Anda di halaman 1dari 22

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Tutor : Drs. Burhanuddin Nasution,M.Pd

Kelompok 4 Kelompok 5
• Hamida Suri Sinaga 1. Risa Aini Namiera
• Soedarni 2. Marlian Gulo
• Hizrah Muftiah Pasaribu 3. Ranisa
• Sri Hastuti Simatupang 4. Hamida Wati Marbun
• Kamsiwar Nainggolan
Modul 5 Perkembangan Kognitif dan
Kegiatan Belajar Sosioemosional
2

Sebagai tenaga Pendidik, tentu kita harus memiliki


pengetahuan matang yang disertai dengan kepekaan terhadap
perkembangan setiap peserta didik. Mulai dari perkembangan
kognitif, sosioemosional, dan fisik. Perkembangan tersebut
akan dibahas menjadi tiga tahapan usia, mulai dari usia dini
hingga usia remaja.
1. Perkembangan Anak Usia Dini

Pada perkembangan anak usia dini tentunya ditandai dengan ketertarikannya pada
hal-hal yang baru, misalnya pada fasilitas bermain anak. Perkembangan anak usia dini
yang sangat signifikan pada aspek motoriknya sehingga bermain merupakan aktivitas
yang cocok untuk memberikan pengalaman belajar bagi anak.
Perkembangan anak merupakan proses perubahan perilaku dari tidak matang
menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari
ketergantungan menjadi makhuk dewasa yang mandiri. Adapun proses perubahan
ketika anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek yaitu :
gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi, baik dengan sesama maupun dengan benda-
benda dalam lingkungan hidupnya
2. Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh


pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.
Faktor kognitif memiliki pemahaman bahwa ciri khasnya terletak dalam
belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang
mewakili objek-objek yang dihadapi dan dihadirkan dalam diri seseorang
melalui tanggapan, gagasan, atau lambang yang semuanya merupakan
sesuatu yang bersifat mental.
3. Aktivitas kognitif
a. Mengingat
mengingat merupakan aktivitas kognitif ketika
orang menyadari bahwa pengetahuan berasal dari
kesan-kesan yang diperoleh dari masa lampau.
b. Berpikir
pada saat berpikir, anak berhadapan pada obek-
objek yang diwakili dengan kesadaran.

4. Perkembangan struktur kognitif

a. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses dimana stimulus baru dari
lingkungan diintegrasikan pada skema yang telah ada
b. Akomodasi
akomodasi merupakan proses yang terjadi apabila
Mekanisme utama yang
memungkinkan anak maju dari satu
berhadapan dengan stimulus baru.
tahap pemfungsian kognitif ke tahap c. Ekuilibrium
berikutnya oleh piaget sebagai menghasilkan perubahan atau perkembangan skemata atau
berikut : struktur kognitif.
5. Tahap perkembangan kognitif

Kemajuan kompetensi kognitif diasumsikan bertahap dan berurutan selama masa


kanak-kanak. Piaget melukiskan urutan tersebut kedalam empat tahap perkembangan
yang berbeda secara kualitatif sebagai berikut :

Tahap Sensorimotor ( 0 – 2
tahun )

Tahap Praoperasional
( 2 – 7 tahun )

Tahap Operasional Konkret

( 7 – 11 tahun )

Operasional Formal ( 11 –
16 tahun )
B. Perkembangan Anak Usia
Pertengahan dan Akhir Anak-anak
Menurut Hurlock, 1990 masa kanak - kanak
dimulai saat anak dapat berdiri. Masa ini
terbagi menjadi dua periode yaitu masa
kanak-kanak awal umur (2-6) tahun, dan masa
kanak-kanak akhir umur ( 6-12) tahun.
Para ahli psikologi menyebut masa
kanak-kanak sebagai berikut:
Usia Kelompok, yaitu masa ketika anak-anak mempelajari perilaku sosial.
Contohnya berbicara dengan sopan.

Usia menjelajah/eksplorasi.
keingintahuan dengan keadaanYaitu masa anak-anak
lingkungan.

Usia bertanya, yaitu masa anak-anak banyak bertanya.

Usia meniru,
tindakan yaitu
orang lain.anak-anak suka meniru pembicaraan atau

Usia kreatif, yaitu lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain.


