Anda di halaman 1dari 20

LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan


Dosen Pengampu: Lia Yulisma, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Dhaifina Azimatunisa NIM 2119160009
Pipit Pitriyani NIM 2119160019
Galis Nurlia NIM 2119160056
Lala Laura Rahman NIM 2119160065
Lia Kania Sari NIM 2119160073
Ajeng Sakinah NIM 2119160079
Ai Nurniati NIM 2119160080
Aep Saepul Rohman NIM 2119160081
Tingkat 2-C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan dan Pembangunan”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang lingkungan dan
pembangunan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Ciamis, Juni 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................2

D. Manfaat .....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Lingkungan, Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan ...3


B. Faktor-Faktor yang Mendukung Lingkungan Berkelanjutan ................... 4
C. Manfaat dan Risiko lingkungan dalam Pembangunan ........................... 11
D. Peranan AMDAL dalam Pembangunan ................................................. 12

BAB III PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................15
B. Saran ........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Linkungan biotik adalah segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan berupa benda
hidup. Sedangkan lngkungan abiotik adalah bagian dari lingkungan berupa
bendabenda tak hidup.
Pembangunan adalah sebuah proses menuju perubahan sosial yang mengarah
pada kualitas hidup yang lebih baik dari seluruh ataupun mayoritas masyarakat tanpa
merusak lingkungan ataupun budaya/kultur lingkungan mereka dan berusaha
melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini, serta membuat
mereka menjadi penentu untuk tujuan mereka sendiri. Pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan
tanpa merusak atau menurunkan kemampuan pemenuhan generasi yang akan datang.
Pada kenyataanya, dalam peroses pembangunan yang terjadi malah
menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan. Setelah adanya pembangunan, manfaat
lingkungan seakan-akan berkurang dan tidak terlalu mendukung dalam pemenuhan
kebutuhan manusia di lingkungan tersebut. Jadi, dengan adanya pembangunan tersebut
sumber daya yang ada di lingkungan tersebut menjadi berkurang bahkan sampai pada
titik dimana lingkungan tersebut mengalami kerusakan.
Dalam proses pembangunan hendaknya harus memperhatikan lingkungan.
Untuk mengurangi dampak kerusakan terhadap lingkungan yang menjadi tempat
pembangunan, perlu diadakan terlebih dahulu analisis mengenai dampak lingkungan
atau yang sering kita sebut dengan AMDAL. AMDAL ini secara umum merupakan
sebuah proses untuk mendapatkan jaminan suatu usaha atau kegiatan pembangunan
agar layak terhadap lingkungan dan tidak merusak sumber daya yang ada pada
lingkungan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya
yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud lingkungan, pembangunan dan pembangunan berkelanjutan?
2. Faktor apa saja yang mendukung pembangunan berkelanjutan?
3. Bagaimana manfaat dan risiko lingkungan dalam pembangunan?
4. Bagaimana peranan AMDAL dalam pembangunan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan tentang lingkungan, pembangunan dan pembangunan
berkelanjutan.
2. Untuk memaparkan faktor-faktor yang mendukung dalam pembangunan
berkelanjutan.
3. Untuk menjelaskan manfaat dan risiko lingkungan dalam pembangunan.
4. Untuk mengetahui peranan AMDAL dalam pembangunan.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu dapat dijadikan sebagai sumber
referensi serta untuk menambah wawasan pembaca tentang lingkungan, pembangunan
dan pembangunan berkelanjutan, faktor-faktor yang mendukung pembangunan
berkelanjutan, manfaat dan risiko lingkungan dalam pembangunan dan peranan
AMDAL dalam pembangunan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Lingkungan, Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan


1. Definisi Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut
(Wikipedia).
Menurut UU RI no. 23 Tahun 1997 tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia, dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
2. Definisi Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan merupakan suatu proses mengolah sumber daya alam untuk
berbagai macam kebutuhan atau kepentingan masyarakat. Menurut Dissaynake dalam
Ibrahim, pembangunan sebagai sebuah proses menuju perubahan sosial yang
mengarah ke kualitas hidup yang lebih baik dari seluruh ataupun mayoritas masyarakat
tanpa merusak lingkungan ataupun budaya/kultur lingkungan mereka dan berusaha
melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini, serta membuat
mereka menjadi penentu untuk tujuan mereka sendiri.
Pembangunan bertujuan untuk menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan
rakyatnya. Dapat pula dikatakan pembangunan bertujuan untuk menaikkan mutu
hidup rakyat karena makhluk hidup dapat diartikan sebagai pelajar dipenuhinya
kebutuhan dasar pembangunan dapat diartikan sebagai usaha untuk memenuhi
kebutuhan dasar rakyat dengan lebih baik.
Pembangunan berkelanjutan didefinisikan oleh Komisi Sedunia untuk
Lingkungan dan Pembangunan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan kita
sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhan mereka (Soemarwoto, 162: 2004).

3
Definisi itu mempunyai wawasan jangka panjang antar generasi syarat untuk
dapat tercapainya pembangunan berkelanjutan tidak hanya fisik saja yaitu tidak
terjadinya kerusakan pada ekosistem tempat kita hidup, melainkan juga harus adanya
pemerataan hasil dan biaya pembangunan yang adil antar-negara dan antar-kelompok
dalam sebuah negara. Ini berarti bahwa kesenjangan sosial ekonomi yang sekarang ada
antara negara maju dan berkembang serta kesenjangan antara kelompok masyarakat
kaya dan miskin di masing-masing negara harus dikurangi. Pemerataan itu tidak hanya
terjadi dalam satu generasi melainkan juga antar generasi.

B. Faktor-Faktor yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan


Faktor lingkungan yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang
berkelanjutan adalah terpeliharanya proses ekologi yang essensial, tersedianya sumber
daya yang cukup dan lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai. Uraiannya
yaitu sebagai berikut.
1. Proses Ekologi
Di dalam alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan
kita. Apabila proses ekologi itu rusak maka akan membahayakan kehidupan energi
untuk proses ekologi itu didapatkan dari matahari. Ada beberapa proses terpenting
terkait dengan proses ekologi, yaitu sebagai berikut.
a. Efek Rumah Kaca (ERK)
Dalam sinar matahari tersimpan energi pada waktu sinar matahari mengenai
permukaan tanah. Permukaan tanah itu akan menjadi panas, panas itu dipancarkan
kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas yaitu sinar infra merah. Di dalam
atmosfer terdapat molekul gas yang dapat menyerap gelombang inframerah. Karena
penyerapan gelombang panas itu suhu atmosfer bumi menjadi naik, kenaikan
tersebut disebut dengan efek rumah kaca (ERK). Sedangkan gas dalam atmosfer
yang menyerap gelombang panas tersebut adalah disebut gas rumah kaca (GRK).
ERK berguna bagi makhluk hidup di bumi seandainya tidak ada GRK jadi
tidak ada ERK suhu di bumi rata-rata hanya akan -180 C suhu ini terlalu rendah bagi
sebagian besar makhluk hidup termasuk manusia tetapi karena adanya suhu rata-
rata di bumi menjadi 330C. GRK terpenting ialah CO2 yang berasal dari pernapasan
serta pembusukan dan pembakaran bahan organik CO2 bersama dengan air

4
merupakan bahan baku untuk fotosintesis, kemudian hasil fotosintesis digunakan
oleh tumbuhan untuk menyusun tubuhnya. Tubuh tumbuhan baik yang hidup
maupun yang mati yang jatuh di tanah disebut biomassa. Biomassa ini sebagian
besar terdiri atas karbon (C). Pada mulanya kadar CO2 dalam atmosfer bumi tinggi,
intensitas ERK pun tinggi sehingga suhu bumi tinggi. Dengan adanya rosok karbon
kadar CO2 dalam atmosfer turun. Intensitas ERK pun menurun.
Dengan naiknya kadar CO2 dalam atmosfer, berarti intensitas ERK juga naik
sehingga suhu permukaan bumi menjadi naik. Inilah yang disebut pemanasan
global. Bahaya terjadinya pemanasan global diperbesar dengan naiknya gas rumah
kaca yang lain terutama CFC yaitu zat sintetik yang dibuat oleh manusia untuk
keperluan industri.
Dampak pemanasan global ialah berubahnya iklim yaitu perubahan curah
hujan serta naiknya intensitas dan frekuensi badai. Namun pemanasan global ada
juga dampak positifnya yaitu meluasnya daerah pertanian ke daerah yang lebih
dingin. Tetapi walaupun pemanasan global mempunyai juga dampak positif secara
keseluruhan dampak pemanasan global akan mempunyai dampak negatif terhadap
kesejahteraan manusia.
b. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup
di bumi. Fotosintesis terutama dilakukan oleh tumbuhan hijau. Dalam proses ini
energi matahari diubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam bahan organik
tumbuhan. Energi inilah yang dipakai untuk kehidupan mahluk hidup lain yang
tidak dapat melakukan fotosintesis antara lain manusia, hewan dan jasad renik.
Seperti telah disebutkan, salah satu peranan ekologi fotosintesis yang penting ialah
terbentuknya rosot karbon.
Fotosintesis juga menghasilkan gas oksigen. Oksigen adalah esensial untuk
pernafasan makhluk hidup. Tanpa oksigen, dalam waktu yang singkat manusia akan
mati. Kehidupan di dalam air juga ditopang oleh fotosintesis. Fotosintesis itu
dilakukan oleh plankton, yaitu tumbuhan bersel satu yang melayang dalam air.
Plankton merupakan makanan ikan dan penghasil oksigen. Dari oksigen di dalam
atmosfer terbentuk gas ozon. Gas ozon yang terdapat dalam lapisan udara yang

5
tinggi, melindungi bumi dari sinar matahari yang bergelombang pendek, antara lain
sinar ultra violet.
c. Penambatan nitrogen
Nitrogen (N) merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan mahluk hidup.
Udara mengandung kira-kira 80% nitrogen. Tetapi gas yang banyak itu tidak
berguna bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup yang lain. Untunglah di
bumi terdapat mahluk hidup yang dapat menambat nitrogen udara. Mahluk hidup
itu sebagian hidupnya bebas sebagian hidup bersimbiosis dengan mahluk hidup
lain. Mahluk hidup penambat nitrogen udara yang hidup bebas berupa bakteri dan
ganggang biru-hijau. Contoh bakteri ialah Azotobacter dan contoh ganggang
Anabaena.
Penambatan nitrogen udara memegang peranan penting dalam menjaga
kesuburan tanah dan perairan. Tanpa makhluk hidup penambat nitrogen udara,
hutan dan padang rumput akan merana atau bahkan mati. Kita juga akan
memerlukan banyak sekali pupuk N, misalnya urea. Untuk produksi pupuk N akan
diperlukan energi dalam jumlah yang sangat besar. Kerusakan kemampuan
penambatan nitrogen udara juga akan mengacaukan daur nitrogen. Oleh karena itu
kemampuan lingkungan untuk menambat nitrogen harus kita jaga dan pelihara.
Pemupukan N yang berlebihan menghambat aktivitas makhluk penambat nitrogen
udara. Pencemaran dapat juga mematikan atau mengganggu kehidupan makhluk
itu, sehingga kemampuan penambat nitrogen udara akan menurun.
d. Pengendalian Populasi
Di dalam alam sebagian hewan hidup dari tumbuhan. Mereka disebut
herbivora. Ada pula hewan yang hidup dari hewan lain. Mereka disebut karnivora.
Hewan yang memakan, secara umum disebut pemangsa, yang dimakan disebut
mangsa. Pemangsa ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan. Demikian
pula mangsa ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Pemangsa yang
menguntungkan ialah yang memakan mangsa yang merugikan. Tetapi
menguntungkan dan merugikan itu sering tidak bersifat mutlak, melainkan
tergantung pada waktu tertentu. Misalnya, eceng gondok di waduk merugikan.
Tetapi orang desa banyak yang menanam eceng gondok untuk membersihkan air
kolam.

6
Apabila populasi mangsa meningkat, persediaan makanan untuk pemangsa
bertambah. Karena itu kenaikan populasi mangsa, setelah beberapa waktu akan
diikuti oleh kenaikan populasi pemangsa. Dengan naiknya populasi pemangsa,
jumlah mangsa yang dimakan bertambah. Dengan bertambahnya mangsa yang
dimakan, populasi mangsa itu setelah beberapa waktu turun. Penurunan populasi
mangsa akan diikuti oleh menurunnya populasi pemangsa. Jadi, ada ke-
seimbangan yang dinamis antara populasi mangsa dan pemangsa. Populasi mangsa
dan populasi pemangsa itu saling mengendalikan. Kemungkinan terjadinya ledakan
populasi mangsa atau pemangsa adalah kecil. Dengan demikian jenis mangsa yang
merugikan, misalnya hama atau hewan yang membawa penyakit, populasinya
terkendalikan olch pemangsanya. Contohnya ialah populasi tikus sawah yang ter-
kendalikan oleh populasi ular.
Pengendalian hama oleh pemangsanya telah dipadukan dengan cara lain yang
mengendalikan perkembangan hama antara lain, pengembangan varietas unggul
yang resisten terhadap hama, pergiliran tanaman dan penanaman se- rempak.
Pengendalian hama terpadu (PHT) telah dikembangkan di dalam praktek pertanian
dan telah membawa banyak keuntungan. Di Indonesia PHT telah menurunkan
penggunaan pestisida dengan 63 % dan biaya produksi dengan 52 %. Dengan
turunnya biaya produksi bersamaan dengan agak naiknya hasil, keuntungan petani
diperbesar, keuntungan lain ialah menurunnya pencemaran oleh pestisida.
e. Penyerbukan
Agar bunga dapat menjadi buah harus terjadi penyerbukan dan pembuahan.
Pada penyerbukan, tepung sari dengan satu atau lain cara menempel pada kepala
putik bunga. Tepung itu merupakan alat kelamin jantan dan putik alat kelamin
betina. Setelah terjadi penyerbukan, tepung sari membuahi sel telur yang ada dalam
bakal buah. Setelah pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah. Banyak sekali
buah yang kita makan. Misalnya padi, jagung, kelapa, tomat, dan mangga. Karena
itu penyerbukan dan pembuahan sangat penting. Kecuali pada panili, penyerbukan
terjadi secara alamiah.
Ada penyerbukan terjadi oleh angin. Misalnya, padi. Pada tumbuhan air, ada
yang terjadi oleh arus air. Banyak pula serangga, burung dan hewan lain yang
sangat berguna dalam proses penyerbukan. Misalnya, kelelawar, burung madu,

7
lebah, dan kupu-kupu. Apabila populasi hewan penyerbuk itu menurun, penver
bukan akan terganggu dan produksi banyak jenis buah akan menurun. Penggunaan
pestisida yang tidak bijaksana dan pencemaran udara akan mempunyai efek
demikian. Karena arti buah yang sangat penting dalam kehidupan kita, kita harus
menjaga agar penyerbukan itu tidak terganggu.
f. Kemampuan memperbaharui diri
Sumber daya alam ada yang bersifat dapat memperbaharui diri. Mereka
disebut sumber daya terperbarui, misalnya udara, tanah, air, ikan dan hutan. Tetapi
sifat terperbarui itu tidak mutlak, melainkan kemampuan ada batasnya. Apabila
batas kemampuan dilampaui, sumber daya yang terperbarui itu menjadi tak
terperbarui. Atau diperlukan biaya yang sangat besar untuk memperbaikinya dan
menjadikannya terperbarui lagi. Kemampuan untuk memperbarui diri itu
didasarkan pada proses kimia, fisik dan hayati.
Kita ambil contoh penggunaan air. Air yang kita minum, sebagian akan keluar
lagi sebagai air seni dan air dalam tinja. Air itu tidak dapat kita pakai. Badan air
yang menerima limbah itu, misalnya sungai, juga menjadi tidak baik lagi untuk kita
pakai. Air itu telah tercemar. Di dalam badan air itu terdapat berbagai macam jasad
renik. Ada jasad yang menguraikan zat organik dalam air seni dan tinja menjadi zat
anorganik. Jasad renik yang lain memakan atau mematikan jasad renik yang
berbahaya untuk kesehatan kita yang terdapat dalam air yang tercemar. Penyinaran
oleh sinar matahari yang mengandung sinar ultra violet juga mematikan jasad renik
yang berbahaya itu. Arus air dan gelombang memasukkan oksigen ke dalam air.
Oksigen ini membantu proses pemurnian air yang tercemar. Setelah beberapa
waktu, air yang tercemar itu menjadi berbersifat bersih dan dapat kita pakai lagi.
Proses pemurnian secara alamiah dapat terganggu. Misalnya, penggunaan
antibiotika yang tidak bijaksana. Antibiotika yang masuk ke dalam perairan dapat
secara selektif membunuh jasad renik yang berguna, tetapi sebaliknya
menimbulkan resistensi pada jasad renik yang membahayakan. Pelumpuran akan
memperlambat arus air. Dengan ini, oksigen yang masuk ke dalam air berkurang
dan proses pemurnian diri terhambat. Apabila beban pencemaran melampaui
kemampuan perairan atau sumber daya lain untuk memperbarui diri, kualitas
sumberdaya itu makin lama makin menurun. Pencemaran oleh bahan yang tidak

