Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN

Mata kuliah; Masalah Sosial dan Pembangunan

Disusun Oleh:

Kelompok 6

ANI HAIRANI 06151381823031

SITI ROHANA 06151181823050

SONI ANGGARA 06151181823007

TIARA INDAH PURNAMA SARI 06151181823043

Dosen Pengampu: Dr. Azizah Husin, M.Pd

Dian Sri Andriani, S.Pd, M.Sc

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul dampak pembangunan terhadap
lingkungan ini tepat pada waktunya

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata kuliah
masalah social dan pembangunan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang dampak pembangunan terhadap lingkungan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya 16 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan ..............................................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................4

2.1 Pengertian Dampak...........................................................................................4

2.2 Konsep Pembangunan......................................................................................5

2.3 Pengertian Lingkungan.....................................................................................8

2.4 Dampak Positif Pembangunan Terhadap Lingkungan.....................................8

2.5 Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Lingkungan....................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................14

3.1 Simpulan.........................................................................................................14

3.2 Saran...............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hal yang sangat mengejutkan bagi para pencinta, pemerhati dan mungkin setiap orang
bahwa setiap hari 195 km2 hutan hujan tropik telah hilang menjadi jalan, lahan pertanian dan
keperluan lainnya (Myers 1991); 98 km2 tanah telah berubah menjadi padang pasir, 1,5 juta
ton bahan buangan beracun dilepaskan ke lingkungan, 50 sampai 100 species tumbuhan dan
binatang punah akibat penggundulan hutan (Myers, 1991). Meningkatnya populasi manusia
yang puluhan bahkan ratusan ribu orang per hari telah meningkatkan kebutuhan untuk
makanan, air, perumahan dan sumber lainnya. Akibat semua di atas maka planet bumi
menjadi lebih panas, hujan menjadi sedikit asam, dan jaringan kehidupan menjadi tercabik-
cabik (Chiras, 1993).

Berdasarkan angka statistik di atas para pengamat menyimpulkan bahwa: masyarakat


manusia sedang menuju kepada kepunahan. Hal ini bukan hanya manusia sedang berada
dalam malapetaka yang sangat besar tetapi manusia tak mampu lagi hidup di planet bumi
setelah malapetaka lingkungan telah berlangsung sejak lima-enam dekade yang lalu. Kondisi
seperti sekarang ini bila dilihat sepintas seolah-olah manusia harus memilih satu diantara dua
pilihan, yaitu: apakah membangun dan berkembang terus dengan kemungkinan menjadi
punah atau berhenti di tempat (stagnant) dengan segala kemiskinan yang diakibatkan oleh
status quo tidak berkembangnya itu (Zen, 1979). Akan tetapi jika dikaji lebih mendalam
sampai kepada akar permasalahannya (root causesnya) tak menutup kemungkinan akan ada
perspektif pemikiran baru untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Kenyataan yang ada sekarang dan bahkan sejak lima dekade lalu, angka laju
pertambahan populasi manusia masih tinggi kira-kira 1,8% per tahun. Hal ini tentu akan
memacu pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengeksploitasi sumber daya dengan
dibantu kemajuan ilmu dan teknologi. Akibatnya lingkungan alami yang bebas pengaruh
manusia semakin berkurang dan lingkungan buatan yang dikenai pengaruh manusia makin
bertambah. Selain itu, akibat eksploitasi sumber daya dan industrialisasi untuk memacu
pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan akibat sampingan utama yaitu menurunnya
ketersediaan sumberdaya dan kualitas lingkungan. Hal ini pula yang menjadi tantangan
kita semua dan bagaimana seharusnya kita menyikapi serta berperan aktif didalam
menghadapi tantangan ini
Kata pembangunan mungkin saja sangat akrab di telinga kita. Secara
umum kata ini diartikan sebagai usaha untuk mewujudkan kemajuan
hidup berbangsa. Akan tetapi pada sebagian besar masyarakat, pembangunan
selalu diartikan sebagai perwujudan fisik. Bahkan pada masyarakat kecil,
pembangunan mempunyai makna yang khas, seperti makna kata
pembangunan yang sering kita temukan di berbagai tempat yang ditulis pada
papan peringatan di tepi-tepi jalan: hati-hati sedang ada pembangunan mall,
jembatan, jalan raya, rumah ibadah, dan sebagainya. Selo Sumardjan bahkan
menceritakan tentang makna pembangunan pada masyarakat kecil yang unik
itu seperti cerita seorang penduduk miskin di sebuah kota kecil di luar
Jakarta. “Saya dulu tinggal di Jakarta. Akan tetapi, karena ada pembangunan,
saya terpaksa mengungsi kemari.” (Arief Budiman. 1996. Hal. 1).

