ILMU LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Nama : 1. Nurul Hikma
2. Nurwasilah Syam Musamma
3. Akbar Nur Hidayat
4. Khalifah ABD Aziz Salewangeng
Kelas : 1A-D4 Teknik Listrik
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunannya dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Penulis mohon maaf jika di dalam penyusunan tulisan ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 4
C. TUJUAN PENULIS ........................................................................................ 4
BAB II ISI
A. PENGERTIAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN ..................................... 5
B. KORELASI ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN ......................... 9
C. PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA .. 11
D. SUMBER ALAM ......................................................................................... 13
E. IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP ....................................................... 15
F. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN ....................................................................................... 16
BAB III KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 21
A. Latar Belakang
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan
hidupnya, lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan –
istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan.Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau
system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu
komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati
membentuk suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu
system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan
ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula
berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan buatan adalah
Lingkungan fisik, sedangkan lingkungan non fisik adalah lingkungan sosial
budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. segala yang ada pada lingkungan dapat diman!aatkan oleh manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya
dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perkehidupan
manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi manusia
karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan memberi
sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi si!at,
karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial
dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,
lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan
lingkungannya secara menyeluruh. Manusia adalah makhluk hidup ciptaan
Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan
hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama
manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah
yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk
kepribadian seseorang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian manusia dan lingkungan?
2. Bagaimana korelasi antara manusia dengan lingkungan?
3. Apa pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
4. Apa yang dimaksud dengan sumber alam?
5. Apa hubungan iptek dan kelestarian hidup?
6. Bagaimana upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
terhadap mahasiswa tentang bagaimana:
1. Untuk mengetahui pengertian manusia dan lingkungan.
2. Untuk mengetahui korelasi antara manusia dengan lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya.
4. Untuk mengetahui pengertian sumber alam.
5. Untuk mengetahui hubungan antara iptek dan kelestarian hidup.
6. Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya
saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Dan apa yang
terjadi di alam, baik secara langsung mapun tidak langsung akan terasa
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Pada dasarnya, Tuhan menciptakan bumi
dan isinya untuk kemakmuran bagi umat manusia. Pemanfaatan sumber daya alam
oleh manusia bertujuan untuk memanjukan kesejahteraan umat manusia. Dalam
pemanfaatan sumber daya alam, manusia harus memperhatikan pelestarian
terhadap alam ini sehingga lingkungan tetap seimbang untuk menunjang
perkembangan yang berkesinambungan. Perilaku manusia terhadap lingkungan
dapat dilihat dari kehidupan manusia sebelum peradaban hingga peradaban
modern pada saat ini yang semakin didukung oleh teknologi yang canggih. Akan
tetapi, dengan peradaban yang semakin modern membuat umat manusia kurang
arif dalam menjaga lingkungannya. Kualitas lingkungan hidup sekarang dari
tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara pemanfaatan dan penjagaan terhadap lingkungan tersebut. Peningkatan
kendaraan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tinggi. Sehingga,
menyebabkan penurunan kualitas udara segar terutama di kota-kota besar.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
1. Apa pengertian manusia dan lingkungan?
2. Bagaimana korelasi antara manusia dengan lingkungan?
3. Apa pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
4. Apa yang dimaksud dengan sumber alam?
5. Apa hubungan iptek dan kelestarian hidup?
6. Bagaimana upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
terhadap mahasiswa tentang bagaimana:
1. Untuk mengetahui pengertian manusia dan lingkungan.
2. Untuk mengetahui korelasi antara manusia dengan lingkungan.
3. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya.
4. Untuk mengetahui pengertian sumber alam.
5. Untuk mengetahui hubungan antara iptek dan kelestarian hidup.
6. Untuk mengetahui upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan.
BAB II
ISI
A. Pengertian Manusia dan Lingkungan
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi
dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang
terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan
masa otak dengan masa tubuh terbesar di antara semua makhluk yang ada
di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun
perbandingan masa otak dengan tubuh manusia memang memberikan
petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik dan mendidik
(homo educandum). Proses pendidikan yang menjadikan manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan merupakan upaya mengarahkan manusia
untuk mengetahui dan menyadari hakikat dari tujuan dan fungsi
penciptaannya, yakni sebagai ‘abd (hamba) dan khalifah (pemimpin).
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut pandang yang
berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai
Homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Manusia juga sebagai makhluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena senantiasa ingin
berhubungan dengan yang lainnya, ingin mengetahui lingkungan
sekitarnya serta ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, rasa
itulah yang memaksa seseorang untuk perlu berkomunikasi. Sebagai
makhluk sosial dan hidup berkelompok dalam kehidupan sehari-hari tentu
tidak luput yang namanya interaksi dan saling komunikasi. Dalam
hubungannya sebagai makhluk sosial, mausia selalu hidup bersama
dengan yang lainnya. Manusia saling membutuhkan serta harus
berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya
sendirian. Manusia akan bergabung dengan manusia lain untuk
membentuk kelompok-kelompok demi memenuhi
kebutuhan serta tujuan hidup mereka, yang mana dalam hal ini akan selalu
berhubungan dengan makhluk sosial yang lainnya karena tidak bisa hidup
sendiri-sendiri. Dalam hal ini, manusia selalu berhubungan satu sama lain
baik mereka sadari maupun tidak untuk selalu mencukupi kebutuhan
dalam kehidupannya.
Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik dan mendidik
(homo educandum). Proses pendidikan yang menjadikan manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan merupakan upaya mengarahkan manusia
untuk mengetahui dan menyadari hakikat dari tujuan dan fungsi
penciptaannya, yakni sebagai ‘abd (hamba) dan khalifah (pemimpin).
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,
mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga
kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Lingkungan atau lazim juga disebut lingkungan hidup. Lingkungan
suatu organisme adalah segala sesuatu yang hadir disekeliling organisma
tersebut, yang berpengaruh terhadap eksistensi dari organisma yang
bersangkutan. Organisma, segala sesuatu yang hidup, baik makro biologis
maupun mikro biologis, dari dunia fauna dan dunia flora. Segala sesuatu
yang hadir di sekeliling organisma antara lain, berbagai bentuk benda
(anorganik), organisma itu sendiri, proses dan gejala alam (hujan, angin,
letusan gunung, air mengalir, erosi, longsor, air, udara, iklim, suhu, laut,
pantai, danau, gunung, bukit, lembah dsb).
Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan, semua kondisi disekitar mahluk hidup, yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan karakter mahluk hidup tersebut
(Nursid Soemaatmaja, 1979). Lingkungan bisa dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: 1) Biotic environment/lingkungan biotik, segala bentuk mahluk
hidup (makro dan mikro biologis) yang hadir disekeliling mahluk hidup
yang bersangkutan. Misalnya disekeliling manusia, organisma Laut,
organisma daratan dan seterusnya, 2) Abiotic environment/ lingkungan
abiotik (tak hidup), yaitu segala sesuatu yang erupa zat tak hidup, gejala
dan
proses yang bersifat tak hidup, yang hadir disekeliling suatu organisma
unsur-unsur bagian dari lingkungan tak hidup antara lain tanah, air, udara,
batuan, suhu, hujan, angin, dan seterusnya
Khusus dilihat dari aspek manusia, maka lingkungan bisa
dibedakan menjadi: 1) Lingkungan Alam (Natural environment), seluruh
kondisi alam (gejala dan proses) yang hadir disekeliling manusia yang
berpengaruh pada pertumbuhan (kuantitas dan kualitas) dan karakter
manusia itu sendiri; 2) Lingkungan Sosial, (social environment), yaitu
sesama manusia (individu atau kelompok) yang berada disekitar seseorang
atau kelompok orang yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan
dan karakteristik seseorang atau kelompok yang bersangkutan; 3)
Lingkungan
Budaya, (cultural environment), yaitu segala kondisi budaya atau segala
bentuk hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia yang hadir disekitar
seseorang atau kelompok orang yang bersangkutan. Unsur-unsur
Lingkungan antara lain:
– Lingkungan Alam, unsur - unsurnya antara lain angin, air, Sinar
matahari, udara, daratan, lautan, hutan, gunung, dan lain- lain.
– Lingkungan Sosial, unsur unsurnya antara lain, individu, keluarga,
komunitas, etnik, bangsa, dan ras, dan lain-lain.
– Lingkungan Budaya, unsur unsurnya antara lain, pakaian, perkakas,
bangunan, peraturan, nilai, norma, dan iptek dan sebagainya.
Konsep lingkungan yang lebih spesifik, antara lain;
– Lingkungan Perairan (laut, danau, sungai)
– Lingkungan Pesisir (pantai sampai dengan daerah ke arah darat yang
masih menampakkan adanya pengaruh laut (tanah dan unsur-unsur
organisma, aktivitas sosialnya)
– Lingkungan Hinterland (daratan, pegunungan, kawasan-kawasan yang
telah direkayasa manusia, dimana pengaruh lingkungan laut tak
tampak lagi)
Lingkungan-lingkungan yang spesifik ini, lazim juga disebut
KAWASAN, misalnya, kawasan pantai, kawasan pesisir, kawasan laut,
kawasan hutan, kawasan pesawahan, kawasan pertanian, perkebunan,
kawasan permukiman.
B. Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1. Ekologi
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah perdesaan,
tentunya Anda sering melihat petani sedang mencangkul lahan, membajak,
menanam, mengairi sawah, memupuk, dan kegiatan lainnya. Kegiatan
petani ini sebetulnya telah dilakukan jauh beberapa abad yang lalu. Secara
tidak langsung mereka sudah mengetahui adanya hubungan antara
tanaman dengan tanah, tanaman dengan air, tanaman dengan unsur hara,
dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan petani tersebut sebenarnya sudah
mengaplikasikan tentang ekologi. Jadi aplikasi ekologi sebenarnya telah
dilakukan oleh manusia jauh sebelum istilah ekologi itu sendiri
diperkenalkan oleh para pakar ekologi.
Pada pertanian masa kini, manusia sudah banyak menerapkan
prinsip-prinsip alami untuk mendukung proses-proses ekologis yang baik.
Pada jaman nenek moyang bertani dengan cara masih sangat sederhana,
tetapi pada saat ini telah menerapkan prinsip-prinsip ekologi. Misalnya
penggunaan pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, dan pupuk alam
lainnya. Pada dasarnya masyarakat petani sudah mengetahui bahwa dalam
kotoran ternak, kompos, maupun daun-daunan mengandung hara yang
diperlukan tanaman, sehingga dengan apa yang dilakukan oleh petani
tersebut membantu proses-proses ekologis terutama dalam hubungannya
dengan pendauran/siklus hara. Ekologi dikenal sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman,
sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-
lain.
Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan
logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu
yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. Umumnya yang
dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya”.
Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai” ilmu yang mempelajari struktur dan
fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari
rumah tangga makhluk hidup. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan
oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa
para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-
bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya
Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan
mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan dan regulasi
populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para
filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk
dalam bidang ekologi. Beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik
manusia dengan lingkungannya.
Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan
penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
Ekologi ialah biologi lingkungan.
2. Lingkungan Hidup Manusia
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam
dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah
ekosistem yakni, suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen abiotik
pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi
makhluk-makhluk hidup di antaranya: tanah, udara atau gas-gas yang
membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan
komponen biotik di antaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
Lisnawati, Yesi, Aam, A., dan Wibisana, W. 2015. Konsep Khalīfah Dalam Al-
Qur`Ᾱn Dan Implikasinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam (Studi
Maudu’I Terhadap Konsep Khalīfah Dalam Tafsir Al-Misbah).
TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, 2(1), hal 47.