Tugas Anak-anak pada Masa kanak-kanak Awal
Havighurst ( Hurlock,1990)
1. Belajar mengerti seks yang benar.
2. Belajar membedakan benar dan salah. 3.
Belajar mengembangkan hati nurani. 4.
Belajar memberi dan menerima kasih sayang.
Tugas Anak-anak pada Masa kanak- kanak
Akhir Havighurst (Hurlock,1990)
1. Mempelajari keterampilan fisik.
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri.
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya.
4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
5. Mengembangkan keterampilan, misalnya membaca, menulis dan berhitung. 6.
Mengembangkan pengertian yang perlu setiap hari.
7. Mengembangkan hati nurani, moral.
8. Mengembangkan sikap sosial dalam kelompok maupun lembaga-lembaga. 9. Mencapai
kebebasan pribadi.
Perkembangan Kognitif masa Kanak-kanak Awal dan
Akhir menurut Piaget (Hurlock,1990)

. Taraf Pemikiran Praoperasional,


Dapat dibagi dalam dua subtahap berikut:
1. Subtahap fungsi, anak mengembangkan kemampuan
untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak
ada.
2. Subtahap pemikiran intuitif, anak mulai menggunakan
penalaran primitif dan ingin tahu jawaban atas semua
pertanyaan.
Perkembangan Sosial (Hurlock,1990)
Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan sosial
ditandai dengan hal berikut:
1. Setelah masa bayi cenderung lebih bermain sendiri umur (2-
3) tahun.
2. Secara bertahap anak mulai terlibat dalam kegiatan yang
menyerupai kegiatan anak-anak lain.
3. Usia 3 tahun anak Mulai bermain pura-pura.
4. Pada saat akhir tahun ketiga, anak-anak mulai menjadi
anggota kelompok dan saling berinteraksi.
Perkembangan Sosial (Hurlock,1990)
Pada masa kanak-kanak akhir, perkembangan sosial ditandai dengan hal
berikut:
1. Pada masa sekolah, anak belajar memperoleh keterampilan dan pengetahuan
tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2. Keterampilan ini seperti, keterampilan menolong diri sendiri, keterampilan
bermain.
3. Anak berminat dalam kegiatan dengan teman-temannya.
4. Menunjukkan Minat yang nyata terhadap temannya dan berusaha mengadakan
kontak sosial.
5. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain.
6. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
Perkembangan Emosi
Menurut Zeman (2001), untuk
merumuskan teori tentang
perkembangan Emosi manusia, para
peneliti memusatkan pada tampilan
emosi yang dapat diamati, seperti
ekspresi wajah atau perilaku publik.
Perkembangan Emosi
Zeman (2001), merangkum perkembangan Emosi masa kanak-
kanak sebagai berikut:
1. Usia (2 tahun), anak mulai mengembangkan kemampuan
berempati.
2. Usia (3 tahun), anak mulai menginternalisasi aturan masyarakat
yang menentukan tentang ekspresi emosi yang sesuai.
3. Usia (4 tahun), anak mampu mengubah ekspresi emosi.
4. Usia (5 tahun), anak mulai memprediksi.
5. Usia (7-11 tahun), menunjukkan anak dapat memiliki
keterampilan mengatur emosi.
Perkembangan Anak Usia Remaja
Kata remaja (Adolescence) berasal dari kata adolescere (Latin)
yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Menurut WHO
(SARWONO,2011), remaja adalah suatu masa ketika :
1. Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual (kriteria biologis). 2. Individu mengalami perkembangan
psikologis dan pola indentifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa
( kriteria sosial psikologis).
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang
penuh pada keadaan relatif lebih mandiri.
Karakteristik Masa Remaja
Hurlock (1990), membagi masa remaja menjadi dua yaitu:
1. Masa remaja awal ( 11/12-16/17 tahun).
2. Remaja akhir ( 16/17-18 tahun).
Tugas Perkembangan Masa Remaja (11/12-18 tahun)
1. Mencapai pola hubungan baru dengan teman atau
seusianya.
2. Mencapai peranan sosial.
3. Menerima kesatuan organ tubuh.
4. Menerima dan mencapai tingkah laku sosial. 5.
Mencapai kebebasan emosional.
6. Mempersiapkan diri untuk mencapai karier. 7.
Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan
berkeluarga.
8. Memperoleh perangkat nilai dan etika.
Perkembangan Kognitif dari Piaget,
Berk (2003: 244-249) sebagai berikut:

1. Mampu Menalar secara Abstrak.


2. Memahami kebutuhan logis dari
pemikiran proposisional.
3. Memperlihatkan distorsi kognitif.
Perkembangan Emosional
1. Memiliki kapasitas .
2. Memiliki kemampuan menganalisis.
3. Lebih menekankan pada nilai
kepribadian.
4. Mampu mengelola emosinya
5. Gender berperan secara signifikan
dalam penampilan emosi remaja.
Perkembangan Sosial menurut
(Oswalt, 2010) sebagai berikut:
1. Emosional lebih intim
dibandingkan dengan masa kanak- kanak.
2. Memiliki kemampuan berinteraksi.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai