Anda di halaman 1dari 9

RESUME PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK

“Perbedaan Pertumbuhan Dan Perkembangan”

Oleh Kelompok 7:
1. Nurhamera Fitri (20129053)
2. Raysah Qurrata Aini (20129064)
3. Siti Nur Anisa Putri (20129077)
4. Tri Windi Aprilia (20129084)

Dosen Pengampu:
Dra. Rifda Eliyasni, M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
“Perbedaan Pertumbuhan Dan Perkembangan”

A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Dalam banyak buku, makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan


perkembangan sehingga kedua istilah ini seringkali dipertukarkan untuk makna yang sama.

a) Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

b) Perkembangan
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas
pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

c) Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli

Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah
dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu
penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya.
Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh
dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu
berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat
dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
B. Sifat Dan Ciri-Ciri Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan Manusia

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran
fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada,
dan lain- lain.
 Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada
proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga
dewasa.
 Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya refleks-refleks tertentu.
 Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan


fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi
alat kelamin.
 Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan
dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke
bagian distal.
 Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan
hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
 Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang
berbeda.
 Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).

C. Faktor Pendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.

Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap
perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang
mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh
lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya
temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari
faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).

Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992),
banyak aspek yang dipengaruhi Faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat
besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi
oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak
ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.

a. Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang,
dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. masa sebelum lahir
merupakan pertumuhan dan perkembangan manusia yang sangat komleks, karena pada masa
itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang
membentuk sistem yang lengkap.

Pertumbuhan fisik manusia setelah lair merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum


lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. selama tahun
pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga
dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya.
Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari
pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia samapi dengan
proporsi yang ideal dimasa dewasa.

Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
prilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan
keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
fungsi fisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan
bagaimana ia memandang orang lain.

b. Kecerdasan (Intelek)

Kecerdasan atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak.
Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh
karena itu seorang manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya.
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan
(diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai
peranan minim dalam kecerdasan.

Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ini ditunjukkan pada


prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu telah mendapatkan
proses pertimbangan atau lebih dikenal dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan
kemanpuan menarik kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa melakukan peramalan
atau perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan sintesis, hal ini dikenal
dengan perkembangan kognitif.

c. Temperamen (Emosi)

Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia.
Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal
yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap orag dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar,
yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer
yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang pemenuhannya
dapat ditundakan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa
kecewa dan sebaliknya.

Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli


perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif
menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang,
sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian
lagi tidak demikian.

Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku fisik, seperti
marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lainnya. Begitu
pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan
sebagainya.

d. Sosial

Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya
dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia.
Perkenalan dengan oranbg lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal
ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya.
Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namunp pada
umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok
sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih
luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau
berkehidupan social. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui
bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

e. Bahasa

Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan
dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada
orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.

f. Bakat Khusus

Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu
yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang
dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi; 1984), bakat
mencakup tiga dimensi yaitu: dimensi perceptual, dimensi psikomotor dan dimensi
intelektual.

Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang
dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu
kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.

g. Sikap, Nilai dan Moral

Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari
proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif),
penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.

Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan
terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus
dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta
tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetspi sejalan dengan perkembangan inteleknya
berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan
semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan
Negara.
h. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan

Keturunan dnn lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan
individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas.

- Fase-Fase Perkembangan

Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu


perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui
jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan
pada usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada niasa kanak-kanak dan belajar
mandiri pada usia remaja.

Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan
yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.
Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan
hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses kognitif dan proses sosial.

Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian


berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen
membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-
kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase
tintuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.

Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan
dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi
satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam
waktu Iebih kurang sembilan bulan.

Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.
Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan
psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.

Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi
sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka
belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang
berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam
untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai
berakhirnya fase ini.

Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-
kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka
mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah
perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.

Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke
masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira
umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat,
perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual
seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara.
Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri.
Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di
luar keluarga.

Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada
fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang
hayat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Jusuf Mudzakir, 2002, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri . 2000. Psikologi Belajar . Banjarmasin . Rineka Cipta
Patmonodewo, soemiarti .1995 . Pendidikan Anak Prasekolah . Jakarta .Rineka Cipta
Http/www.scribd.com/doc/46522210/Pertumbuhan-Dan-Perkembangan –Anak.

Anda mungkin juga menyukai