Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

ILMU LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
Nama : 1. Nurul Hikma
2. Nurwasilah Syam Musamma
3. Akbar Nur Hidayat
4. Khalifah ABD Aziz Salewangeng
Kelas : 1A-D4 Teknik Listrik

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunannya dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Penulis mohon maaf jika di dalam penyusunan tulisan ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.

Makassar, Oktober 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 4
C. TUJUAN PENULIS ........................................................................................ 4
BAB II ISI
A. PENGERTIAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN ..................................... 5
B. KORELASI ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN ......................... 9
C. PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA .. 11
D. SUMBER ALAM ......................................................................................... 13
E. IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP ....................................................... 15
F. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN ....................................................................................... 16
BAB III KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 21
A. Latar Belakang
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan
hidupnya, lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan –
istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan.Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau
system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu
komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati
membentuk suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu
system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan
ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula
berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan buatan adalah
Lingkungan fisik, sedangkan lingkungan non fisik adalah lingkungan sosial
budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. segala yang ada pada lingkungan dapat diman!aatkan oleh manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya
dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung  perkehidupan
manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi manusia
karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan memberi
sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi si!at,
karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial
dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,
lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan
lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah makhluk hidup ciptaan
Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan
hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah
yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian manusia dan lingkungan?
2. Bagaimana korelasi antara manusia dengan lingkungan?
3. Apa pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
4. Apa yang dimaksud dengan sumber alam?
5. Apa hubungan iptek dan kelestarian hidup?
6. Bagaimana upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
terhadap mahasiswa tentang bagaimana:
1. Untuk mengetahui pengertian manusia dan lingkungan.
2. Untuk mengetahui korelasi antara manusia dengan lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya.
4. Untuk mengetahui pengertian sumber alam.
5. Untuk mengetahui hubungan antara iptek dan kelestarian hidup.
6. Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya
saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Dan apa yang
terjadi di alam, baik secara langsung mapun tidak langsung akan terasa
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Pada dasarnya, Tuhan menciptakan bumi
dan isinya untuk kemakmuran bagi umat manusia. Pemanfaatan sumber daya alam
oleh manusia bertujuan untuk memanjukan kesejahteraan umat manusia. Dalam
pemanfaatan sumber daya alam, manusia harus memperhatikan pelestarian
terhadap alam ini sehingga lingkungan tetap seimbang untuk menunjang
perkembangan yang berkesinambungan. Perilaku manusia terhadap lingkungan
dapat dilihat dari kehidupan manusia sebelum peradaban hingga peradaban
modern pada saat ini yang semakin didukung oleh teknologi yang canggih. Akan
tetapi, dengan peradaban yang semakin modern membuat umat manusia kurang
arif dalam menjaga lingkungannya. Kualitas lingkungan hidup sekarang dari
tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara pemanfaatan dan penjagaan terhadap lingkungan tersebut. Peningkatan
kendaraan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tinggi. Sehingga,
