Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi dalam istilah disebut sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme
yang hidup, terutama tingkah laku manusia, berasal dari bahasa Inggris yakni psycology.
psycology merupakan dua akar kata yang berhubungan dari bahasa Yunani, yaitu psyche
yang berarti jiwa logo yang berarti ilmu. Jadi secara etimologi psikologi berarti ilmu jiwa,
baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Namun
para ahli juga berbeda pendapat tentang arti psikologi itu sendiri. Ada yang berpendapat
bahwa psikologi adalah ilmu jiwa. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa psikologi
adalah ilmu tentang tingkah laku atau perilaku manusia (Walgito, 2010:6). Psikologi adalah
ilmu terapan yang mempelajari perilaku manusia dan fungsi mental ilmiah. Psikologi
mengalami perkembangan dalam artinya. Ini disebabkan karena pengertian tentang jiwa
dan tidak pernah ada titik temu sejak dahulu. Psikologi mengalami perkembangan dalam
artinya. Ini disebabkan karena pengertian tentang jiwa dan tidak pernah ada titik temu sejak
dahulu.
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada
cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi
pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia
pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses
belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa
kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik dan pendidik. Psikologi
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan
pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial
dari sekolah sebagai organisasi. Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagaimana siswa
belajar dan berkembang, dan sering terfokus pada sub kelompok seperti berbakat anak-
anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat. Menurut Walberg dan haertel
1992 seperti dikutip oleh Lee Krause (2010) psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu
sendiri yang menghubungkan antara pendidikan dan psikologi. Tidak hanya berkaitan
dengan penelitian-penelitian ilmiah dalam berbagai aspek dimensi belajar mengajar tetapi
juga bagaimana prinsip-prinsip psikologi ini diaplikasikan dalam konteks pendidikn
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
3. Apa saja hukum atau prinsip dari perkembangan
4. Bagaimana hubungan perkembangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan
3. Untuk mengetahui hukum atau prinsip apa saja yang ada dalam perkembangan
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan perkembangan dalam proses pendidikan dan
pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan berasal dari kata ‘tumbuh’ dalam KBBI tumbuh berarti timbul atau hidup
dan bertambah besar atau sempurna. Pertumbuhan merupakan perubahan progresif kearah
kematangan atau kedewasaan yang lebih bersifat kuantitatif. Pertumbuhan memiliki tahapan
peningkatan yang berada dalam aspek jumlah, ukuran dan aspek penting lainnya seperti; tinggi
badan, berat badan, proporsi tubuh, perubahan dalam penguasaan kosa kata dan lain-lain.
Pertumbuhan adalah proses yang terjadi pada manusia, berupa perubahan ukuran tubuh dan
dapat dihitung (Azizah dan Richval, 2018). Menurut Milasari (2002), pertumbuhan adalah
proses bertambah ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada sel, organ, atau individu.
Perkembangan sering disama artikan dengan pertumbuhan, jika ingin dibedakan maka
perkembangan diartikan sebagai perubahan progresif kearah kematangan atau kedewasaan
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif dalam rentang kehidupan seseorang. Perkembangan
adalah proses yang terjadi pada manusia, berupa perubahan ke arah yang lebih baik dan tidak
dapat dihitung, seperti perkembangan jasmani dan rohani (Azizah dan Richval, 2018). Artinya,
perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani menuju ke arah yang lebih maju
dan sempurna.Jika pertumbuhan hanya bersifat kuantitatif yang berarti dalam aspek jumlah,
ukuran dan aspek penting lainnya, maka perkembangan memiliki sifat kualitatif seperti
perubahan struktur dan organisasi dalam berpikir, perubahan dalam kemampuan melakukan
koordinasi gerakan motorik kasar dan motoric halus, perubahan dalam mengelola emosi dan
lain-lain. Perkembangan akan terus menerus dialami, tetapi berlangsung secara perlahan
melalui waktu demi waktu.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Berkaitan dengan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkembangan ini, ada
tiga aliran ang mendasarinya, yaitu sebagai berikut.
1. Nativisme
Menurut aliran ini perkembangan sepenuhnya ditentukan oleh faktor
pembawaan/faktor yang dibawa sejak lahir. Nativisme atau biologisme menekankan
peranan bakat (natus, artinya lahir). Hereditas adalah pewarisan sifat-sifat fisik dan
psikologis serta pola pertumbuhan lainnya yang secara biologis diwarisi oleh setiap
anak dari orang tua melalui proses genetis.

2. Empirisme
Aliran empiris (empiricism) merupakan kebalikan dari aliran nativis, yang
menganggap bahwa penentu perkembangan adalah faktor lingkungan. Aliran yang
mempunyai nama asli “The School of British Empiricism” (aliran empirisme Inggris)
ini tokoh utamanya adalah John Locke (1623-1704). Doktrin aliran ini yang termasyhur
adalah “tabula rasa” yang menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan
Pendidikan. Artinya bahwa perkembangan manusia semata-mata bergantung pada

3
lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkang bakat dan pembawaan sejak
lahir dianggap tidak ada.

3. Konvergensi (perpaduan)
Teori ini merupakan sintesis dari empirisme dan nativisme, yang berusaha
menggabungkan unsur pembawaan maupun lingkungan. Bahwa perkembangan anak
selain dipengaruhi oleh pembawaan atau hereditas juga dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan (environtment) diartikan sebagai milieu/alam sekitar.
Para ahli yang mengikuti aliran konvergensi menengahi dua pendapat sebelumnya,
dengan menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal (Suryana, 2011).

Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal (Azizah dan Richval, 2018).
1. Faktor Internal
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah:
a. Ras/etnik/bangsa
Seseorang yang lahir di Indonesia bagian timur memiliki warna kulit
yang cukup gelap dan berambut keriting, sedangkan seseorang yang terlahir dari
Indonesia bagian barat seperti ujung-ujung Pulau Sumatera memiliki warna
kulit yang lebih terang dan berambut lurus.

b. Keluarga
Keluarga khususnya orang tua memiliki peran untuk memastikan bahwa
anaknya sehat dan aman. Orang tua juga berkewajiban menyediakan sarana dan
prasarana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal dikehidupan
sosial. Selain itu, keluarga adalah media dalam menanamkan nilai sosial dan
budaya sedini mungkin.

c. Jenis kelamin
Pada umunya perempuan memiliki proses pertumbuhan dan
perkembangan yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. Hal ini terjadi pada
masa pubertas, pada masa ini, perempuan akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Selanjutnya, setelah masa pubertas terlewati,
laki-laki akan memiliki laju pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat.

d. Kelainan genetik dan kromosom


Kelainan genetik atau kromosom misalnya down sindrom, yang
disebabkan oleh kelebihan kromosom pada seseorang. Pada manusia normal,
kromosom berjumlah 46 yang berasal dari 23 kromosom ibu dan 23 kromosom
ayah. Akan tetapi, pada penderita down sindrom, kromosom nomor 21 berlebih,
sehingga total kromosom menjadi 47 yang menyebabkan kelainan pada
seseorang.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah:
a. Gizi
Gizi adalah bagian yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
seseorang. Apabila seseorang mendapat gizi yang baik, maka baik pula

4
pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, apabila seseorang mendapat gizi
yang tidak baik dan tidak sesuai porsinya, maka pertumbuhan dan
perkembangan seseorang akan terganggu. Hal ini biasanya disebabkan oleh gizi
ibu selama hamil, pola makan bayi, dan adanya infeksi penyakit.

b. Stimulasi
Stimulasi yang diberikan sejak bayi sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Semakin banyak stimulasi yang
diberikan maka otak akan memiliki perkembangan sayng sangat bagus.
Seseorang memerlukan lingkungan yang dapat merangsang pertumbuhan otak
melalui berbagai bentuk stimulasi. Pemberian stimulasi akan merangsang
pembentukan hormon yang membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
seseorang.

c. Psikologis
Psikologi pertumbuhan dan perkembangan mempelajari tentang pikiran
dan perilaku seseorang. Psikologi pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya
mempelajari pertumbuhan fisik saja, tetapi juga perkembangan emosional,
mental, dan sosial. Psikologi seseorang dapat dipengaruhi oleh budaya, sosial,
dan ekonomi.

d. Sosial lingkungan
Kondisi sosial lingkungan yang baik akan menjadi pendorong
pertumbuhan dan perkembangan seseorang ke arah yang lebih baik. akan tetapi,
kondisi sosial lingkungan yang tidak baik, mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan seseorang menjadi terganggu.

e. Ekonomi
Seseorang yang berasal dari keluarga dengan ekonomi tinggi akan
memiliki peluang yang besar untuk dapat tumbuh dan kembang dengan baik.
sebaliknya, seseorang yang berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah akan
mengalami sedikit kesulitan dalam hal pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa kesulitan itu seperti perawatan kesehatan, makanan yang bernutrisi,
dan tingkat pendidikan.

