Anda di halaman 1dari 15

PERTUMBUHAN DAN KEMUNDURAN

Kelompok 1

Disusun oleh :

1. Intan Ramadani (2220502066)

2. Cindya Elisa (2220502069)

Dosen Pengampu : Zhila jannati M.pd

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi

Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Tahun Ajaran 2023/2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi dan Karakteristik Pertumbuhan Manusia

B. Arti Perubahan Dalam Perkembangan

C. Tujuan Perubahan Dalam Perkembangan

D. Fakta-fakta Yang Penting Tentang Perkembangan

E. Hambatan-hambatan Dalam Menelaah Perkembangan Rentang Kehidupan

F. Kemunduran Mental Dalam Psikologi Perkembangan

G. Kondisi Kemunduran Mental Menurut Psikologi berdasarkan klasifikasi menurut


DSM-IV

H. Penyebab Kemunduran Mental

I. Cara Mengatasi Kemunduran Mental

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya psikologi perkembangan mengkhususkan diri pada masalah usia


dan tahapan-tahapan. Para menyelidik terdorong untuk mempelajari usia yang khas dan
tertentu dimana terjadi tahap perkembangan. Sebagai besar riset dipusatkan kepada
anak-anak prasekolah, usia sekolah dan remaja. Baru kemudian riset diperluas kebawah,
pertama ke tahap kelahiran lalu ke pembuahan, dan selanjutnya keatas, ketahap usia
dewasa, usia lanjut, dan akhirnya usia pertengahan.

Ada dua alasan yang terjadi pada perbedaan penekanan psikologi perkembangan,
pertama penelitian terhadap periode tertentu, sangat dipengaruhi oleh keingnan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan priode tersebut. Misalnya, riset mengenai
usia bayi dikembangkan dan disesuaikan pertumbuhan untuk bulan-bulan mendatang
agar bisa berkembang dengan baik.

Asalan kedua mengapa lebih sulit mempelajari manusia pada tahap kehidupan
tertentu daripada tahapan-tahapan kehidupan lain. Misalnya usia dewasa dibandingkan
dengan usia prasekolah.

B. Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang manusia dalam pandangan islam, maka
diperlukan sub pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian psikologi perkembangan

2. Perubahan-perubahan yang terjadi didalam perkembangan kehidupan

3. Fakta-fakta dalam perkembangan

C. Tujuan

Pada saat ini ahli psikologi perkembangan mempunyai enam tujuan pokok, yaitu :

1. Menemukan perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada usia yang umum dalam
penampilan, perilaku, minat, dan tujuan dari masing-masing periode perkembangan

2. Menemukan kapan perubahan-perubahan ini terjadi

3. Menemukan sebab-sebabnya

4. Menemukan bagaimana perubahan itu mempengaruhi perilaku

5. Menemukan dapat tidaknya perubahan-perubahan itu diramalkan

6. Menemukan apakah perubahan itu bersifat individual atau universal


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Karakteristik Pertumbuhan Manusia

Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri, tumbuh memiliki
arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara istilah,
pertumbuhan memiliki pengertian perubahan secara kuantitatif pada fisik manusia
karena beberapa faktor (faktor internal dan eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri
dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati secara jelas. Misalnya
berupa pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal yang tidak ada
menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek menjadi tinggi, serta
kurus menjadi gemuk.

Telah disebutkan diatas, bahwa faktor pertumbuhan ada dua yakni faktor internal
meliputi gen, sel, atom, kromosom atau gizi. Kemudian yang kedua adalah faktor
ekseternal meliputi lingkungan sekitar baik pola hidup maupun olahraga. Kedua faktir
tersebut sama-sama berpengaruh dalam proses pertumbuhan seseorang. Ketika yang
optimal hanya salah satu faktor, maka hasil pertumbuhan akan kurang maksimal.
Sedangkan ketika kedua faktor tersebut dapat berjalan beriringan dan maksimal, maka
pertumbuhan seseorang juga akan berjalan maksimal. Karakteristik pertumbuhan
adalah adanya perubahan secara kuantitas yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas,
tinggi serta berat pada fisis seseorang anak. Selain itu, setiap anak telah mengalami
pertumbuhan sejak bertemunya se telur dengan sel ovum dalam kandungan ibu sampai
batas usia tertentu, secara berangsur-angsur. Setiap anak mengalami fase-fase
pertumbuhan yang berbeda tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok ketika
sang anak masuk kategori “normal” atau tidak berkebutuhan khusus terkait gen atau sel.
Perubahan pada pertumbuhan dapat diamati atau dianalisis menggunakan alat ukur
(timbangan untuk berat badan, alat ukur tinggi badan untuk mengetahui perubahan
tnggi badan) serta dapat dinyatakan dalam bentuk huruf atau satuan.

B. Arti Perubahan Dalam Perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai


akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut Van Daelae “Perkembangan
berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar
penambahan beberapa cm pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan
seseorang. Melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang
kompleks.

Ada 2 proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara


serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau
involusi. Keduanya mulai dari pertumbuhan dan berakhir dengan kematian. Dalam tahun
-tahun pertama pertumbuhan sangat berperan, sekalipun perubahan-perubahan yang
bersifat kemunduran terjadi semenjak kehidupan janin. Pada kehidupan selanjutnya,
kemunduran yang berperan sekalipun pertumbuhan tidak berhenti. Semenjak
pemnuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan baik dalam kemampuan fisik maupun
kemampuan psikologis. Bower mengatakan bahwa perkembangan itu merupakan
proses siklik dengan berkembangnya kemampuan-kemampuan dan kemudian
menghilang, dan yang akan muncul kembali pada usia berikutnya. Seringkali pola
perubahan itu mirip kurva berbentuk lonceng pada awalnya naik dengan tiba-tiba
mendatar selama usia pertengahan, dan turun secara perlahan atau mendadak pada
usia lanjut.

C. Tujuan Perubahan Dalam Perkembangan

Berbagai perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang


menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini maka
realisasi diri atau yang biasanya disebut aktualisasi diri sangat penting. Tujuan dapat
dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat untuk dilakukan,
untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis.

Perubahan-perubahan pada usia lanjut biasanya terjadi jauh lebih lambat dari pada
perubahan pada anak-anak atau remaja. Meskipun demikian, perubahan-perubahan itu
memerlukan penyesuaian-penyesuaian kembali dari pihak individu. Akan tetapi, bila
individu-individu itu secara relatif dapat memperlambat penyesuaian-penyesuaian
tersebut, mereka sendiri atau orang lain mungkin tidak menyadari perubahan-perubahan
itu.

Pendapat lain, kalau perubahan-perubahan itu cepat maka individu maupun orang-
orang lain akan menyadari sepenuhnya. Selama masa pubertas, pertumbuhan melonjak
dari akhir masa anak-anak ke awal masa remaja. Sama hal-nya dengan usia lanjut
ketika proses penuaan terus berlangsung, mereka sadar akan kenyataan bahwa
kesehatan mereka mulai berkurang dan fikirannya mulai mundur. Kebanyakan orang
cenderung beranggapan bahwa masa lalu adalah lebih baik ketimbang masa kini.

D. Fakta-fakta Yang Penting Tentang Perkembangan

1. Dasar-dasar permulaan perkembangan

Fakta pertama yang penting tentang perkembangan adalah bahwa dasar-dasar


permulaan adalah bahwa dasar-dasar permulaan adalah kritis. Sikap, Kebiasaan, dan
pola prilaku yang dibentuk selama tahun-tahun pertama, sangat menentukan seberapa
jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka
bertambah tua. Pola-pola pertama cenderung mapan tetapi bukan berarti tidak dapat
berubah. Ada 3 kondisi dimana perubahan cenderung terjadi. Pertama,perubahan dapat
terjadi apabila individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk membuat
perubahan. Kedua, perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang yang dihargai
memperlukan individu dengan cara-cara yang baru atau yang berbeda. Ketiga yang
dapat menyebakan perubahan adalah apabila ada motivasi yang kuat dari individu
sendiri untuk membuat perubahan.