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat di segala


bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Manusia harus pintar dalam merancang
pembangunan agar tidak berdampak pada lingkungan. Sebab, lingkungan sangat berpengaruh
secara langsung dan memiliki peranan yang sangat penting bagi seluruh kehidupan mahluk
hidup.

Dewasa ini, banyak sekali kasus pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat dari
pembangunan. Seperti beberapa hal diantaranya, banjir, longsor, air sungai yang terkena
limbah. rusaknya pepohonan di hutan, dan spesies hewan yang nyaris punah karena
daerahnya dirusak. Oleh karena itu, manusia harus benar-benar memperhatikan lingkungan di
sekelilingnya agar tidak menimbulkan dampak buruk yang lebih besar ketimbang
manfaatnya. Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang tidak merusak lingkungan
sekitar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang peneliti merumuskan beberapa permasalahan:

1. Apa Itu dampak?

2. Konsep Pembangunan?

3. Pengertian Lingkungan?

4. Bagaimana Dampak positif pembangunan terhadap lingkungan?


5. Bagaimana Dampak Negatif pembangunan terhadap lingkungan? Dan bagaimana
solusinya.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak positif maupun negative
pembangunan terhadap lingkungan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dampak

Menurut Fandeli (2004) Pengertian dampak merupakan identifikasi dampak


merupakan langkah yang sangat penting. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mengidentifikasi dampak adalah: Menyusun berbagai dampak yang menonjol yang
diperkirakan akan timbul dan menuliskan semua aktivitas pembangunan yang menimbulkan
dampak sebagai sumber dampak.

Sedangkan pengertian dampak menurut Hikmah Arif (2009), adalah segala sesuatu
yang ditimbulkan akibat adanya sesuatu. Dampak itu sendiri juga bisa berarti konsekuensi
sebelum dan sesudah adanya sesuatu.

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,


pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang
ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau
hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.

Jenis-jenis dampak yaitu:

1. Dampak Positif,

Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau mem-


beri kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keingi-
nannya.

Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama mem-
perhatikan hal-hal yang baik. positif adalah suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kre-
atif dari pada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari
pada pesimisme.

Positif adalah keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang
sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang
pada yang negatif. Bagi orang yang berpikiran positif mengetahui bahwa dirinya sudah
berpikir buruk maka ia akan segera memulihkan dirinya.

Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak positif adalah keinginan untuk membujuk,
meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar
mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.

2. Dampak Negatif

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat negatif. Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti
atau mendukung keinginannya. berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa
negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya.

Jadi dapat disimpulkan pengertian dampak negatif adalah keinginan untuk membujuk,
meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar
mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat
tertentu.

Dapat disimpulkan pengertian dampak dari pengertian para ahli, dampak adalah segala
sesuatu yang mengakibatkan adanya pengaruh baik positif maupun negatif, dampak juga
timbul karena adanya sesuatu yang memiliki pengaruh, dengan memiliki tujuan mampu
mengikuti dan mendukung keinginannya yang baik maupun yang buruk.

2.2 Konsep Pembangunan

Di Indonesia, kata pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Secara
umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan
warganya; sering kali, kemajuan yang dimaksudkan terutama adalah kemajuan material.
Maka, pembangunan acap kali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat
di bidang ekonomi; bahkan dalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan
diartikan sebagai uatu bentuk kehidupan yang kurang diharapkan bagi ‘sebagian orang
tersingkir’ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah yang
berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya (Budiman, 1995: 1-2).
Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok: pertama, masalah materi yang
mau dihasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang menjadi pengambil inisiatif,
yang menjadi manusia pembangun. Bagaimanapun juga, pembangunan pada akhirnya harus
ditujukan pada pembangunan manusia; manusia yang dibangun adalah manusia yang kreatif,
dan untuk bisa kreatif ini manusia harus merasa bahagia, aman, dan bebas dari rasa takut.
Pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi dan distribusi barang-barang material;
pembangunan harus menciptakan kondisikondisi manusia bisa mengembangkan
kreativitasnya (Budiman, 1995: 13-14).

Dalam praktek pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap awal


pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak varian
pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh
karena itu, strategi pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan
ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Peranan sumber
daya manusia (SDM) dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah
satu “faktor produksi” saja.

Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan merupakan subyek dari
pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan produktivitas telah mereduksi manusia
sebagai penghambat maksimisasi kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.
Konsekuensinya, peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan produksi.
Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka production centered
development (Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami apabila topik pembicaraan dalam
perspektif paradigm pembangunan yang semacam itu terbatas pada masalah pendidikan,
peningkatan keterampilan, kesehatan, link and match, dan sebagainya. Kualitas manusia yang
meningkat merupakan prasyarat utama dalam proses produksi dan memenuhi tuntutan
masyarakat industrial.

Alternatif lain dalam strategi pembangunan manusia adalah apa yang disebut sebagai
peoplecentered development atau panting people first (Korten, 1981 dalam Kuncoro, 2004).
Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari pembangunan, dan kehendak serta
kapasitas manusia merupakan sumber daya yang paling penting Dimensi pembangunan yang
semacam ini jelas lebih luas daripada sekedar membentuk manusia profesional dan terampil
sehingga bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia sebagai subyek
pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment) manusia, yaitu
kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala potensinya

Sejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti


pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs) pembangunan mandiri (self-
reliant development), pembangunan berkelanjutan dengan perhatian terhadap alam
(ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan ketimpangan pendapatan menurut
etnis (ethnodevelomment) (Kuncoro, 2003). Terdapat pula yang mengategorikan paradigma
tersebut pada tiga model pembangunan, yakni Economic Growth, Basic Needs dan People
Centered

a. Economic growth (model pembangunan yang berorientasi pada


pertumbuhan)

Teori ini menekankan pada kenaikan pendapatan nasional (perspektif ekonomi) dalam
jangka waktu misal per tahun. Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut akan secara langsung
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, proses pembangunan menjadi
terpusat pada produksi, antara lain melalui:

1. akumulasi modal termasuk semua investasi baru dalam bentuk tanah,


peralatan fisik dan SDM;

2. peningkatan tenaga kerja, baik secara kuantitas maupun kualitas;

3. kemajuan teknologi, yakni cara baru untuk menggantikan pekerjaanpekerjaan


yang bersifat tradisional.

b. Basic needs (model pembangunan kebutuhan dasar/kesejahteraan)

Tokoh teori ini adalah Gunnar Myrdall yang mencoba memecahkan masalah
kemiskinan secara langsung dengan memenuhi segala kebutuhan
dasar masyarakat khususnya masyarakat miskin, misal dengan memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, perumahan, serta akses terhadap pelayanan
publik seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, transportasi, dan lain-lain. Untuk itu, maka
pemerintah dapat melakukan subsidi atau bantuan
pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat.

c. People centered (model pembangunan yang berpusat pada manusia)


Fokus sentral proses pembangunan adalah peningkatan perkembangan
manusia dan kesejahteraan manusia, persamaan dan sustainability sehingga
model ini berwawasan lebih jauh dari sekedar angka pertumbuhan GNP atau
pengadaan pelayanan sosial. Contoh dari model ini, adalah empowering/
pemberdayaan. Pada proses ini pemerintah berperan sebagai fasilitator.
Peranan pemerintah dalam hal ini adalah menciptakan lingkungan sosial yang
memungkinkan manusia untuk berkembang, yaitu lingkungan sosial yang
mendorong perkembangan manusia dan aktualisasi potensi manusia secara
lebih besar

2.3 Pengertian Lingkungan

Menurut KBBI, pengertian lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang
termasuk didalannya. Bisa juga diartikan sebagai bagian wilayah dalam kelurahan yang
merupakan lingkungna kerja pelaksanaan pemerintahan desa.

Menurut Darsono (1995), lingkungan merupakan semua benda dan kondisi, termasuk
manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang dimana manusia dan
mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup
lainnya.

Menurut Emil Salim diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh
yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk
kehidupan manusia.

Lingkungan adalah kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh didarat dan dilaut,
dengan lembaga-lembaga yang mencakup penciptaan manusia sebagai keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik. Lingkungan juga dapat diartikan ke dalam segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

2.4 Dampak Positif Pembangunan Terhadap Lingkungan

Pembangunan sangatlah berpengaruh bagi lingkungan dan menimbulkan sejumlah


dampak. Dampak tersebut bias berdampak positif ataupun negative. Berikut ini dampak
positif pembangunan terhadap lingkungan, yaitu:
1. Menambah penghasilan penduduk sehingga dapat meningkatkan kemakmuran

Pada Negara berkembang sangatlah memerlukan pembangunan guna dapat


memakmurkan penduduknya. Dengan meningkatnya pembangunan dalam suatu Negara
dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat dan mengurangi angka
pengangguran. Selain meningkatkan taraf hidup masyarakat suatu Negara, pembangunan juga
dapat meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dan negarapun menjadi lebih tinggi.

2. Menghasilkan barang yang dibutuhkan masyarakat, khususnya pembangunan


disektor industry

Pada pembangunan pada sector industry juga dapat membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup seperti; pakaian, makanan, kendaraan pribadi dan sebagainya.
Selain sector industry barang, ada juga sector industry jasa yang memberikan manfaat kepada
penduduk seperti; jasa transportasi, jasa produksi, dan jasa konsumen.

3. Mampu mengurangi ketergantungan Negara terhadap Negara lain

Ketika pembangunan yang menghasilkan sector lapangan industry yang melimpah


membuat lapangan kerja meningkat dan prodiksi pun mmelimpah. Barang mentah yang
diolah oleh industry bias menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Bila jumlah
barang ini melimpah, Negara dipastikan mempunyai persediaan kebutuhan yang bbanyak dan
tidak perlu repot-repot mengimpor kebutuhan-kebutuhan masyarakat dari Negara lain.

4. Terbukannya sarana dan prasarana

Dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana dapat memudahkan masyarakata


dalam mengoptimalkan kegiatan masyarakat.

Dari dampak positif diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan dapat membantu
masyarakat dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

2.5 Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Lingkungan

Tidak hanya berdampak positif pembangunan juga kan berdampak negatif terhadap
lingkungan, adapun menurut Fandeli dalam buku yang berjudul Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Prinsip Dasar dalam Pembangunan (2004) menyebutkan ada beberapa kerusakan
dalam lingkungan yaitu:
A. Bidang Pertahana dan Keamanan

Secara umum berkaitan dengan aktivitas militer dengan skala/besarn berikut berpotensi
menimbulkan resiko lingkungan dengan terjadinya ledakan serta keresahan sosial akibat
kegitan operasional dan penggunaan lahan yang cukup luas seperti kegiatan pembangunan
yakni:

 Pembangunan Pangkalan TNI AL dapat beresiko mengubah ekosistem laut dan pantai
juga dapat menyebabkankerusakan lingkungan lainnya akibat dampak dari limbah
cair dan sampah padat

 Pembagunan Pangkalan TNI AU kegiatan pangkalan ini berpotensi meyebabkan


dampak terhadap lingkungan akibat limbah cair, sampah padat dan kebisingan
pesawat.

 Pembangunan Lapangan Tembak TNI AD, AL, TNI AU dan Polri bangunan ini
menyiapkan lahan yang cukup luas yaitu > 10.000 ha dapat mengakibatkan perubahan
ekosistem.

B. Bidang Perikanan

 Pembangunan tempat budidaya tambak udang/ikan dengan atau tanpa unit


pengelolahannya dapat terjadi kerusakan ekosistem mangrove yang menjadi tempat
pemijahan dan pertumbahan ikan. Beberapa komponen lingkungan yang akan terkena
dampak adalah: kandungan bahan organik, perubahan BOD, COD, DO, kecerahan air,
jumlah phytoplankton maupun peningkatan virus dan bakteri

 Pembagunan prasaranan perikanan yang berbentuk pelabuhan perikanan akan


berpotensi menimbulkan dampak berupa penurunan kualitas air, penurunan stabilitas
garis pantai dan dampak potensi limbah cair dan padat yang dihasilkan.

 Usaha pembagunan budidaya perikanan terapung (jaring apung dan pen sytem) dapat
menyebabkan perubahan kualitas perairan, pengaruh perubahan arus dan
penggunaaan ruang perairan dan pengaruh estetika perairan.

C. Bidang Kehutanan
Kegiatan usaha pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (UPHHK) yang permanen pohon dengan
diameter tertentu berpotensi merusak struktur dan komposisi tegakan, satwa liar dan
habitatnya.

D. Bidang Kesehatan

Pembangunan Rumah Sakit berpotensi menimbulkan dampak penting dalam bentuk limbah
B3/radiioaktif.

E. Bidang Perhubungan

 Konstruksi bangunan jalan rel di bawahpermukaan tana dapat berpotensi


menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah
serta gangguan berupa dampak terhadap emisi, gangguan jaringan prasaranan sosial
(gas, listrik, air minum, telekomunikasi) dampak lainnya terhadap lingkungan.

 Pembangunan pelabuhan dengan salah satu fasilitas seperti:

a. Dermaga berpontesi menimbulkan dampak penting terhadap sistem hidrologi,


ekosistem dan dapat mengganggu proses-proses alamiah di daerah pantai (coastal
processes).

b. Penahan gelombang dapat berpotensi menimbulkan dampak terhadap ekosistem ,


hidtologi, garis pantai dan batimetri serta mengganggu proses-proses alamiah yang
terjadi di daerah pantai

c. Single Point mooring Boey berupa menimbulkan dampak berupa gangguan alur
pelayaran, perubahan batimetri, ekosistem dan mengganggu proses-proses alamiah di
daerah pantai terutama apabila yang dibongkar muat minyak mentah yang berpotensi
menimbulkan pencemaran laut dari tumpahan minyak

d. Reklamasi (pengurungan) berpotensi menimbulkan dampak terhadap sistem


geohidrologi, hidrooseanografi, ekologi, peubahan garis pantai dan kestabilan pantai
serta mengganggu proses-proses alamiah di daerah pantai .