2.3 Hukum/prinsip Perkembangan


Suryana (2011) menyatakan hukum kematangan yaitu hukum konvergensi, hukum
mempertahankan dan mengembangkan diri, hukum masa peka, hukum kesatuan organis,
hukum rekapitulasi hukum tempo perkembangan, hukum irama perkembangan.
1. Hukum Konvergensi
Hukum konvergensi menekankan hubungan faktor internal dan eksternal pada
pertumbuhan dan perkembangan. Hukum ini menyatakan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan adalah hasil kolaborasi dari faktor internal (pembawaan) dan faktor
eksternal (lingkungan).

2. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri

5
Manusia sebagai makhluk hidup memiliki rasa ingin melindungi diri sendiri.
Contohnya, ketika lapar, ada keinginan untuk makan. Hal ini dilakukan agar diri
terhindar dari bahaya, yaitu rasa lapar. Dari rasa ingin mempertahankan diri ini, muncul
bibit-bibit pengembangan diri. Misalnya melalui bertanya, melalui kemampuan yang
semakin hari maka akan semakin bertambah banyak.

3. Hukum Masa Peka


Masa peka merupakan waktu ketika suatu fungsi mudah untuk dikembangkan.
Contohnya anak yang berumur satu tahun mengalami masa peka untuk belajar
menirukan suara dan berbicara. Anak umur dua tahun mengalami masa peka untuk
belajar berlajan dan berlari.

4. Hukum Kesatuan Organis


Hukum kesatuan organis artinya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikis tidak bisa dipisah antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini selalu berjalan
secara beriringan.

5. Hukum Rekapitulasi
Hukum rekapitulasi berhubungan dengan kebiasaan hidup pada zaman dahulu.
Pada usia delapan tahun, anak lebih suka untuk berburu hewan-hewan kecil. Umur
sepuluh tahun, anak mulai memiliki ketertarikan untuk mengembala, seperti
memelihara kucing dan kelinci. Selanjutnya, diusia dua belas tahun, anak memiliki
kebiasaan untuk bercocok tanam, seperti menyiram bunga dan berkebun. Diusia
selanjutnya anak memiliki rasa ingin tahu dibidang perdagangan, seperti bertukar foto,
bertukar mainan, atau berbagi makanan dengan teman.

6. Hukum Tempo Perkembangan


Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa perkembangan dan
pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Ada sebagian orang yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dengan waktu yang cepat, ada pula orang yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan waktu yang lama.

7. Hukum Irama Perkembangan


Irama perkembangan setiap orang biasanya juga berbeda-beda. Ada irama
perkembangan seseorang yang tenang, namun ada juga waktu tertentu yang
menyebabkan irama perkembangan menjadi ada guncangan dan gangguan. Hal ini
misalnya terjadi pada anak beumur lima tahun, yang mulai bisa membangkang dan
tidak menghiraukan perkataan orang tua.

2.4 Hubungan Perkembangan dalam Proses Pendidikan dan Pembelajaran


Perkembangan individu dalam konteks pendidikan adalah topik penting yang memengaruhi
cara siswa belajar dan berkembang. Berikut adalah beberapa cara perkembangan yang
memainkan peran dalam pendidikan:
1. Teori Perkembangan
Teori-teori seperti Teori Piaget tentang tahapan perkembangan kognitif dan Teori
Erikson tentang perkembangan psikososial membantu kita memahami perubahan yang
terjadi dalam kognisi dan kepribadian siswa seiring waktu.

6
2. Dampak Perkembangan Kognitif
Siswa di berbagai tahap perkembangan kognitif akan memproses informasi dengan cara
yang berbeda. Misalnya, siswa yang lebih muda mungkin memerlukan pendekatan
belajar yang lebih konkret, sementara siswa yang lebih tua dapat menangani abstraksi
lebih baik.

3. Perkembangan Emosional dan Sosial


Perkembangan emosional dan sosial memainkan peran penting dalam interaksi
antarsiswa dan hubungan guru-siswa. Siswa yang memiliki perkembangan emosional
yang baik cenderung lebih siap untuk belajar.

4. Pengajaran yang Berpusat pada Siswa


Pendidik harus memahami perkembangan individu siswa mereka dan mengadaptasi
metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

5. Adaptasi Kurikulum
Pengajar dan kurikulum harus beradaptasi dengan perkembangan siswa. Ini dapat
mencakup mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan, menyesuaikan konten, atau menentukan jenis tugas yang cocok untuk
tahap perkembangan tertentu.

6. Pentingnya Peran Guru


Peran guru sangat penting dalam memahami perkembangan siswa. Guru yang sensitif
terhadap perkembangan individu dapat memberikan dukungan yang sesuai dan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan inklusif.

7. Penggunaan Teknologi
Bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mendukung perkembangan dan
pembelajaran siswa? Misalnya, ada platform pembelajaran online yang dirancang untuk
beradaptasi dengan tingkat perkembangan dan gaya belajar siswa.

8. Kasus Studi
Menambahkan kasus studi konkret atau contoh konkret dapat membantu
mengilustrasikan konsep-konsep yang Anda bahas. Ini bisa berupa cerita nyata tentang
bagaimana pemahaman perkembangan memengaruhi metode pengajaran di suatu
sekolah atau kelas tertentu.

9. Perkembangan Karakter
Pembelajaran tidak hanya tentang aspek kognitif, tetapi juga perkembangan karakter.
Bagaimana pendidikan mempengaruhi perkembangan moral dan etika siswa.

10. Pengukuran dan Evaluasi


Bagaimana kita mengukur perkembangan siswa dalam konteks Pendidikan.
Pemahaman tentang tahap perkembangan dapat mempengaruhi cara kita
mengevaluasi prestasi siswa.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pertumbuhan adalah proses yang terjadi pada manusia, berupa perubahan ukuran
tubuh dan dapat dihitung (Azizah dan Richval, 2018). Menurut Milasari (2002),
pertumbuhan adalah proses bertambah ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada sel,
organ, atau individu.
Perkembangan adalah proses yang terjadi pada manusia, berupa perubahan ke arah
yang lebih baik dan tidak dapat dihitung, seperti perkembangan jasmani dan rohani
(Azizah dan Richval, 2018).
2. Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal; ras, keluarga, jenis kelamin,
kelianan genetik. Faktor eksternal; gizi, stimulasi, psikologi sosial lingkungan,
ekonomi.
3. Hukum konvergensi, hukum mempertahankan dan mengembangkan diri, hukum
masa peka, hukum kesatuan organis, hukum rekapitulasi, hukum tempo
perkembangan, hukum irama perkembangan.
4. Teori perkembangan seperti teori piaget tentang tahapan perkembangan kognitif
dan teori erikson tentang perkembangan psikososial membantu kita memahami
perubahan yang terjadi dalam kognisi dan kepribadian siswa seiring waktu.
Dampak perkembangan kognitif siswa di berbagai tahap perkembangan kognitif
akan memproses informasi dengan cara yang berbeda. Misalnya, siswa yang lebih
muda mungkin memerlukan pendekatan belajar yang lebih konkret, sementara
siswa yang lebih tua dapat menangani abstraksi lebih baik.
Perkembangan emosional dan sosial memainkan peran penting dalam interaksi
antarsiswa dan hubungan guru-siswa. Siswa yang memiliki perkembangan
emosional yang baik cenderung lebih siap untuk belajar.

3.2 Saran
Agar pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia serta
pemahaman tentang hubungan pekembangan dalam proses pendidikan dan
pengetahuan dapat diterapkan dalam dunia pendidikan dengan baik, kami menyarankan
untuk lebih banyak membaca literatur mengenai strategi pengajaran terbaik untuk
setiap tahap perkembangan anak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asrori. 2020. Psikologi Pendiidkan Pendekatan Multidisipliner. Purwokerto Selatan, Jawa


Tengah; Penerbit CV. Pena Persada
Azizah, N. N., & Richval, A. A. (2018). Pertumbuhan dan Perkembangan Dalam Psikologi
Perkembangan. Jurnal Psikologi Perkembangan, 1–13.
Fadhilah. S. 2021. Psikologi Pendidikan Implikasi Dalam Pembelajaran. Depok; PT.
RajaGrafindo Persada
Lutfi. "Proses Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik" academiaedu.com. Diakses
pada 4 September 2023, dari
https://www.academia.edu/8750496/PROSES_PERTUMBUHAN_DAN_PERKEMB
ANGAN_PESERTA_DIDIK
Milasari, A. (2002). Tumbuh kembang Anak Rannie Cindtaa Mamah Part II. Deteksi Dini
Gangguan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak, 2.
Nur. H., Hardika. 2017. Psikologi Pendidikan. Malang; Universitas Negeri Malang
Sri Esti, W. J. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta; Grasindo
Suryana, D. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Psikologi Perkembangan Anak. 24.
repository.unp.ac.id/751/1/DADAN SURYANA_214_13.pdf

Anda mungkin juga menyukai