik
kepada teman sebayanya yang sama jenis. Anak membentuk kelompok sebaya sebgai
dunianya, memahami dunia anak dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas.
Akhirnya menusia mengenal kehidupan bersama, kehidupan bermasyarakat atau
kehidupn social. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa
manusia itu slaing memrlukan, membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
iv. Moral5
Bloom (woolfok dan Nicolich, 1984;390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari
proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan
(kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomotor. Masa
bayi belum mempersoalkan masalah moral, karena dalam kehidupan bayi belum
dikenal herarki nilai dan suara hati. Prilakunya belum dibimbing norma-norma moral.
Pada masa anak-anak telah terjadi perkembangan moral yang relative rendah
(terbatas) anak belum menguasai nilai-nilai.
ada tiga tingkat perkembangan moral yang masing-masing ditandai dua tahap.
Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral menurut Kohlberg adalah
internalisasi, yaitu perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara
eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal (Moshman, 2005: 74)6
v. Bahasa7
Beberapa ahli psikologi memasukkan perkembangan bahasa ke dalam perkembangan
kognitif, sebab aktivitas berpikir melibatkan bahasa. Berpikir merupakan percakapan
dalam hati. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan bahasa mengekspresikan hasil
pemikiran. Berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi
dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan.
5
Prof. Dr. Sunarto, M.Sc, Perkembangan Peserta didik. Hlm 23
6
DR. MASGANTI SIT, M.AG, Perkembangan Peserta didik. Hlm. 12
7
DR. MASGANTI SIT, M.AG, Perkembangan Peserta didik. Hlm. 98
Kemampuan berpikir seseorang menentukan kemampuan berbahasanya. Sebaliknya,
kemampuan berbahasa seseorang merupakan cerminan kemampuan berpikirnya.
Perkembangan bahasa merupakan proses untuk memperoleh bahasa, menyusun
tatabahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling
tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut.
Teori perkembangan bahasa digagas oleh Chomsky (1928). Chomsky menyatakan
kemampuan berbahasa adalah bawaan manusia yang tidak dimiliki makhluk lain.
Kemampuan berbahasa telah dibawa manusia sejak lahir.8
vi. Spiritual9
Jika perkembangan moral anak tidak terjadi sejak lahir, per- kembangan agama pada
anak menurut ajaran Islam telah ada sejak anak lahir. Fitrah beragama dalam diri
manusia merupakan naluri yang menggerakkan hatinya untuk melakukan perbuatan
“suci” yang diilhami oleh Tuhan Yang Maha Esa telah ada dalam diri anak sejak dia
berada di tulang sulbi orang tuanya.
8
DR. MASGANTI SIT, M.AG, Perkembangan Peserta didik. Hlm. 14
9
DR. MASGANTI SIT, M.AG, Perkembangan Peserta didik. Hlm. 170
B. KEMBAR identik atau disebut juga kembar monozigotik berasal dari satu sel telur (ovum)
dan satu sel sperma yang mengalami pembuahan dan menjadi satu zigot. Dalam
perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda.
Dalam penelitian diketahui bahwa kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi
rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi
amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion.
Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama
(dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik
pasti monokorionik.
Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan
komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit
sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang.
C. 1. Premature Ovarian Failure
Premature Ovarian Failure (POF) atau bisa juga disebut kegagalan prematur indung telur
adalah gangguan pada fungsi ovarium. Gejala pertama yang paling umum dari kegagalan
prematur ovarium adalah mempunyai periode-periode bulanan yang tidak teratur.
Karena siklus bulanan wanita adalah sinyal yang penting dari kesehatannya. Jika Anda
mengalami periode-periode yang tidak teratur atau terlewati, Anda harus memberitahu dokter
agar dapat mulai menentukan penyebab persoalan tersebut.
2. Uterine Fibroid
Uterine fibroid adalah pertumbuhan non-kanker atau jaringan otot rahim. Fibroid dapat
berkisar dalam jumlah dan ukuran dari pertumbuhan tunggal hingga beberapa pertumbuhan,
dan dari sangat kecil sampai besar. Sebanyak 70% - 80% dari semua wanita akan memiliki
fibroid pada usia 50
4. Kelainan Ovulasi
Kelainan ovulasi adalah kondisi di mana siklus ovulasi berlangsung tidak normal, atau
terhenti sama sekali. Kondisi seperti ini biasanya akibat kekurangan regulasi hormon
reproduksi oleh hip
5. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kelainan di mana adanya jaringan rahim (endometrium) yang
berada di luar rahim. Lokasi endometriosis biasanya berada pada organ-organ di dalam
rongga panggul (pelvis), ovarium, dan peritoneum. Endometriosis bukanlah penyakit infeksi,
sehingga tidak menular kepada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakit yang
dipengaruhi hormon estrogen.
Endometriosis sering menyerang wanita usia produktif. Namun hal ini juga dapat terjadi pada
usia remaja dan wanita pasca menopause yang mendapat terapi hormonal.
Jika seorang wanita mempunyai salah satu dari masalah di atas, bisanya dokter akan
menyarankan program bayi tabung sebagai solusi agar pasangan suami istri dapat memiliki
keturunan.
otalamus atau kelenjar hipofisis, atau masalah pada ovarium itu sendiri.