Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGETAHUAN GIZI BAGI IBU MENOPAUSE


Dosen pengampu:
B. Zumroh Hasanah, S.Keb., Bd., M.Kes

Disusun Oleh Kel 2:


1. Atika wulan guritno 201103103
2. Ridha cahya mukmina 201103107

Stikes Widya Cipta Husada


Malang
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Shalwat serta salam semoga tercurahkan kepada rasulullah SAW beserta
keluarganya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk tujuan membuat makalah tentang Gizi yang baik
dan benar. Dalam penyususnan makalah ini, kami menyadarisepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis terbatas. Oleh
karena itu, kritik dan saran dati semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Malang , 12 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………..................................................................................................1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………….4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………..5

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………….6

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………7

a. Masalah gizi pada ibu menopause………………………………………………………………………………….7


b. Menyusun menu gizi ibu menopause…………………………………………………………………………….9
c. Simulasi makanan sehari hari ibu menopause……………………………………………………………………..9
d. Memberikan pendidikan kesehatan gizi pada ibu menopause……………………………………10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………….12

a. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………….12
b. Saran …………………………………………………………………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Siklus kehidupan wanita akan melalui fase-fase perkembangan yang dimulai sejak bayi,
balita, anak-anak, remaja dan lansia, termasuk didalamnya fase menopause. (kasdu, 2004)

Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan


(remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski
demikian, setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. (Francin, 2005)

Saat ini, Usia Harapan Hidup wanita Indonesia adalah 67 tahun. Badan kesehatan dunia
(WHO) memperkirakan Usia Harapan Hidup orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025.
Hal ini berarti wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata- rata 25 tahun lagi sejak awal
menopause. Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup lama dijalani dengan
semenyenangkan mungkin. (Albiner, 2008)

Ibu yang mengalami menopause merasakan pergeseran dan perubahanperubahan fisik


dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan dimanifestasikan diri dalam
simptonsimpton psikologis antara lain adalah depresi, murung, mudah tersinggung, dan mudah
menjadi marah, mudah curiga, diliputi kecemasan, insomnia, karena sangat bingung dan gelisah.
Perubahan lain sering pula terjadi yang disebabkan gangguan metabolisme tubuh, ditandai
dengan peningkatan kolesterol, kekurangan kalsium tubuh, dan gangguan metabolisme
karbohidrat. Perubahan ini dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan gangguan pada
tulang (osteoporosis). (larasati, 2008).

Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 – 80%
wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan di
Indonesia dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut
adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkat
kadar Estrogen di dalam tubuh di bandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa
Menopause tiba jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan tingginya sindroma menopause.
(Kumala Ningsi, 2008)

Makan-makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan penduduk untuk
hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat gizi pada wanita
menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti
berat badan, tinggi badan usia dan aktivitas. (Sofianty,2010)

4
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa sajakah masalah gizi pada ibu menopause?
2) Bagaimana cara menyusun menu gizi pada ibu menopause?
3) Apa sajakah menu gizi sehari hari ibu menopause?
4) Bagaimana cara memberikan pendidikan kesehatan gizi pada ibu menopause?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui masalah gizi pada ibu menopause
2) Untuk mengetahui cara menyusun menu gizi pada ibu menopause
3) Untuk mengetahui menu makanan sehari hari ibu menopause
4) Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pendidikan kesehatan gizi pada ibu
menopause

5
BAB II

PEMBAHASAN

a. Masalah Gizi pada Ibu Menopause

Menopause adalah saat dimana seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi.
Menopause terjadi ditandai salah satunya dengan menurunnya produksi hormone esterogen dan
progesterone di ovarium. Menopause merupakan bagian dari proses penuaan yang normal terjadi
pada wanita dan bersifat irreversibel atau tidak dapat menstruasi kembali (Ghani, 2009)

Menopause merupakan berhentinya masa menstruasi Menopause diartikan proses


peralihan dari masa produktif ke masa nonproduktif yang disebabkan berkurangnya hormon
estrogen dan progesteron (Lestary, 2010)

Zat gizi untuk tulang

Dengan menurunnya hormon estrogen pada masa menopause, kemampuan tubuh untuk
menyerap kalsium berkurang secara drastis. Oleh karena itu, tidak optimalnya pembentukan
massa tulang sebelum masa menopause akan meningkatkan risiko wanita terhadap osteoporosis.
Di samping itu, kurangnya asupan kalsium setelah masa menopause juga meningkatkan risiko
terhadap osteoporosis. Mengapa? Karena tubuh tetap membutuhkan kalsium untuk kelancaran
metabolisme dan jika asupan dari makanan kurang , kalsium dari tulanglah yang akan diambil.

Tentunya kalsium bukan satu-satunya mineral yang dibutuhkan untuk mencegah


osteoporosis pada masa menopause. Vitamin D, magnesium dan fosfor juga merupakan faktor
penting untuk pembentukan tulang yang kuat serta pencegahan osteoporosis.

Zat gizi untuk mencegah hot flushes

Hot flushes yang kerap menyertai menopause dapat diminimalisir dengan menghindari
lingkungan yang panas dan stress. Makanan-makanan yang dapat menimbulkan panas seperti
jahe dan cabai, sebaiknya dihindari. Demikian juga dengan kafein. Salah satu zat gizi yang
diduga membantu mencegah atau menurunkan gejala ini, adalah isoflavon yang banyak
terkandung pada kedelai. Selain itu, vitamin E dan omega-3 juga diduga membantu mengurangi
hot flushes.

6
Zat gizi untuk mencegah penyakit jantung dan stroke

Seperti halnya osteoporosis, pencegahan terhadap penyakit jantung dan stroke,


seharusnya dimulai sedini mungkin, jauh sebelum menopause terjadi. Memilih makanan yang
rendah atau tanpa lemak merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Asupan
lemak yang berlebih akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Tingginya LDL dalam darah dapat menimbulkan sumbatan pada aliran darah yang pada akhirnya
dapat memicu penyakit jantung atau stroke. Pada saat memasuki masa menopause, wanita
cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol darah sehingga risiko terhadap kedua
penyakit tersebut meningkat. Wanita dengan kadar kolesterol tinggi, harus sangat waspada dan
menurunakn kadar kolesterolnya, sebab saat menopause tiba, kadar kolesterol akan semakin
tinggi lagi.

Selain asupan lemak, asupan garam juga harus dibatasi, sebab asupan garam
(sodium/natrium) berlebih memicu hipertensi yang berujung pada peningkatan risiko terhadap
penyakit jantung dan stroke. Batas maksimal asupan sodium adalah 2300 mg atau 1 sendok teh
garam, suatu jumlah yang tanpa disadari sering terlewatkan.

Selain membatasi asupan lemak dan garam, beberapa zat gizi yang diperlukan untuk
menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke adalah serat makanan dan omega-3. Serat
makanan banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Zat gizi ini selain membantu
menurunkan kolesterol, juga melancarkan saluran pencernaan. Omega-3 yang banyak terdapat
pada ikan laut dalam atau pada produk-produk yang difortifikasi dengan omega-3, merupakan
anti inflamasi/anti peradangan yang juga bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung
dan stroke.

Di samping zat gizi tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah berat badan dan
stress. Wanita yang mengalami menopause, cenderung mengalami kenaikan berat badan, oleh
karena itu, mereka perlu menjaga keseimbangan kalori dengan mengatur asupan kalori yang
masuk dari makanan dan kalori yang dikeluarkan melalui olah raga. Memilih makanan yang
rendah/tanpa lemak, rendah kalori dan mengandung serat dapat membantu mencegah kenaikan
berat badan. Sebaiknya, wanita dengan berat badan berlebih, segera menurunkan berat badannya
dengan pola makan rendah kalori dan olah raga sebelum memasuki masa menopause.

7
Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah berusaha mempunyai pikiran yang tenang,
positif dan jauh dari stress karena membantu meminimalkan gejala-gejala yang muncul bersama
menopause.

Gizi, olah raga dan menghindari stress memang selalu menjadi solusi yang tepat di setiap
tahap kehidupan manusia.

Penjelasan diatas menurut (Susana, Head of Nutrition Research Center, for Diet and Sport
Nutrition, PT Nutrifood Indonesia, FOODREVIEW INDONESIA Edis April 2011)

Factor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain pendidikan,


pekerjaan, umur, minat, budaya lingkungan sekitar dan informasi. Makin tinggi pendidikan
seseorang, semakin mudah pula menerima informasi dan pada akhirnya semakin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya.lingkungan pekerjaan juga dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
(Notoatmojo 2010)

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan,


persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu. Kemudahan memperoleh informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru khususnya
tentang menopause. Salah satu pengatahuan yang dibutuhkan oleh ibu yang mengahadapi
menopause adalah pengetahuan tentang gizi menopause. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dari
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pengetahuan adalah apa yang diketahui
menusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. (Notoatmojo, 2010)

b. Menu Gizi Ibu Menopause

Beberapa makanan yang perlu dihindari pada saat menopause antara lain adalah alcohol,
makanan berlemak, gula, garam serta kafein. Pengetahuan tentang gizi menopause, sangat
penting diketahui oleh ibu menopause karena dengan tingkat penegtahuan yang baik, akan
meningkatkan kesiapan ibu menopause dalam menghadpi menopause dengan cara melakukan
perubahan pola hidup dan pola makan, yaitu dengan mengkonsumsi zat gizi yang dapat
mengurangi gejala menopause serta mencagah masalah yang timbul pada masa menopause.
(Laras 2012).

Beberapa zat gizi yang didapat membantu mengurangi keluhan menopause antara lain :
a).Asam lemak omega 3, asam folavit dan vitamin D. b). Zat besi c). Kalsium d). Vitamin D.
(Putri 2009),

8
Adapun komposisi makanan sehari yang dapat mendukung kebutuhan energi untuk wanita
menopause meliputi : sumber energi didapatkan dari beras dan hasil olahnya, mie, ubi, kentang,
pasta, makaroni, roti dan olahan lainnya, konsumsi nasi 3 – 4 gelas per hari , Energi sebaiknya
tidak berasal dari “energi kosong”, Kalau sudah mengkonsumsi makanan selingan berlebih
sebaiknya porsi nasi dikurangi.

Sumber zat pengatur yaitu sayur dan buah – buahan, utamakan sayur daun dan kacang –
kacangan yang berwarna, konsumsi tiga porsi sayur setiap hari dan usahakan mengkonsumsi
empat porsi buah setiap hari.

Kalsium sangat penting untuk tubuh yang sehat. Terutama untuk wanita yang ingin memiliki
tulang yang kuat dan sehat. Kita sering menderita masalah kesehatan seperti anemia dan
osteoporosis karena kurangnya asupan kalsium sehari-hari. Kalsium juga diperlukan untuk
menjaga kesehatan tulang dan pembentukan sel darah. Wanita menopause harus mengonsumsi
makanan yang kaya kalsium dalam menu harian mereka untuk tetap sehat dan mempertahankan
tulang yang kuat saat mereka menua. Berikut adalah makanan yang harus dikonsumsi oleh
wanita menopause.

a) Susu
Ini adalah salah satu sumber terbesar kalsium yang harus dimasukkan dalam menu harian
wanita menopause. Selain memperkuat tulang, susu juga membantu menjaga kesehatan
pencernaan dan mencegah dehidrasi.

b) Keju
Produk yang berasal dari susu ini juga merupakan sumber kalsium. Keju Parmesan
adalah salah satu keju sehat yang sangat kaya akan kalsium.
c) Salmon
Ikan ini sangat kaya akan kalsium dan vitamin D. Wanita menopause harus mengonsumsi
ikan ini dalam menu harian mereka.

d) Bayam
Sayuran hijau adalah makanan super yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Bayam
kaya akan kalsium dan vitamin penting lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh wanita.

e) Brokoli
Wanita menopause harus memiliki makanan yang kaya kalsium seperti sayuran hijau
dalam menu harian mereka untuk tetap sehat dan kuat saat bertambah tua.

f) Almond
Camilan sehat ini mengandung banyak kalsium. Wanita menopause harus mengonsumsi
makanan berserat ini karena kaya akan kalsium dan vitamin.

9
g) Udang
Udang adalah jenis makanan laut yang sehat dan juga merupakan sumber makanan yang
kaya kalsium. Tetapi ingat, jangan makan udang secara berlebihan karena bisa
menyebabkan alergi makanan.

h) Susu kedelai
Susu kedelai adalah produk susu dari olahan kedelai yang dikenal memiliki kandungan
kalsium yang melimpah di dalamnya. Minuman ini dapat memperkuat tulang dan juga
meningkatkan pembentukan sel darah merah.

c. Simulasi menu makanan sehari hari untuk Ibu Menopause

 Menu harian untuk Ibu menopause

Bagi wanita, menopause menjadi suatu hal yang cukup ditakuti dan kerap memicu kekhawatiran
terhadap banyak hal. Padahal, menopause merupakan hal alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita
pada masanya. Secara umum, menopause dapat diartikan sebagai berakhirnya siklus menstruasi secara
alami pada seorang wanita. Masa menopause biasanya terjadi ketika wanita berada di rentang usia 45
hingga 55 tahun. Seorang wanita dapat dikatakan memasuki masa menopause bila telah berhenti
mengalami menstruasi selama minimal 12 bulan. Meski begitu, menopause tidak hanya sekadar tentang
berhentinya siklus menstrual seorang wanita, tetapi juga perubahan yang timbul akibat dari hal tersebut
seperti perubahan pada tampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, hingga hal-hal terkait
kesuburan.

Perubahan yang terjadi ketika mulai memasuki masa menopause biasa disebut sebagai gejala
menopause atau fase perimenopaus yang dapat timbul secara bertahap ataupun tiba-tiba. Tingkat
keparahan dari gejala menopause pun bermacam-macam pada setiap wanita. Gejala menopause yang
paling umum dirasakan adalah vagina yang terasa kering, penurunan libido, kenaikan berat badan serta
serangan hot flashes atau rasa panas dan gerah berlebih yang menyebabkan wanita yang merasakan
gejala menopause menjadi lebih mudah berkeringat. Gejala menopause memang tidak dapat
disembuhkan, namun gejala-gejala tersebut dapat diringankan dengan gaya hidup dan gizi seimbang.
Belum banyak yang menyadari bahwa pemilihan jenis makanan menjadi kunci yang dapat memengaruhi
kehidupan seorang wanita ketika memasuki masa perimenopause.

Wanita yang memasuki masa perimenopause memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dengan
wanita pada umumnya. Perubahan hormonal yang terjadi ketika memasuki masa perimenopause
berpotensi menyebabkan beberapa gangguan kesehatan jika tidak ditangani secara serius. Takaran gizi
dan pilihan makanan dapat membantu menjaga keseimbangan fisik dan psikologis wanita yang berada
pada fase menjelang menopause ini. Ada beberapa jenis makanan yang penting untuk dikonsumsi
wanita pada masa perimenopause.

10
Pilih Makanan yang Mengandung Protein

Ketika memasuki masa menopause, konsumsi protein sangat diperlukan tubuh. Pada tahapan
ini, sistem kekebalan tubuh seorang wanita seringkali menurun sehingga rentan terkena infeksi dan
berbagai gangguan kesehatan. Konsumsi protein yang cukup dapat membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Sumber makanan yang mengandung protein
cukup mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, seperti daging tanpa lemak, ikan,
telur, serta kacang-kacangan.

Pastikan Kebutuhan Kalsium Tercukupi

Wanita yang mulai memasuki masa menopause lebih rentan terkena osteoporosis. Hal ini
disebabkan oleh penurunan hormon esterogen yang menyebabkan massa tulang menjadi lebih cepat
hilang dan berakibat pada kualitas kesehatan tulang yang juga ikut menurun. Ada baiknya kebutuhan
kalsium wanita tercukupi pada masa perimenopause ini, yakni sebanyak kurang lebih 1200 mg per hari.
Kalsium sangat mudah ditemukan dalam berbagai bahan makanan, seperti susu, yogurt, keju, ikan
dengan tulang, brokoli, dan kacang-kacangan.

Perhatikan Asupan Zat Besi

Salah satu nutrisi yang paling penting untuk dipenuhi selama masa perimenopause adalah zat
besi. Zat besi berguna untuk menjaga metabolisme tubuh agar tetap berjalan dengan normal. Jumlah
kebutuhan zat besi rata-rata wanita ketika memasuki masa menopause adalah sebanyak 8 mg per hari.
Zat besi bisa dengan mudah dipenuhi melalui konsumsi daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, telur,
sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Penuhi Kebutuhan Sayur dan Buah

Wanita yang tengah memasuki masa menopause disarankan untuk mengonsumsi sayur dan
buah sebanyak 5 porsi setiap hari. Jumlah ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin, mineral,
serat, serta mengontrol kenaikan berat badan.

Jangan Lupa Minum Air Putih

Wanita yang sedang berada dalam masa perimenopause biasanya mengalami keluhan vagina
kering dan kulit kering yang disebabkan oleh penurunan hormon estrogen. Oleh karea itu, konsumsi air
yang cukup dapat membantu menjaga kelembapan tubuh. Kebutuhan air rata-rata wanita yang berada

11
dalam masa perimenopause adalah 10 hingga 12 gelas per hari untuk menjaga agar tubuh tetap
terhidrasi dengan baik.

Penjelasan mengenai simulasi menu makanan Ibu Menopause diatas menurut (careplus, 2019)

d. Memberikan Pendidikan Kesehatan Gizi pada Ibu Menopause

Wanita yang memasuki usia menopause dari tahun ke tahun meningkat. Hal tersebut
diringi dengan meningkatnya usia harapan hidup seorang wanita, sementara usia rata-rata
menopause relatif tetap, sehingga jumlah wanita dengan usia menopause akan meningkat pula.
Banyaknya gangguan dan masalah pada masa menopause menimbulkan kecemasan pada wanita
premenopause. Pemberian pendidikan kesehatan tentang menopause menjadi salah satu upaya
untuk mengurangi kecemasan. Studi pendahuluan pada wanita premenopause, merasakan cemas
menghadapi menopause karena takut tidak cantik lagi, perubahan seksual, dan takut ditinggalkan
oleh suami.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang


menopause terhadap kecemasan pada wanita premenopause. Metode penelitian menggunakan
desain eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Sampel penelitian adalah 10 wanita
premenopause.

Pengumpulan data primer dengan menggunakan lembar kuesioner zung self rating axiety
scale untuk mengukur kecemasan sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasil
penelitian didapatkan bahwa tingkat kecemasan sebelum dilakukan pendidikan hampir
seluruhnya (90%) adalah ringan. Tingkat kecemasan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
didapatkan seluruhnya (100%) adalah tidak cemas. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
0,0304 < 0,05, yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menopause terhadap
tingkat kecemasan wanita premenopause. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan
pendidikan kesehatan yang optimal kepada wanita perimenopause sebagai salah satu upaya
persiapan masa menopause.

12
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Menopause merupakan berhentinya masa menstruasi Menopause diartikan proses


peralihan dari masa produktif ke masa nonproduktif yang disebabkan berkurangnya hormon
estrogen dan progesterone. Siklus kehidupan wanita akan melalui fase-fase perkembangan yang
dimulai sejak bayi, balita, anak-anak, remaja dan lansia, termasuk didalamnya fase menopause.

Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan


(remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski
demikian, setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral.

b. Saran

Jadi jika sudah memasuki tahap menopause maka berilah pendidikan, dan beri cara
mwnyusun menu gizi yang seimbang sesuai kebutuhan ibu menopause, cara menyusun menu ibu
menopause harus sesuai kebutuhan tubuhnya apa yang tidak bisa dimakan karena pengaruh dari
penyakitnya maka hindari agar gizi dan tubuh tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA
13
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta ______, S. 2013.

Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, Pemanfaatan Gizi, dan Obesitas. Yogyakarta : Nuha Medika
Laras, 2012.

Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka

Jones, Derek. 2005. Setiap Wanita, Cetakan 4, Dela Pustaka,

Jakarta Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Lestari, D. 2010. Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta : Gerai Ilmu Mufidah, DW. 2013.

Makan ini perlu Dihindari Ketika Menopause.http//www.kesehatan reproduksi.com.

Mulyani, N.S. 2013. Menopause. Yogyakarta : Nuha Medika Notoatmodjo, S. 2012.

Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 2008.

https://www.foodreview.co.id/blog-56584-Gizi -Wanita-Menopause.html

https://www.emc.id/id/care-plus/makanan-yang-penting-dikonsumsi-wanita-yang-
memasuki-masa-menopause#:~:text=Zat%20besi%20bisa%20dengan%20mudah,kacangan%2C
%20dan%20bijian.&text=Wanita%20yang%20tengah%20memasuki%20masa,debanyak
%205%20porsi%20setiap%20hari

14

Anda mungkin juga menyukai