Disusun Oleh:
Kelompok 6
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul dampak pembangunan terhadap
lingkungan ini tepat pada waktunya
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata kuliah
masalah social dan pembangunan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang dampak pembangunan terhadap lingkungan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
3.1 Simpulan.........................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Hal yang sangat mengejutkan bagi para pencinta, pemerhati dan mungkin setiap orang
bahwa setiap hari 195 km2 hutan hujan tropik telah hilang menjadi jalan, lahan pertanian dan
keperluan lainnya (Myers 1991); 98 km2 tanah telah berubah menjadi padang pasir, 1,5 juta
ton bahan buangan beracun dilepaskan ke lingkungan, 50 sampai 100 species tumbuhan dan
binatang punah akibat penggundulan hutan (Myers, 1991). Meningkatnya populasi manusia
yang puluhan bahkan ratusan ribu orang per hari telah meningkatkan kebutuhan untuk
makanan, air, perumahan dan sumber lainnya. Akibat semua di atas maka planet bumi
menjadi lebih panas, hujan menjadi sedikit asam, dan jaringan kehidupan menjadi tercabik-
cabik (Chiras, 1993).
Kenyataan yang ada sekarang dan bahkan sejak lima dekade lalu, angka laju
pertambahan populasi manusia masih tinggi kira-kira 1,8% per tahun. Hal ini tentu akan
memacu pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengeksploitasi sumber daya dengan
dibantu kemajuan ilmu dan teknologi. Akibatnya lingkungan alami yang bebas pengaruh
manusia semakin berkurang dan lingkungan buatan yang dikenai pengaruh manusia makin
bertambah. Selain itu, akibat eksploitasi sumber daya dan industrialisasi untuk memacu
pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan akibat sampingan utama yaitu menurunnya
ketersediaan sumberdaya dan kualitas lingkungan. Hal ini pula yang menjadi tantangan
kita semua dan bagaimana seharusnya kita menyikapi serta berperan aktif didalam
menghadapi tantangan ini
Kata pembangunan mungkin saja sangat akrab di telinga kita. Secara
umum kata ini diartikan sebagai usaha untuk mewujudkan kemajuan
hidup berbangsa. Akan tetapi pada sebagian besar masyarakat, pembangunan
selalu diartikan sebagai perwujudan fisik. Bahkan pada masyarakat kecil,
pembangunan mempunyai makna yang khas, seperti makna kata
pembangunan yang sering kita temukan di berbagai tempat yang ditulis pada
papan peringatan di tepi-tepi jalan: hati-hati sedang ada pembangunan mall,
jembatan, jalan raya, rumah ibadah, dan sebagainya. Selo Sumardjan bahkan
menceritakan tentang makna pembangunan pada masyarakat kecil yang unik
itu seperti cerita seorang penduduk miskin di sebuah kota kecil di luar
Jakarta. “Saya dulu tinggal di Jakarta. Akan tetapi, karena ada pembangunan,
saya terpaksa mengungsi kemari.” (Arief Budiman. 1996. Hal. 1).
Dewasa ini, banyak sekali kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat dari
pembangunan. Seperti beberapa hal diantaranya, banjir, longsor, air sungai yang terkena
limbah. rusaknya pepohonan di hutan, dan spesies hewan yang nyaris punah karena
daerahnya dirusak. Oleh karena itu, manusia harus benar-benar memperhatikan lingkungan di
sekelilingnya agar tidak menimbulkan dampak buruk yang lebih besar ketimbang
manfaatnya. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang tidak merusak lingkungan
sekitar.
2. Konsep Pembangunan?
3. Pengertian Lingkungan?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak positif maupun negative
pembangunan terhadap lingkungan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sedangkan pengertian dampak menurut Hikmah Arif (2009), adalah segala sesuatu
yang ditimbulkan akibat adanya sesuatu. Dampak itu sendiri juga bisa berarti konsekuensi
sebelum dan sesudah adanya sesuatu.
1. Dampak Positif,
Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama mem-
perhatikan hal-hal yang baik. positif adalah suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kre-
atif dari pada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari
pada pesimisme.
Positif adalah keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang
sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang
pada yang negatif. Bagi orang yang berpikiran positif mengetahui bahwa dirinya sudah
berpikir buruk maka ia akan segera memulihkan dirinya.
Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak positif adalah keinginan untuk membujuk,
meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar
mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.
2. Dampak Negatif
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat negatif. Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti
atau mendukung keinginannya. berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa
negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya.
Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak negatif adalah keinginan untuk membujuk,
meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar
mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat
tertentu.
Dapat disimpulkan pengertian dampak dari pengertian para ahli, dampak adalah segala
sesuatu yang mengakibatkan adanya pengaruh baik positif maupun negatif, dampak juga
timbul karena adanya sesuatu yang memiliki pengaruh, dengan memiliki tujuan mampu
mengikuti dan mendukung keinginannya yang baik maupun yang buruk.
Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara
umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan
warganya; sering kali, kemajuan yang dimaksudkan terutama adalah kemajuan material.
Maka, pembangunan acap kali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat
di bidang ekonomi; bahkan dalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan
diartikan sebagai uatu bentuk kehidupan yang kurang diharapkan bagi ‘sebagian orang
tersingkir’ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah yang
berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya (Budiman, 1995: 1-2).
Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok: pertama, masalah materi yang
mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif,
yang menjadi manusia pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan pada akhirnya harus
ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif,
dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan bebas dari rasa takut.
Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan distribusi barang-barang material;
pembangunan harus menciptakan kondisikondisi manusia bisa mengembangkan
kreativitasnya (Budiman, 1995: 13-14).
Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan merupakan subyek dari
pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan produktivitas telah mereduksi manusia
sebagai penghambat maksimisasi kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.
Konsekuensinya, peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan produksi.
Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka production centered
development (Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami apabila topik pembicaraan dalam
perspektif paradigm pembangunan yang semacam itu terbatas pada masalah pendidikan,
peningkatan keterampilan, kesehatan, link and match, dan sebagainya. Kualitas manusia yang
meningkat merupakan prasyarat utama dalam proses produksi dan memenuhi tuntutan
masyarakat industrial.
Alternatif lain dalam strategi pembangunan manusia adalah apa yang disebut sebagai
peoplecentered development atau panting people first (Korten, 1981 dalam Kuncoro, 2004).
Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari pembangunan, dan kehendak serta
kapasitas manusia merupakan sumber daya yang paling penting Dimensi pembangunan yang
semacam ini jelas lebih luas daripada sekedar membentuk manusia profesional dan terampil
sehingga bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia sebagai subyek
pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment) manusia, yaitu
kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala potensinya
Teori ini menekankan pada kenaikan pendapatan nasional (perspektif ekonomi) dalam
jangka waktu misal per tahun. Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut akan secara langsung
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, proses pembangunan menjadi
terpusat pada produksi, antara lain melalui:
Tokoh teori ini adalah Gunnar Myrdall yang mencoba memecahkan masalah
kemiskinan secara langsung dengan memenuhi segala kebutuhan
dasar masyarakat khususnya masyarakat miskin, misal dengan memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, perumahan, serta akses terhadap pelayanan
publik seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, transportasi, dan lain-lain. Untuk itu, maka
pemerintah dapat melakukan subsidi atau bantuan
pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat.
Menurut KBBI, pengertian lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang
termasuk didalannya. Bisa juga diartikan sebagai bagian wilayah dalam kelurahan yang
merupakan lingkungna kerja pelaksanaan pemerintahan desa.
Menurut Darsono (1995), lingkungan merupakan semua benda dan kondisi, termasuk
manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang dimana manusia dan
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup
lainnya.
Menurut Emil Salim diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk
kehidupan manusia.
Lingkungan adalah kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh didarat dan dilaut,
dengan lembaga-lembaga yang mencakup penciptaan manusia sebagai keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik. Lingkungan juga dapat diartikan ke dalam segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Pada pembangunan pada sector industry juga dapat membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup seperti; pakaian, makanan, kendaraan pribadi dan sebagainya.
Selain sector industry barang, ada juga sector industry jasa yang memberikan manfaat kepada
penduduk seperti; jasa transportasi, jasa produksi, dan jasa konsumen.
