Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERTUMBUHAN PENDUDUK & DAMPAK TERHADAP

KETERBELAKANGAN MASYARAKAT
Diserahkan dalam memenuhi tugas Pengetahuan Lingkungan
Dosen : Andini Radisya Pratiwi, Ph.D

Kelompok 2
Anggota : 1. Kurniawan (2114211002)
2.Rezha Adithya (2115211036)
3. Mohammad tri (2114211004)
4. Tegar Triana Putra (2114211018)
5. Edo Christian Purba (2114211012)
6.Fadli alba nur ahmad (2115211004)
7. Azka Dinar (2115211021)

UNIVERSITAS SANGGA BUANA


2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas
makalah dari mata kuliah Pengetahuan Lingkungan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan, disebabkan
karena keterbatasan pengetahuan kami.
Untuk itu saran dan kritik sangat kami perlukan, sehingga dalam penulisan makalah
ini akan lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih. Sekian yang dapat kami sampaikan ,mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam perkataan dan penulisan semoga bermanfaat
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca, wassalammualaikum wr.wb.

Bandung, 24 Maret 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................6
1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................................................6
1.4 Manfaat Pembahasan.................................................................................................................6
BAB 2....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
2.1 Pertumbuhan Penduduk dan keterbelakangan masyarakat.........................................................7
A. Pertumbuhan Penduduk.................................................................................................................7
B. keterbelakangan masyarakat..........................................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan keseimbangan dinamis antara dua kekuatan
yang menambah atau yang mengurangi jumlah penduduk. Perkembangan penduduk akan dipengaruhi
oleh jumlah bayi yang lahir tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang
dapat terjadi pada semua golongan umur. Dalam konteks spasial moblitas penduduk juga berpengaruh
terhadap perubahan dalam jumlah penduduk, dimana imigrasi akan menambah jumlah penduduk dan
emigrasi akan mengurangi jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
Jumlah penduduk yang besar bagi beberapa kalangan merupakan suatu hal positif karena dengan
jumlah penduduk yang besar tersebut dapat dijadikan sebagai subjek pembangunan, perekonomian
akan berkembang bila jumlah tenaga kerjanya banyak. Namun disisi lain beberapa kalangan justru
meragukan apakah jumlah penduduk yang besar adalah sebagai asset seperti yang dijelaskan
sebelumnya, akan tetapi kebalikan dari hal tersebut bahwa penduduk merupakan beban bagi
pembangunan. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang semakin lama semakin banyak
pula seiring dengan perkembangan jumlah penduduk tersebut. Pandangan pesimis seperti ini di
dukung oleh teori Malthus yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk menurut deret ukur
sementara pertumbuhan bahan makanan menurut deret hitung. Simpulan dari pandangan pesimis ini
adalah bukan kesejahteraan yang didapat tapi justru kemelaratan akan di temui bilamana jumlah
penduduk tidak dikendalikan dengan baik.
Sebenarnya permasalahan yang muncul dididang kependudukan bukan hanya pada jumlah yang
besar semata akan tetapi juga berimbas pada turunan dari kuantitas yang besar tersebut antara lain
adalah persebaran penduduk, kualitas penduduk, kecukupan dari sisi konsumsi, struktur penduduk
yang sebagian besar masih muda, modal dan teknologi yang dimiliki juga masih rendah dan akibatnya
produktivitas kerja makin menurun serta masalah krusial yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Masalah yang dihadapi negara-negara sedang berkembang atau negara dunia ketiga setelah
memproklamirkan kemerdekaannya adalah masalah keterbelakangan (underdevelopment). Menurut
Frank (1984) keterbelakangan merupakan hasil dari kontak yang diadakan oleh negara-negara
berkembang dengan negara-negara maju. Kontak dengan negara-negara maju tidak menularkan nilai-
nilai modern yang dibutuhkan pembangunan,tetapi sebaliknya dia membutuhkan suatu kolonialisme
didalam negeri yang dilakukan oleh kaum elite dari negara-negara berkembang yang bekerja sama
dengan kaum pemodal dari luar negeri dan mengeksploitir rakyat miskin dinegeri tersebut.Untuk
melihat fenomen keterbelakangan yang dialami negara-negara berkembang paling tidak dapat
dianalisis dengan menggunakan dua teori pembangunan,yaitu teori modernisasi dan teori
ketergantungan (dependensi).
Dengan melihat keterbelakangan yang dapat memengaruhi kehidupan kemanusiaan,maka seorang
etikawan bernama Denis Goulet dalam bukunya yang berjudul The Cruel Chice,menekankan dampak
keterbelakangan terhadap kondisi kemanusiaan.Menurut Goulet dalam Bryant dan White (1987:19)
bahwa perasaan yang umum terdapat dalam keterbelakangan ialah rasa tidak berdaya secara individu
maupun kelompok apabila berhadapan dengan penyakit atau kematian, kebingungan dan
ketidaktahuan pada saat orang terbata-bata dan meraba-raba untuk memahami perubahan,penyerahan
nasib kepada manusia manusia lain yang keputusannya menentukan apa yang bakal
terjadi ,ketidakberdayaan menghadapi kelaparan dan bencana alam.Kemiskinan kronis adalah neraka
yang kejam dan orang tidak dapat mengetahui betapa kejamnya neraka itu semata-mata dengan
menatap kemiskinan.
Untuk keluar dari keterbelakangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Goulet maka sesungguhnya
ketika itu mulailah muncul terminologi pembangunan (development). Kata pembangunan
(development) diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Amerika Serikat Harry S.Truman dalam
pidato pelantikannya pada tanggal 20 Januari 1949.Ia menyatakan bahwa Amerika Serikat
mempunyai tanggung jawab baru untuk kawasan belum berkembang yang memerlukan
pembangunan, seperti Amerika Selatan, Asia, Afrika dan 5 semua negara bekas jajahan. Negara-
negara tersebut merupakan negara terbelakang yang ketika itu baru memproklamirkan
kemerdekaannya. Paul Hoffman (Jhingan,2014:15) melukiskan suatu negara yang terbelakang
ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis, penduduk desa yang mencari nafkah
dikampung halamannya sendiri, jarang memiliki industri dan seringkali persediaan tenaga dan listrik
yang tidak memadai.Pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi
yang ada biasanya buruk serta sebagian besar penduduk buta huruf.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

a. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan penduduk dan keterbelakangan


masyarakat?
b. Apa dampak pertumbuhan penduduk terhadap keterbelakangan masyarakat?
c. Apa saja Studi kasus yang terkait dengan Pertumbuhan penduduk & dampaknya terhadap
keterbelakangan masyarakat?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui apa itu Pertumbuhan penduduk dan keterbelakangan masyarakat
b. Untuk mengetahui apa dampak pertumbuhan penduduk terhadap keterbelakangan
masyarakat
c. Untuk mengetahui apa saja studi kasus terkait dengan Pertumbuhan penduduk & dampak
terhadap keterbelakangan masyarakat

1.4 Manfaat Pembahasan


a. Dalam pembacaraan makalah ini diharapkan mampu menumbuhkan ketertarikan
dalam mempelajari pertumbuhan penduduk dan keterbelakangan masyarakat
b. Diharapkan mampu menyadarkan bahwa ada dampak dari pertumbuhan penduduk
terhadap keterbelakangan masyarakat
c. Diharapkan mampu menunjang pengetahuan dalam memahami dampak pertumbuhan
penduduk terhadap keterbelakangan masyarakat
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Penduduk dan keterbelakangan masyarakat


A. Pertumbuhan Penduduk
Sebelum membahas lebih jauh tentang pertumbuhan penduduk, yang akan
menjadi pembahasan pertama adalah pengertian pertumbuhan penduduk. Dengan
mengetahui pengertian pertumbuhan penduduk diharapkan kita lebih mudah untuk
mengetahui lebih dalam tentang pertumbuhan penduduk. Pada dasarnya pertumbuhan
penduduk merupakan suatu fenomena yang sudah pasti terjadi pada suatu wilayah
atau pada suatu negara yang di mana akan memengaruhi jumlah penduduk dari waktu
ke waktu.
Jumlah penduduk yang berubah dari waktu ke waktu akan memengaruhi suatu
ketatanegaraan dalam suatu negara. Oleh karenanya, setiap negara sudah pasti
memantau atau memerhatikan pertumbuhan yang terjadi di wilayahnya. Jika tidak
dipantau atau lepas dari pantauan, maka pertumbuhan penduduk bisa menyebabkan
stabilitas pada suatu negara terganggu karena negara tidak memiliki persiapan untuk
menghadapi fenomena tersebut.
Pertumbuhan penduduk yang sering kita kenal ini sering disebut juga dengan
istilah lain, yaitu dinamika penduduk, mengapa bisa disebut dinamika penduduk? Hal
ini dikarenakan pertumbuhan penduduk sering mengalami perubahan jumlah
penduduk dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu angka
kelahiran, angka kematian, dan angka perpindahan penduduk. Selain itu, pertumbuhan
penduduk itu sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk non alami, dan pertumbuhan penduduk total.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan penduduk adalah adanya
perubahan populasi penduduk yang terjadi bisa kapan saja serta bisa dihitung sebagai
adanya perubahan jumlah individu yang terjadi pada suatu wilayah dengan memakai
per waktu unit. Meskipun pertumbuhan penduduk secara umum mengarah kepada
spesies, tetapi pada kenyataannya pertumbuhan penduduk lebih sering tertuju pada
manusia saja.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pertumbuhan penduduk


adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah. Oleh sebab
itu, pertumbuhan penduduk yang ada di wilayah A bisa saja berbeda dengan
pertumbuhan penduduk yang ada di wilayah B, sehingga perencanaan pembangunan
antara wilayah A dan wilayah B juga berbeda-beda.

Dengan demikian, pertumbuhan penduduk yang dapat berubah dengan adanya angka
kelahiran, angka kematian, dan perpindahan penduduk merupakan salah satu hal yang
harus diperhatikan oleh setiap negara agar sistem ketatanegaraan dapat berjalan
dengan optimal.
Teori Pertumbuhan Penduduk
- Teori Malthusian
Pada dasarnya, teori tentang pertumbuhan penduduk sudah ada sebelum Malthus muncul,
tetapi pada masa itu, suatu gagasan atau pemikiran tentang pertumbuhan penduduk hanya
sebatas sebagai reproduksi saja yang di mana berfungsi untuk menggantikan penduduk atau
individu yang sudah mati karena angka kematiannya relatif tinggi. Di bawah ini, akan
dijelaskan beberapa pemikiran tentang kependudukan sebelum adanya teori Malthusian dan
ketidakselarasan dalam praktik sebelum atau sesudah masa Malthus.

- Teori Adam Smith


Diperkirakan sekitar abad ke-18 muncul teori Adam Smith. Teori Adam Smith ini
diungkapkan bersama dengan kaum Physiocratic yang membantah suatu doktrin pronatalis
yang ada pada masa Merchantilisme. Para pemikir ini, beranggapan bahwa suatu
kependudukan yang ada pada suatu wilayah bukan merupakan suatu masalah yang dapat
memengaruhi kesejahteraan masyarakat, tetapi faktor luas tanah sangat dekat kaitannya
dengan tingkat produksi.

Tak hanya sampai di situ, Adam Smith juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan penduduk
dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang harmonis. Dengan kata lain,
pertumbuhan ekonomi akan memengaruhi pertumbuhan penduduk. Kemudian, ia juga
menambahkan bahwa adanya pertumbuhan penduduk bisa disebabkan karena adanya suatu
permintaan terhadap tenaga kerja atau demand of labor. Selain itu, adanya permintaan kerja
juga dipengaruhi pada produktivitas atau fungsi dari suatu lahan.

- Teori Neo-Klasik
Teori Neo-Klasik ini diungkapkan oleh para pemikir Neo-Klasik. Mereka berpendapat bahwa
suatu pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan mengalami suatu perubahan yang
disebut stationary state. Stationary state adalah suatu keadaan perekonomian yang di mana
sudah tidak lagi mengalami pertumbuhan, bahkan cenderung diam atau statis. Beberapa
pemikir ekonomi klasik mengatakan bahwa ternyata pertumbuhan penduduk yang cukup
tinggi bisa mengubah jumlah penduduk menjadi berlipat-lipat hanya dalam satu generasi saja.
Bahkan, jumlah penduduk yang semakin tinggi bisa menurunkan suatu tingkat pembangunan
menjadi lebih rendah. Apabila tingkat pembangunan menjadi rendah, maka akan
mengakibatkan para pekerja hanya memperoleh upah yang sangat minimal.

Jenis-Jenis Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk non alami, dan pertumbuhan penduduk total. Di bawah ini akan
dijelaskan lebih lanjut tentang jenis-jenis pertumbuhan penduduk tersebut.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami


Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang terjadi atau didapatkan
dari hasil selisih antara angka kelahiran dengan angka kematian yang terjadi dalam satu
tahun. Untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami, biasanya dinyatakan dalam bentuk
satu per seribu. Pada dasarnya, pertumbuhan penduduk alami sudah bisa kita lihat pada
lingkungan terdekat kita, seperti dalam lingkungan RT atau RW. Apakah lebih banyak angka
kelahiran atau lebih banyak angka kematian.

Rumus dari pertumbuhan penduduk alami, yaitu:

P=L–M

Keterangan:

P: Pertumbuhan penduduk dalam satu tahun

L: Lahir dalam satu tahun

M: Kematian dalam satu tahun

2. Pertumbuhan Penduduk Non Alami 


Jenis kedua dari pertumbuhan penduduk adalah pertumbuhan penduduk non alami.
Pertumbuhan penduduk non alami adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang didapatkan
dari selisih penduduk yang akan melakukan migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar
(emigrasi). Maka dari itu, pertumbuhan penduduk juga dikenal dengan istilah pertumbuhan
penduduk migrasi. Biasanya penghitungan jumlah pertumbuhan penduduk non alami
dilakukan setiap satu tahun sekali.

Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk non alami, yaitu:

P=I–E

Keterangan

P: Pertumbuhan penduduk dalam satu tahun

I: Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk pada suatu wilayah atau negara dengan
tujuan menetap)

E: Emigrasi dalam satu tahun (penduduk yang pindah atau meninggalkan suatu negara atau
wilayah)
3. Pertumbuhan Penduduk Total
Jenis pertumbuhan penduduk yang ketiga adalah pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan
penduduk total adalah pertumbuhan yang terjadi karena hasil penghitungan dari selisih
jumlah kelahiran dengan jumlah kematian yang kemudian ditambah dengan selisih jumlah
imigrasi dengan jumlah emigrasi. Dengan kata lain, hasil dari pertumbuhan penduduk total
didapatkan dari pertumbuhan penduduk alami ditambah dengan pertumbuhan penduduk non
alami. Supaya lebih mudah untuk memahami dan menghitung pertumbuhan penduduk total,
kamu bisa simak rumusnya sebagai berikut,

P = (L – M) + (I – E)

Keterangan

P: Jumlah pertumbuhan penduduk total yang terjadi dalam satu tahun

L: Jumlah kelahiran dalam satu tahun

M: Jumlah kematian dalam satu tahun

I: Imigrasi dalam satu tahun (penduduk yang masuk pada suatu wilayah atau negara dengan
tujuan menetap)

E: Emigrasi dalam satu tahun (penduduk yang pindah atau meninggalkan suatu negara atau
wilayah)

Faktor-Faktor Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk tidak serta merta terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang
membuat pertumbuhan itu terjadi. Berikut ini faktor-faktor pertumbuhan yang perlu kamu
ketahui.

1. Kelahiran (Fertilitas)
Faktor pertama atau bisa dibilang sebagai faktor utama dari pertumbuhan penduduk adalah
kelahiran atau angka kelahiran. Faktor kelahiran ini bisa membuat suatu pertumbuhan
penduduk mengalami peningkatan yang tinggi, jika angka kelahiran lebih banyak dari angka
kematian. Selain itu, jika angka kelahiran lebih rendah dari angka kematian, maka
pertumbuhan penduduk akan berjalan rendah.

Faktor kelahiran ini bisa dibilang sangat memengaruhi kemajuan dari suatu bangsa terutama
dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Dalam hal transisi demografis, semakin rendah
angka kelahiran dalam suatu negara, maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara
maju. Akan tetapi, di sisi lain, angka kelahiran yang rendah bisa mengakibatkan
permasalahan penuaan penduduk serta abnormalitas yang akan berpengaruh terhadap struktur
penduduk suatu negara. Faktor kelahiran dibagi menjadi dua jenis, yaitu faktor pendukung
kelahiran dan faktor penghambat kelahiran.

a. Faktor Pendukung Kelahiran (Pro Natalitas)


Faktor pendukung meningkatnya angka kelahiran biasanya disebabkan karena banyaknya
individu yang melakukan pernikahan pada usia muda. Biasanya disebabkan karena stigma
dari masyarakat dan keluarga yang di mana menunda-nunda pernikahan tidak baik dan
adanya anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

b. Faktor Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas)


Faktor penghambat angka kelahiran biasanya disebabkan karena adanya program Keluarga
Berencana atau biasa dikenal dengan nama program KB. Selain itu, adanya batas usia untuk
menikah.

2. Kematian (Mortalitas)
Faktor berikutnya yang dapat memengaruhi angka pertumbuhan penduduk adalah faktor
kematian atau mortalitas. Pada umumnya, faktor kematian ini disebabkan karena lingkungan.
Misalnya, lingkungan yang sehat, bersih, dan tidak rentan terkena bencana, maka angka
kematian akan bergerak rendah. Lain halnya, jika suatu lingkungan tidak bersih dan rentan
terkena bencana, maka angka kematian bisa bergerak menjadi tinggi.

3. Migrasi
Faktor terakhir dari pertumbuhan penduduk adalah migrasi. Migarasi itu sendiri dapat
diartikan sebagai faktor yang di mana penduduk berpindah dari wilayah atau negara. Pada
umumnya, penduduk yang melakukan migrasi bertujuan untuk mendapatkan cadangan
makanan yang lebih banyak dan lowongan pekerjaan lebih banyak.

B. Keterbelakangan Masyarakat
2.2 Dampak Pertumbuhan penduduk terhadap keterbelakangan masyarakat
Dampak Pertumbuhan Penduduk – Dalam suatu negara termasuk Indonesia tak bisa
terlepas dari yang namanya penduduk yang sudah menetap di suatu wilayah yang ada pada
suatu negara. Jika berbicara tentang penduduk akan selalu berkaitan dengan jumlah
penduduk, kelahiran, kematian, perpindahan penduduk, dan sebagainya. Keterkaitan hal-hal
tersebut dengan penduduk akan memengaruhi pertumbuhan penduduk yang terjadi pada
suatu wilayah atau pada suatu negara. Maka dari itu, pertumbuhan penduduk akan selalu
melekat pada suatu negara atau wilayah yang sudah ditempati.

Pertumbuhan penduduk yang akan selalu melekat dalam suatu wilayah atau negara
bisa memberikan pengaruh terhadap pembangunan pada wilayah tersebut. Bahkan,
pertumbuhan penduduk bisa memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang
ada di suatu wilayah, sehingga kita tak bisa memandang sebelah mata terhadap
pertumbuhan penduduk.
Dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk yang ada pada suatu wilayah atau
negara, maka pertumbuhan penduduk bisa dikendalikan. Apabila pertumbuhan penduduk
dapat dikendalikan dengan baik, maka kemungkinan besar tidak terjadi kelebihan populasi
atau kekurangan populasi.

Apabila pertumbuhan penduduk terus meningkat, hingga suatu wilayah hampir tidak
bisa menampungnya, maka bisa mengganggu sistem ketatanegaraan. Dalam hal ini,
pertumbuhan yang dimaksud adalah banyaknya angka kelahiran daripada angka kematian.
Semakin cepat pertumbuhan penduduk terjadi, maka kepadatan penduduk semakin tak
terhindarkan, sehingga suatu wilayah tidak bisa menjalankan sistem kependudukan dengan
optimal.

Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin padat bisa juga mengganggu sistem
pendidikan dan kekurangan fasilitas kesehatan. Jika pertumbuhan penduduk dibiarkan
meningkat secara terus menerus, kemungkinan besar penduduk sulit untuk mendapatkan
kesejahteraan.

Maka dari itu, pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat akan memiliki dampak
negatif untuk penduduk atau suatu wilayah itu sendiri. Pastinya setiap negara akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mengurangi atau bahkan menghindari terjadinya dampak
negatif yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk. Tidak hanya negara saja yang
memiliki peran penting dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, tetapi kita sebagai
penduduk juga bisa berperan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk.

C. Studi Kasus Pertumbuhan Penduduk & Dampaknya Keterbelakangan Masyarakat

2.3 Studi kasus yang terkait dengan Pertumbuhan penduduk & dampaknya terhadap
keterbelakangan masyarakat

Masalah Kependudukan yang Bersifat Kuantitatif


1. Jumlah Penduduk Besar

Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan pembangunan.


Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa, Indonesia mengalami
berbagai permasalahan sebagai berikut.

a. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup


rakyatnya.

b. Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, serta fasilitas
sosial lainnya.
2. Pertumbuhan Penduduk Cepat

Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan
yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik masalah lingkungan hidup,
ekonomi, dan sosial.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata.


Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit
karena dijadikan lahan permukiman dan industri. Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau
Jawa belum dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.

Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif


1. Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah. Hal ini
disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari pendapatan penduduk
di suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka kemampuan untuk membeli
pelayanan kesehatan juga semakin tinggi.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Namun,


sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang kesulitan mendapat akses pendidikan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia, yaitu
1. Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.
2. Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang ada.
3. Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.
3. Tingkat Pendapatan

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia yang hidup
di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami peningkatan. Selain itu, pendapatan
perkapita yang masih rendah menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.

Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan


Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya
yang bisa dilakukan, nih Detikers.

1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.

3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.

4. Melakukan program transmigrasi.

5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.

6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan
membangun puskesmas dan rumah sakit.

7. Penyediaan air bersih.

8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.

10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.

11. Pemberian beasiswa.

12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium,


dan alat keterampilan lainnya.

13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.

14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.

16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.

17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

Link :
https://www.gramedia.com/literasi/dampak-pertumbuhan-penduduk/#:~:text=Pertumbuha
n%20penduduk%20yang%20terus%20menerus,angka%20pengangguran%20yang
%20semakin%20meningkat.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721941/ragam-masalah-kependudukan-di-
indonesia-dan-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai