: Rohani
Unit Kerja
: TK Srikandi
Mapel
: Taman Kanak-kanak
Kelompok Kompetensi : A
Tanggal
: 19-10-2016
20)
menyatakan
bahwa
anak
sebagai
kodrat
alam
memiliki
istilah
menggambarkan
anak-anak
1. Pada abad pertengahan, pandangan dosa asal (original sin view) yang
secara khusus muncul selama abad pertengahan. Anak-anak dipandang lahir
ke dunia ini sebagai makhluk jahat. Tujuan dari merawat anak adalah
memberikan penyelamatan, menghapus dosa dari kehidupan si anak.
2. Mendekati akhir abad ke-17, pandangan tabularasa dicetuskan oleh ahli
filosofi Inggris John Lock. Ia membantah bahwa anak-anak tidak buruk sejak
lahir, melainkan seperti papan kosong. Lock percaya bahwa pengalaman
masa kanak-kanak sangat menentukan karakteristik seseorang ketika
dewasa. Ia menyarankan para orang tua untuk menghabiskan waktu
bersama anak-anak mereka dan membantu mereka menjadi anggota
masyarakat
yang
berguna.
dan
bahwa
pemahaman
yang
sebenarnya
mengenai
dini
dengan
orang
tua
secara
signifikan
membentuk
mereka dan juga berusaha agar dapat diterima dalam lingkungan sosial
serta untuk mengintegrasikan diri mereka.
2. Teori Kognitif
Teori kognitif meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha
memahami dunia di sekeliling mereka, anak membangun pemahaman
mereka sendiri terhadap dunia sekitar dan pembelajaran menjadi proses
interaktif yang melibatkan teman sebaya, orang dewasa dan lingkungan.
Setiap anak membangun pengetahuan mereka sendiri berkat pengalamanpengalaman dan interaksi aktif dengan lingkungan sekitar dan budaya di
mana mereka berada melalui bermain. Piaget sebagai tokoh aliran ini
menganggap bahwa perkembangan kognitif terjadi ketika anak sudah
membangun pengetahuan melalui eksplorasi aktif dan penyelidikan pada
lingkungan fisik dan sosial di lingkungan sekitar. Piaget percaya bahwa kita
beradaptasi dalam dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi
saat anak menggabungkan informasi ke dalam pengetahuan yang telah
mereka miliki. Akomodasi terjadi bila anak menyesuaikan pengetahuan
mereka agar cocok dengan informasi dan pengalaman baru.
Sedangkan Lev Vygotsky berpendapat bahwa pengetahuan tidak
diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain, melainkan merupakan
sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak. Vygotsky yakin bahwa
belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dipaksa dari luar karena
anak adalah pembelajar aktif dan memiliki struktur psikologis yang
mengendalikan perilaku belajarnya.
3. Teori Perilaku dan Sosial-kognitif
Teori perilaku dan sosial-kognitif merupakan pandangan psikolog yang
menekankan bahwa perilaku, lingkungan dan kognisi faktor kunci dalam
perkembangan. Teori ini terkait dengan bagaimana anak-anak berkembang
secara sosial, emosional, dan intelektual, tetapi tidak menjelaskan tentang
perkembangan
fisik
karena
banyak
orang
yang
menyetujui
bahwa
ekologi
merupakan
pandangan
Bronfenbrenner
bahwa
budaya
berdasar
luas.
Lima
sistem
dalam
teori
ekologi
Bronfenbrenner yaitu:
a. Mikrosistem adalah lingkungan di mana individu tinggal.
b. Mesosistem mencakup hubungan antar mikrosistem atau hubungan antar
konteks.
c. Eksosistem terlibat saat pengalaman dalam lingkungan sosial lain -di
mana individu tidak mempunyai peran aktif- mempengaruhi apa yang
dialami individu dalam konteks langsung.
d. Makrosistem mencakup budaya di mana seseorang tinggal.
C.
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan
dan
f. Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan
seperti sindroma downs dan sindroma turners.
2. Faktor eksternal
a. Faktor Pranatal
1) Gizi. Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
2) Mekanis. Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
congenital
seperti
club
foot.
Endokrin.
Diabetes
mellitus
dapat
menyebabkan
makrosomia,
Infeksi.
Infeksi
pada
trimester
pertama
dan
kedua
oleh
TORCH
9)
Psikologis
ibu.
Kehamilan
yang
tidak
diinginkan,
perlakuan
anak
mengalami
hambatan
pertumbuhan.
Defisisnesi
keluarga,
misalnya
penyediaan
alat
mainan,
sosialisasi
anak,
demikian
halnya
dengan
pemakaian
obat
perangsang
Lingkungan
masyarakat
atau
lingkungan
teman
sebaya.
Seiring
kemampuan
dan
keterampilan
dasar,
baik
yang
berupa
memegang
benda,
penginderaan
(melihat,
mencium,
dekat
lainnya)
dapat
dikuasai
pada
fase
ini.
