Kelompok 1
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua alasan yang terjadi pada perbedaan penekanan psikologi perkembangan,
pertama penelitian terhadap periode tertentu, sangat dipengaruhi oleh keingnan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan priode tersebut. Misalnya, riset mengenai
usia bayi dikembangkan dan disesuaikan pertumbuhan untuk bulan-bulan mendatang
agar bisa berkembang dengan baik.
Asalan kedua mengapa lebih sulit mempelajari manusia pada tahap kehidupan
tertentu daripada tahapan-tahapan kehidupan lain. Misalnya usia dewasa dibandingkan
dengan usia prasekolah.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang manusia dalam pandangan islam, maka
diperlukan sub pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Pada saat ini ahli psikologi perkembangan mempunyai enam tujuan pokok, yaitu :
1. Menemukan perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada usia yang umum dalam
penampilan, perilaku, minat, dan tujuan dari masing-masing periode perkembangan
3. Menemukan sebab-sebabnya
PEMBAHASAN
Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri, tumbuh memiliki
arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah,
pertumbuhan memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia
karena beberapa faktor (faktor internal dan eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri
dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati secara jelas. Misalnya
berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal yang tidak ada
menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek menjadi tinggi, serta
kurus menjadi gemuk.
Telah disebutkan diatas, bahwa faktor pertumbuhan ada dua yakni faktor internal
meliputi gen, sel, atom, kromosom atau gizi. Kemudian yang kedua adalah faktor
ekseternal meliputi lingkungan sekitar baik pola hidup maupun olahraga. Kedua faktir
tersebut sama-sama berpengaruh dalam proses pertumbuhan seseorang. Ketika yang
optimal hanya salah satu faktor, maka hasil pertumbuhan akan kurang maksimal.
Sedangkan ketika kedua faktor tersebut dapat berjalan beriringan dan maksimal, maka
pertumbuhan seseorang juga akan berjalan maksimal. Karakteristik pertumbuhan
adalah adanya perubahan secara kuantitas yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas,
tinggi serta berat pada fisis seseorang anak. Selain itu, setiap anak telah mengalami
pertumbuhan sejak bertemunya se telur dengan sel ovum dalam kandungan ibu sampai
batas usia tertentu, secara berangsur-angsur. Setiap anak mengalami fase-fase
pertumbuhan yang berbeda tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok ketika
sang anak masuk kategori “normal” atau tidak berkebutuhan khusus terkait gen atau sel.
Perubahan pada pertumbuhan dapat diamati atau dianalisis menggunakan alat ukur
(timbangan untuk berat badan, alat ukur tinggi badan untuk mengetahui perubahan
tnggi badan) serta dapat dinyatakan dalam bentuk huruf atau satuan.
Perubahan-perubahan pada usia lanjut biasanya terjadi jauh lebih lambat dari pada
perubahan pada anak-anak atau remaja. Meskipun demikian, perubahan-perubahan itu
memerlukan penyesuaian-penyesuaian kembali dari pihak individu. Akan tetapi, bila
individu-individu itu secara relatif dapat memperlambat penyesuaian-penyesuaian
tersebut, mereka sendiri atau orang lain mungkin tidak menyadari perubahan-perubahan
itu.
Pendapat lain, kalau perubahan-perubahan itu cepat maka individu maupun orang-
orang lain akan menyadari sepenuhnya. Selama masa pubertas, pertumbuhan melonjak
dari akhir masa anak-anak ke awal masa remaja. Sama hal-nya dengan usia lanjut
ketika proses penuaan terus berlangsung, mereka sadar akan kenyataan bahwa
kesehatan mereka mulai berkurang dan fikirannya mulai mundur. Kebanyakan orang
cenderung beranggapan bahwa masa lalu adalah lebih baik ketimbang masa kini.
Faktor kedua yang penting dari perkembangan adalah bahwa kematangan dan
belajar memainkan peranan yang penting dalam perkemabangan. Kematangan adalah
terbukanya sifat-sifat bawaan individu. Dalam fungsi phylogenetik, fungsi-fungsi yang
lazim ditemui pada manusia seperti merangkak, duduk dan berjalan perkembangan
berasal dari kematangan. Dalam fungsi ontogenetik fungsi-fungsi yang khusu pada
individu seperti menulis, mengemudi atau berenang belajar dalam bentuk pelatihan
sangat penting tanpa fungsi tersebut, perkembangan tidak akan terjadi.
Fakta ketiga yang penting tentang perkembangan adalah bahwa perkembngan itu
mengikuti pola tertentu dan yang dapat diramalkan. Misalnya, pola-pola teratur dari
perkembangan fisik, motorik, bicara, dan perkembangan inteluktual. Jika kondisi
lingkungan tidak menghambat, perkembangan kan mengikuti pola yang berlaku umum
misalnya, bai yang merangkak sebelum berjalan dan minat terhadap seks baru muncul
setelah terjadinya perubahan- perubahan pubertas. Kondisi lingkungan penting karena
kondisi ini memungkinkan kita meramalkan apa yang akan dilakukan orang pada usia
tertentu dan merencanakan pendidikan dan pelatihan merka ssuai dengan pola ini.
Kalau perkembangan tidak dapat diramalkan, tidak mungkin merencanakan setiap
periode tentang kehidupan. Misalnya, orang-orang usia pertengahan tidak akan
mempunyai orientasi kedepan untuk membuat rencana sehubungan dengan
menurunnya kesehatan dan berkurangnya penghasilan dengan bertambahnya usia
mereka, dan orangtua itu tidak mampu membuat rencana pelatihan yang diperlukan
untuk anak-anak mereka sehingga sesuai dengan masa hidup deasanya.
Karena tidak ada dua individu yang memiliki sifat-sifat bawaan dan pengalaman-
pengalaman lingkungan yang sama, orang tidak pernah dapat meramalkan secara tepat
bagaimana orang akan bereaksi terhadap suatu situasi, sekalipun ada informasi yang
luas tentang kemampuan-kemampuan mereka yang dturunkan dan sekalipun diketahui
bagamana orang pada umumnnya berpeerilaku dalam situasi yang sama.
5. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karakteristik
Fakta kesembilan adalah bahwa terdapat harapan sosial untuk setiap tahap
perkembangan. Setiap kelompok budaya mengharap anggotanya menguasai
keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui pada
berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. Havighurst menamakannya tugas-tugas
dalam perkembangan. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika
berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
Tidak adanya kesukarelaan para subjek kebanyakan dari mereka mengundurkan diri ,
sebagian karna kurang minat pribadi ,tetapi karana taut tidak menyelesaikan dengan
baik sehingga memberikan kesan yang buruk pada mereka.
Alasanya karna kebanyakan dari mereka tidak senang kalau orang asing ikut
mencampuri urusan pribadi mereka.akibatnya data yang diperoleh tidak pas bahkan
diragukan hanya saja kalau hubungan baik dapat dibina dengan subjek.
3. Metodologi
1. Metode Longitudinal
Metode penelitian yang tidak membutuhkan waktu lama atau relative singkat.
saat ini untuk memperhatikan aspek etis riset semankin meningkat namun menjadi
rintangan dikarnakan banyak telaah-telaah yang diperlukan untik mempertimbangkan
norma keadialan pada subjek yang diteliti.selain itu banyak peneliti mempertimbangkan
diri untuk terlibat langsung sebagai subjek.para peneliti juga mengambil sikap baru
terhadap orang-orang pertengahan dengan mengakui hak-hak mereka untuk ikut serta
atau tidak dalam setiap riset.
Pada kemunduran mental menurut psikologi, berat ringannya gejala yang timbul
berdasarkan fungsi intelektual dan kemampuan untuk menyesuaikan diri. Fungsi
intelektual seseorang dapat diukur dengan menggunakan tes IQ (intelligent quotient).
Contoh dari fungsi intelektual adalah kemampuan untuk berpikir, membuat
perencanaan, memahami sebab akibat, dan memecahkan masalah.
Sekitar 10-25% dari kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam
klasifikasi ini. Nilai dari fungsi intelektual antara 35-49. Kemampuan menyesuaikan diri
rendah terutama kemampaun berbahasa. Dapat melakukan aktivitas yang mudah dan
mengurus diri sendiri. Dapat mempelajari hal-hal dasar tentang kesehatan dan
keselamatan diri.
Sekitar 10-25% dari kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam
klasifikasi ini. Nilai dari fungsi intelektual antara 20-34. Kemampuan menyesuaikan diri
sangat rendah. Kemampuan komunikasi hampir tidak ada, kadang dapat memberikan
beberapa respon. Selalu memerlukan pengawasan terhadap dirinya. Dapat dilatih
mengurus diri yang mudah dilakukan.
Sekitar 10-25% dari kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam
klasifikasi ini. Nilai dari fungsi intelektual kurang dari 20. Sering disertai dengan cacat
bawaan dari lahir. Membutuhkan bantuan untuk mengurus diri dan membutuhkan
pengawasan ketat. Selain kondisi fungsi intelektual dan kemampuan menyesuaikan diri,
dapat juga ditemukan gejala lain sebagai bagian dari penyakit. Contohnya kejang
setelah trauma atau cedera berat pada kepala.
2. Kekurangan oksigen selama di dalam kandungan atau saat proses persalinan yang
lama dan susah.Otak memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Apabila
terjadi kekurangan oksigen selama lebih dari 5 menit dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pada otak. Kerusakan pada otak dapat menyebabkan terjadinya kemunduran
mental menurut psikologi dan gangguan pada kemampuan motorik.
3. Kerusakan otak yang luas akibat trauma atau cedera kepala berat.
7. Penggunaan obat anti kejang dan alkohol selama kehamilan. Beberapa obat anti
kejang tidak aman untuk ibu hamil dan dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
Pemilihan obat anti kejang yang aman dan kontrol dokter yang teratur dapatmengurangi
resiko ini. Alkohol yang dikonsumsi ibu dapat masuk ke dalam sirkulasi janin dan
mempengaruhi janin. Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan
terjadinya sindroma fetal alkohol.
9. Sindroma DiGeorge, terjadi kelainan genetik berupa delesi pada kromoson 22.
Karena penyebabnya yang disebabkan oleh berbagai faktor, maka untuk mendiagnosis
dan mencari penyebab dari kemunduran mental menurut psikologi diperlukan :
•Riwayat penggunaan obat-obatan, merokok, dan alkohol yang dikonsumsi ibu penderita
selama hamil.
•Pemeriksaan fisik
•Pemeriksaan penunjang dapat berupa laboratorium, CT-scan atau MRI, atau analisis
genetik.
Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat diberikan untuk mengobati
kemunduran mental menurut psikologi. Penting bagi orang tua untuk menyadari adanya
keterlambatan tumbuh kembang dari anaknya agar dapat diberikan intervensi sedini
mungkin. Seringkali ditemukan orang tua yang menganggap ketelambatan dalam
tumbuh kembang bukan sebuah masalah. Contohnya ayah penderita juga terlambat
dalam berjalan tetapi sehat-sehat saja sampai dewasa sehingga tidak perlu khawatir.
Penderita dengan kemunduran mental menurut psikologi memerlukan perhatian
dan bantuan dalam hal kemampuan belajar dan mengurus diri. Latihan yang berulang-
ulang terhadap sesuatu kemampuan yang ingin dipelajari, baik bahasa maupun
kemampuan mengurus diri, dapat membantu proses belajar, bahkan terkadang dapat
penderita lakukan sendiri tanpa bantuan.
Penderita yang telah memasuki masa remaja dan dewasa memerlukan dukungan
dari keluarga agar dapat bersosialisasi dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari
anggota keluarga dan masyarakat secara independen. Selain itu, masalah-masalah lain
tentang seksualitas, rencana untuk berkeluarga, tempat tinggal, dan penanggung jawab
penderita juga harus dibahas dalam keluarga.