Anda di halaman 1dari 5

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

1. Dinda Auliya syapira( 1.01.21.021)


2. Riska widiastuti ( 1.01.21.036)
3. Muhammad fachjri kurniawan ( 1.01.21.38)

Mahasiswa Fakultas Agama Islam,


Program Studi Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Cirebon
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Teori Perkembangan
Teori adalah suatu sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorgainsasikan secara
logis, dan diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis. Adapun teori-teori yang
menyangkut tentang perkembangan anak dari para ahli itu sangat beragam polanya, akan
tetapi secara sederhana dapat disebutkan antara lain :
1. Teori Empirisme
Tokoh utama teori ini adalah Francis Bacon (Inggris 1561 1626) dan John Locke
(Inggris 1632 – 1704). Teori ini berpandangan bahwa: pada dasamya anak lahir ke
dunia; perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk
pendidikan dan pengajaran. Dianggapnya anak lahir dalarn kondisi kosong, putih
bersih seperti meja lilin (tabu larasa), maka pengalaman (empiris) anak akan
menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.
Dengan demikian menurut teori ini, pendidikan atau pengajaran anak pasti berhasil
dalam usahanya membentuk lain dari teori ini adalah :
 Teori Optinusme (pedagogic optimisme) dengan alasan adanya karena teon
ini sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya pendidikan dalam
membina kepribadian anak.
 Teori yang berorientasi lingkungan (environmentalisme), dinamakan
demkian karena lingkungan lebih banyak menentukan terhadap corak
perkembangan anak.
 Teori Tabularasa: karena paham ini mengibaratkan anak lahir dalam kondisi
putih bersih seperti meja lilin.
2.Teori Nativisme
Tokoh utamanya adalah Shopenhauer (Jerman 1788-1860) teori ini rnengemukakan
bahwa anak lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami (kodrat). Dan pembawaan (natives
= Pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. Pengaruh dari
dari luar tidak akan mampu mengubah pembawaan anak. Dengan demikian maka pendidikan
bagi anak akan sia-sia, dan tidak lagi dihiraukan Istilah lain dari aliran ini disebut dengan :

 Teori Pesimisme (Pedagogic-pesimistis), karena teori ini menolak, pesimis terhadap


pengaruh luar/lingkungan.
 Teori Biologisme, disebabkan menitik beratkan pada faktor biologis, faktor keturunan
(genetic) dan konstitusi atau keadaan psikolofisik yang dibawa sejak lahir
3.Teori Konvergensi
Converge = nemusatkan pada satu titik tertentu. Teori ini penganjur utamanya adalah
Williams Stern dibantu Istri setianya Clara Stern. Bahwa perkembangan jiwa anak lebih
banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang, yakni :
 faktor bakat dan faktor pengaruh lingkungan,
Keduanya tidak dapat dipisahkan, bertemu dalam satu titik. Disinilah dapat dipahami
bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu
pendidikan (pengalaman) yang baik serta ditopang oleh bakat yang merupakan pembawaan
lahir.
4.Teori Rekapitulasi
Rekapitulasi (recapitulation) berarti ulangan, adalah bahwa perkembangan jiwa anak
adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia. Pernyataan
terkenal dari teori ini adalah : Onogenese Recapitulasie Philogenese (perkembangan satu
jenis makhluk adalah mengulangi perkembangan seluruhnya).
5. Teori Psikodinamika
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang
ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat efektif, yakni ketegangan yang ada didalam
diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya ditengah-tengah lingkungan.
6.Teori Kemungkinan Berkembang
Teori ini berlandaskan kepada alasan-alasan :
 Anak adalah makhluk manusia yang hidup
 Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya sehingga ia membtuhkan
perlindungan
 Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan
aktif (eksplorasi)
7.Teori Intraksionisme
Bahwa menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan
oleh adanya dialektif dengan lingkungannya. Maksudnya, perkembangan yang wajar,
melainkan ditentukan interaksi budaya.
B.Hukum Perkembangan
Hukum perembangan adalah Kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak
(manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian
yang seksama. Menurut hasil penelitian para ahli ternyata perkembangan berlangsung
menurut hukum-hukum perkembangan tertentu. Hukum-hukum perkembangan itu terdiri
dari:
1. Hukum Konvergensi. William Stern mengungkapkan bahwa perkembangan yang
dialami anak dipengaruhi oleh unsur lingkungan dan bawaan. Proporsi dari ke dua
unsur itu bervariasi. Pengaruh unsur bawaan dan lingkungan bisa sama kuatnya, atau
salah satu dari unsur itu lebih kuat pengaruhnya terhadap perkembangan
dibandingkan unsur yang lainnya[3].Contoh, mengajarkan konsep mengenai burung
pada anak usia 5 tahun dengan down syndrome akan membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan anak usia 5 tahun dengan taraf kecerdasan rata-rata.
2. Hukum Tempo Perkembangan. Setiap anak/individu memiliki kecepatan
perkembangan tersendiri. Anak yang satu lebih cepat berjalan dibandingkan anak
lainnya, anak yang lainnya lebih lambat berbicara dibandingkan lainnya. Ini
menunjukkan bahwa setiap perkembangan yang dialami individu berlangsung
menurut tempo (kecepatan) masing-masing.
3. Hukum Masa peka. Tiap-tiap fungsi psikis mempunyai waktunya untuk berkembang
dengan sebaik-baiknya. Prof. Hugo de Vries memperkenalkan masa peka ini dalam
ilmu biologi, yaitu suatu masa ketika fungsi-fungsi psikis menonjolkan diri ke luar,
dan peka akan pengaruh rangsangan yang datang. Sebagai contoh, anak usia 2 bulan
tidak bisa diajar untuk berjalan karena anak tidak berada dalam masa pekanya. Hal
tersebut akan berbeda dengan anak usia 10 bulan yang diajar berjalan. Masa peka
diperkenalkan dalam dunia pendidikan oleh Maria Montessori. Menurut Montessori
masa peka merupakan masa pertumbuhan ketika suatu fungsi psikis mudah sekali
dipengaruhi dan dikembangkan. Misalnya anak usia 3 sampai 5 tahun merupakan
masa yang baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu dan bahasa di daerahnya.
4. Hukum Rekapitulasi. Stanley Hall mengungkapkan bahwa perkembangan yang
dialami seorang anak merupakan ulangan (secara cepat) sejarah kehidupan suatu
bangsa yang berlangsung dengan lambat selama berabad-abad. Seperti masa
memburu dan menyamun, masa ini dialami ketika anak berusia 8 tahun, yaitu anak
senang menangkap binatang, senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan. Masa
menggembala, masa ini dialami anak berusia sekitar 10 tahun, misalnya anak senang
memelihara binatang. Masa bercocok tanam, masa ini dialami anak berusia sekitar 12
tahun, misalnya senang berkebun, menyiram tanaman. Masa berdagang, masa ini
dialami anak ketika berusia sekitar 14 tahun, misalnya senang bertukar perangko,
berkirim foto[4].
5. Hukum Bertahan dan mengembangkan diri. Dorongan yang pertama adalah dorongan
mempertahankan diri, kemudian disusul dengan dorongan mengembangkan diri.
Dorongan mempertahankan diri misalnya dorongan untuk makan bila lapar, dan
dorongan mengembangkan diri nampak pada hasrat anak untuk mengenal
lingkungannya, berusaha untuk berjalan, bermain dan lain sebagainya.
6. Hukum Irama (ritme) Perkembangan. Perkembangan berlangsung sesuai dengan
iramanya. Irama perkembangan mengemukakan pola perkembangan yang dialami
individu. Anak yang sedang giat-giatnya belajar berjalan, kegiatan belajar
berbicaranya mereda untuk sementara. Bila ia sudah dapat berjalan, kegiatan berjalan
itu mereda pula untuk sementara, kemudian seluruh perhatiannya dialihkan untuk
kegiatan berbicara.

B.Fase perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju tercapai nya kesempurnaan struktur dan
fungsi atau kedewasaan.perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi
yang bersifat spesifik prubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian
bagian penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna,dan kompleks. Adapun ciri ciri
perkembangan anyara lain :
a. Terjadinya peningkatan kualitatif individu
b. Adanya proses kedewasaan
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah panjang, maupun berat
d. Bersifat sistematis, progrsesif, dan berkesinambungan. Artinya proses
perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
C.Faktor faktor yang mempengaruhi fase perkembangan
Perkembangan makhluk hidup di pengaruhi oleh dua faktor yaitu antara lain :
a.Faktor eksternal
Faktor eksternal (dari luar) yang mempengaruhi pekembangan antara lain :
1) Makanan, merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh.
2) Pada hewan dan manusia makanan yang di butuhkan berupa karbohidrat,lemak,
protein,mineral dan air.
3) Suhu untuk menunjang perkembangan,makhluk hidup memerlukan suhu yang
optimum, misalnya manusia yang normal suhu tubuhnya 37•c.
b.Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan adalah sebagai berikut.
1) Gen
Gen adalah substansi pembawa sifat yang di turunkan dari induk. Gen mempengaruhi
ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna
bulu,ras dan sebagainya.Fen juga di pengaruhi menentukan kemampuan metabolisme
makhluk hidup,sehingga mempengaruhi perkembangannya.
2) Hormon
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh system endokrin dalam tubuh dan
berfungsi untuk mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti pertumbuhan,
metabolisme hingga kerja berbagai sintem organ.

Anda mungkin juga menyukai