menyebabkan penurunan kualitas udara segar terutama di kota-kota besar.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
1. Apa pengertian manusia dan lingkungan?
2. Bagaimana korelasi antara manusia dengan lingkungan?
3. Apa pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
4. Apa yang dimaksud dengan sumber alam?
5. Apa hubungan iptek dan kelestarian hidup?
6. Bagaimana upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
terhadap mahasiswa tentang bagaimana:
1. Untuk mengetahui pengertian manusia dan lingkungan.
2. Untuk mengetahui korelasi antara manusia dengan lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya.
4. Untuk mengetahui pengertian sumber alam.
5. Untuk mengetahui hubungan antara iptek dan kelestarian hidup.
6. Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan.
BAB II
ISI
A. Pengertian Manusia dan Lingkungan
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi
dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang
terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan
masa otak dengan masa tubuh terbesar di antara semua makhluk yang ada
di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun
perbandingan masa otak dengan tubuh manusia memang memberikan
petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik dan mendidik
(homo educandum). Proses pendidikan yang menjadikan manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan merupakan upaya mengarahkan manusia
untuk mengetahui dan menyadari hakikat dari tujuan dan fungsi
penciptaannya, yakni sebagai ‘abd (hamba) dan khalifah (pemimpin).
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang
berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai
Homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai makhluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena senantiasa ingin
berhubungan dengan yang lainnya, ingin mengetahui lingkungan
sekitarnya serta ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, rasa
itulah yang memaksa seseorang untuk perlu berkomunikasi. Sebagai
makhluk sosial dan hidup berkelompok dalam kehidupan sehari-hari tentu
tidak luput yang namanya interaksi dan saling komunikasi. Dalam
hubungannya sebagai makhluk sosial, mausia selalu hidup bersama
dengan yang lainnya. Manusia saling membutuhkan serta harus
berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya
sendirian. Manusia akan bergabung dengan manusia lain untuk
membentuk kelompok-kelompok demi memenuhi
kebutuhan serta tujuan hidup mereka, yang mana dalam hal ini akan selalu
berhubungan dengan makhluk sosial yang lainnya karena tidak bisa hidup
sendiri-sendiri. Dalam hal ini, manusia selalu berhubungan satu sama lain
baik mereka sadari maupun tidak untuk selalu mencukupi kebutuhan
dalam kehidupannya.
Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik dan mendidik
(homo educandum). Proses pendidikan yang menjadikan manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan merupakan upaya mengarahkan manusia
untuk mengetahui dan menyadari hakikat dari tujuan dan fungsi
penciptaannya, yakni sebagai ‘abd (hamba) dan khalifah (pemimpin).
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Lingkungan atau lazim juga disebut lingkungan hidup. Lingkungan
suatu organisme adalah segala sesuatu yang hadir disekeliling organisma
tersebut, yang berpengaruh terhadap eksistensi dari organisma yang
bersangkutan. Organisma, segala sesuatu yang hidup, baik makro biologis
maupun mikro biologis, dari dunia fauna dan dunia flora. Segala sesuatu
yang hadir di sekeliling organisma antara lain, berbagai bentuk benda
(anorganik), organisma itu sendiri, proses dan gejala alam (hujan, angin,
letusan gunung, air mengalir, erosi, longsor, air, udara, iklim, suhu, laut,
pantai, danau, gunung, bukit, lembah dsb).
Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan, semua kondisi disekitar mahluk hidup, yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan karakter mahluk hidup tersebut
(Nursid Soemaatmaja, 1979). Lingkungan bisa dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: 1) Biotic environment/lingkungan biotik, segala bentuk mahluk
hidup (makro dan mikro biologis) yang hadir disekeliling mahluk hidup
yang bersangkutan. Misalnya disekeliling manusia, organisma Laut,
organisma daratan dan seterusnya, 2) Abiotic environment/ lingkungan
abiotik (tak hidup), yaitu segala sesuatu yang erupa zat tak hidup, gejala
dan
proses yang bersifat tak hidup, yang hadir disekeliling suatu organisma
unsur-unsur bagian dari lingkungan tak hidup antara lain tanah, air, udara,
batuan, suhu, hujan, angin, dan seterusnya
Khusus dilihat dari aspek manusia, maka lingkungan bisa
dibedakan menjadi: 1) Lingkungan Alam (Natural environment), seluruh
kondisi alam (gejala dan proses) yang hadir disekeliling manusia yang
berpengaruh pada pertumbuhan (kuantitas dan kualitas) dan karakter
manusia itu sendiri; 2) Lingkungan Sosial, (social environment), yaitu
sesama manusia (individu atau kelompok) yang berada disekitar seseorang
atau kelompok orang yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan
dan karakteristik seseorang atau kelompok yang bersangkutan; 3)
Lingkungan
Budaya, (cultural environment), yaitu segala kondisi budaya atau segala
bentuk hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia yang hadir disekitar
seseorang atau kelompok orang yang bersangkutan. Unsur-unsur
Lingkungan antara lain:
– Lingkungan Alam, unsur - unsurnya antara lain angin, air, Sinar
matahari, udara, daratan, lautan, hutan, gunung, dan lain- lain.
– Lingkungan Sosial, unsur unsurnya antara lain, individu, keluarga,
komunitas, etnik, bangsa, dan ras, dan lain-lain.
– Lingkungan Budaya, unsur unsurnya antara lain, pakaian, perkakas,
bangunan, peraturan, nilai, norma, dan iptek dan sebagainya.
Konsep lingkungan yang lebih spesifik, antara lain;
– Lingkungan Perairan (laut, danau, sungai)
– Lingkungan Pesisir (pantai sampai dengan daerah ke arah darat yang
masih menampakkan adanya pengaruh laut (tanah dan unsur-unsur
organisma, aktivitas sosialnya)
– Lingkungan Hinterland (daratan, pegunungan, kawasan-kawasan yang
telah direkayasa manusia, dimana pengaruh lingkungan laut tak
tampak lagi)
Lingkungan-lingkungan yang spesifik ini, lazim juga disebut
KAWASAN, misalnya, kawasan pantai, kawasan pesisir, kawasan laut,
kawasan hutan, kawasan pesawahan, kawasan pertanian, perkebunan,
kawasan permukiman.
B. Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1. Ekologi
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah perdesaan,
tentunya Anda sering melihat petani sedang mencangkul lahan, membajak,
menanam, mengairi sawah, memupuk, dan kegiatan lainnya. Kegiatan
petani ini sebetulnya telah dilakukan jauh beberapa abad yang lalu. Secara
tidak langsung mereka sudah mengetahui adanya hubungan antara
tanaman dengan tanah, tanaman dengan air, tanaman dengan unsur hara,
dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan petani tersebut sebenarnya sudah
mengaplikasikan tentang ekologi. Jadi aplikasi ekologi sebenarnya telah
dilakukan oleh manusia jauh sebelum istilah ekologi itu sendiri
diperkenalkan oleh para pakar ekologi.
Pada pertanian masa kini, manusia sudah banyak menerapkan
prinsip-prinsip alami untuk mendukung proses-proses ekologis yang baik.
Pada jaman nenek moyang bertani dengan cara masih sangat sederhana,
tetapi pada saat ini telah menerapkan prinsip-prinsip ekologi. Misalnya
penggunaan pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, dan pupuk alam
lainnya. Pada dasarnya masyarakat petani sudah mengetahui bahwa dalam
kotoran ternak, kompos, maupun daun-daunan mengandung hara yang
diperlukan tanaman, sehingga dengan apa yang dilakukan oleh petani
tersebut membantu proses-proses ekologis terutama dalam hubungannya
dengan pendauran/siklus hara. Ekologi dikenal sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman,
sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-
lain.
Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan
logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu
yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. Umumnya yang
dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”.
Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai” ilmu yang mempelajari struktur dan
fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari
rumah tangga makhluk hidup. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan
oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa
para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-
bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya
Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan
mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi
populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para
filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk
dalam bidang ekologi. Beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
 Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik
manusia dengan lingkungannya.
 Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan
penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
 Ekologi ialah biologi lingkungan.
2. Lingkungan Hidup Manusia
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam
dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah
ekosistem yakni, suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen abiotik
pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi
makhluk-makhluk hidup di antaranya: tanah, udara atau gas-gas yang
membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan
komponen biotik di antaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.

C. Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidupnya


Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam
lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota,
dibanding dengan pelosok di mana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara
positif ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia
mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik
karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki
kemampuan berpikir dan penalaran yang tinggi. Di samping itu manusia
memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang makin
berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat positif dan
ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif adalah
peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun
tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang
berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan
daya dukung lingkungan.
1. Peranan manusia yang bersifat negative
Peranan manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut:
 Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan sumber daya
alam makin menciut (depletion);
 Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
 Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi
ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus
memerlukan subsidi energi;
 Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
 Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan
yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini
berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia
itu sendiri.
2. Peranan manusia yang bersifat positif
Peranan manusia yang bersifat positif terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut:
 Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana
terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
 Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian
keanekaan jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan
banjir;
 Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar
bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui
nilai ambang batasnya;
 Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multikultur
untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring
dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya
lapisan tanah yang mengandung humus;
 Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
D. Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
1. Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut
pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam
ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-
tumbuhan.
2. Sumber alam yang tidak diperbaharui (non-renewable resources) atau
disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke
dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan
bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,
misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan
hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan.
Oleh karena itu sumber daya alam tersebut dikatakan sebagai sumber daya
alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam
abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu
bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka habislah
bahan-bahan tambang tersebut. Sumber alam biotik dapat terus digunakan
atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia menggunakannya secara
bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan siklus hidup sumber
alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab,
jika suatu jenis spesies di bumi musnah, maka jenis tersebut tidak dapat
muncul kembali. Seharusnya manusia menggunakan dengan baik sumber
daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam
kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan
lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan
sumber-sumber alamnya. Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam
menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-
bahan galian, dan sebagainya. Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat
ini manusia susah seharusnya melakukan perubahan. Perubahan yang
dimaksud di sini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan
seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan di sini
lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang
menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Masih banyak masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak
ramah lingkungan, seperti perusakan lingkungan demi keuntungan semata.
Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara makhluk-
makhluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah
begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran,
sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungan dan makhluk
lain. Responsnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti menyebabkan
penyakit, bahkan menjadi bencana alam.
E. Iptek dan Kelestarian Hidup
1. Pandangan Baru terhadap Lingkungan
Masalah lingkungan hidup sebenarnya bukan persoalan baru.
Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat,
antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah industri dan
transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka serta
menurunnya nilai estetika alam, merupakan beberapa masalah lingkungan
hidup. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, masalah lingkungan hidup
semakin meluas, karena terkai dengan meningkatnya atmosfer bumi
sebagai akibat tidak terkendalinya efek rumah kaca. Pemanasan global
pada tiga dekade akhir abad ke 20 telah menimbulkan:
 Peningkatan suhu,
 Perubahan iklim terutama curah hujan,
 Peningkatan intensitas dan kualitas badai,
 Kenaikan suhu serta permukaan air laut.
Hal tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah di dunia sering
mengalami bencana. Sementara itu, air hujan semakin asam sehingga
merusak lahan pertanian, hutan dan biota lainnya. Pada saat yang sama,
para ahli menemukan lubang pada lapisan ozon di sekitar antartika.
2. Dampak Perkembangan dan Penerapan Iptek, serta Perubahan Sosial
Ekonomi terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Manusia menciptakan teknologi dengan maksud agar hidupnya lebih
mudah, praktis, efisien dan tidak banyak mengalami kesulitan. Namun
tidak jarang, iptek justru menimbulkan masalah serius bagi kehidupan
umat manusia. Jadi, jelas bahwa perkembangan dan penerapan iptek tidak
selalu membawa dampak positif, namun juga dampak negatif.

F. Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Pembangunan


Berkelanjutan
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan
rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan
mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
 Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur
tentang Tata Guna Tanah.
 Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
 Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
 Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama
Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki
kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara lain:
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan
peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor
disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah
pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan.
Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan
mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah
yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang
posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan,
sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa
dalam udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat
membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka
perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan
agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar
kita;
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa
pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin;
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang
dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu
hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian
kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan
pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen,
penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan
hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam
potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena
ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, perusakan
hutan bakau, merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam
kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar
pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan
dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman
bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai
maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan
tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya
dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara
manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah
satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan
dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna
merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup
manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora
dan fauna di antaranya adalah:
1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan
lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Manusia mempunyai
pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu
sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia
itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan
bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga
lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Lisnawati, Yesi, Aam, A., dan Wibisana, W. 2015. Konsep Khalīfah Dalam Al-
Qur`Ᾱn Dan Implikasinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam (Studi
Maudu’I Terhadap Konsep Khalīfah Dalam Tafsir Al-Misbah).
TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, 2(1), hal 47.

Mazziyatun, L. N. 2022. Makalah Manusia dan Lingkungan. Retrived September


30, 2022, from https://www.scribd.com/doc/279301425/Makalah-
Manusia-Dan-Lingkungan

Mutakin, A. 2018. Apa Lingkungan Itu?. Jurnal Geoarea, 1 (2), 65-67.

Utomo, S. W., Sutriyono, Rizal, R. 2015. Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi


dan Ekosistem. Retrived September 30, 2022, from
http://repository.ut.ac.id/4305 /1/BIOL4215-M1.pdf.

Anda mungkin juga menyukai