B. Memahami Emosi
Perkembangan sosial emosi semakin dipahami sebagai sebuah krisis dalam
perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena anak terbentuk melalui sebuah perkembangan
dalam proses belajar. Anak usia dini adalah seorang anak yang usianya belum memasuki
suatu lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar (SD) dan biasanya mereka tetap
C. Gender
Identitas gender merupakan salah satu aspek pengembangan konsep diri. Perbedaan
gender utama dalam masa kanak-kanak awal adalah tingkat agresivitas anak laki-laki yang
lebih tinggi. Anak perempuan cenderung lebih empati dan prososial serta tidak cenderung
kepada masalah perilaku. Beberapa perbedaan kognitif tampil lebih dini, beberapa perbedaan
lainnya baru muncul pada masa pra remaja atau lebih.
Perbedaan yang dapat diukur antara bayi laki-laki dan perempuan sangat sedikit.
Kedua jenis kelamin tersebut sama-sama sensitive terhadap sentuhan dan cenderung untuk
tumbuh gigi, duduk, dan berjalan pada usia yang sama(Maccoboy,1980).
Dalam pengalaman dan ekspetasi yang berkaitan dengan perspektif dalam
Perkembangan Gender : Nature dan Nuture memiliki tiga aspek yang berkaitan yaitu
peran,penentuan tipe, dan stereotip gender.Peran gender (gender roles) adalah perilaku ,
ketertarikan, sikap, keterampilan dan ciri-ciri kepribadian pria dan Wanita yang dianggap
sesuai dengan culture. Penentuan tipe gender adalah sebuah yan dengannya anak b%elajar
dan mendapatkan peran gender. Stereotop gender adalah generalisasi yang telah terbentuk
Bermain merupakan hal yang esensial bagi kesehatan anak. Bahkan di abad 21 ini,
ketika anak-anak mengalami banyak tekanan di dalam hidup mereka, maka permainan
menjadi sangat krusial bagi mereka. Bermain akan dapat meningkatkan afiliasi dengan teman
sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan daya
jelajah, dan memberi tempat berteduh yang aman bagi perileku yang secara potensial
berbahaya (Santrock, 2000).
Kegiatan bermain hampir dilakukan oleh anak di semua usia, yaitu mulai bayi sampai
anak usia sekolah. Kegiatan bermain maupun jenis permainan yang dilakukan oleh anak
berhubungan dengan karakteristik perkembangan mereka (Hurlock, 1993). Bermain pada usia
Bermain merupakan pekerjaan anak kecil, dan memberikan kontribusi kepada seluruh
ranah perkembangan. Melalui bermain anak-anak merangsang indra, belajar bagaimana
menggunakan otot mereka, mengkoordinasikan pandangan dan gerakan, meraih kontrol
terhadap seluruh tubuh dan mendapatkan keterampilan baru. Anak-anak prasekolah
melakukan permainan yang berbeda pada umur yang berbeda. Seorang anak memiliki gaya
bermain yang berbeda dan mereka memainkan sesuatu yang lain.
1. Isi (content), apa yang dilakukan oleh seorang anak Ketika bermain.
2. Dimensi sosial dari permainan, apakah mereka bermain seorang diri atau Bersama yang
lain.
Kegiatan Bermain Usia Prasekolah
Permainan yang dibutuhkan pada usia prasekolah yaitu yang dapat mengembangkan
empati, kerja sama, dan keinginan bersosialisasi dengan orang lain. Sebab, di usia prasekolah
anak akan banyak bertemu banyak orang baru dan harus mulai belajar beradaptasi dengan
lingkungan baru.
Bermain merupakan aktivitas anak kecil yang dapat memberikan kontribusi pada ranah
perkembangan. Dengan bermain akan merangsang indera anak-anak. Anak akan belajar
bagaimana mengordinasikan pandangan dan gerakan mereka, mengontrol tubuh mereka,
mengendalikan otot mereka serta mendapat keterampilan baru.
Menurut (Piaget, 1962), ada beberapa tipe permaian untuk masa kanak-kanak awal,
diantaranya :
Manfaat penerapan disiplin pada anak sangat beragam, mulai dari melatih rasa tanggung
jawab anak dalam segala hal, melatih anak menentukan pilihan yang baik bagi dirinya
sendiri, hingga membantu anak mengelola kecemasan dan emosi.
1. Tetapkan rutinitas
Memiliki struktur akan membantu anak mengikuti pola setiap hari. Tetapkan
rutinitas agar mereka terbiasa melakukan hal-hal tertentu setiap hari.
2. Hargai perilaku yang baik
Anak-anak suka dipuji. Kapan pun mereka menunjukkan perilaku yang bertanggung
jawab atau mampu mengendalikan diri, pujilah dan beri penghargaan atas perilaku
mereka.
3. Bersikap konsisten
Konsisten dengan aturan dan instruksi untuk membiarkan anak mengembangkan
kebiasaan baik dan belajar secara bertahap.
4. Jelaskan pentingnya melatih disiplin
Anak-anak mungkin mulai membenci orang tua karena terlalu ketat dan kaku. Untuk
menghindari hal ini, jelaskan kepada mereka mengapa kita mengatakan tidak untuk
sesuatu atau alasan mereka perlu mengikuti jadwal.
5. Jangan terlalu keras
Agar anak tidak berubah menjadi pemberontak, hindari berlebihan dan memaksa
anak-anak. Sebaliknya, ajari anak-anak dan buat mereka memahami pentingnya
disiplin diri.
RESUME BAB 9
PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF PADA MASA KANAK-KANAK PERTENGAHAN
1. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan di masa kanak-kanak pertengahan dianggap melambat. Walaupun
perubahan dari hari ke hari tidak begitu nyata, akan tetapi mereka terus tumbuh
mencapai perbedaan yang mengejutkan antara usia 6 tahun yang masih merupakan
anak kecil dan 11 tahun yang banyak diantara mereka pada saat ini berubah menjadi
dewasa.
Anak usia sekolah pada saat ini tumbuh sekitar 1-3 inci setiap tahun dan
bertambah 5 - 8 pon atau lebih, melipatgandakan berat rata-rata tubuh mereka.
Walaupun sebagian besar anak tumbuh normal, tetapi ada pula yang tidak. Salah satu
tipe gangguan pertumbuhan muncul dari kegagalan tubuh untuk memproduksi hormon
pertumbuhan yang cukup atau bahkan kadang semua hormon pertumbuhan. Pada usia
6 tahun, otak telah mencapai 90% otak dewasa. Umur 6- 8 tahun anak perempuan
terlihat lebih pendek dibanding anak laki-laki. Untuk mendukung kemantapan
pertumbuhan , seorang anak membutuhkan rata-rata 2.400 kalori tiap hari lebih banyak
bagi anak yang lebih tua dan lebih sedikit bagi anak yang masih muda. Para pakar nutrisi
merekomendasi berbagai makanan termasuk banyak sayur, buah dan biji-bijian yang
mengandung gizi alami yang tinggi dan level tinggi karbohidrat komplek yang terdapat
dalam kentang, pasta, roti dan sereal. Lebih tepatnya nutrisi yang lengkap dalam
makanan 4 sehat 5 sempurna.
2. Permasalahan Kesehatan Yang terjadi pada usia masa kanak-kanak
a. Penglihatan
Myopia (Rabun Jauh) Menyerang hampir 25% anak, naik hingga 60% pada masa
dewasa awal. Penyebabnya dapat terjadi karena faktor keturunan, berat badan lahir
kurang dan kebiasaan buruk anak.
b. Malnutrisi
Hampir setengah (46%) anak di Asia Utara, 30% di sub Sahara Afrika, 8% di Amerika
latin dan Karibia, dan 27% di seluruh dunia dipercaya menderita malnutrisi,
disebabkan asupan gizi yang buruk karena hidup dalam kemiskinan. Dan faktor
penyebab lainnya yaitu meningkatnya aktifitas fisik dan makan kurang teratur.
Dalam studi yang dilakukan di Kenya, Mesir dan Meksiko. Kualitas makan
(kandungan protein, mineral dan vitamin) sangat kuat memprediksikan
perkembangan kognitif yang baik bagi anak-anak di masa pertengahan.
Hubungan Spasial (Terkait Jarak ) dan sebab akibat Operasional Konkret. tahap ke 3 perkembangan
kognitif menurut Piagetian (Sekitar umur 7-12 tahun). selama waktu anak -anak mengembangkan
Penalaran Induktif : Tipe pemahaman Logika yang bergerak mulai observasi anggota dari suatu kelas
untuk menyimpulkan keseluruhan kelas tersebut.