persamaan.
Persamaannya yaitu sama2 mengalami perubahan, perbedaannya terletak pada perubahan
yang terjadi.
Pertumbuhan yaitu perubahan yang terjadi secara kuantitatif seperti peningkatan ukuran
meliputi berat, panjang, atau tinggi, lingkar kepala, lingkar lengan, tumbuh gigi.Bersifat
kuantitatif yang artinya dimana apabila sesuatu yang kecil akan berubah menjadi besar seiring
dengan bertambahnya waktu (fisik)
Perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi pada individu yang berkaitan dengan
psikis anak, bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks biasanya disebut dengan proses kematangan. ini menyangkut adanya proses
pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang
dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya. Seperti terjadinta proses
kedewasaan (perubahannya tidak dapat terlihat secara langsung), kecerdasan, sikap dan
tingkah laku. Proses perkembangan berlangsung secara bertahap dan dalam waktu tertentu.
(bersifat psikis)
Anak sebagai totalitas (keseluruhan) artinya yakni anak dipandang sebagai suatu kesatuan dari
keseluruhan aspek yang ada dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak
tersebut secara terintegrasi saling terjalin dan saling memberikan dukungan fungsional satu
sama lain. Reaksi-reaksi psikis anak selalu disertai dengan reaksi fisiknya, dan begitu pula
sebaliknya. Seperti misalnya ketika anak sedang marah dia akan menjerit sejadi-jadinya, ketika
anak malu misalnya dia akan menampakkan mukanya yang merah.
Holistik adalah cara pandang secara menyeluruh atau secara keseluruhan. Menyeluruh disini
mengandung arti bahwa proses holistic tidak hanya terjadi pada satu aspek saja, melainkan
melibatkan beberapa aspek yang saling berkaitan. Menurut Santrock dan Yussen, serta Seiffert
dan Huffnug, perkembangan holistik ini secara garis besar meliputi dari tiga aspek yaitu proses
biologis, proses kognitif, dan proses psikososial. Para ahli tersebut mengemukaan tiga aspek
tadi karena ketiga aspek itu mempunyai keterkaitan antara satu dengan lainnya. Selain itu
mempunyai hubungan yang padu juga.
Aspek yang pertama adalah perkembangan holistik dari aspek biologi. Yaitu perkembangan
yang terjadi pada gejala – gejala perkembangan fisik anak seperti pertumbuhan otot, otak,
tulang, hormone dan syaraf. perkembangan dari aspek biologi biasanya berkaitan dengan
keadaan jasmani seseorang yang terus mengalami perubahan yang lebih sempurna.
Perkembangan kognitif melibatkan proses belajar yang progresif seperti ingatan/memori, cara
berfikir. Seperti adalah perkembangan yang terdapat perubahan dalam cara berbahasa atau
memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitar.
Contohnya, saat anak masih dalam proses berbahasa. Anak tidak langsung bisa berbahasa
secara otodidak atau mandiri tetapi ada proses – proses tertentu secara bertahap. Anak akan
belajar dengan proses pengucapan kata telebih dahulu yaitu dari satu kata kemudian dua kata,
tiga kata dan seterusnya sampai menjadi lancar dalam berbahasa. Dalam proses tersebut anak
memerlukan waktu yang lama.
Proses psikososial meliputi perubahan seseorang dalam hal mengenali perasaan, emosi,
kehidupan dengan orang disekitarnya, dan kepribadiannya. Contoh proses psikososial antara
lain yaitu anak yang dalam kehidupan pertemanan semakin baik, anak yang mempunyai rasa
percaya diri dan keberanian yang tinggi, anak yang suka menolong kepada temannya, dan lain -
lain.
Jika kita amati, memang antara proses biologis, proses kognitif, dan proses psikososial,
ketiganya mempunyai hubungan yang erat. Misalnya, anak yang tidak dapat berbicara (bisu)
akan mempunyai masalah dalam hal komunikasi dengan yang lainnya. Berbicara pun tidak
dapat, apalagi kemahiran bahasa tentu ia juga tidak mempunyai hal tersebut. Karena ketidak
mampuan berbicara, anak tersebut akan mengalami keterlambatan perkembangan
psikososialnya, yaitu rasa malu dan minder. Akhirnya pergaulan dengan teman sebayanya pun
tidak berkembang.
Merupakan peristiwa peristiwa yang di alami oleh individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Di sini pengalaman di anggap sebagai unsure lingkungan yakni sebagai pengalaman-
pengalaman enviromentaal yang di peroleh dalam kehidupan.
Sementara para ahli menekankan unsure lingkungan menganggap pengalaman-pengalaman
enviromental sebagai factor yang paling penting dalam perkembangan anak. Menurut kaum
environmental unsure genetic sekedar mewariskan potensi dasar, tetapi bagaimana hal itu
tumbuh dan berkembang sangat tergantung pada makanan, gizi, perawatan medis, latihan dan
pendidikan yang di berikan oleh lingkungan. Kesimpulannya lingkungan di pandang sebagai
factor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak.