Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN DAN

PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH:
TIKAWATUL FITRIANI (E1M0200)
NURIA HIKAMI (E1020048)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hubungan manusia
dengan lingkungan dan pendidikan ” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi nilai tugas ilmu sosial budaya dasar .
Pada kesempatan ini kami , sebagai mahasiswa menyampaikan ucapan terima
kasih kepada dosen mata kuliah Ilmu sosial budaya dasar yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan dan kami berharap
semoga bermanfaat serta bisa menambah pengetahuan.

2
DAFTAR ISI

COVERKATA PENGANTAR............................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian Lingkungan..........................................................................................6
B. Jenis Lingkungan.....................................................................................................6
C. Hubungan antara biotik,abiotik, dan social..........................................................7
D. Pentingnya pelestarian lingkungan.......................................................................7
E.Pengertian Penidikan................................................................................................9
F. Pentingnya pendidikan bagi manusia..................................................................12
G. Hubungan pendidikan dan lingkungan...............................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................17
A. Kesimpulan.............................................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
Manusia memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di
dalamnya. Dan apa yang terjadi di alam, baik secara langsung mapun tidak
langsung akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Pada dasarnya,
Tuhan menciptakan bumi dan isinya untuk kemakmuran bagi umat manusia.
Pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia bertujuan untuk memanjukan
kesejahteraan umat manusia. Dalam pemanfaatan sumber daya alam, manusia
harus memperhatikan pelestarian terhadap alam ini sehingga lingkungan tetap
seimbang untuk menunjang perkembangan yang berkesinambungan.
suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter
serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan
makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil. Sehingga Manusia dan lingkungan hidup memiliki
hubungan yang sangat erat.
Lingkungan (environment) merupakan salah satu unsur/komponen
pendidikan. Lingkungan itu bermacam-macam yang satu dengan yang lain saling
pengaruh-mempengaruhi berdasarkan fungsinya masing-masing dan kelancaran
proses dan hasil pendidikan. Sebagaimana pendidikan umumnya, kita mengetahui
bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia, baik dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua sebagai pendidik di
dalam keluarga dan guru di lingkungan sekolah. Pengaruh serta timbal balik
pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sangatlah penting karena itu

4
sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik dalam kehidupan sosial
masyarakat. Pemahaman peranan keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai
lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam upaya membantu
perkembangan peserta didik yang optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian lingkungan?
2. Apa itu jenis lingkungan?
3. Bagaimana hubungan komponen biotik, abiotik, dan social?
4. Apa itu pelestarian lingkungan?
5. Apa itu pengertian pendidikan?
6. Bagaimana pentingnya pendidikan bagi manusia?
7. Bagaimana hubungan pendidikan dengan lingkungan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian lingkungan.
2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang jenis lingkungan.
3. Untuk mengetahui hubungan komponen biotik, abiotik, dan social.
4. Untuk mengetahui pentingnya pelestarian lingkungan.
5. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian pendidikan.
6. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pentingnya pendidikan bagi manusia.
7. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan lingkungan.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh dimana
meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air, dan udara. Lingkungan sendiri
memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, misalnya
lingkungan hutan dimana setiap tumbuhan dan hewan bisa hidup dengan bebas
untuk mencari makan.
Selain itu, ada pula lingkungan perkotaan dimana unsur bangunan sangat
kental di dalamnya, dalam hal ini sikap manusia mengenai lingkungan dan
dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat
lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara kehidupan dan
dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi
setiap makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Contoh nyata dari lingkungan yang telah rusak adalah perkotaan, dimana
sungai sebagai unsur air dan unsur kehidupan telah tercemar sehingga
mengakibatkan matinya kehidupan di air, ikan yang semula bisa bertahan hidup di
air yang jernih ini tidak bisa dijumpai lagi karena lingkungan tempatnya hidup
sudah tidak mendukung untuk kelangsungannya, selain itu hancurnya lingkungan
berdampak juga bagi kehidupan manusia dengan berkurangnya sumber air bersih.
Untuk mencegahnya maka perlu segera dilakukannya tindakan prefentif agar
dampaknya tidak berlarut larut.
Lingkungan pada umunya sudah ditentukan oleh sang pencipta seperti ini
namun sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk menjaga dan
melestarikanya,Dalam tahapan perkembangan teknologi dan informasi semoga
masalah mengenai hancurnya lingkungan tempat kita tinggal bisa segera diatasi,
dan juga semoga para pemimpin kita diberikan kesadaran akan pentingnya tempat
kita hidup daripada hanya memikirkan uang.

6
B. Jenis Lingkungan
1. Lingkungan hidup alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang masih alami dan
belum sama sekali tersentuh oleh aktivitas manusia yang dominan. Lingkungan
jenis ini bersifat sangat dinamis dan suksesi lingkungan terjadi sangat alamiah.
Kemampuan hewan dan tumbuhan untuk bertahan hidup menjadi salah satu
faktor keberlangsungan hidup organisme yang bersangkutan. Contoh dari
lingkungan alami adalah hutan tropis Amazon, Lembah Okavango Afrika dan
lainnya.
2. Lingkungan hidup buatan/binaan
Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alami yang sudah ada
aktivitas manusia di sekitarnya. Aktivitas manusia ini cenderung menurunkan
kondisi ekologi lingkungan alami. Contoh dari lingkungan hidup alami adalah
pantai yang dibuat objek wisata.
3. Lingkungan hidup sosial
Lingkungan hidup sosial adalah lingkungan yang berisi individu-individu
manusia yang memiliki aturan-aturan tertentu dan berinteraksi membentuk suatu
organisasi masyarakat. Wujud dari lingkungan sosial adalah adanya
perkampungan atau perkotaan.

C. Hubungan antara biotik,abiotik, dan social


Lingkungan memiliki makna yang luas. Dari satu sisi, lingkungan dapat
diartikan sebagai tumbuh-tumbuhan atau hewan. Di sisi lain, lingkungan juga
dapat diartikan sebagai suatu wilayah. Sementara makna lain lingkungan terkait
dengan wilayah tempat kita tinggal. Jika kita merujuk pada makna yang terakhir,
lingkungan tidak hanya merujuk pada hewan atau lingkungan di sekitar kita, tetapi
juga seluruh komponen biotik dan abiotik, termasuk unsur pendidikan, sosial,

7
budaya, politik, ekonomi, dan berbagai aspek lainnya yang terdapat pada
kehidupan.
Lingkungan abiotik merupakan komponen lingkungan yang terdiri dari benda-
benda mati, seperti batu, air, udara, pasir dll. Lingkungan biotik merupakan
komponene lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup. Sementara lingkungan
sosial adalah masyarakat tempat kita tumbuh dan berinteraksi sehari-hari. Ketiga
lingkungan ini saling terkait satu sama lain. Sebagai manusia, kita membutuhkan
lingkungan abiotik seperti udara dan air untuk bertahan hidup. Selain itu, kita juga
membutuhkan
lingkungan biotik seperti hewan pemangsa untuk memangsa hama, burung atau
kucing sebagai hewan peliharaan, atau hewan ternak sebagai sumber pangan.
Sementara itu, sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat hidup sendirian. Kita
membutuhkan orang lain agar dapat bertahan hidup. Inilah bentuk keterkaitan
antara lingkungan abiotik, biotik, dan sosial dalam kehidupan kita sehari-hari.
D. Pentingnya pelestarian lingkungan
Pentingnya menjaga lingkungan wajib harus kita tanamkan sejak dini.
Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limbah industri dan
pertambangan, polusi udara di daerah perkotaan, dan masalah mengenai rusaknya
lingkungan kita khususnya di Indonesia bukan merupakan masalah yang baru lagi,
yang seharusnya dibenahi sesegera mungkin. Bagaimana tidak, masalah ini tidak
luput dari peran pemerintah dan masyarakat yang harus berdampingan menjaga
lingkungan kita ini.
Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada
di muka bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan harus kita jaga
kelestariannya. Lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi makhluk
hidup. Karena apabila lingkungan tidak ada maka manusia, hewan, dan tumbuhan
tidak dapat bertahan hidup. Namun, sekarang lingkungan mengalami kerusakan.
Itu semua akibat ulah dari manusia yang tidak bertanggung jawab. Contohnya saja
seperti menebang pohon secara liar yang tidak diselingi dengan penanaman pohon
kembali sehingga hutan menjadi gundul dan tanah tidak dapat menyerap air bahkan