2. Peran Kematangan dan Belajar dalam Perkembangan

Faktor kedua yang penting dari perkembangan adalah bahwa kematangan dan
belajar memainkan peranan yang penting dalam perkemabangan. Kematangan adalah
terbukanya sifat-sifat bawaan individu. Dalam fungsi phylogenetik, fungsi-fungsi yang
lazim ditemui pada manusia seperti merangkak, duduk dan berjalan perkembangan
berasal dari kematangan. Dalam fungsi ontogenetik fungsi-fungsi yang khusu pada
individu seperti menulis, mengemudi atau berenang belajar dalam bentuk pelatihan
sangat penting tanpa fungsi tersebut, perkembangan tidak akan terjadi.

3. Perkembangan Mengikuti Pola yang Tertentu dan yang dapat Diramalkan

Fakta ketiga yang penting tentang perkembangan adalah bahwa perkembngan itu
mengikuti pola tertentu dan yang dapat diramalkan. Misalnya, pola-pola teratur dari
perkembangan fisik, motorik, bicara, dan perkembangan inteluktual. Jika kondisi
lingkungan tidak menghambat, perkembangan kan mengikuti pola yang berlaku umum
misalnya, bai yang merangkak sebelum berjalan dan minat terhadap seks baru muncul
setelah terjadinya perubahan- perubahan pubertas. Kondisi lingkungan penting karena
kondisi ini memungkinkan kita meramalkan apa yang akan dilakukan orang pada usia
tertentu dan merencanakan pendidikan dan pelatihan merka ssuai dengan pola ini.
Kalau perkembangan tidak dapat diramalkan, tidak mungkin merencanakan setiap
periode tentang kehidupan. Misalnya, orang-orang usia pertengahan tidak akan
mempunyai orientasi kedepan untuk membuat rencana sehubungan dengan
menurunnya kesehatan dan berkurangnya penghasilan dengan bertambahnya usia
mereka, dan orangtua itu tidak mampu membuat rencana pelatihan yang diperlukan
untuk anak-anak mereka sehingga sesuai dengan masa hidup deasanya.

4. Semua Individu Berbeda

Menurut Dobzhansky setiap orang secara biologis dan genetis benar-benar


berbeda satu dari yag lainnya bahkan dalam kasus bayi kembar. Dan terbukti bahwa
perebdan-perbedaan itu semakin bertambah bukannya mengurang,semenjak anak-anak
beranjak dari masa kanak-kanak ke masa remaja dan akhirnya ke usia lanjut. Karena
semua individu berbeda tidak dapat diharapkan bahwa dua orang tertentu akan bereaksi
dengan cara yang sama terhadap rangsangan lingkungan yang sama.

Karena tidak ada dua individu yang memiliki sifat-sifat bawaan dan pengalaman-
pengalaman lingkungan yang sama, orang tidak pernah dapat meramalkan secara tepat
bagaimana orang akan bereaksi terhadap suatu situasi, sekalipun ada informasi yang
luas tentang kemampuan-kemampuan mereka yang dturunkan dan sekalipun diketahui
bagamana orang pada umumnnya berpeerilaku dalam situasi yang sama.
5. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karakteristik

Fakta keliama adalah, bahwa setiap tahapan perkembangan mempunyai pola


prilaku yang karakteristik. Pola-pola itu ditandai dengan periode equilibrium. Apabila
individu dengan mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan akhirnya,
berhasil mengadakan penyesuain pribadi dan penyesuaian sosial yang baik. Pola-pola
itu ditandai dengan priode disequilibrium apabila mereka mengalami kesulitan dalam
penyesuaian yang mengakibatkan penyesuain pribadi dan penyesuaian sosial yang
buruk. Banyak bentuk perilaku yang sulit, yang tidak sesuai dengan tatanan masyarakat
dan sukar dimengerti yang muncul pada saat-saat yang berbeda selama tahun-tahun
perkembangan.

6. Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Resiko

Fakta keenam adalah bahwa, setiap tahapan perkembangan mempunyai resiko.


Ada bukti yang kuat bahwa setiap periode dalam rentang kehidupan dihubungkan
dengan resiko perkembangan tertentu- entah berasal dari fisik, psikologis atau
lingkungan maupun maslah –masalah penyesuain yang tidak dapat dihindari.