Berbagai
anak
untuk
mengarungi
dan
menjalani
orang
dewasa
proses
perkembangan
selanjutnya.
Komunikasi
responsif
dengan
akan
mendorong
dan
bayi
belum
memahami
kata-kata.
Penyajian
pengalaman-
perbendaharaan
membedakan antara
bahasa
baru,
belajar
tentang
jumlah,
2000) anak pada usia ini berpikir, pada saat anak aktif melakukan aktivitasaktivitas fisik, secara stimulant aktivitas mentalnya juga terlibat.
3. Perkembangan anak usia 3 4 tahun
Pada usia ini anak juga masih mengalami perkembangan pesat dalam
banyak hal. Anak mengalami peningkatan yang cukup berarti baik dalam
perkembangan
perilaku
motorik,
berpikir
fantasi,
maupun
dalam
lebih
lama
oleh
anak
seusia
ini.
Pada usia ini anak memiliki kehidupan fantasi yang kaya dan menuntut lebih
banyak kamandirian. Dengan kehidupan fantasi yang dimilikinya ini, anak
memperlihatkan kesiapan untuk mendengarkan cerita-cerita secara lebih
lama. Anak menyenangi dan menghargai sajak-sajak sederhana, begitupun
kemandirian yang dituntutnya membuat ia tidak mau banyak diatur dalam
kegiatan-kegiatannya. Tingkat frustasi usia ini cenderung menurun bila
dibanding sebelumnya, hal ini disebabkan adanya peningkatan kemampuan
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya secara lebih aktif, di
samping juga karena peningkatan kemampuan dalam mengekspresikan
keinginan-keinginannya kepada orang lain.
4. Perkembangan anak usia 4 5 tahun
Rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu
merupakan cirri yang menonjol pada anak usia sekitar 4-5 tahun. Anak
memiliki sikap berpetualang (adventurousness) yang begitu kuat. Anak akan
banyak memperhatikan, membicarakan, atau bertanya tentang berbagai hal
yang sempat dilihat atau didengarnya. Secara khusus, anak pada usia ini
juga memiliki keinginan yang kuat untuk lebih mengenal tubuhnya sendiri,
anak
senang
dengan
nyanyian,
permainan,
dan/atau
rekaman
yang
kelas
sosial
dan
gender.
laku
agresif
dan
perselisihan.
terbuka.
Ciri
ini
dapat
dilihat
dari
sikap
marah
yang
sering
ditunjukannya.
b. Sikap iri hati pada anak usia prasekolah sering terjadi, sehingga mereka
berupaya untuk mendapatkan perhatian orang lain secara berebut.
4. Ciri Kognitif
a. Anak prasekolah umumnya telah terampil dalam berrbahasa. Pada
umumnya mereka senang berbicara, Khususnya dalam kelompoknya.
b.
Kompetensi
anak
perlu
dikembangkan
melalui
interaksi,
minat,
Tanggal
: 20-10-2016
Soal :
1. Salah satu contoh teknik pembelajaran seni dan kreativitas, dimana anak
mengungkapkan perasaan hatinya melalui menggambar dan bermain
musik, adalah ....
A.
B.
C.
D.
Eksplorasi.
Ekspresi.
Apresiasi.
Eksposisi.
bahwa
pertumbuhan
lebih
bersifat
kuantitatif
dan
Tanggal
: 20-10-2016
tugas-tugas
perkembangan
atau
Development
Task.
Tugas
mengenai
kenyataan
sosial
dan
fisik,
belajar
untuk
Havighurts
(dalam
Gunarsa,
1986)
tugas-tugas
perkembangan pada anak bersumber pada tiga hal, yaitu : kematangan fisik,
rangsangan atau tuntutan dari masyarakat dan norma pribadi mengenai
aspirasi-aspirasinya. Tugas-tugas perkembangan tersebut adalah sebagai
berikut: tugas-tugas perkembangan anak usia 0-6 tahun, meliputi belajar
memfungsikan visual motoriknya secara sederhana, belajar memakan
makanan padat, belajar bahasa, kontrol badan, mengenali realita sosial atau
fisiknya, belajar melibatkan diri secara emosional dengan orang tua, saudara
dan lainnya, belajar membedakan benar atau salah serta membentuk nurani.
Tugas-tugas perkembangan anak usia 6-12 tahun adalah menggunakan
kemampuan
fisiknya,
belajar
sosial,
mengembangakan
kemampuan-
pribadi,
bergaul,
mengembangkan
konsep-konsep
yang
peran
sosial
pria
atau
wanita
yang
tepat
e)
mempengaruhi
pencapaian
perkembangan
pada
masa
Berkembang
menjadi
pribadi
yang
mandiri.
Anak
belajar
untuk
kebutuhannya dan dapat menghasilkan jasa bagi orang lain. Contoh, seorang
dokter mengobati orang sakit, guru mengajar anak-anak di kelas, pak polisi
mengatur lalu lintas, dan lain sebagainya.
f) Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing. Pada masa ini anak perlu
mengetahui berbagai anggota tubuhnya, apa fungsinya dan bagaimana
penggunaannya. Contoh, mulut untuk makan dan berbicara, telinga untuk
mendengar, mata untuk melihat dan sebagainya.
g)
Belajar
menguasai
ketrampilan
motorik
halus
dan
kasar.
Anak
berlari,
melompat,
menendang,
menangkap
bola
dan
yang
ada
di
sekitarnya,
maupun
berinteraksi
dengan
lingkungannya.
Contoh, anak dapat menyebutkan nama suatu benda, atau mengajak anak
lain untuk bermain, dan sebagainya.
j) Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan.
Pada masa ini anak belajar mengembangkan perasaan kasih sayang
terhadap apa-apa yang ada dalam lingkungan, seperti pada teman sebaya,
saudara, binatang kesayangan atau pada benda-benda yang dimilikinya.
KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA DINI
Kemampuan Kognitif Anak
Sesuai KBK-TK disebutkan bahwa pengembangan kemampuan kognitif
anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak
agar dapat mengolah perolehan belajarnya. Menurut PIAGET menjelaskan
bahwa kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya sudah
dirintis sejak kecil. Contohnya anak sudah dapat membedakan warna,
binatang, beberapa benda hidup dan benda mati. Anak usia TK sudah bisa
kognisi
anak
menurut
Piaget
terletak
pada
tahap
praoperasional. Pada tahap ini pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal
yg berkaitan dengan aktifitas fisik dan pengamatan sendiri.
Kemampuan Sosial Emosional Anak
Pengembangan ini bertujuan agar anak merasa percaya diri, mampu
bersosialisasidengan orang lain, menahan emosinya jika berada dalam suatu
keadaan sesuai dengan kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
Pengembangan sosial anak dapat dikembangkan dengan mengajak anak
untuk mengenal diri dan lingkungannya. Interaksi dengan keluarga sendiri
dan orang lain juga akan menbantu anak membangun konsep dirinya.
Dengan bermain anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya,
misalnya dengan bermain peran prilaku. Dengan belajar beberapa peran
tersebut, anak dapat belajar mengenai baik atau buruk, boleh atau tidak
dilakukan.
Kemampuan Nilai Moral Agama Anak
Sesuai dengan KBK TK pengembangan kemampuan mengenal nilai dan
moral agama bertujuan agar anak dapat mengenal penerapan tatacara
beribadah atau berdoa sesuai agamanya, dan membiasakan mereka untuk
hidup sesuai aturan agama, tentunya sesuai dengan tingkat pemahaman
anak TK.
Kemampuan Fisik Motorik Anak
Hafidin, dkk menguraikan bahwa untuk pengembangan kemampuan
motorik kasar anak , guru terencana dapat mengajak anak untuk melakukan
gerakan dan permainan serta keghiatan yang membantu meningkatkan
perkembangan keterampilan. Kegiatan ini dapat diiringi musik atau irama.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah melompat, memanjat, melalui rintangan,
berguling. Kegiatan permainan sebaiknya melibatkan seluruh kelompok anak
dan membuat anak-anak bergerak.
Kemampuan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak TK masih jauh dari semprna. Namun
demikian potensinya bisa dirangsang lewat komunikasi yang aktif dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kemampuan bahasa anak TK
dapat ditumbuhkan dengan membacakan cerita, berita atau surat untuknya
atau bermain tebak-tebakkan kata, mendongeng dengan alat peraga atau
membuat pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab anak. Keterampilan
berbahasa anak harus diasah sejak dini, anak dapat diarahkan untuk belajar
menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.
Kemampuan Seni Anak
Kemampuan kemampuan seni bertujuan agar anak dapat menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan
menghargai hasil seni.Aktivitas seni unyuk anak TK yang lain adalah
kegiatan bermain musik, kegiatan bernyanyi, dan kegiatan menari. Bermain
musik juga dapat meningkatkan koordinasi mata tangan dan keterampilan
motorik anak.
KECERDASAN JAMAK ( MULTIPLE INTELEGENCES )
Kecerdasan Linguistik
Adalah
keberdasan
dalam
memperoleh
kata
atau
kemampuan
menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tulisan. Anak anak
yang versad dalam bidang ini akan senang bercerita, membaca dan atau
menulis cerita atau puisi. Sebenarnya kecerdasan ini dapat meliputi empat
keterampilan yaitu menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Namun tak
semua anak yang cerdas dalam kecerdasan linguistik ini menguasai keempat
keterampilan tersebut.
Kecerdasan Logika Matematik
Adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini
melibatkan keterampilan mengolah angka dan kemahiran menggunakan
logika atau akal sehat. Anak anak yang cerdas di bidang ini akan senang
bertanya dajn ingin tahu segala hal yang berkaitan dengan peristiwa alam.
Mereka juga senang berhitung dan mengerjakan hal hal yang berkaitan
dengan angka-angka.
Kecerdasan Fisik (Kinestetik-Jasmani)
Adalah anak anak yang sering tak dapat diam saat sedang duduk,
makan, dan biasanya anak yang cerdas dibidang ini adalah anak yang sering
dan senang bermain diluar. Mereka senang melompat, berlari, membuat
sesuatu misalnya melukis. Beberapa anak yang cerdas di bidang ini menjadi
atlet atau penari atau aktor yang baik. Anak anak yang butuh dibidang ini
butuh kesempatan untuk belajar dengan bergerak ayau meragakan sesuatu .
Kecerdasan Visual Spasial
Anak anak pada usia ini suka membangun dengan balok balokLego
atau melamun untuk menghasilkan sesuatu, seperti mesin atau bentuk
bangunan yang indah. Anak yang memiliki kecerdasan visual adalah seorang
anak yang memiliki kemampuan untuk memvisualkan gambar di dalam
anak
mengkategorikan
yang
spesies
mempunyai
flora
atau
fauna
keahlian
serta
mengenali
kepekaan
dan
terhadap
fenomena alam. Anak anak dekat bakat ini dapat menjadi seorang pencinta
alam. Mereka lebih suka berada di alam terbuka, mengumpulkan flora, fauna
atau batu-batuan.
Kecerdasan Eksistensialis
Adalah
kemampuan
seseorang
untuk
menempatkan
diri
dalam
hubungan dengan jangkauan kosmos terjauh, yang tak terhingga besar atau
kecilnya, misalnya memahami makna hidup dan cinta pada manusia.
Tanggal
: 21-10-2016
PENDALAMAN MATERI
MENGERJAKAN LK 2
Nama Peserta
Didik
Deskripsi Perkembangan
mau
membagi
miliknya,
mau
meminjakan
teman,
secara
bersama-sama
merapikan
tempat
belajar
setelah
digunakan,
lain
dengan
hati-hati,
bersabar
saat
menunggu giliran
secara bersama-sama membersihkan lingkungan
sekolah, bekerjasama merapikan tempat belajar
2
menunggu giliran
mau meminjakan miliknya dengan senang hati,
saling membantu sesama teman, secara bersama-
Tanggal
: 22-10-2016
Soal :
1. Tujuan utama perkembangan nilai-nilai agama dan moral anak usia dini
adalah ....
A. Anak mampu membaca doa dan mengerjakan kewajiban agama.
B. Anak mampu mengenal, menirukan, dan mencontoh aktifitas
keagamaan.
C. Anak memiliki komitmen terhadap agama yang dianutnya.
D. Anak memiliki kepedulian terhadap penganut agama lain.
2. Kemampuan anak belajar keseimbangan dan stabil/mantap, merupakan
salah satu bentuk perkembangan ....
A. Nilai-nilai Agama dan Moral.
B. Fisik
C. Bahasa
D. Kognitif
3. Contoh perilaku perkembangan kesehatan dan keselamatan untuk anak
usia 4 6 tahun adalah ....
A. Menutup hidung dan mulut (ketika batuk dan bersin).
B. Membersihkan kotoran hidung.
C. Mengelap tangan dan muka sendiri.
D. Mencuci atau mengganti alat makan bila jatuh.
Tanggal
: 22-10-2016
A.
Pengertian
Deteksi
dini
tumbuh
kembang
anak
balita
adalah
kegiatan
atau
kepala.(IDAI, 2002)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan
2.
3.
4.
lingkungan
lingkungan
ini
dalam
dapat
meliputi
kandungan)
dan
lingkungan
lingkungan
prenatal
(yaitu
postnatal
(yaitu
Hormonal
dan
perkembangan
anak,
budaya
lingkungan
dapat
c). Nutrisi
stimulasi
perkembangan
tulang,
otot,
dan
untuk
tumbuh
kembang
menjadi
sangat
mudah
dan
Factor
hormonal
anakantara
lain
Hormone
somatotropin
mempengaruhi
yang
hormone
berperan
somatotropin,
(growth
pertumbuhan
tinggi
dalam
tiroid
hormone)
badan
tumbuh
dan
glukokortikoid.
berperan
dengan
kembang
dalam
menstimulasi
menstimulasi
metabolism
tubuh.
Hormone
glukokortiroid
Pertumbuhan
atau
perkembangan
postnatal
dikenal
dengan
Perkembangan
perkembangan
terjadi
bersamaan
intelgensia
pada
dengan
seorang
pertumbuhan
anak
akan
misal,
menyertai
Pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
tahap
awal
menentukan
perkembangan selanjutnya
merupakn
masa
kritis
untuk
menentukan
perkembangan
selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
2.
Gerak halus atau motorik halus adala aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat sperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis,
dsb
3.
kemampuan
untuk
memberikan
respons
terhadap
suara,
berpisah
dengan
ibu/pengasuh
anak,
bersosialisasi
dan
Tanggal
: 23-10-2016
PENDALAMAN MATERI
MENGERJAKAN LK 3.1
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik deteksi dini tumbuh kembang
anak !
Teknik deteksi dini pertumbuhan anak adalah merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan seca
b. Jelaskan apa saja teknik yang digunakan dalam deteksi dini pertumbuhan
dan perkembangan anak
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan , lingkar kepala d
b. Pengukuran berat badan
Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri yang digunakan untuk menilai hasil peningkata
c. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang digunakan untuk menilai sta
Pelaksana
- Orang Tua
- Kader Kesehatan
- Petugas PAUD, BKB, dan
Guru TK
- Dokter
- Bidan
- Perawat
- Tablet BB/TB
- Grafik LK
- Timbangan
- Ahli Gizi
- Petugas Lain
Puskesmas
Pelaksana
- Orang Tua
- Kader Kesehatan, BKB, TPA
KPSP
TDL
TDD
KPSP
TDL
TDD
Tanggal
: 23-10-2016
PENDALAMAN MATERI
MENGERJAKAN LK 3.2
Kasus 1
Langkah yang harus dilakukan adalah Untuk membantu anak mengatasi
perasaan malunya, ketika dirinya hendak berinteraksi sosial atau bergaul,
Kita harus peka terhadap perasaan negatif hati anak dan yang membuat
hilangnya keberanian anak untuk memulai interaksi sosialnya atau bergaul.
Kita perlu mencari tahu penyebab atau pemicu yang membuat anak tidak
memiliki keberanian untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mengetahui
pemicu ketakutan anak untuk berinteraksi, maka kita harus secara aktif
menjalin
komunikasi
dengan
anak.
Kita
harus
mau
mendengarkan,
Kasus 2
Yang harus dilakukan adalah Tenangkan anak, terutama saat ia marah atau
tidak senang, dengan memeluk hangat, lembut tetapi erat, intonasi yang
ritmis dan kontak mata yang hangat. Jangan tegang atau kuatir karena hal
tersebut akan dirasakan olehnya dan semakin membuatnya tidak tenang.
Cari cara interaksi yang bisa memancing keterlibatan, ekspresi wajah, bunyi,
sentuhan, dll. Cari berbagai pendekatan, eksplorasilah bersama-sama
sampai menemukan cara mana yang paling disukainya. Bacalah dan beri
respon terhadap sinyal emosi anak, ada saat ia membutuhkan kedekatan
namun ada juga saat ia ingin menjadi lebih asertif dan mandiri. Ikuti apa
yang
diinginkannya,
jangan
memaksakan
agenda
kita.
Tunjukkan
: 24-10-2016
Soal :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan deteksi dini tumbuh kembang
anak ?
A. Pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan
tumbuh kembang anak
B. Pemeriksaan kesehatan untuk anak dan balita.
C. Pertanyaan-pertanyaan berupa perintah melalui orang tua.
D. Teknik pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui
kelainan
pertumbuhan anak.
2. Dibawah ini tujuan untuk dari deteksi dini adalah ?
A. Memudahkan untuk mengetahui emosi.
B. Memudahkan untuk membuat rencana tindakan intervensi bila anak
mendapat ciri-ciri kelainan.
C. Menganalisa tumbuh kembang yang optimal.
D. Mengorganisasikan lingkup perkembangan sesuai dengan karakteristik
anak usia dini.
3. Dibawah ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
balita, kecuali ?
A. Status kesehatan anak, nutrisi, lingkungan
B. Emosional
C. Kegiatan bermain
D. Bekerjasama dengan temannya
4. Alat yang digunakan untuk mendeteksi perkembangan mental emosional
anak adalah ?
A. Kuesioner masalah mental emosional (KMME) bagi anak umur 36-72
bulan.
B. Ceklis autis anak pra sekolah bagi anak umur 18-36 bulan.
C. Formulir
deteksi
dini
Gangguan
Pemusatan
Perhatian
Hiperaktivitas (GPPH) bagi anak umur 36 bulan keatas.
D. Semua benar.
dan
atau
ada
penyimpangan.
D. Untuk mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada
anak.
Tanggal
: 24-10-2016
Permasalahan pada anak usia dini adalah sesuatu hal yang akan
mengganggu kehidupan anak, yang timbul karena ketidaksesuaian pada
perkembangannya. Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat
digolongkan
menjadi
dua,
yaitu
masalah
internal
dan
masalah
kemampuan
mengontrol
pembuangan
Anak
yang
mengalami
2. Masalah Pendengaran
Merupakan keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan
persamaan suara. Gangguan suara pada anak usia dini bukan berarti anakanak mengalami tuli tetapi, anak tidak mampu menyebutkan suara yang ada
disekelilingnya. Seperti suara alam, bisikkan arah suara dan lain lain. Anak
menjadi tidak peka terhadap suara yang ada disekitarnya. Kemudian tidak
mampu menirukan berbagai suara tertentu, tidak mampu menyanyikan lagu
sederhana, tidak mampu menceritakan kembali sebuah kejadian, tidak
mampu mengulangi kembali urutan cerita, dan tidak mampu mendengarkan
persamaan-persamaan
dalam
kata-kata
yang
bersajak,
dan
lain-lain.
sehingga terjadi kontak mata pada anak, sering menmanggil namanya untuk
melatih kepekaan pendengarannya.
3. Indra Penciuman
Anak usia dini sering menderita sinus dan mimisan yang menyebabkan
ketidak pekaan terhadap penciuman mereka hal ini disebabkan oleh daya
tahan tubuh anak yang sangat lemah.
4. Cacat tubuh
Cacat tubuh yang dialami anak usia dini merupakan faktor bawaan
yang sudah dialami sejak ia lahir. Cacat tubuh yang terjadi antara lain, tidak
memiliki jari yang sempurna, tuli, anggota tubuh yang tidak sempurna,
namun ada juga anak yang terlahir dalam keadaan normal akan tetapi ketika
berusia 8 bulan ia mengalami panas yang sangat tinggi dan sejak itu anak
tersebut mengalami kecacatan selamanya. Dalam hal ini, orang tua
sebaiknya menerima anak apa adanya, mensyukuri apa yang diberikan
tuhan, menghargai anak akan tetapi pada kenyataannya banyak orang tua
yang malu dan tidak mau mengakui sebagai anaknya hal itu terjadi karena
kurangnya pendidikan dan pemahaman orang tua yang berasumsi bahwa
anak adalah amanah yang harus kita jaga maka dari itu perlu sekali
penyuluhan-penyuluhan, seminar atau pun parenting untuk meningkatkan
pemahaman
orang
tua
tentang
hakikat
anak.
5. Kegemukkan (Obesitas)
Anak yang mengalami obesitas menjadi sangat terbatas ruang gerak
yang ia miliki. karena ia harus menopang berat beban paada tubuhnya.
biasanya hal ini disebabkan karena gizi yang berlebihan. Dalam hal ini,
sebaiknya orangtua memperhatikan asupan makanan dengan kadar yang
sesuai dan tidak berlebihan dan sering mengajaknya berolahraga.
6. Gangguan gerak peniruan
Anak yang mengalami gangguan gerak peniruan adalah anak yang
tidak bisa menirukan gerakan-gerakkan yang dicontohkan oleh gurunya, ia
akan merasa cemas ketika gurunya memerintahkan untuk menirukan
gerakkannya. Anggota tubuh anak akan kaku saat melakukan gerakkan
sederhana. Permasalahn yang sering terjadi pada anak usia dini adalah anak
masih kesulitan dalam menggerakkan bagian tubuh tertentu seperti :
Berguling
Menangkap
Melempar
Berlari
Senam
Permasalahan motorik anak terdiri dari motorik kasar dan motorik
dan
sebagainya.
7. Gangguan Berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengar, berbicara,
membaca dan menulis. Dalam hal keterampilan yang diutamakan adalah
mendengar dan berbicara. Masalah berbahasa yang dialami anak usia dini
berawal dari ketidakmampuan mendengar dan memahami bahasa lisan yang
diucapkan
orang-orang
perkembangan
beberapa
sekelilingnya.
bahasanya
pada
gangguan,
Anak
umumnya
yang
anak
bermasalah
tersebut
misalnya
dalam
mengalami
:
Speech delay
Keterlambatan bicara adalah salah satu gangguan perkembangan yang
paling sering ditemukan pada anak.deteksi dini gangguan bicara dan bahasa
ini harus dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan
anak ini mulai dari orang tua, keluarga, dan dokter. Pada anak normal tanpa
gangguan bicara dan bahasa juga perlu stimulasi kemampuan bicara dan
bahsa sejak lahir, bahkan bisa juga dilakukan stimulasi sejak dalam
kandungan. Dengan stimulasi dini diharapkan kemampuan anak dalam
berbahsa, khususnya berbicara akan berjalan optimal. Speech delay bisa
disebabkan karena pemberian makan dengan tekstur yang tidak sesuai.
Penanganan keterlambatan berbicara dilakukan dengan pendekatan medis
sesuai dengan penyebab kelainan tersebut. Biasanya anak yang mengalami
speech delay ia juga bermasalah pada gangguan pendengarannya.
Gagap (stuttering)
Anak yang menderita gagap tidak dapat berkomunikasi secara wajar.
Wajar disini mengandung pengertian normal, jelas dan tidak tersendatsendat. Gejala yang sering diperhatikan dengan gagap adalah sering
mengulang atau memperpanjang suara suku kata atau kata-kata dan sering
terjadi keraguan dan penghentian bicara sehingga mengganggu arus irama
bicara. Penyebab gagap biasanya terjadi karena anak sering dibentak,
dimarahi dan sering membiasakan anak menjawab pertayaan dengan
potongan-potongan kata.
Cadel
Anak yang menderita cadel tidak dapat menyebut huruf tertentu
dengan jelas misalnya R L S dan lain-lain. Penyebab cadel biasanya
terjadi karena orang disekitarnya telah membiasakan berbicara yang tidak
sesuai dengan kata sebenarnya, contoh : sayang jadi tayang atau makan
jadi mamam.
8. Kidal
Kidal seringkali dikategorikan sebagai ketidakmampuan anak dalam
menggunakan tangan kanan.tetapi kidal juga muncul karena kebiasaan anak
dalam menggunakan tangan kirinya. Beberapa factor penyebab kidal pada
anak diantaranya karena hemisphere kanan dalam otak lebih unggul
daripada kiri bisa juga disebabkan karena pembiasaan yang salah, Namun
bisa saja tidak terjadi apabila sejak dini kita arahkan. Pada umumnya anak
yang mengalami kidal akan memiliki suatu kelebihan yang tak dimiliki oleh
anak
9. Hiperaktif
lainnya.
perhatian
pada
biasanya
jangka
mengalami
waktu
kesukaran
dalam
tertentu,jangka
waktu
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembnagannya,
produksi
tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak dan perilaku. Maka dari
itu, anak usia dini membutuhkan asupan makanan dengan gizi seimbang.
Salah satu faktor kekurangan gizi pada anak usia dini adalah perekonomian
keluarga yang tidak mencukupi untuk memenuhi gizi sang anak. Padahal
menu makanan dengan gizi seimbang tak harus mahal. Misalnya daging
sebagai protein bisa diganti dengan telur atau tahu dan tempe, brokoli
sebagai sayur bisa diganti dengan bayam, dan masih banyak susu yang
dijual dengan harga terjangkau. Namun pada kenyataannya di kota besar
seperti Jakarta banyak orang yang mampu bahkan orang kaya tetapi anakanak dari mereka mengalami kekurangan gizi karena kurangnya perhatian
orang tua yang terlalu sibuk akan pekerjaannya masing-masing, sehingga
anak mereka terlantar. Mereka hanya memberikan makanan instan (cepat
saji) untuk anak ankanya.
13. Permasalahan Psikis (Mental)
Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis yang
dimilikinya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya dalam kondisi
yang tidak normal. Beberapa permasalahan psikis yang seringkali dialami
anak
adalah
sebagai
berikut.
a. Gangguan konsentrasi
Disleksia
Disleksia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang
umumnya terjadi pada anak, yang ditandai dengan kesulitan belajar
membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal
atau diatas rata-rata. Ada tiga aspek kognitif penderita dysleksia yaitu,
pendengaran,penglihatan dan perhatian. Disleksia dapat mempengaruhi
perkembangan bahasa seseorang. Penderita disleksia secara fisik tidak
terlihat
sebagai
penderita.disleksia
tidak
hanya
terbatas
pada
Dyscalculia
Dyscalculia adalah kesulitan dalam belajar atau memahami matematika
(termasuk tentang symbol-simbol dan bentuk matematika), diskalkulia bisa
terjadi akibat dari cidera otak. anak yang mengalami dyscalculia akan
kesulitan dalam menghafal bentuk angka dan bangun geometri sederhana
seperti(lingkaran,persegi dan segitiga), ia juga kesulitan dalam menghitung
bilangan sederhana misalnya ( 1+2) dan memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari-hari.dyscalculia dapat terdeteksi pada usia dini dan
langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini adalah
dengan memahami cara bermatematika yang diajarkan kepada anak-anak
dan tentunya dilakukan sambil bermain dan menyenangkan.
b. Inteligency (baik tinggi maupun rendah)
Pada umumnya anak usia dini ada yang memiliki tingkat intelegensi yang
tinngi dan ada juga yang rendah,biasanya anak yang memiliki inteligensi
tinggi ia selalu cepat dalam mengerjakan tugas-tugasnya, memiliki daya
tangkap
dan
daya
ingatan
yang
sangat
bagus
dan
ia
pun
sering
sang
ibu
sejak
dalam
rahim,
karena
pada
saat
itulah
untuk
berbohong,karena
ingin
dipuji
juga
karena
imajinasinya.
Tidak menuduh anak berbohong bila tidak mempunyai bukti.Setiap orang
butuh diberi kepercayaan, begitu pula anak-anakkita. Dahulukan prasangka
baik dengan mendengarkan alasan-alasan yang dikemukakan. Jika tidak
mendapatkan kepercayaan ia akan menolak untuk berkomunikasi.Menjadi
pendengar
yang
baik,
untuk
mengetahui
apa
yang
sedang
terjadi
jika
ia
bereterus
terang
kita
akan
memaafkan
dan
tidak
Emosi
(takut,
cemas,
mudah
menangis,
marah,sering
dengan
teman
sebaya,
orang
dewasa,
atau
lingkungan
c. Pemalu
Sifat pemalu akan menjadi masalah yang cukup serius karena akan
menghambat kehidupan anak, misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan,
harga diri belajar dan penyesuian diri.umumnya ciri anak pemalu ialah
terlalu sensitive,ragu-ragu,murung dan juga sulit bergaul. Biasanya hal ini
disebabkan oleh tekanan dari orang tuanya yang menuntut anaknya untuk
bagus dari sang anak dan kurangnya sosialisasi sehingga anak tidak percaya
diri.
d. Manja
Anak
yang
manja
biasanya
merupakan
cerminan
dari
didikan
maka
masa
pembangkangan
pada
anak
tersebut
akan
anak
suka
meminta,memerintah,mengancam,dan
memaksa
lingkungan
keluarga,
mencakup
pola
asuh
orang
tua,kasih
a. tes bakat
b. inteligensi
c. prestasi
d. diagnostik
2. Non-tes
Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan
anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku anak dalam
aktivitas kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel bila dibandingkan
dengan teknik tes. Di samping itu, dipergunakan pula kumpulan hasil karya
dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu.Beberapa macam teknik
non-tes yang populer, di antaranya adalah:
a. observasi
b. wawancara
c. Angket
d. Portofolio
e. catatan anekdot
f. daftar cek
g. skala penilaian
h. sosiometri
i. angket
j. Tugas kelompok
Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut.
a. Identifikasi kasus
yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang diperkirakan mengalami
masalah.dengan mendeteksi permasalahan anak.
b. Identifikasi masalah
yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang dihadapi anak.
c. Diagnosis
merupakan
langkah
untuk
mengidentifikasi
karakteristik
serta
faktor
dapat
mengembangkan
berbagai
aspek.termasuk
aspek
social
yang
baik
bagi
anak.
f. Konseling
Merupakan proses yang terjadi antara anak dan seorang konselor yang
membantu
anak-anak
untuk
sembuh
dan
kembali
rasa
percaya
permasalahan
anak
memiliki
dengan
tepat,
beberapa
orang
tua
karakteristik
dan
guru
sebagai
mempermudah
orang
tua
dan
guru
dalam
menangani
Tanggal
: 25-10-2016
PENDALAMAN MATERI
MENGERJAKAN LK 4.1
Permasalahan pada anak usia dini adalah sesuatu hal yang akan mengganggu kehidupan anak, yang timbul k
Tanggal
: 25-10-2016
PENDALAMAN MATERI
MENGERJAKAN LK 4.2
Kegemukan (Obesitas).
Penanganannya : Dengan memperhatikan asupan makanan dengan kadar yang sesuai dan tidak
Gangguan Berbahasa.
Penanganannya : Dengan cara mengajak anak tersebut untuk aktif dalam kegiatan diskus
Speech delay.
Penanganannya : Biasanya Speech delay bisa disebabkan karena pemberian makan dengan tekstur yan
Gagap (stuttering).
Agresivitas.
Penanganannya : a. Mengajarkan pada semua anak tentang keterampilan sosial untuk berhubungan
Temper Tatrum.
Penangananya : dihadapi dengan sikap yang tenang, lemah lembut, dan tidak terpancing untuk ikut
Tanggal
: 25-10-2016
tidak
mempunyai
tujuan
tertentu,
berulang
dan
tidak
bermanfaat, disebut :
A. Agresivitas
B. Hiperaktif
C. Implusif
D. Temper tantrum
2. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan terhadap anak yang
pemalu adalah ....
A. Pendidik hendaknya selalu memberikan dorongan dan pujian pada
anak
B. Pendidik mengajarkan tentang kemandirian
C. Memelihara kenyamanan dan keamanan
D. Mengajarkan sifat kesadaran
3. Salah satu faktor yang menyebabkan sifat pemalu pada anak adalah ....
A. Anak selalu ditinggal sendirian di rumah
B. Orang tua terlalu menetapkan aturan yang berlebihan
C. Anak terlalu banyak menerima hukuman karena dianggap salah
D. Anak kurang bersosialisasi di lingkungannya
4. Berikut ini merupakan faktor-faktor eksternal yang menyebabkan perilaku
agresif pada anak, kecuali ....
A.
B.
C.
D.
Kemiskinan
Suhu udara yang panas
Meniru (modeling)
Orang tua yang terlalu melindungi
Kegiatan Pembelajaran 1
1. A
2. A
Kegiatan Pembelajaran 2
1. B
2. B
3. A
Kegiatan Pembelajaran 3
1.
2.
3.
4.
5.
A
B
C
D
A
Kegiatan Pembelajaran 4
1.
2.
3.
4.
5.
B
A
D
D
B