Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT


Dosen : Zumroh Hasanah S.Keb Bd., M.Kes

OLEH :
1. ATIKA WULAN GURITNO (201103103)
2. RIDHA CAHYA MUKMINA (201103107)

ITKM WIDYA CIPTA HUSADA


MALANG
TP 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Pembuatan makalah ini dalam
rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosial Budaya.
Penulisan makalah ini dapat terlaksana berkat adanya dukungan dan bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dan
memberikan dorongan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat imbalan dari Allah Yang Maha
Esa.
Penulisan menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

Malang, 6 Oktober 2021


DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
Tujuan...................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Manusia......................................................
B. Kualitas Lingkungan Dan Penduduk Terhadap Kesejahteraan...............................
C. Problematika Lingkungan Sosial Budaya Yang Dihadapi Masyarakat..................
D. Isu-Isu Penting Persoalan Lintas Budaya Dan Bangsa...........................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya setiap peserta didik memiliki minat akan kepeduliaannya terhadap lingkungan
dan alam sekitarnya. Pada makalah ini kami akan membahas bab tersebut, yaitu tentang hakikat dan
makna lingkungan bagi manusia, kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan, solusi
problematika lingkungan SOSBUD dan isu – isu penting tentang lintas budaya dan bangsa.
Kepeduliaan manusia terhadap lingkungan itu masih sangat sedikit, untuk contoh saja dalam
membuang sampah sembarangan yang akibat nya pun tentu saja kembali ke masyarakat itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud hakikat dan makna lingkungan bagi manusia?
2. Sudah terwujudkah kepeduliaan manusia terhadap lingkungan?
3. Isu – isu apa saja yang lazim terjadi dalam masyarakat?
4. Apakah solusi yang tepat untuk menumbuhkan sikap kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah, penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui hakikat dan makna lingungan bagi manusia.
2. Mengetahui terwujudnya kepedulian manusia terhadap lingkungan.
3. Mengetahui isu-isu yang lazim terjadi dalam masyarakat.
4. Mengetahui solusi yang tepat untuk mengetahui sikap kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MASYARAKAT


Masyarakat dan lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat
Perilaku dan tindakan manusia dalam kehidupan keseharian berpengaruh pada kualitas lingkungan
dimana ia tinggal. Berkaitan dengan masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari lingkungan,
perspektif sosiologis tidak dapat dipungkiri menjadi sangat penting dalam kajian tentang
lingkungan. Selain bersinggungan dengan kondisi geografis, biologis, teknologi, maupun ekonomi,
kajian lingkungan tidak dapat dilepaskan dari fenomena sosial budaya sebuah masyarakat. Inilah
mengapa kajian lingkungan selalu menjadi kajian yang interdisipliner. Adorno menyatakan bahwa
semua teori tentang kemajuan sejak masa pencerahan menafsirkan sejarah sebagai prosesyang
melibatkan manusia dan alam dalam suatu pertetangan satu sama lain. Sejarah dipandang sebagai
pembebasan manusia dari cengkeraman alam.
Manusia pada kenyatannya hanya dapat membebaskan diri dari alam dengan cara menaklukkan alam
kepadanya. Manusia mengatasi ketergantungan dari alam dicapai dengan penguasaan yang
terorganisir (Bertens 1983:189-190)
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M.
Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Mennurut pasal 1 UU No. 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,
yang memengaruhi kelanngsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang, diatas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yanng mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini dimaksudkan untuk
menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup yang cenderung semakin
rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 sebagai rangkaian
kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat, Gaylord
Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia. Selanjutnya, ia mengambil
prakarsa bersama LSM untuk mencurahkan satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan.
Dari Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di
Stockholm, Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di tetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kesempatan
berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
2. Menumbuhkankembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

B. KUALITAS LINGKUNGAN DAN PENDUDUK TERHADAP KESEJAHTERAAN


1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan
Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan dengan manusia.
Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemnafaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang
dan yang akan datang.
e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia melakukan berbagai
upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.
Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang mengatur hak,
kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan peran itu sebagai
berikut:
a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran
dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam
rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah
dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang
benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.

2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan


Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau set
pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku
pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan negara. Pembangunan pada
dasarnya dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan untuk kebutuhan dan kesejahteraan
penduduk yang bersangkutan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:
a) Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b) Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan
segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin
meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkatnya dampak terhadap lingkungan
hidup. Dampak lingkungan hidup adalah engaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi
kesejahteraan penduduk.
Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya dengan pembangunan jalan-
jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir. Pembuatansaluran air,
taman kota, penghijauan, penanaman turus jalan, pembuat bendungan, dan lain-lain adalah contoh-
contoh kegiatan yang menjadikan lingkungan memberi dampak positif bagi manusia. Perubahan yang
positif dari lingkungan tersebut tentu saja dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan
bagi penduduk.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif,
yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung
lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan
hidup merupakan problematika besar yang dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang
lingkungan hidup merupakan satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi,
dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
a. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
b. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
c. Erosi dan Banjir.
d. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
e. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
f. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi
saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Lingkungan sangat berkaitan dengan masalah ketahanan hidup (survival) manusia. Ketahanan hidup
mat bergantung pada hubungan yang saling menopang dari lingkungan yang terdiri atas berbagai
sistem yang menunjang keehidupan itu ataupun yang saling menyainginya. Bagi manusia, problema
lingkungan pada dasarnya timbul kalau terjadinya ketidakseimbangan antar manusia dengan sumber-
sumber yang ada dalam lingkungan. Pemanfaatan yang berlebihan oleh manusia menyebabkan daya
dukung lingkungan berkurang sehingga keseimbangan tidak terjadi lagi. Oleh karena itu, pengelolaan
lingkungan pada hakikatnya adalah menciptakan keseimbangan hubungan antara manusia dengan
lingkungan itu sendiri.

C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI


MASYARAKAT
Lingkungan sosial merupakan wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta terkait dengan
ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian
dari lingkungan binaan/buatan). Manusia hidup berkaitan dengan lingkungan, baik fisik (alam dan
buatan) maupun lingkungan sosial.
1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal
balik antara perorangan, antara kelompok manusia dalam bentuk akomodasi, kerja sama, persaingan,
dan pertikaian.
Interaksi sosial dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat bersifat primer (face to
face) dan dapat berbentuk sekunder (melalui media perantara, koran, radio, tv, dan lain-lain).
Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lain. Tanpa komunikasi tidak
mungkin terjadi interaksi sosial. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan, atau simbol lainnya.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), akomodasi
(accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian (conflict). Kerja sama sebagai segala bentuk
usaha guna mencapai tujuan bersama. Akomodasi sebagai keadaan menunjukan kenyataan adanya
keseimbangan dalam interaksi sosial. Akomodasi sebagai proses menunjukan pada usaha manusia
untuk meredakan pertentangan, yaitu usaha mencapai kestabilan. Persaingan merupakan proses sosial
dimana seseorang atau kelompok sosial bersaing memperebutkan nilai atau keuntungan dalam
kehidupan melalui cara-cara menarik perhatian publik. Pertikaian merupakan interaksi sosian di mana
seseorang atau kelompok sosial berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menantang lawannya
dengan ancaman atau kekerasan.
2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial (dalam bahasa Inggris Istilahnya institution) menunjuk pada sistem pola-pola
resmi yang dianut suatu warga masyarakat dalam berinteraksi (Koentjaraningrat, 1996). Pranata
adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tinakan berpola mantap guna memenuhi
keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Sistem norma khusus dimaksudkan sebagai
sistem aturan-atuaran, artinya perilaku itu didasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.
3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan kareba menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai
sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, ditelaah, diperbaiki, bahkan mungkin
untuk dihilangkan.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak ragamnya. Sesuai dengan
faktor-faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Soerjono
Soekanto, 1982):
a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik agama.
D. ISU-ISU PENTING PERSOALAN LINTAS BUDAYA DAN BANGSA
1. Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih.
c. Polusi atau pencemaran.
d. Perubahan Iklim.
2. Isu tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan.
b. Konflik atau Perang.
c. Wabah Penyakit.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Masyarakat dan lingkungan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat
Perilaku dan tindakan manusia dalam kehidupan keseharian berpengaruh pada kualitas lingkungan
dimana ia tinggal. Berkaitan dengan masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari lingkungan,
perspektif sosiologis tidak dapat dipungkiri menjadi sangat penting dalam kajian tentang
lingkungan. Selain bersinggungan dengan kondisi geografis, biologis, teknologi, maupun ekonomi,
kajian lingkungan tidak dapat dilepaskan dari fenomena sosial budaya sebuah masyarakat. Inilah
mengapa kajian lingkungan selalu menjadi kajian yang interdisipliner. Adorno menyatakan bahwa
semua teori tentang kemajuan sejak masa pencerahan menafsirkan sejarah sebagai prosesyang
melibatkan manusia dan alam dalam suatu pertetangan satu sama lain. Sejarah dipandang sebagai
pembebasan manusia dari cengkeraman alam.
Manusia pada kenyatannya hanya dapat membebaskan diri dari alam dengan cara menaklukkan alam
kepadanya. Manusia mengatasi ketergantungan dari alam dicapai dengan penguasaan yang
terorganisir (Bertens 1983:189-190)
B. SARAN
Jagalah lingkungan seperti kamu menjaga dirimu sendiri
Jadikanlah lingkungan mu menjadi nyaman untuk dirimu dan orang lain
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/preprints/lawarxiv/jueg5/
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/205352d9f4873f71897d0c477da515d2.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/3077fa67301dcd68d37809b517f93e22.pdf

Anda mungkin juga menyukai