Anda di halaman 1dari 13

TUMBANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dipandang pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai


hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik Hasil dari pertumbuhan
ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai,
bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnany
susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti
setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat
kualitatif ya .

Perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu


berfungsi tidaknya organ-organ tubuh. Perkembangan dapat juga dikatakan
sebagai suatu urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara
aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Contoh, anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat
huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar
menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan
diberikan pada … anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil,
membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan
belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses
latihan diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna,
dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh. Dengan demikian
anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf. Melalui
belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang
baru.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERTUMBUHAN

2.1.1 Defenisi

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil


sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan
kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada
menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak,
dari sempi t menjadi luas, dan lain-lain.

Pertumbuhan juga merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari


proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal
pada diri anak yang sehat, peredaran waktu tertentu ( kartono ).
Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahan-perubahan yag terjadi pada
bagian, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari
suatu organisme (Whitherington, 1991 : 156). Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan individu beruapa
fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dapat
dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan
bertambahnya panjang pada rambut.

2.2 PERKEMBANGAN

2.2.1 Defenisi

Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada


konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi
( Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari
proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel
telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya
perubahan dalam diri individu.

Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi


sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B.
Harlock ). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan
individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia
normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif
( dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut.

Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru,


yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23), menandung arti bahwa
perkembangan merupakan peubahan sifat indiviu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.
Spikier (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungakan
dengan perkembangan yaitu:

1 Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak


terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa
2 Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang
ini.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


perkembangan yaitu merupakan perubahan individu kearah yang lebih
sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai ahir
hayat dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai contoh anak yang
baru berusia 5 bulan hanya dapat tengkurab kemudian setelah kira-kira 7
bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada
umur 9 bulan baru dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi
sedikit. Setelah berumur 10 bulan baru dapat berjalan dengan lancar,
setelah itu dia dapat berlari-lari.Mka proses perubahan tarsebut
dinamakan dengan perkembangan.

Dari porses perkembangan dapat dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :

3 aspek bilogis . Aspek biologis tersebut merupakan perkembangan


pada fisik individu, contohnya : bertambahnya berat badan dan tinggi
badan yantg tentunya dapat kita ukur.
4 aspek kognitif meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir.
Aspek ini merupakan perubahan dalam proses pemikiran yang merupakan
hasil dari lingkungan sekitar. salah satunya yaitu anak mampu
menyelesaikan soal matematika.
5 aspek psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini merupakan
perubahan aspek perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain.
Dengan demikian aspek psikososial merupakan aspaek perkembangan
individu dengan lingkungan sekitar atau masyarakat. Dari semua aspek
tersebut yaitu aspek biologis ( fisik ), aspek kognitif
( pemikiran ), dan aspek psikososial ( hubungan dengan masyarakat )
semuanya saling mempengaruhi sehingga apabila pada suatu aspek
mengalami hambatan maka akan mempengaruhi perkembangan aspek yang
lainnya

2.3 CIRI – CIRI TUMBUH KEMBANG


1. Perubahan dalam aspek fisik dan psikis,
2. Perubahan dalam proporsi,
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama, dan
4. Diperoleh tanda-tanda baru.

2.4 PRINSIP –PRINSIP TUMBUH KEMBANG


1. Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu — maturbasi,
lingkungan dan faktor genetic,
2. Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi,
3. Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh
kembang,
4. Mempunyai ciri khas,
5. Never ending process –seumur hidup dan meliputi seluruh aspek,
6. Cephalocaudal,
7. Proximodistal,
8. Differensiasi,
9. Hal yang unik — setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum
perkembangannya,
10. Tugas perkembangan,
11. Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat,
12. Perkembangan aspek- aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi
dengan aspek lainnya, dan
13. Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan.

2.5 FAKTOR – TAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG


1) Faktor genetik
- faktor keturunan — masa konsepsi,
- bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan,
- menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut,
warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen,dan
- Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2) Faktor eksternal / lingkungan
- Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan,
- Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.
a) Keluarga
Nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial,
penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran
dan perilaku.
b) Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda
dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang
berbeda.
Fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang
pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan
sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c) Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang
dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
Tahapan proses pembelajaran
- mengenali kebutuhan
- penguasaan ketrampilan
- menjalankan tugas
- integrasi ke dalam seluruh fungsi
- mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
d) Kesehatan
Tingkat kesehatan — respon individu terhadap lingkungan dan respon
orang lain pada individu,
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari fetal (janin),
Nutrisi adekuat ,
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga,
Kondisi sakit — ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan — tumbuh kembang terganggu.
e) Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi.

2.6 TAHAP – TAHAP TUMBUH KEMBANG MANUSIA


1. Neonatus (lahir – 28 hari)
- Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk
dikembangkan sesuai keinginan.
- Implikasi keperawatan : membantu orang tua untuk mengidentifikasi dan
menemukan kebutuhan yang tidak ditemukan.
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan :
- mengangkat kepala
- mengikuti obyek dengan mata
- melihat dengan tersenyum
- bereaksi terhadap suara atau bunyi
- mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
- menahan barang yang dipegangnya
- mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Bayi usia 3-6 bulan :
- mengangkat kepala sampai 90°
- mengangkat dada dengan bertopang tangan
- belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
- menaruh benda-benda di mulutnya,
- berusaha memperluas lapang pandang
- tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
- mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Bayi 6-9 bulan :
- duduk tanpa dibantu
- tengkurap dan berbalik sendiri
- merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
- memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
- memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
- bergembira dengan melempar benda-benda
- mengeluarkan kata-kata tanpa arti
- mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
- mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
Bayi 9-12 bulan :
- berdiri sendiri tanpa dibantu
- berjalan dengan dituntun
- menirukan suara
- mengulang bunyi yang didengarnya
- belajar menyatakan satu atau dua kata
- mengerti perintah sederhana atau larangan
- minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
- ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
- berpartisipasi dalam permainan
Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi sehingga
kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.

3. Todler (1-3 tahun)


Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
- mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- menyusun 2 atau 3 kotak
- dapat mengatakan 5-10 kata
- memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
Anak usia 18-24 bulan :
- mampu naik turun tangga
- menyusun 6 kotak
- menunjuk mata dan hidungnya
- menyusun dua kata
- belajar makan sendiri
- menggambar garis di kertas atau pasir
- mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
- menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
- memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
Anak usia 2-3 tahun :
- anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
- membuat jembatan dengan 3 kotak
- mampu menyusun kalimat
- mempergunakan kata-kata saya
- Bertanya
- mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
- menggambar lingkaran
- bermain dengan anak lain
- menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi untuk mencegah
risiko keselamatan harus dilakukan secara seimbang agar perkembangan
anak tetap optimal.
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman
baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
- berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
- berjalan pada jari kaki
- belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
- menggambar garis silang
- menggambar orang (hanya kepala dan badan)
- mengenal 2 atau 3 warna
- bicara dengan baik
- bertanya bagaimana anak dilahirkan
- mendengarkan cerita-cerita
- bermain dengan anak lain
- menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
- dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
Anak usia 4-5 tahun :
- mampu melompat dan menari
- menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
- dapat menghitung jari-jarinya
- mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
- minat kepada kata baru dan artinya
- memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
- membedakan besar dan kecil
- menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
Anak usia 6 tahun:
- ketangkasan meningkat
- melompat tali
- bermain sepeda
- menguraikan objek-objek dengan gambar
- mengetahui kanan dan kiri
- memperlihatkan tempertantrum
- mungkin menentang dan tidak sopan
Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan berinteraksi
sosial
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik,
kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
- membaca seperti mesin
- mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
- membaca waktu untuk seperempat jam
- anak wanita bermain dengan wanita
- anak laki-laki bermain dengan laki-laki
- cemas terhadap kegagalan
- kadang malu atau sedih
- peningkatan minat pada bidang spiritual
Anak usia 8-9 tahun:
- kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
- menggunakan alat-alat seperti palu
- peralatan rumah tangga
- ketrampilan lebih individual
- ingin terlibat dalam segala sesuatu
- menyukai kelompok dan mode
- mencari teman secara aktif
Anak usia 10-12 tahun:
- pertambahan tinggi badan lambat
- pertambahan berat badan cepat
- perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
- mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
- memasak, menggergaji, mengecat
- menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
- membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
- teman sebaya dan orang tua penting
- mulai tertarik dengan lawan jenis
- sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat
mengejar hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi
anak.

6. Remaja (12-18/20 tahun)


- Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
- Mencoba nilai-nilai yang berlaku
- Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
- Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
- Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
- Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil),
kesukaan seksual mulai terlihat
- menyesuaikan diri dengan standar kelompok
- anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara
tentang pakaian, make-up
- hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri
dari orang tua
- Takut ditolak oleh teman sebaya
- Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir,
identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok
sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan
yang menetap.
Implikasi keperawatan: bantu remaja untuk mengembangkan kemampuan koping
atau strategi mengatasi konflik.
7. Dewasa muda (20-40 tahun)
- Gaya hidup personal berkembang.
- Membina hubungan dengan orang lain
- Ada komitmen dan kompetensi
- Membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang
tua
- Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir
rasional meningkat
- pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan
meningkat.
Implikasi keperawatan : menerima gaya hidup yang mereka pilih, membantu
dalam penyesuaian diri, menerima komitmen dan kompetensi mereka, dukung
perubahan yang penting untuk kesehatan.
8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
- Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti
anak meninggalkan rumah
- anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
- dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis
lipatan pada muka, dan lain-lain
- waktu untuk bersama lebih banyak
- Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara
menikah lagi (dangerous age).
Implikasi keperawatan: bantu individu membuat perencanaan sebagai
antisipasi terhadap perubahan hidup, untuk menerima faktor-faktor risiko
yang berhubungan dengan kesehatan dan fokuskan perhatian individu pada
kekuatan, bukan pada kelemahan.
9. Dewasa tua
- Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun
(penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat
berkembang penyakit kronik.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menjaga aktivitas fisik dan
sosialnya, mempertahankan interaksi dengan kelompok sebayanya.
- Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap
penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan
ketergantungan terhadap orang lain.
Implikasi keperawatan: bantu individu untuk menghadapi kehilangan
(pendengaran, penglihatan, kematian orang tercinta).
- Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan
kesehatan fisik.
Implikasi keperawatan : bantu individu dalam perawatan diri dan
mempertahankan kemampuan mandirinya jika memungkinkan

2.7 JENIS – JENIS PERUBAHAN DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis.


Perubahan itu biasa dibagi dalam empat kategori utama, yaitu:

a. Perubahan dalam Ukuran

Perubahan dapat berupa pertambahan ukuran panjang atau tinggi berat


badan, diikuti perubahan organ-organ lain yang mengalami perubahan
ukuran, antara lain perubahan volume otak yang membawa akibat terjadinya
perubahan kemampuan.

b. Perubahan dalam perbandingan

Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan operasioanl antara kepala,


anggota badan, dan anggota gerak. Perubahan proposional juga terjadi
pada perkembanagn mental. Perbandingan antra yang rill, yang khayal
dengan hal-hal yang rasional semakin lama semakin besar.

c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama

Misalnya, pada bayi terdapat kalenjer buntu yang disebut tymus pada
daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami penyusutan dan akan
hilang setelah dewasa.

d. Berubah untuk memperoleh hal-hal baru

Misalnya dilihat dari segi mental, seseorang akan bertambah


perbendaharaan kata dan bahasanya ketika mengalami pertambahan usia.
Nilai dan norma juga semakin meningkat.

2.8 ASPEK – ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan


perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial,
bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini
diuraikan pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut.

1. Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan


lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia
dewasa.

a. Pertumbuhan Sebelum Lahir

Manusia itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan set telur
dan sperma) yang membentuk suatu set kehidupan, yang disebut embrio.
Embrio manusia yang telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah
sentimeter. Pada umur dua bulan ukuran embrio itu membesar menjadi dua
setengah sentimeter dan disebut janin atau “fetus”. Baru setelah satu
bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur tiga bulan), janin atau
fetus tersebut telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.

Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang


sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-
organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang
lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin diakhiri saat kelahiran.
Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis dan
jaringan saraf masing-masing komponen biologis telah mampu berfungsi
secara mandiri.

b. Petumbuhan Setelah Lahir

Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan


pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia
berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam
pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga
dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi
sekitar tiga kalinya. Sejak lahir sampai dengan umur,25 tahun,
perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang kurang
proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir
atau pranatal) sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa, dapat
dilihat pada gambar berikut.

2. Intelek

Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf


otak. Karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka
kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan
berfikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.

3. Emosi

Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku


fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan , atau sedih yang
ditunjukkan dengan menangis.

4. Sosial

Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri.


Setiap orang memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memeerlukan
manusia lain.

5. Bahasa

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Dengan demikian dalam


berbahasa ada dua fikah yang terlibat, yaitu penyampaian isi pikiran dan
penerima pikiran. Dalam berialog keduanya sering berganti fungsi.

6. Bakat Khusus
Pada mulanya bakat merupakan hal yang penting dalam penyelesaian tugas
ataupun pekerjaan. Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh
seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan
kemampuan itu dapat berkembang dengan baik.

7. Sikap, Nilai dan Moral

Bloom (woolfoolk dan Nicolich, 1984)nmengemukakan bahwa tujuan akhir


dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu penguasaan
pengetahuan (Kognitif), penguasaan nilai dan sikap (Afektif) dan
penguasaan Psikomotor.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan .


pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal. Sedangkan
perkembangan merupakan proses perkembangan pada suatu waktu sebagai
fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya.

2. Semua proses perkembangan dan pertumbuhan akan berjalan dengan


irama dan ritme yang teratur sehingga dapat di identifikasi menurut dan
mengikuti hokum pertumbuhan dan perkembangan.

3. Hukum pertumbuhan antara lain hokum cepphalocaudal yang artinya


pertumbuhan fisik dimulai dari kaki, dan hokum proximodistal yang
attyinya pertumbuhan berpusat pada sumbu dan mengarah ketepi.

4. Hokum perkembangan menyatakan bahwa perkembangan kemampuan


sosio-psikologi berawal dari hal-hal yang uum menuju hal khusus.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pendidikan/pengertian-pertumbuhan. www.lintasberita.com,


di akses pada tanggal 20 Maret 2011, pukul 21.34 WITA

Anonim. 2010. Hukum-hukum perkembangan dan pertumbuhan.


http://pesertadidik.netfirms.com. Diakses pada tanggal 23 maret 2010
pukul 20.00 WITA

Daruma, Razak, A. Dkk. 2004. Perkembangan Peserta didik. Penerbit FIP-


UNM: Makassar
Wahyuni, Nani. 2010. Definisi perkembangan
http//:edukasi.kompasiana.com, di akses pada tanggal 20 Maret 2011,
pukul 21.34 WITA

Anda mungkin juga menyukai