Dari dampak positif diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan dapat membantu
masyarakat dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya berdampak positif pembangunan juga kan berdampak negatif terhadap
lingkungan, adapun menurut Fandeli dalam buku yang berjudul Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Prinsip Dasar dalam Pembangunan (2004) menyebutkan ada beberapa kerusakan
dalam lingkungan yaitu:
A. Bidang Pertahana dan Keamanan
Secara umum berkaitan dengan aktivitas militer dengan skala/besarn berikut berpotensi
menimbulkan resiko lingkungan dengan terjadinya ledakan serta keresahan sosial akibat
kegitan operasional dan penggunaan lahan yang cukup luas seperti kegiatan pembangunan
yakni:
Pembangunan Pangkalan TNI AL dapat beresiko mengubah ekosistem laut dan pantai
juga dapat menyebabkankerusakan lingkungan lainnya akibat dampak dari limbah
cair dan sampah padat
Pembangunan Lapangan Tembak TNI AD, AL, TNI AU dan Polri bangunan ini
menyiapkan lahan yang cukup luas yaitu > 10.000 ha dapat mengakibatkan perubahan
ekosistem.
B. Bidang Perikanan
Usaha pembagunan budidaya perikanan terapung (jaring apung dan pen sytem) dapat
menyebabkan perubahan kualitas perairan, pengaruh perubahan arus dan
penggunaaan ruang perairan dan pengaruh estetika perairan.
C. Bidang Kehutanan
Kegiatan usaha pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (UPHHK) yang permanen pohon dengan
diameter tertentu berpotensi merusak struktur dan komposisi tegakan, satwa liar dan
habitatnya.
D. Bidang Kesehatan
Pembangunan Rumah Sakit berpotensi menimbulkan dampak penting dalam bentuk limbah
B3/radiioaktif.
E. Bidang Perhubungan
c. Single Point mooring Boey berupa menimbulkan dampak berupa gangguan alur
pelayaran, perubahan batimetri, ekosistem dan mengganggu proses-proses alamiah di
daerah pantai terutama apabila yang dibongkar muat minyak mentah yang berpotensi
menimbulkan pencemaran laut dari tumpahan minyak
Industri semen (yang dibuat melalui produksi klinker) industri semen dengan proses
Klinker adalah industri semen yang kegiatan bersatu dengan kegiatan penambangan,
dimana terdapat proses penyiapan bahan baku, penggilingan bahan baku (iraw mill
process), penggilingan batubara (coal mill) serta proses pembakaran dan pendiginan
klinker (Rotary Klin and Clinker Cooler)i. Umumnya dampak yang ditimbulkan
adalah penggunaan lahan yang luas, kebutuhan air cukup besar, kebutuhan energi
cukup besar dan potensi berbagai jenis limbah padat (tailing), debu (CaO, AiO2,
AI2O3, FeO2) dengan radius 2-3 km, limbah cair (sisa cooling mengadung minyak
lubrikasi/pelumas), limbah gas (CO2, SOX, NOX) dari pembakaran energi batu bara,
minyak dan gas.
Industri galangan kapal dengan sistem graving dock dapat menyebabkan longsoran
ataupun abrasi pantai karena pembutannya yang dilakukan dengan mengeruk laut juga
pada saat perbaikan kapal berpoitensi menghasilkan limbah cair maupun limbah gas
dan debu dari kegitan sand blasting.
Industri bahan kimia organik dan anorganik yang memproduksi material yang
digolongkan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dapat berpotensi menimbulkan
pencemaran udara, air dan tanah.
Pengambilan air bawah tanah (sumur tanah dangkal, sumur tanah dalam dan mata air)
berpotensi perubahan dan gangguan sitem geohidrologi serta potensi intrisi air laut.
I. Bidang Pariwisata
Pembangunan dan pengoperasian instalasi nuklir non reaktor akan menghasilkan debu
yang terlepas berdampak pada berbagai komponen ekosistem. Pembangunan iradiator
memutuhkan air pendingin yang telah didemineralisasi dalam kolam beton. Apabila air
pendingin berkurang volumenya akan menyebabkan akumulasi panas di tempat penyimpanan
sumber, akumulasi panas memungkinkan terjadinya kebocoran radiasi ke lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arief. 1996. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.