 Pemasangan kabel bawah laut berpotensi menimbulkan dampak terhadap ekosistem


laut, pola arus, batimemetri, kestabilan panitai dan produktivitas laut. Penyiapan area
kontruksi dapat menimbulkan gangguan terhadap daerah sensitif (misalnya terumbu
karang). pengoperasian kabel bawah laut rawan terhadap gangguan aktivitas lalu
lintas kapal buang sauh dan penambangan pasir.
F. Bidang Perindustrian

 Industri semen (yang dibuat melalui produksi klinker) industri semen dengan proses
Klinker adalah industri semen yang kegiatan bersatu dengan kegiatan penambangan,
dimana terdapat proses penyiapan bahan baku, penggilingan bahan baku (iraw mill
process), penggilingan batubara (coal mill) serta proses pembakaran dan pendiginan
klinker (Rotary Klin and Clinker Cooler)i. Umumnya dampak yang ditimbulkan
adalah penggunaan lahan yang luas, kebutuhan air cukup besar, kebutuhan energi
cukup besar dan potensi berbagai jenis limbah padat (tailing), debu (CaO, AiO2,
AI2O3, FeO2) dengan radius 2-3 km, limbah cair (sisa cooling mengadung minyak
lubrikasi/pelumas), limbah gas (CO2, SOX, NOX) dari pembakaran energi batu bara,
minyak dan gas.

 Industri galangan kapal dengan sistem graving dock dapat menyebabkan longsoran
ataupun abrasi pantai karena pembutannya yang dilakukan dengan mengeruk laut juga
pada saat perbaikan kapal berpoitensi menghasilkan limbah cair maupun limbah gas
dan debu dari kegitan sand blasting.

 Industri bahan kimia organik dan anorganik yang memproduksi material yang
digolongkan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dapat berpotensi menimbulkan
pencemaran udara, air dan tanah.

G. Bidang Prasarana Wilayah

 Pengembagan Rawa Reklamasi rawa untuk kepentingan irigasi dapat berpengaruh


pada perubahan ekosistem dan iklim pada kawasan tersebut juga berpotensi
mengubah sistem tata air yang ada pada kawasan yang luas secara drastis.

 Pembangunan jaringan distribusi dan pembangunan jaringan transmisi menimbulkan


dampak hidrologi dan persoalan keterbatasan air.

 Pembangunan Pusat Perkantoran, Pendidikan, Olahraga, Kesenian, Pusat


perdagangan/perbelanjaan relatif terkonsentrasi akan menimbulkan dampak bagi
lingkungan seperti limbah yang dihasilkan, tingkat kebutuhan air meningkat dan
jumlah pohon mungkin akan berkurang.
 Pembangunan Perumahan/Pemukiman dapat berdampak pada tingkat pembebasan
lahan, tingkat kebutuhan iar sehari-hari, limbah yang dihasilkan akibat hasi
pembangunan dan kegiatan perumahan.

H. Bidang Energi dan Suimber Daya Mineral

 Pertambangan Umum dapat berdampak pada perubahan terhadap lingkungan antara


lain: merubah bentang alam, ekologi dan hidrologi. Lamanya kegiatan juga akan
memberikan dampak penting terhadap kualitas udara, kebisingan serta dampak dari
limbah cair yang dihasilkan.

 Ekploitas Migas dan Pengembagan Produksi di darat dapat menimbulkan potensi


limbah B3 dari lumpur pengeboran, pencemaran udara, air dan tanah juga berpotensi
kerusakan ekosistem.

 Pengambilan air bawah tanah (sumur tanah dangkal, sumur tanah dalam dan mata air)
berpotensi perubahan dan gangguan sitem geohidrologi serta potensi intrisi air laut.

I. Bidang Pariwisata

Kawasan Pariwisata berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan fungsi


lahan/kawasan, pembebasan lahan dan sampah.

J. Bidang Pengembangan Nuklir

Pembangunan dan pengoperasian instalasi nuklir non reaktor akan menghasilkan debu
yang terlepas berdampak pada berbagai komponen ekosistem. Pembangunan iradiator
memutuhkan air pendingin yang telah didemineralisasi dalam kolam beton. Apabila air
pendingin berkurang volumenya akan menyebabkan akumulasi panas di tempat penyimpanan
sumber, akumulasi panas memungkinkan terjadinya kebocoran radiasi ke lingkungan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dalam sebuah pembangunan sangat berpengaruh besar terhadap lingkungan dan


menimbulkan sejumlah dampak, dimana dampak tersebut bisa saja berdampak baik maupun
buruk. Dampak baik dari pembangunan sangat dibutuhkan negara berkembang untuk
kemakmuran penduduknya. Khusus di Indonesia, salah satu upaya Indonesia menjadi negara
maju adalah meningkatkan pembangunan di daerah terpencil atau daerah perbatasan. Manfaat
sektor industri bukan hanya bagi sektor pertanian, tetapi juga penting bagi masyarakat.
Barang-barang seperti pakaian, makanan, kendaraan pribadi dan sebagainya adalah jenis-
jenis kebutuhan manusia yang dapat dihasilkan dari sektor industri. Terutama sektor industri
barang.

Pembangunan yang menghasilkan industri yang melimpah membuat lapangan kerja


meningkat dan jumlah hasil produksi pun melimpah. Barang mentah yang diolah di industri
bisa menjadi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Selain kebutuhan masyarakat,
pembangunan juga dapat menambah jumlah sarana dan prasarana baru. Mesin-mesin pabrik,
kantor, dan traktor adalah beberapa diantaranya. Pembangunan tak hanya dalam ranah
industri. Pembangunan di ranah transportasi juga perlu diperhatikan dalam proses
pembangunan. Dengan adanya jalur transportassi baru, jarak antar wilayah yang jauh bisa
semakin dekat.
Dampak buruk dari pembangunan tidak terlepas dari pengolahan limbah industri yang
buruk dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, entah itu pencemaran air, tanah, maupun
udara. Akibatnya, warga yang tinggal di lingkungan sekitar akan ikut tercemar dan terserang
berbagai macam penyakit. Word Health Organization (WHO) mencatat banyak pabrik
industri yang menimbulkan polusi udara, diperkirakan telah menyebabkan 4,2 juta kematian
pada tahun 2016. 3,8 juta orang diperkirakan meninggal selama periode waktu yang sama
karena polusi udara pabrik industri yang disebabkan oleh hasil produksi di pabrik dengan
bahan bakar polutan seperti solar dan lain-lain.

Pengaruh samping dari pembangunan seperti menyusutnya sumber daya dan


pencemaran telah mengancam kehidupan manusia di seluruh dunia tak terkecuali negara
maju. Adanya permasalahan lingkungan ini mendapat perhatian dalam dasawarsa tahun
1970-an setelah diadakan Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup di Stockholm tahun
1972 dan sekarang dikenal dengan Konferensi Stockholm dan hari pembukaan konferensi
tanggal 5 Juni telah disepakati untuk dijadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Namun
demikian setelah 30 tahun konferensi tersebut ternyata masalah linglkungan semakin menjadi
alias tak mampu mengatasi masalah lingkungan. Negara maju masih dengan pola hidupnya
yang mewah, boros dan pencemaran, sebaliknya negara berkembang makin mengeksploitasi
sumber daya alamnya untuk memacu pembangunan dan untuk membayar utang luar
negerinya.

3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Zen, M.T. (1979). Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup, Jakarta: Gramedia

Budiman, Arief. 1996. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Fandeli, Chafid. (2004) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip dasar


Dalam Pembangunan, Liberty,Yogyakarta

Adisendjaja, Hilmi, Yusuf. (2003) Analisis Dampak Pembangunan Terhadap


Lingkungan, BIO-UPI

Salim, E. (1979). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:Mutiara

Hikmah, A (2009). Pengertian Tentang Dampak. Jakarta: Bandung Alfabeta.

Tjkrowinoto. (1996). Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Darsoni, Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Universitas


Atma Jaya

Anda mungkin juga menyukai