7. Perkembangan Dibantu Rangsangan

Fakta ketujuh adlah bahwa perkembangan itu dibantu oleh adanya


ransangan.walaupun sebagian besar perkembangan itu akan terjadi karna kematangan
dan pengalaman-pengalaman dari lingkungan ,masih banyak yang dapat dilakukan
untuk membantu perkembangan seoptimal mungkin.pentingnya peran ransangan
bahkan telah ditunjukan pada kasus anak-anak yang lahir premature.ditemukan bahwa
perawat bayi-bayi premature meransang mereka dengan menggerakan anggota tubuh
,membalikkan ke posisi yang lain dan berbicara dengan mereka.penelitian terhadap
usia lanjut mengungkapkan bahwa rangsangan dapat membantu mencegah
kemunduran fisik dan mental.

8. Perkembangan Dipengaruhi Oleh Perubahan Budaya

Fakta kedelapan adalah bahwa perkembangan dipengaruhi perubahan budaya.


Karena perkembanganindividu dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan standar-
standar budaya dan segala hal yang ideal, maka perubahan-perubahan dalam standar
standar akan mempengaruhi pola perkembangan. Kalau orang-orang dewasa
menetukan bahwa gaya hidup santai dan ceria lebih bermanfaat ketimbang sekedar
penumpukan uang dan apabila nilai budaya seperti itu dapat diterima oleh kelompok
sosial golongan mereka, maka gaya hidup demikian dengan jelas mempengaruhi pola
perkembangan minat dan perilaku anak-anak mereka sepanjang kehidupannya.

9. Harapan Sosial pada Setiap Tahap Perkembangan

Fakta kesembilan adalah bahwa terdapat harapan sosial untuk setiap tahap
perkembangan. Setiap kelompok budaya mengharap anggotanya menguasai
keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui pada
berbagai usia sepanjang rentang kehidupan. Havighurst menamakannya tugas-tugas
dalam perkembangan. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika
berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke arah keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya.

E. Hambatan-hambatan Dalam Menelaah Perkembangan Rentang Kehidupan

Terdapat lima hambatan yang sering terjadi, yaitu:

1. Sampel subjek yang representative

Tidak adanya kesukarelaan para subjek kebanyakan dari mereka mengundurkan diri ,
sebagian karna kurang minat pribadi ,tetapi karana taut tidak menyelesaikan dengan
baik sehingga memberikan kesan yang buruk pada mereka.

2. Membina hubungan dengan para subjek

Alasanya karna kebanyakan dari mereka tidak senang kalau orang asing ikut
mencampuri urusan pribadi mereka.akibatnya data yang diperoleh tidak pas bahkan
diragukan hanya saja kalau hubungan baik dapat dibina dengan subjek.

3. Metodologi

Ada dua jenis metode yang digunakan,yaitu:

1. Metode Longitudinal

Metode penelitian jenis ini membutuhkan waktu yang cukup lama.


2. Metode Cross-Sectional

Metode penelitian yang tidak membutuhkan waktu lama atau relative singkat.

4. Keakuratan data yang diperoleh

ketidak akuratan akan tejadi apabilapengambiln sampel subjek memberikan gambaran


yang salah tentang pola perkembangan normal pada usia tertentu.

5. Aspek-aspek etis riset

saat ini untuk memperhatikan aspek etis riset semankin meningkat namun menjadi
rintangan dikarnakan banyak telaah-telaah yang diperlukan untik mempertimbangkan
norma keadialan pada subjek yang diteliti.selain itu banyak peneliti mempertimbangkan
diri untuk terlibat langsung sebagai subjek.para peneliti juga mengambil sikap baru
terhadap orang-orang pertengahan dengan mengakui hak-hak mereka untuk ikut serta
atau tidak dalam setiap riset.

Dari hambatan-hambatan tersebut di atas, yang paling serius masalahnya adalah


masalah mencari metode. Oleh karena itu, penelitian tentang humor pada berbagai usia
jarang sekali dilakukan. Demikian juga halnya tentang pengaruh nama dan pakaian
terhadap penilaian sendiri dan orang lain dan kepuasan hidup atau kebahagiaan pada
berbagai usia selama rentang kehidupan. Hal ini menimbulkan kesenjangan dalam
pengetahuan kita tentang bidang-bidang perkembangan yang penting pada berbagai
usia.

F. Kemunduran Mental Dalam Psikologi Perkembangan

Pada kemunduran mental menurut psikologi, berat ringannya gejala yang timbul
berdasarkan fungsi intelektual dan kemampuan untuk menyesuaikan diri. Fungsi
intelektual seseorang dapat diukur dengan menggunakan tes IQ (intelligent quotient).
Contoh dari fungsi intelektual adalah kemampuan untuk berpikir, membuat
perencanaan, memahami sebab akibat, dan memecahkan masalah.

Kemampuan menyesuaikan diri adalah kemampuan yang dipelajari seseorang agar


dapat menjalankan fungsi sehari-hari. Kemampuan ini terdiri dari:
1. Konseptual, contohnya kemampuan membaca, menulis, dan berbahasa.

2. Sosial, contohnya kepercayaan diri, sikap bertanggung jawab, interpersonal, dan


mematuhi aturan.

3. Kemampuan praktis, contohnya kegiatan sehari-hari seperti makan, minum,


membersihkan rumah, bekerja, dan keselamatan diri.

4. Kemampuan menyesuaikan diri juga dapat dinilai dengan menggunakan serangkaian


tes yang sudah distandarisasi.

Umumnya, kemunduran mental menurut psikologi mulai didiagnosis sejak


penderita masih anak-anak. Orang tua dari penderita menyadari adanya keterlambatan
dalam tumbuh kembang dari penderita apabila dibandingkan dengan saudaranya atau
dengan teman sebayanya. Contohnya penderita belum dapat berjalan sedangkan teman
-teman sebayanya mulai berjalan.

G. Kondisi Kemunduran Mental Menurut Psikologi berdasarkan klasifikasi menurut


DSM-IV

1. Kemunduran mental menurut psikologi ringan

Sekitar 75-90% kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam


klasifikasi ini. Nilai fungsi intelektual antara 50-70. Lambat dalam mempelajari
kemampuan menyesuaikan diri. Dapat berkomukasi dan melakukan fungsi sosial dalam
masyarakat dengan baik. Dapat mengurus diri sendiri dengan baik. Secara umum dapat
berfungsi seperti orang lain yang normal dengan beberapa keterbatasan yang dapat
dilatih.

2. Kemunduran mental menurut psikologi sedang

Sekitar 10-25% dari kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam
klasifikasi ini. Nilai dari fungsi intelektual antara 35-49. Kemampuan menyesuaikan diri
rendah terutama kemampaun berbahasa. Dapat melakukan aktivitas yang mudah dan
mengurus diri sendiri. Dapat mempelajari hal-hal dasar tentang kesehatan dan
keselamatan diri.

3. Kemunduran mental menurut psikologi berat

Sekitar 10-25% dari kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam
klasifikasi ini. Nilai dari fungsi intelektual antara 20-34. Kemampuan menyesuaikan diri
sangat rendah. Kemampuan komunikasi hampir tidak ada, kadang dapat memberikan
beberapa respon. Selalu memerlukan pengawasan terhadap dirinya. Dapat dilatih
mengurus diri yang mudah dilakukan.

4. Kemunduran mental menurut psikologi sangat berat

Sekitar 10-25% dari kasus kemunduran mental menurut psikologi masuk dalam
klasifikasi ini. Nilai dari fungsi intelektual kurang dari 20. Sering disertai dengan cacat
bawaan dari lahir. Membutuhkan bantuan untuk mengurus diri dan membutuhkan
pengawasan ketat. Selain kondisi fungsi intelektual dan kemampuan menyesuaikan diri,
dapat juga ditemukan gejala lain sebagai bagian dari penyakit. Contohnya kejang
setelah trauma atau cedera berat pada kepala.

H. Penyebab Kemunduran Mental

Terjadinya kemunduran mental menurut psikologi dipengaruhi oleh berbagai faktor,


termasuk genetik dan lingkungan. Sekitar 30-50% penyebab dari kemunduran mental
menurut psikologi tidak diketahui penyebabnya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
terjadinya kemunduran mental menurut psikologi :

1. Kelainan anatomis pada otak.

2. Kekurangan oksigen selama di dalam kandungan atau saat proses persalinan yang
lama dan susah.Otak memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Apabila
terjadi kekurangan oksigen selama lebih dari 5 menit dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pada otak. Kerusakan pada otak dapat menyebabkan terjadinya kemunduran
mental menurut psikologi dan gangguan pada kemampuan motorik.

3. Kerusakan otak yang luas akibat trauma atau cedera kepala berat.

4. Kanker ganas pada otak.

5. Infeksi selama di dalam kandungan, yaitu toksoplasma, sitomegalovirus (CMV),


rubella, dll. Penyakit-penyakit tersebut sudah terbukti sebagai penyebab dari terjadinya
kelainan atau cacat bawaan dari lahir dan kemunduran mental menurut psikologi.
Apabila infeksi terjadi pada trimester awal kehamilan, umumnya kelainan yang dialami
lebih berat daripada trimester akhir.

6. Ibu hamil mengalami demam selama masa kandungan

7. Penggunaan obat anti kejang dan alkohol selama kehamilan. Beberapa obat anti
kejang tidak aman untuk ibu hamil dan dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
Pemilihan obat anti kejang yang aman dan kontrol dokter yang teratur dapatmengurangi
resiko ini. Alkohol yang dikonsumsi ibu dapat masuk ke dalam sirkulasi janin dan
mempengaruhi janin. Konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan
terjadinya sindroma fetal alkohol.

8. Kekurangan yodium selama di dalam kandungan dan di awal kehidupan sehingga


terjadi kekurangan hormon tiroid. Yodium merupakan bahan yang diperlukan untuk
membuat hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi untuk membantu pertumbuhan
termasuk pertumbuhan dari otak. Apabila kekurangan hormon ini dapat menyebabkan
terjadinya retardasi memtal.

9. Sindroma DiGeorge, terjadi kelainan genetik berupa delesi pada kromoson 22.

Karena penyebabnya yang disebabkan oleh berbagai faktor, maka untuk mendiagnosis
dan mencari penyebab dari kemunduran mental menurut psikologi diperlukan :

•Riwayat penderita dan kelurga penderita

•Riwayat selama penderita dalam kandungan dan riwayat persalinan

•Riwayat penggunaan obat-obatan, merokok, dan alkohol yang dikonsumsi ibu penderita
selama hamil.

•Riwayat dan pemeriksaan tumbuh kembang penderita

•Pemeriksaan fisik

•Pemeriksaan penunjang dapat berupa laboratorium, CT-scan atau MRI, atau analisis
genetik.

•Tes fungsi intelektual dan kemampuan menyesuaikan diri

I. Cara Mengatasi Kemunduran Mental

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat diberikan untuk mengobati
kemunduran mental menurut psikologi. Penting bagi orang tua untuk menyadari adanya
keterlambatan tumbuh kembang dari anaknya agar dapat diberikan intervensi sedini
mungkin. Seringkali ditemukan orang tua yang menganggap ketelambatan dalam
tumbuh kembang bukan sebuah masalah. Contohnya ayah penderita juga terlambat
dalam berjalan tetapi sehat-sehat saja sampai dewasa sehingga tidak perlu khawatir.
Penderita dengan kemunduran mental menurut psikologi memerlukan perhatian
dan bantuan dalam hal kemampuan belajar dan mengurus diri. Latihan yang berulang-
ulang terhadap sesuatu kemampuan yang ingin dipelajari, baik bahasa maupun
kemampuan mengurus diri, dapat membantu proses belajar, bahkan terkadang dapat
penderita lakukan sendiri tanpa bantuan.

Penderita yang telah memasuki masa remaja dan dewasa memerlukan dukungan
dari keluarga agar dapat bersosialisasi dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari
anggota keluarga dan masyarakat secara independen. Selain itu, masalah-masalah lain
tentang seksualitas, rencana untuk berkeluarga, tempat tinggal, dan penanggung jawab
penderita juga harus dibahas dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai