Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS 2

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu
Suparji, S.ST., M.Pd.

Oleh:

Farihatul Mufaidah
P27824420104
No. Absen 16

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DV ALIH JENJANG KEBIDANAN
KAMPUS MAGETAN
MAGETAN
2021
A. Masalah yang Berhubungan dengan Hakikat Perkembangan,
Pertumbuhan, Kematangan, dan Perubahan
Pada dasarnya hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan masih
menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Pertumbuhan sering dikaitkan dengan
perubahan yang terjadi secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu dalam
waktu tertentu (Kartono dalam Sobur, 2009). Sedangkan perkembangan menurut
Kartono (dalam Sobur, 2009) merupakan perubahan psikofisis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis yang ditunjang oleh faktor
lingkungan dan proses belajar pada waktu tertentu menuju kedewasaan.
Sementara itu, perkembangan menurut Yusuf (2009) adalah proses terjadinya
berbagai perubahan yang bertahap yang dialami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik terhadap fisiknya maupun
psikisnya. Dengan kata lain, pertumbuhan berarti proses perubahan yang
berhubungan dengan kehidupan jasmaniah individu, sedangkan perkembangan
berarti proses perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan individu dimana
perubahan tersebut akan terwujud dalam tingkah laku yang dapat diamati.
a) Hakikat Perkembangan (Development)
Dijelaskan oleh Perkembangan ialah perubahan yang terjadi selama proses
pertumbuhan menuju keadaan yang lebih dewasa dibanding sebelumnya sehingga
terbentuk organ-organ atau sel-sel yang memiliki fungsi dan struktur yang
berbeda pula. Dengan kata lain perkembangan adalah suatu gejala perubahan
dalam fungsi dari organ-organ yang telah mengalami pertumbuhan tersebut. Pada
aspek ini lebih ditekankan pada perubahan fungsi atau psikis yang lebih kompleks
sehingga pada perkembangan ini tidak dapat diukur dengan mudah tetapi hanya
bisa dilihat gejala perubahannya. Jadi proses perkembangan ini berjalanseiring
dengan terjadinya pertumbuhan pada makhluk hidup.
Pengertian lain dijelaskan oleh Santrock (2007) dimana perkembangan
memiliki makana sebagai pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan,
yangberlanjut sepanjang rentang hidup. Kebanyakan perkembangan melibatkan

2
pertumbuhan, meskipun melibatkan juga penuaan. Sebagai contoh proses yang
terjadi pada sebuah tanaman buah dari bibit pohon yang kecil menjadi besar
dengan pohon rindang, daun lebat dan buah yang rabum. Dalam proses tersebut
menunjukkan kedua proses pertumbuhan dan perkembangan. Karena dalam
pertumbuhan tinggi dan bertambahnya volume pohon, terdapat juga proses
perkembangan yaitu berupa perubahan sel-sel di dalam pohon menuju tahap lebih
dewasa sehingga akhirnya mampu menghasilkan buah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sejak lahir sampai masa
meninggal seorang individu tidak pernah statis, melainkan senantiasa mengalami
perubahan-perubahan yang bersifat progresis dan berkesinambungan. Atau dapat
diartikan bahwa perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan dari
proses perubahan yang ada dalam individu baik terkait dengan fisik, mental, sifat
dan ciri-ciri yang baru pada level yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan,
pematanangan dan belajar.

b) Yaitu antara usia 0-1,5


tahun, dikatakan fase
oral karena pada masa
ini bagi bayi, mulut
c) merupakan hal yang
dapat memicu
kesenangannya

3
dengan mencicipi
atau menghisap
d) sesuatu, contohnya
seperti menghisap
tangannya sendiri atau
payudara ibu.
e) Yaitu antara usia 0-1,5
tahun, dikatakan fase
oral karena pada masa
ini bagi bayi, mulut
f) merupakan hal yang
dapat memicu
kesenangannya
dengan mencicipi
atau menghisap
4
g) sesuatu, contohnya
seperti menghisap
tangannya sendiri atau
payudara ibu.
b) Hakikat Pertumbuhan (Growth)
Dalam perkembangan maka terjadi pula yang namanya sebuah pertumbuhan
(growth). Istilah pertumbuhan atau growth ini merupakan sebuah kata yang
lazimnya digunakan dalam disiplin ilmu biologi oleh sebab itu dalam
memahamini akan lebih bersifat biologis. Pertumbuhan dapat dijelaskan sebagai
sebuah proses kenaikan massa dan volume yang dikarenakan adanya tambahan
substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selamaproses tersebut. Hal ini
dijelaskan pula oleh Chaplin (2002) yang menyatakan bahwa pertumbuhan adalah
suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari
organisme sebagai suatu keseluruhan.
Senada dengan pendapat tersebut Desmita (2009) menjelaskan istilah
pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan
yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti
pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dam
sebagaimnya. Dengan kata lain disini tidak berkaitan dengan pola pikir, ingatan,
ataupun perkembangan mental seseorang.
Dari berbagai definisi tersebut dapat kita pahami bahwa pertumbuhan ialah
suatu perubahan secara biologi yang dialami oleh makluk hidup yaitu berupa
pertambahan ukuran, baik volume, bobot, maupun jumlah sel yang bersifat
irreversible. Perubahan yang bersifat irreversible ini maksudnya suatu perubahan
yang tidak dapat kembali ke semula, contohnya seekor bayi harimau yang tumbuh
menjadi dewasa maka tidak dapat kembali menjadi bayi harimau lagi.
c) Hakikat Kematangan (Maturity)

5
Setiap individu pasti mengalami pertumbuhan atau perkembangan. Jika tidak,
maka ia tidak akan berfungsi atau mati. Pertumbuhan yang dialami adalah
pertumbuhan fisik dan mental. Namun kenyataannya, sering kita jumpai orang
yang matang secara fisik atau usia tetapi mentalnya tidak matang. orang yang
tidak dewasa atau tidak matang bisa menghambat pertumbuhan orang lain yang
ada disekitarnya. Selain itu, kerugian dari ketidak matangan adalah dapat
menghambat dalam masa depan, karena dia akan mengalami kesulitan dalam
bergaul, dan dalam melakukan setiap peran kehidupan yang dimilikinya.
Banyak orang mendeskripsikan dewasa sebagai matang atau tua dan
sebaliknya kekanak-kanakan sering didefinisikan sebagai terlalu muda atau belum
cukup umur. Pendefinisian yang terlalu abstrak terlebih karena usia tidak pernah
bisa membatasi perkembangan psikologis. Dapat dipahami bersama bahwa kita
tidak hanya bisa berfikir bahawa perkembangan sebagaimana dihasilkan oleh
proses-proses biologis, kognitif, dan sosioemosional yang paling mempengaruhi,
tetapi juga oleh kedewasaan dan pengalaman yang mempengaruhi. Dijelaskan
Santrock (2007) Kedawasaaan atau kematangan (maturation) ialah urutan
perubahan yang teratur yang disebabkan oleh cetak biru genetik yang kita miliki
masing-masing.
d) Hakikat Perubahan (Change)
Baik dalam sebuah proses perkembangan, pertumbuhan maupun kedewasaan
setiap individu selalu mengalami perubahan didalamnya. Konsep perubahan
dalam perkembangan disini menjelaskan bahwa setiap perubahan yang ada dalam
diri individu baik dalam hal bentuk fisik, pola pikir maupun kedewasaan itu
sendiri adalah bagian penting yang mau tidak mau akan dilalui oleh setiap
manusia sebagai sesuatu yang berkesinambungan.
Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa proses perkembangan
berkesinambungan tidak berarti tak terelakkan. Interaksi dinamis antara kekuatan
dari dalam dan luar individu inilah yang bisa jadi akan menghasilkan perubahan,
tetapi perubahan tersebut belum tentu teratur, sistimatis, atau, bahkan perubahan
itu menuju ke arah yang benar. Perubahan tidak terjadi ketika manusia
menghadapi tuntutan lingkungan baru, dimana perubahan tersebut belum tentu

6
berjalan dengan baik, misalnya: peranan baru atau tanggungjawab baru. Unsur-
unsur biologis sangat berarti bagi manusia dalam mengendalikan, memanipulasi,
maupun menguasai lingkungan.
Hal ini didukung dengan apa yang disampaikan oleh Desmita (2009:8) bahwa
perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang
menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Upaya atau tujuan yang
ada dalam setiap perubahan ini dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk
melakukan sesuatu yang tepat, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan
baik secara fisik maupun psikis, kesemua hal tersebut merupakan sebuah upaya
dalam mewujudkan aktualisasi dalam diri individu.
Desmita (2009:8) juga menjelaskan bahwa secara garis besar perubahan yang
terjadi dalam perkembangan dibagi menjadi empat bentuk
a. Perubahan dalam ukuran besarnya
b. Perubahan-perubahan dalam proporsinya
c. Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama
Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan
sendirinya berganti dengan sikap prososial.
d. Timbulnya atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru.
Mendapatkan ciri baru, hilangnya sikap egosentrisme anak akan
mendapatkan ciri yang baru yaitu sikap prososial.
Sedangkan yang dimaksud dalam hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama yaitu
selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti
menghilangnya kelenjar tymus, lepasnya gigi susu,dan menghilangnya reflek
primitif.

7
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


Hurlock, Elizabeth B. (2004). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga
Santrock, John W. 2007. Pekembangan Anak. Jakarta : Erlangga
Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Yusuf, Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai