Tujuan:
b. Fisik
Menurut Kuhlen dan Thompson (dalam Hurlock, 1956) terdapat 4 aspek fisik
dalam perkembangan sebagai berikut :
1. Sistem saraf (perkembangan kecerdasan dan emosi)
2. Otot – otot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)
3. Kelenjar Endokrin (perubahan – perubahan pola tingkah laku baru)
4. Struktur fisik/tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)
Menurut Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) perubahan otak juga merupakan
aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Otak adalah sentral
perkembangan dan fungsi kemanusiaan sehingga semakin sempurna struktur otak
maka akan meningkatkan kemampuan kognitif.
c. Intelegensi/Kognitif
Menurut Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) kognitif adalah perubahan kemampuan
mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Pigaet menamakan
tahap operasi formal yaitu tahap dimana seseorang mampu berpikir abstrak. Hal itu
dikarenakan remaja mampu berspekulasi tentang sesuatu, impian, cita – cita, berpikir
logis dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai
suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
d. Emosi
Emosi mencakup kemampuan anak dalam mengelola emosi, merasa nyaman, aman,
takut, kecewa, marah, dan emosi yang lainnya. Pada aspek ini, anak sangat
dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi
yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika
anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk
menyayangi.
e. Sosial
Perkembangan sosial adalah proses kematangan yang dicapai oleh individu
dalam hubungan sosial. Untuk melalui hidupnya manusia pasti memerlukan bantuan
manusia lainnya. Perkembangan sosial juga dihubungkan dengan moral, norma =
norma kelompok, tradisi yang lebur menjadi satu kesatuan, kerja sama, dan lain
sebagainya. Perkembangan sosial diperoleh dari pengalaman bergaul dan berinteraksi
dengan orang lain. Contoh: anak ingin memkalai pakaiannya sendiri di umur 2 tahun,
makan sendiri meskipun berantakan, dan lain sebagainya.
f. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa
berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang diseki-tarnya. Sejak
bayi, manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain. Pengertian bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan sebagai tan-da, gerak, dan suara untuk menyampaukan isi
pikiran kepada orang lain.
g. Bakat Khusus
Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang
dapat berkembang dengan sedikit latihan. Seseorang yang memiliki bakat cepat
terlihat dan menonjol. Bakat khusus adalah kemampuan individu di bidang tertentu
seperti: seni, olah raga, dan keterampilan.
h. Moral
Moral adalah kemampuan setiap individu dalam menentukan perbuatan baik
dan buruk. Moral berasal dari bahasa latin mores. Mores berasal dari kata mos artinya
tabiat / kelakuan, dan kesusilaan.
Sjarkawi (2006:34) menyatakan moral adalah kebaikan manusia sebagai
manusia. Pandangan moral adalah cara manusia hidup sebagi manusia yang baik.
Nilai – nilai moral yang universal tentang kemanusiaan berasal dari kebaikan moral.
Sjarkawi (2006:35) moral berhubungan dengan moralitas. Moralitas adalah
segala hal yan berhubungan dengan (1991:43) tanggung jawab, kejujuran, keadilan,
toleransi, rasa hormat, kebijaksanaan, disiplin, tolong menolong, kerja sama,
demokrasi, dan belas kasih.
Dewey (2004: 342) menyatakan empati, keramahtamahan, kebenaran,
kesucian, dan kejujuran adalah nilai – nilai moral yang wajib diajarkan di sekolah.
Schiller dan Bryant (1995: 1 – 148) menyatakan nilai – nilai moral yang wajib
ditanamkan pada anak sebagai berikut: humor, kejujuran dan integritas, kerjasama,
kepedualian, keteguhan hati dan komitmen, kepedulian, berani, adil, tolong
menolong, loyalitas, mandiri dan percaya diri, rasa bangga, loyalitas, respek,
toleransi, tanggung jawab, dan banyak akal.
Masa bayi belum mengenal moral, karena bayi belum mengenal nilai dan
suara hati. Awalnya pengenalan moral dengan paksaan, tetapi lambat laun sejalan
dengan berkembangnya intelektual individu maka secara bertahap individu akan
mengikuti aturan yang berlau dalam masyarakat.
i. Agama
Agama telah ada anak sejak lahir. Fitrah diartikan sebagai agama tauhid yang
diperkuat. Fitrah beragama dalam diri seseorang menjadi naluri yang menggerakkan
hati orang tersebut dalam melakukan perbuatan suci yang diilhami oleh Tuhan Yang
Maha Esa.Naluri manusia memiliki kesiapan untuk meyakini Tuhan.
Menurut Harm (dalam bukunya The Development of Religious on Children)
tahap – tahap perkembangan agama di bagi menjadi 2 tingkatan sebagai berikut:
1. The Fairly Tale Stage (Tingkat Dongeng)
Individu yang berumur 3 – 6 tahun mulai dipengaruhi fantasi dan emosi. Cerita Nabi
akan di imajinasikan sesuai dongeng. Anak lebih tertarik pada cerota – cerita agama
yang berhubungan dengan masa anak – anak.
DAFTAR RUJUKAN
Samio, S. (2018). Aspek – Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik. Best
Journal (Biology Education, Sains and Technology), 1(2), pp. 36–43. doi:
10.30743/best.v1i2.791.