8
pohon tidak dapat menghirup karbondioksida diudara, penambangan batu bara
secara terus-menerus yang dapat menyebabkan tanah yang dikeruk semakin habis
dan akan rusak, penggunaan kendaraan bermotor dan pendirian industri yang
menyebabkan asap pabrik pada rumah kaca sehingga tingginya emisi gas buang
diudara yang mengakibatkan polusi udara dan pemanasan suhu dibumi, serta
membuang sampah sembarangan yang berdampak buruk pada kehidupan makhluk
hidup. Ulah manusia tersebut dapat berakibat fatal, mereka berani
mengatasnamakan bisnis dan mengesampingkan lingkungan tanpa memikirkan
anak cucu mereka kelak. Mungkin berbuat itu sangat mudah tapi kalau
mengembalikannya seperti semula sangat sulit.
Oleh sebab itu, agar bencana alam tidak terulang terus-menerus, kita sebagai
manusia yang hidup dimuka bumi yang telah diberikan kekayaan alam yang
melimpah, seharusnya kita berterima kasih kepada Tuhan dengan cara menjaga dan
melestarikan lingkungan ini. Mulai dari sekarang marilah kita membenahi
lingkungan kita.Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung
jawab kita bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan
lingkungan hidup.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian
lakukan dalam usaha pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat
kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain
sebagai berikut: 
1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. Membuang sampah pada tempatnya,
3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta,
5. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

9
Disamping itu usaha pelestarian lingkungan hidup ini harus dimulai dari
setiap individu dengan menitikberatkan pada kesadaran akan pentingnya
lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian alam.

E.Pengertian Penidikan
Pengertian Pendidikan – Secara sederhana, Pendidikan adalah sarana yang
dapat membebaskan seseorang dari kebodohan dan hal-hal yang ditimbulkan dari
kebodohan tersebut, seperti kemiskinan, keterbelengguan, gampang ditipu, pola
pikir sempit dan sebagainya.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga
pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk
mendapatkan karir, pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang pendidikan, mulai dari apa itu
definisi pendidikan, fungsi, dan manfaat.
Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu
pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain
dibawah bimbingan seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar
sendiri).
Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat
mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari
pembelajaran di kelas atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya
memimpin, menuntun atau mengarahkan, sedangkan e berarti “keluar” maksudnya
dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak. Pendidikan menuntun
seseorang keluar dari ketidaktahuan tentang sesuatu menjadi tahu.
Secara khusus proses pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana
pembelajaran formal (sd- perkuliahan). Namun, secara umum pendidikan
dilakukan dimana saja, baik melalui pembelajaran online, home-schooling,
otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi.

10
1.Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
a.Menurut Prof. Dr. Imam Barnadib, Pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis unuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
b.Menurut M.J Langeveld, Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong
anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan juga bertanggung
jawab secara susila.
c.Menurut Ahmad D. Marimba dan Mahmud (2012), Pengertian pendidikan
adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama,
membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai perilaku nyata yang
bermanfaat pada kehidupan siswa di masyarakat.
d.Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, Definisi pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
  Kesimpulan
Pengertian Pendidikan adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan
yang diajarkan oleh seorang pengajar ke peserta didik agar peserta didik memiliki
kecerdasan, akhlak yang baik, kepribadian serta keterampilan yang berguna bagi
diri sendiri, bangsa dan orang-orang disekitarnya.
2.Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan diantarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan,
kemudian membentuk watak, atau pun kepribadian dari peserta didik agar dirinya
tumbuh menjadi pribadi yang lebih bermartabat.
Horton, Hunt dan David Popenoe turut memberikan pendapat mengenai
keterkaitan dari fungsi pendidikan dengan lembaga pendidikan itu sendiri, yang
diantaranya terbagi menjadi beberapa fungsi di bawah ini;
a.Mempersiapkan masyarakat agar dirinya dapat mencari nafkah dengan lebih
mandiri.

11
b.Proses membangun serta mengembangkan minat atau pun bakat dari peserta
didik, baik itu untuk kepuasan pribadi atau pun demi kepentingan masyarakat
umum.
c.Sebagai tindakan pelestarian budaya yang ada di lingkungan masyarakat itu
sendiri.
d.Proses penanaman keterampilan yang juga dibutuhkan pada
keikutsertaannya dalam kegiatan demokrasi.
e.Sebagai proses transfer/pemindahan budaya atau adat istiadat dari generasi
terdahulu ke generasi selanjutnya
f.Memilih dan mengajarkan peranan sosial
g.Bentuk integrasi sosial yang ada di lingkungan masyarakat
h.Melalui lembaga pendidikan juga dapat digunakan untuk mengajarkan
bentuk dari corak kepribadian
i.Menjadikannya sebagai sumber inovasi dalam kehidupan sosial di
lingkungan masyarakat.
j.Mensosialisasikan pada peserta didik mengenai perbedaan atau kultur yang
ada di masyarakat luas, mulai dari perbedaan agama, suku dan juga budaya.
2.Tujuan Pendidikan
Setiap negara mempunyai cara berbeda dalam mendefinisikan tujuan
pendidikan. Namun begitu, semuanya pasti mengarah pada satu tujuan, yakni
membuat manusia cerdas, terampil, berakhlak dan menjadi warga negara yang
baik.
 a.. Tujuan Pendidikan Nasional
Indonesia sebagai negara berdaulat juga memiliki tujuan pendidikan
tersendiri, yang tertuang dalam UUD Pasal 31 ayat 5 yang Intinya;
-Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

12
-Tujuan Pendidikan Nasional adalah Untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, berilmu, sehat, kreatif, cakap, mandiri dan menjadi
b. Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO
Sebagai organisasi pendidikan dunia, Unesco mendefinisikan tujuan
pendidikan sebagai;
Learning to know (belajar untuk mengetahui)
Learning to do (belajar untuk melakukan)
Learning to be (belajar untuk menjadi)
Learning to live together (belajar untuk hidup bersama).
3. Manfaat Pendidikan
Pendidikan memiliki beragam manfaat yang dapat dirasakan siswa disaat itu
juga ataupun di masa depannya. Berikut ini adalah beberapa manfaat pendidikan
secara umum.
a.Mengetahui Suatu Ilmu
b.Belajar Mengerjakan Sesuatu
c.Belajar Memecahkan Masalah
d.Mengembangkan Diri dan Lingkungan
e.Belajar Bekerja Sama
f.Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Unggul
g.Mendapatkan Gelar untuk Karir
h.Belajar tentang Sebab – Akibat
i.Membentuk Karakter Bermartabat dan Berbudi Pekerti Luhur.

F. Pentingnya pendidikan bagi manusia


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia karena dengan
berpendidikan terciptalah manusia yang berkualitas, berintelektual dan terhindar dari
kebodohan. Negara juga telah mengatur Hak setiap warga negara Indonesia untuk
mendapatkan pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan
kualitas hidupnya.

