Oleh :
KELOMPOK 2
Febrija Atrila 20129274
Fuji Delima 20129142
Habibullah N 20129143
Mhd. Ilham 20129308
Tri Windi Aprilia 20129084
Dosen Pembimbing :
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penulis juga berterima kasih pada Ibu Dra.
Hamimah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Perspektif Global yang telah memberikan tugas ini
kepada penulis.
Makalah ini berisi tentang ““ISU-ISU GLOBAL MASA KINI DAN MASA DEPAN”. Penulis
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun
orang yang membacanya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Bahan Makanan...............................................................................................3
B. Penduduk..........................................................................................................4
C. Energi dan Konservasi....................................................................................6
D. Polusi air, tanah, dan udara...........................................................................7
E. Biodiversity/Keanekaragaman Hayati..........................................................8
F. Ecolabeling/Produk Ramah Lingkungan.....................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan
pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.
Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia
yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan
moralyang baik.
Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Pendidikan harus mampu
mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan,
cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan
toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan tentang bahan makanan
2. Menjelaskan tentang penduduk
3. Menjelaskan tentang energi dan konservasi
4. Menjelaskan tentang polusi air, tanah dan udara
5. Menjelaskan tentang biodivisity/keanekaragaman hayati
1
6. Menjelaskan tentang eco-labeling/produk ramah lingkungan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semakin baiknya kondisi manusia sejak beberapa dasawarsa terakhir ini telah
menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk secara cepat, tentu keadaan ini
menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan.
Ketika PBB melaporkan bahwa jumlah kalori yang dimakan oleh orang-orang
Amerika Utara dan Eropa per harinya ternyata berlebihan 1/3 dari yang diperlukan oleh
tubuh mereka, sementara orang-orang Afrika jumlah kalori yang dimakan masih kurang
6%. Untuk menutupi kekurangan produksi dan konsumsi, negara-negara berkembang
semakin tergantung kepada negara-negara maju dalam impor bahan pangan utama yang
semakin meningkat dari 12 juta ton pada tahun 1950-an menjadi 36 juta ton pada tahun
1972 hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk per tahun yang mencapai 10%,
sedangkan pertumbuhan pangan hanya meningkat 2% saja. Dan juga akan semakin
meningkat pada tahun-tahun mendatang yang diperkirakan 8,8 milyar sebelum tahun 2030
membuat orang semakin pesimis.
Kebutuhan obyektif harus diubah menjadi permintaan efektif dalam pasar bahan
pangan dunia. Masalahnya adalah bahwa pasar itu diorganisasikan berdasarkan daya beli
dalam mata uang yang kuat yaitu US$. Keadaan ini diperburuk oleh kenyataan-kenyataan
bahwa perusahaan-perusahaan swasta internasionallah yang banyak menguasai produksi
pangan tersebut. Sebagai perusahaan swasta internasional yang tujuan utamanya mencari
3
keuntungan, maka ia hanya akan tanggap pada permintaan efektif (konsumen yang mampu
membeli).
Terbatasnya tanah subur, apakah karena penanaman 1 jenis pohon yang sama
secara terus menerus dan keterbatasan air minum dan irigasi telah menyebabkan produksi
bahan makan sulit untuk dipertahankan apalagi bencana alam seperti: El Nino, banjir,
kekeringan, dan sebagainya menyebabkan terjadinya krisis bahan makanan.
Ramalan Thomas Robert Malthus, seorang ekonom berkebangsaan Inggris pada
abad ke-19 (1798) bahwa pertumbuhan penduduk akan melebihi pertumbuhan bahan
makanan. Pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk dan bahan makanan akan seimbang
jika terjadi bencana kelaparan, kurang makan, dan wabah penyakit, tidak terbukti karena
penemuan teknologi kedokteran telah berjasa menyelamatkan jutaan umat manusia.
Karena pentingnya bahan makanan ini menyebabkan FAO mengadakan Pertemuan
Puncak Bahan Makanan Dunia (World Food Summit) di Roma tahun 1997, yang
membahas pembuatan pokok penanggulangan masalah bahan makanan di abad yang akan
datang.
B. Penduduk
4
setidak-tidaknya memerlukan 260 m2 (atau lebih) tanah, itu pun hanya untuk
menghasilkan bahan makanan pokok untuk melangsungkan kehidupan dasarnya.
Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan menyebar ke Amerika Utara sebelum
pertengahan abad ke-18 telah menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk
secara tajam. Penemuan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian, peternakan, dan
perikanan sehingga suplai bahan makanan terpenuhi dan juga kemajuan teknologi
kesehatan yang mampu meningkatkan pemeliharaan kesehatan manusia, seperti penemuan
pinisilin pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 menurunkan angka kematian manusia
5
secara tajam, mulainya orang-orang memakai sabun dan baju yang terbuat dari katun yang
dapat menjaga dari parasit yang menular.
Setelah PD II selesai juga merupakan awal terjadinya pertambahan penduduk di
abad ke-20. Pemilikan akan tanah yang subur, air yang melimpah, mineral, kekayaan
hutan, minyak dan sebagainya, mempengaruhi budaya masing-masing kawasan. Semakin
meningkat jumlah penduduk semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber
bahan mentah yang ada, sehingga mencapai titik batas kemampuan alam dan menyebabkan
sumber-sumber alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah
menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, dari
yang namanya krisis ekonomi, sosial, kelaparan, migrasi, sampai peperangan.
6
9. Sumber-sumber energi berikut penggunaannya berkaitan erat dengan tingkat
perkembangan teknologi dan budayanya. Artinya masyarakat yang sudah mencapai
tingkat industri semakin membutuhkan energi yang sangat besar.
10. Perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi oleh industrialisasi yang pada gilirannya
juga membutuhkan energi dalam jumlah besar.
11. Penemuan dan penggunaan sumber-sumber energi yang baru menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan sosial.
12. Sumber-sumber energi di dunia ini dan distribusinya sangat merata sehingga ada bangsa
yang sudah maju namun demikian saling ketergantungan antar bangsa yang merupakan
suatu keharusan belum berjalan sebagaimana mestinya/masih terjadi ketimpangan.
Ketiga unsur ini merupakan habitat dari kehidupan manusia, gangguan terhadap
salah satu unsurnya akan mengganggu kelangsungan hidup umat manusia. Kelangkaan air
biasanya menimbulkan gambaran kekeringan, padahal ancaman yang jauh lebih besar
disebabkan oleh konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat. Sekalipun air
merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun sumber dayanya juga terbatas.
Siklus air membuat komoditi ini tersedia dalam jumlah tertentu setiap tahun di lokasi
tertentu. Selama berpuluh-puluh tahun, air telah diboroskan, dikelola dengan keliru, dan
terlampau banyak digunakan. Kekurangan air menjadi kendala hebat bagi produksi
pangan, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan sistem alam. Selain itu juga pemompaan
7
air secara lebih cepat daripada kemampuan alam untuk mengisinya telah menyebabkan
penurunan permukaan tanah pertahunya.
Permasalahan air tidak hanya menyangkut kelangkaan saja, tetapi juga limbah
buangan yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik yang dibuang langsung ke sungai tanpa
melalui pemrosesan yang sempurna, menyebabkan tanaman produksi milik petani banyak
yang layu dan mencemari sumber air resapan.
Tanah sebagai salah satu unsur habitat manusia juga tak luput dari permasalahan
polusi. Kemajuan teknologi telah merubah budaya dan pola hidup manusia dengan
menciptakan plastik sebagai alat pembungkus menggantikan daun dan penampung air dari
tanah liat. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah plastik karena bahan
plastik membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat hancur. Polusi ini setidaknya
mempunyai akibat kepada manusia dalam hal:
1. Kesehatan
Polusi udara menyebabkan gangguan sistem pernafasan karena debu dan asap yang
kotor. Asap-asap kotor yang dikeluarkan kendaraan bermotor yang sudah tidak bagus
sistem penyaringannya juga menyebabkan berkurangnya konsentrasi manusia, karena
buangan gas kendaraan mengeluarkan gas CO yang membahayakan. Polusi air bisa
menyebabkan penyakit kulit.
2. Estetika/keindahan
Polusi tanah, air dan udara merupakan pemandangan yang tidak indah dan bahkan
sangat mengganggu, sekarang ini di Indonesia sangat susah untuk menemukan parit atau
sungai tanpa botol/gelas air mineral. Asap-asap kendaraan selain mengganggu kesehatan
juga menjadikan pemandangan terganggu, apalagi asap hasil pembakaran hutan selama
berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
3. Ekonomi
Dilihat dari segi produktivitas maka orang yang kesehatannya terganggu akan
mengurangi produktivitasnya dan menambah anggaran untuk berobat.
E. Biodiversity/keanekaragaman hayati
8
Dunia ini sebagai suatu ekosistem mengenal hukum alam bahwa semakin beraneka
ragam sebuah ekosistem, yaitu semakin banyak jenis spesies yang hidup dalam ekosistem
berarti semakin stabil, semakin tahan, dan semakin adaptif pula ekosistem tersebut.
Perubahan habitat tumbuh-tumbuhan dan hewan akibat dari pertambahan penduduk,
kelangkaan air, polusi air, udara, dan tanah telah mengancam keanekaragaman hayati
dunia.
Keadaan seperti ini bila tidak segera diatasi maka di masa yang akan datang, orang
harus pergi ke kebun binatang dan kebun raya untuk melihat hewan atau tumbuh-
tumbuhan, yang lebih tragis lagi mungkin hanya bisa mendengar dari dongeng atau melihat
dari buku saja. Survey yang ada menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat jumlah
penduduk dengan berkurangnya keanekaragaman hayati.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan
pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.
Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia
yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan
moralyang baik.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Ratih, Nih. 2014. ISU-ISU GLOBAL MASA KINI DAN MASA DEPAN.
http://niwayanratihshopia.blogspot.com/2014/05/isu-isu-global-masa-kini-dan-masa-
depan.html?m=1
Wihardit, K. (1999). Perspektif Global. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zoer’aini, I. D. (2012). Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya. Jakarta: Bumi Aksara.
11