Anda di halaman 1dari 19

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK AWAL

Pengampu : Ribkha Itha Idhayanti,S.Pd,M.Kes


TOPIK PEMBAHASAN

3. Perkembangan psikososial

1. Konsep psikologi perkembangan


masa kanak-kanak awal
5. Menggambar

2. Perkembangan kognitif
4. Permainan
1. Konsep psikologi perkembangan masa kanak-kanak
awal

Usia menjelajah/eksplorasi

Usia kelompok
Hurlock (1990) menyatakan bahwa
: masa kanak-kanak awal dikatakan
Para ahli
sebagai Problem Age, karena orang psikolgi
Usia bertanya
menyebut masa
tua sering dihadapkan pada ini sebagai:
masalah seperti tidak
menurut,keras kepala,negativisme. Usia meniru

Usia kreatif
2. Perkembangan kognitif

Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk
berfikir, belajar dan mengingat. Dunia kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis.

Pieget(1960) menjelaskan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui proses yang di sebut dengan
adaptasi. Adaptasi merupakan penyesuaian terhadap tuntutan lingkungan melalui asimilasi dan akomodasi.
Asmilasi merupakan proses dimana anak berupaya untuk menafsirkan pengalaman barunya yang didasarkan
pada interpetasinya, sedangkan akomodasi penyesuaian struktur berpikir dengan sejumlah pengalaman baru.
Menurut Piaget ( Hurlock,1990 ), pada masa kanak- kanak awal, tahap perkembangan taraf
pemikiran praopesional.
Pemikiran praopesional dapat dibagi kedalam 2 subtahap :

Subtahap Subtahap
fungsi pemikiran
simbolis intutif
3. Perkembangan psikososial

(Hurlock,1990) Pada masa kanak – kanak awal, perkembangan sosial ditandai dengan Adanya sosialisasi
dengan kelompok teman sebaya :

Pada akhir tahun ke-3,


Setelah pada masa bayi sejalan dengan meningkatnya
cenderung melakukan Pada usia sekitar 3 tahun, kontak social, anak menjadi
permainan yang bersifat anak mulai bermain berpura anggota kelompok dan saling
– pura ( Make believe play),
menyendiri (Solitary play), berinteraksi (Cooperative
play)
Adapun perkembangan psikososial yang terjadi pada masa ini meliputi beberapa hal yaitu :

1. Perkembangan Emosi

Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat ketidak seimbangan
karena anak-anak “keluar dari fokus” dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan-ledakan, emosional
sehingga sulit dibimbing dan diarahkan

Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis. Biasanya para orang tua hanya
memperbolehkan anak melakukan beberapa hal saja, padahal sang anak merasa ia mampu melakukan
lebih banyak lagi, sehingga pada akhrinya anak pun akan menolak larangan orang tua dan anak
cenderung akan memberontak. Anak pun akan meledak amarahnya jika ia tidak bisa melakukan
sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah.
2. Perkembangan Sosial

Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya hubungan antara anak

dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun. Anak tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak

lain tetapi juga lebih banyak bicara

perkembangan sosialisasi pada awal masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas

hubungan dengan teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun ke tahun Di

sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya juga berperan penting terhadap perkembangan sosial

anak, karena lewat teman sebaya anak bisa belajar dan mendapat informasi tentang dunia anak di luar

keluarga.
3. Perkembangan Moral

Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengn aturan dan konvensi

mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Awal

masa anak-anak ditandai dengan apa yang oleh Piaget disebut “moralitas melalui paksaan” Dalam

tahap perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan-peraturan tanpa

berpikir atau menilai

Pada masa ini anak-anak hanya mengikuti peraturan yang telah ada, tanpa ia mengetahui guna

ataupun fungsi dan juga tanpa menilai apakah peraturan tersebut benar atau salah.
4. Permainan

Bermain merupakan bagian yang amat penting dalam tumbuh kembang anak untuk menjadi manusia

seutuhnya. Bermain bagi anak adalah suatu hal yang paling hakiki. Melalui bermain, anak bisa mencapai

perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan sosial. (Prasetyo 2007).

Bermain sangat penting bagi anak usia dini karena melalui bermain dapat mengembangkan aspek-aspek

perkembangan anak. seperti Perkembangan Sensorik Motorik, Perkembangan Intelektual, Perkembangan social,

Perkembangan kreativitas, Perkembangan moral,dan Bermain juga bisa sebagai terapi


Anak Usia 1-2 tahun (Bermain
Eksplorasi)

Tahapan Anak Usia 2-3 tahun


(Diperkenalkan Permainan
perkembangan Konstruktif)

bermain pada
Anak Usia 3-4 Tahun (Permainan
anak usia dini dengan Aturan Sederhana)

Anak Usia 4-5 Tahun (bermain


bersama teman-temannya)
Ciri bermain

Menurut Rubin Fein & Vandervergh dalam Hughes ada 5 ciri utama bermain yang dapat
mengidentifikasikan kegiatan bermain dan yang bukan bermain.

a. Bermain didorong oleh motivasi dalam diri anak

b. Bermain dipilih secara bebas oleh anak

c. Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan

d. Bermain tidak selalu harus menggambarkan hal yang sebenarnya.

e. Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak baik fisik, psikologis, maupun keduanya
Tujuan bermain

Dalam kajian ini yang menjadi fokus adalah anak, sehingga tujuan bermain adalah agar: - Anak

merasa senang - Anak berlatih menggunakan seluruh inderanya - Anak aktif melakukan kegiatan - Anak

belajar bekerjasama, berkomunikasi, dan belajar memecahkan masalah - Mengembangkan rasa ingin

tahu, harga diri, percaya diri, dan anak belajar mengembangkan nilai-nilai - Anak memperoleh

pengalaman nyata - Anak menuju kemandirian


Hal-hal yang perlu dipertimbangankan dalam memilih mainan

bertekstur Merangsang
Kognitif
bewarna bentuk

aman bergerak berbunyi bersih


5. Mengambar

Menulis dan meggambar atau mewarnai merupakan suatu kegiatan untuk melatih motorik anak Dengan

menggambar setidaknya anak menggunakan empat gerakan kecerdasan. Yaitu, cerdas gerak yang melatih

gerakan tangan anak saat membuat gambar. Cerdas diri, dimana melalui gambar anak bisa membuat

gambar yang sesuai dengan imajinasi mereka. Cerdas bahasa, dimana anak bisa mengungkapkan apa yang

ingin mereka ceritakan melalui gambar yang mereka tuangkan. Dan terakhir cerdas gambar, bagaimana

mereka membuat bentuk-bentuk yang mereka gambarkan.


Lanjutan…

Tapi perhatikan juga kegiatan motorik apa yang sesuai dengan usia pertumbuhan mereka. Untuk anak

usia tiga tahun, motorik anak yang lebih banyak digunakan adalah motorik kasar. Biasanya anak usia

ini akan memulai membuat gambar bentuk lingkaran, kotak, garis dan mulai menggunting. Di usia

empat tahun, anak mulai bisa menggambar yang lebih jelas, bermain gunting lipat dan membuat

bentuk dari lilin mainan.

Di tahap usia lima tahun, anak sudah bisa menyusun permainan, membentuk sebuah benda dari mainan

yang disusun, mewarnai lebih rapih tanpa keluar garis dan meniru tulisan. Di usia setelahnya, 5-12

tahun, anak-anak sudah mulai mengerti dan memasuki masa sekolah.


KESIMPULAN

masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan
biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh
lingkungan dan keluarganya.
Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting untuk mempersiapkan anak dalam beradaptasi
kedalam lingkungan yang lebih luas terutama sekolah.perkembangan fisik merupakan dasar bagi
kemajuan perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan
maupun tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang
keterampilan fisiknya,dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa orang tuanya.
Perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk
berfikir, belajar dan mengingat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai