3. Perkembangan psikososial
2. Perkembangan kognitif
4. Permainan
1. Konsep psikologi perkembangan masa kanak-kanak
awal
Usia menjelajah/eksplorasi
Usia kelompok
Hurlock (1990) menyatakan bahwa
: masa kanak-kanak awal dikatakan
Para ahli
sebagai Problem Age, karena orang psikolgi
Usia bertanya
menyebut masa
tua sering dihadapkan pada ini sebagai:
masalah seperti tidak
menurut,keras kepala,negativisme. Usia meniru
Usia kreatif
2. Perkembangan kognitif
Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk
berfikir, belajar dan mengingat. Dunia kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis.
Pieget(1960) menjelaskan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui proses yang di sebut dengan
adaptasi. Adaptasi merupakan penyesuaian terhadap tuntutan lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi.
Asmilasi merupakan proses dimana anak berupaya untuk menafsirkan pengalaman barunya yang didasarkan
pada interpetasinya, sedangkan akomodasi penyesuaian struktur berpikir dengan sejumlah pengalaman baru.
Menurut Piaget ( Hurlock,1990 ), pada masa kanak- kanak awal, tahap perkembangan taraf
pemikiran praopesional.
Pemikiran praopesional dapat dibagi kedalam 2 subtahap :
Subtahap Subtahap
fungsi pemikiran
simbolis intutif
3. Perkembangan psikososial
(Hurlock,1990) Pada masa kanak – kanak awal, perkembangan sosial ditandai dengan Adanya sosialisasi
dengan kelompok teman sebaya :
1. Perkembangan Emosi
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat ketidak seimbangan
karena anak-anak “keluar dari fokus” dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan-ledakan, emosional
sehingga sulit dibimbing dan diarahkan
Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis. Biasanya para orang tua hanya
memperbolehkan anak melakukan beberapa hal saja, padahal sang anak merasa ia mampu melakukan
lebih banyak lagi, sehingga pada akhrinya anak pun akan menolak larangan orang tua dan anak
cenderung akan memberontak. Anak pun akan meledak amarahnya jika ia tidak bisa melakukan
sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah.
2. Perkembangan Sosial
Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya hubungan antara anak
dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun. Anak tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak
perkembangan sosialisasi pada awal masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas
hubungan dengan teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun Di
sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya juga berperan penting terhadap perkembangan sosial
anak, karena lewat teman sebaya anak bisa belajar dan mendapat informasi tentang dunia anak di luar
keluarga.
3. Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengn aturan dan konvensi
mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Awal
masa anak-anak ditandai dengan apa yang oleh Piaget disebut “moralitas melalui paksaan” Dalam
tahap perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan-peraturan tanpa
Pada masa ini anak-anak hanya mengikuti peraturan yang telah ada, tanpa ia mengetahui guna
ataupun fungsi dan juga tanpa menilai apakah peraturan tersebut benar atau salah.
4. Permainan
Bermain merupakan bagian yang amat penting dalam tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia
seutuhnya. Bermain bagi anak adalah suatu hal yang paling hakiki. Melalui bermain, anak bisa mencapai
Bermain sangat penting bagi anak usia dini karena melalui bermain dapat mengembangkan aspek-aspek
perkembangan anak. seperti Perkembangan Sensorik Motorik, Perkembangan Intelektual, Perkembangan social,
bermain pada
Anak Usia 3-4 Tahun (Permainan
anak usia dini dengan Aturan Sederhana)
Menurut Rubin Fein & Vandervergh dalam Hughes ada 5 ciri utama bermain yang dapat
mengidentifikasikan kegiatan bermain dan yang bukan bermain.
e. Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak baik fisik, psikologis, maupun keduanya
Tujuan bermain
Dalam kajian ini yang menjadi fokus adalah anak, sehingga tujuan bermain adalah agar: - Anak
merasa senang - Anak berlatih menggunakan seluruh inderanya - Anak aktif melakukan kegiatan - Anak
belajar bekerjasama, berkomunikasi, dan belajar memecahkan masalah - Mengembangkan rasa ingin
tahu, harga diri, percaya diri, dan anak belajar mengembangkan nilai-nilai - Anak memperoleh
bertekstur Merangsang
Kognitif
bewarna bentuk
Menulis dan meggambar atau mewarnai merupakan suatu kegiatan untuk melatih motorik anak Dengan
menggambar setidaknya anak menggunakan empat gerakan kecerdasan. Yaitu, cerdas gerak yang melatih
gerakan tangan anak saat membuat gambar. Cerdas diri, dimana melalui gambar anak bisa membuat
gambar yang sesuai dengan imajinasi mereka. Cerdas bahasa, dimana anak bisa mengungkapkan apa yang
ingin mereka ceritakan melalui gambar yang mereka tuangkan. Dan terakhir cerdas gambar, bagaimana
Tapi perhatikan juga kegiatan motorik apa yang sesuai dengan usia pertumbuhan mereka. Untuk anak
usia tiga tahun, motorik anak yang lebih banyak digunakan adalah motorik kasar. Biasanya anak usia
ini akan memulai membuat gambar bentuk lingkaran, kotak, garis dan mulai menggunting. Di usia
empat tahun, anak mulai bisa menggambar yang lebih jelas, bermain gunting lipat dan membuat
Di tahap usia lima tahun, anak sudah bisa menyusun permainan, membentuk sebuah benda dari mainan
yang disusun, mewarnai lebih rapih tanpa keluar garis dan meniru tulisan. Di usia setelahnya, 5-12
masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan
biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh
lingkungan dan keluarganya.
Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting untuk mempersiapkan anak dalam beradaptasi
kedalam lingkungan yang lebih luas terutama sekolah.perkembangan fisik merupakan dasar bagi
kemajuan perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan
maupun tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang
keterampilan fisiknya,dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa orang tuanya.
Perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk
berfikir, belajar dan mengingat.
TERIMAKASIH