13
Walaupun pendidikan sangat penting karena sekarang kita sudah masuk
kedalam Globalisasi dan negara telah mengatur Hak setiap warga Negara Indonesia
untuk mendapatkan pendidikan, tidak sedikit orang berpendapat bahkan meyakini
bahwa pendidikan bukanlah dalam kehidupan ini,hal itu disebabkan mereka memiliki
alasan antara lain karena :
1.Merasa rugi karena pendidikan memerlukan biaya
2.Tidak ada waktu untuk menjalani pendidikan
3.Lebih baik bekerja, karena berkerja menghasilkan uang
4.Rendahnya kesadaran yang menjadikan ''prinsip'' bahwa pendidikan tidak
penting
Adapun kerugian-kerugian karena tidak memperoleh pendidikan :
1.tidak bisa membaca, menulis dan menghitung
2.Tidak punya pengalaman
3.Menjadi malas
4.Mudah terpenggaruh untuk melakukan tidak kejehatan
5.Menjadi penggangguran
Manusia yang berpendidikan atau berilmu tentu berbeda dengan manusia yang
tidak berpendidikan atau tidak berilmu. kita dapat membedakan dari cara bersikap,
bertutur, cara berpikir dan dalam menjaga emosi.
Betapa penting nya pendidikan terhadap masyarakat, sebagai seorang pendidik
yang baik kita harus pinter-pinter dalam berpendidikan, agar ilmu yang kita peroleh
bisa bermanfaat untuk kita mau pun orang lain. karena pendidikan merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia indonesia
berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang didalamnya .

G. Hubungan pendidikan dan lingkungan


LINGKUNGAN pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya
proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan
pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu:

14
1. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di
lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu manusia
mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan.
2. Lingkungan sekolah Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak
mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin kompleks, anak
perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu,
tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk
menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.
3. Lingkungan masyarakat Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang
terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu: - pranata pendidikan     = bertugas dalam
upaya sosialisasi - pranata ekonomi     = bertugas mengatur upaya pemenuhan
kemakmuran - pranata politik     = bertugas menciptakan integritas dan stabilitas
masyarakat - pranata teknologi     = bertugas menciptakan teknik untuk
mempermudah manusia - pranata moral dan etika      = bertugas mengurusi nilai dan
penyikapan dalam pergaulan masyarakat. Lingkungan masyarakat merupakan tempat
berbaurnya semua komponen masyarakat, baik dari agama, etnis keturunan, status
ekonomi maupun status sosial. Pengaruh yang ada di masyarakat dapat
mempengaruhi anak terhadap dunia pendidikan. Dengan demikian dalam pergaulan
sehari-hari antara anak dengan anak dalam masyarakat juga ada yang setaraf dan ada
yang lebih lebih dewasa dalam bidang tertentu. Dalam bergaul anak harus memilah
teman yang akan diajak bergaul, jangan sampai salah memilih teman yang tiak
beretika dan tidak sopan sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat. Kontrol dari
masyarakat juga akan membantu dalam meningkatkan peran dan minat dalam
berpendidikan. Tanpa adanya ikut serta maka mustahil pendidikan akan dapat
berkembang. Sehingga antara orang tua dan masyarakat harus saling memberikan
dukungan dan masukan sehingga dapat tercapai pendidikan sesuai dengan permintaan
masyarakat. Seiring dengan peningkatan mutu pendidikan maka pendidikan harus
menyesuaikan dengan permintaan masyarakat agar pendidikan dapat tercapai dan
dapat meningkatkan sumber daya manusia.Moral dan karakter anak terbentuk dari

15
berbagai macam pola. Diantaranya adalah lingkungan di sekitarnya. Berikut beberapa
hal yang memperngaruhi pola, karakter dan perilaku moral anak dari tiga lingkungan
utama; lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya.
Perkembangan moral anak akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan
keluarganya. Karenanya, keharmonisan keluarga menjadi sesuatu hal mutlak untuk
diwujudkan, misalnya suasana ramah.Ketika keikhlasan, kejujuran dan kerjasama
kerap diperlihatkan oleh masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap
hari, maka hampir bisa dipastikan hal yang sama juga akan dilakukan anak
bersangkutan.
Sebaliknya, anak akan sangat sulit menumbuhkan dan membiasakan berbuat dan
bertingkah laku laku baik manakala di dalam lingkungan keluarga (sebagai ruang
sosialasi terdekat, baik fisik maupun psikis) selalu diliputi dengan pertikaian,
pertengkaran, ketidakjujuran, kekerasan, baik dalam hubungan sesama anggota
keluarga ataupun dengan lingkungan sekitar rumah.
Demikian pula status sosio—ekonomi. Status sosio-ekonomi, dalam banyak
kasus menjadi sangat dominan pengaruhnya. Ini sekaligus menjadi latar mengapa
anak-anak tersebut memutuskan terjun ke jalanan. Namun selain faktor tersebut
(ekonomi), masih ada penyebab lain yang juga akan sangat berpengaruh mengapa
anak memutuskan tindakannya itu, yakni peranan lingkungan rumah, khususnya
peranan keluarga terhadap perkembangan nilai-nilai moral anak, dapat disingkat
sebagai berikut:
1) Tingkah laku orang di dalam (orangtua, saudara-saudara atau orang lain yang
tinggal serumah) berlaku sebagai suatu model kelakuan bagi anak melalui peniruan-
peniruan yang dapat diamatinya.
2) Melalui pelarangan-pelarangan terhadap perbuatan-perbuatan tidak baik,
anjuran-anjuran untuk dilakukan terus terhadap perbuatan-perbuatan yang baik
misalnya melalui pujian dan hukuman.
3) Melalui hukuman-hukuman yang diberikan dengan tepat terhadap perbuatan-
perbuatan yang kurang baik atau kurang wajar diperlihatkan, si anak menyadari akan
kerugian-kerugian atau penderitaan-penderitaan akibat perbuatan-perbuatannya.

16
Lingkungan sekolah intensifikasi dan modifikasi dasar-dasar kepribadian dan pola-
pola sikap untuk yang telah diperoleh melalui pertumbuhan dan perkembangan akan
dialami secara meluas apabila si anak memasuki sekolah. Corak hubungan antara
murid dengan guru atau murid dengan murid, banyak mempengaruhi aspek-aspek
kepribadian, termasuk nilai-nilai moral yang tinggi bilamana kelompok itu sendiri
sudah mempunyai norma-norma yang baik pula. Lingkungan teman-teman sebaya.
Makin bertambah umur, si anak makin memperoleh kesempatan lebih luas untuk
mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman bermain sebaya. Sekalipun
dalam kenyataannya perbedaan-perbedaan umur relatif besar tidak menjadi sebab
tidak adanya kemungkinan melakukan hubungan-hubungan dalam suasana bermain.
Makin kecil kelompoknya, dimana hubungan-hubungan erat terjadi, makin besar
pengaruh kelompok itu terhadap anak, bila dibandingkan dengan kelompok itu
terhadap anak, bila dibandingkan dengan kelompok yang besar anggota-anggota
kelompoknya tidak tetap. [1] Terkait dengan tingkat perkembangan anak yang banyak
ditentukan dan dipengaruhi lingkungan sekitarnya, Abu Ahmadi, dalam bukunya
“Psikologi Perkembangan” menjelaskannya dengan teori interaksionisme.
Lingkungan sosial (non fisik) pendidikan sekolah sangatlah luas. Mulai dari
hubungan sosial dalam diri sekolah itu sendiri, hubungan sosial dengan orang tua
siswa, hubungan sekolah dengan petugas kesehatan,hubungan sekolah dengan
pengawas pendidikan, hubungan sekolah dengan pejabat pemerintah, dan hubungan
sekolah dengan masyarakat sekitarnya, semuanya mempunyai pengaruh terhadap
proses belajar mengajar. Lingkungan sosial yang terdapat dalam diri sekolah itu
sendiri ketika proses belajar mengajar adalah hubungan antara kepala sekolah dengan
guru, hubungan guru dengan guru, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa
dengan siswa, hubungan pegawai dengan pegawai dan sebagainya. Hubungan
harmonis harus tercipta diantara para personil sekolah dalam rangka untuk
menciptakan iklim sekolah yang positif. Intinya, kepada bawahan dan siswa ingin
mencerdaskan, memberikan kasih sayang sebagaimana orang tua terhadap anaknya,
dan memberikan perlindungan terhadap gangguan yang bisa menghambat kelancaran
proses belajar mengajar. Sekolah yang unggul pasti dipimpin oleh kepemimpinan

17
yang berpotensi tinggi. Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan lembaga
pendidikan mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam,
lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi lembaga
pendidikan ditinjau dari berbagai segi. Pertama, dipandang dari segi luas, lembaga
pendidikan hanya berarti dalam konteks lingkungan hidup. Pada intinya, lembaga
pendidikan adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan
sekitarnya. Tanpa lembaga pendidikan manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun
tanpa lingkungan, lembaga pendidikan menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan
kata lain, manusia membentuk lembaga pendidikan karena perlu mengadakan
hubungan dengan lingkungannya, meskipun caranya berbeda tergantung lingkungan
yang dihadapi, umpamanya dengan lingkungan sosial tertentu. Kedua, secara
langsung atau tidak, sebagian besar lembaga pendidikan manusia sebenarnya
menyangkut atau bertitik tolak pada informasi tentang lingkungannya, baik mengenai
benda fisik dan komponen lingkungan itu. Prinsipnya yang mengatur hubungan
antara komponen tersebut, proses dan cara kerjanya, ataupun gagasan dan keinginan
yang ada dalam otak manusia mengenai bagaimana seharusnya lingkungan itu.
Berkaitan erat dengan ini adalah relevansi lingkungan yang ketiga, yaitu dari segi
fungsi lembaga pendidikan. Seperti yang dikemukakan banyak pakar, bahwa salah
satu fungsi penting lembaga pendidikan bagi manusia dalam masyarakat adalah
pengamatan lingkungan.

18
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas adalah bahwa pendidikan bukan hanya di
adakan atau di seienggarakan di sekolah saja tetapi juga di keluarga dan di
masyarakat. Apalagi Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan
dan bimbingan. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak
yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam
masyarakat kelak. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan
ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat
ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan
keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta
habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-
kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi
lingkungan dan manusia itu sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwakita sebagai mahluk hidup harus dapat
menjaga dan merawat lingkungan karena sudah kita ketahui banyak bahaya yang
dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingkungan.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan
pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan
lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga
kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.
B. Saran
Makalah ini diharapkan mampu membantu kita dalam memahami , tentang
hubungan manusia dengan lingkungan dan pendidikan . Dan juga diharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

19
DAFTAR FUSTAKA

https://salamadian.com/pengertian-pendidikan/
https://metrojambi.com/read/2019/02/08/40250/hubungan-pendidikan-dengan-
lingkungan-sosial
https:www.kompasiana.com/srisusisusanti3964/5d9823f7097f36484d6e1ac2/penting
nya-pendidikan-bagi-manusia#text=Pendidikan%20merupakan%20hal%20yang
%20sangat,berintelektual%20dan%20terhindar%20dari%20kebodohan.&text=Tidak
%20ada%20waktu%20untuk%20menjalani,bekerja%2C%20karena%20bekerja
%20menghasilkan%20uang
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta.2008
Dimyanti dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Proyek
Pembinaan dan Pengembangan Mutu Tenaga Kependidikan, Depdikbud.
Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksar.
Sudjana, Nana. (1998). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.
Bandung : Sinar Baru.

20

Anda mungkin juga menyukai