8
dapat diuraikan oleh jasad renik menyebabkan air tidak dapat dimurnikan secara
alamiah. Misalnya, ada deterjen yang tak teruraikan secara hayati.
g. Fungsi hidro-orologi
Air dan tanah merupakan sumber daya yang terperbarui dan esensial untuk
kehidupan kita. Air mengalami suatu daur. Air jatuh dari langit sebagai hujan.
Hujan sebagian mengalir di atas permukaan tanah dan sebagian lagi masuk ke
dalam tanah. Oleh panas matahari air menguap. Dari uap air terbentuklah awan dan
dari awan terjadilah hujan. Daur ini berlangsung sepanjang masa tak ada habisnya.
Hutan dan bentuk vegetasi lain mempunyai peranan penting dalam daur ini.
Dengan adanya hutan lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah.
Sebagian lagi terserap oleh seresah yang ada di atas lantai tanah. Karena hutan
mempunyai laju evapotranspirasi yang besar, dengan adanya hutan lebih banyak air
yang menguap daripada bila tak ada hutan. Karena air yang meresap ke dalam tanah
dan yang menguap lebih banyak, dan sebagian lagi terserap oleh seresah, air yang
mengalir di atas permukaan tanah lebih sedikit. Air yang masuk ke dalam tanah,
sebagian akan keluar lagi sebagai mata air di tempat lain. Air yang terserap di dalam
seresah perlahan-lahan akan lepas lagi, selama seresah itu mengandung air di atas
titik jenuh. Dengan demikian air tanah dan air yang terserap dalam seresah
merupakan simpanan air yang tersedia lama setelah hujan jatuh. Jadi, walaupun
hutan mengurangi jumlah total air yang tersedia, tetapi distribusi sepanjang tahun
menjadi lebih baik.
Berkurangnya air permukaan tidak saja mengurangi risiko banjir, melainkan
pula mengurangi risiko erosi. Tajuk hutan dan lapisan seresah juga melindungi
permukaan tanah dari erosi percikan oleh tetesan air. Karena erosi menurunkan
kesuburan tanah, menaikkan kandungan lumpur dalam air dan menyebabkan
pendangkalan sungai, waduk dan saluran pengairan, perlindungan hutan terhadap
erosi tanah sangatlah penting. Fungsi hidro-orologi hutan dan vegetasi lain benar-
benar harus kita perhatikan. Kerusakan fungsi itu akan merusak banyak hasil
pembangunan yang telah dicapai dan membahayakan berkelanjutannya
pembangunan.

9
2. Tersedianya Sumber Daya yang Cukup
Pembangunan adalah usaha untuk dapat menaikkan manfaat yang kita
dapatkan dari sumberdaya. Kenaikan manfaat itu dapat kita capai dengan
menggunakan lebih banyak sumber daya. Kenaikan manfaat dapat juga dicapai dengan
menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya, tanpa menaikkan jumlah sumber daya
yang kita pakai. Dengan usaha ini kita mendapatkan hasil yang lebih besar dengan
sejumlah sumber daya yang sama. Ke dalam usaha menaikkan efisiensi penggunaan
sumberdaya termasuk pula daur ulang. Usaha menaikkan efisiensi terutama penting
dengan makin langkanya persediaan sumber daya relatif terhadap kebutuhan.
Kenaikan kebutuhan itu disebabkan baik oleh kenaikan jumlah penduduk,
maupun karena kenaikan permintaan per orang. Usaha menaikkan efisiensi
penggunaan sumber daya tidak saja penting untuk sumber daya yang tak terperbarui
melainkan juga untuk yang terperbarui. Usaha itu penting dari tiga segi.
• Pertama, untuk sumber daya yang terperbarui kenaikan intensitas eksploatasi
mempertinggi risiko kerusakan sumber daya. Kerusakan itu dapat membuat sumber
daya itu menjadi tak terperbarui, kecuali dengan biaya yang tinggi. Untuk sumber
daya yang tak terperbarui, kenaikan intensitas eksploatasi akan mempercepat
penyusutan sumber daya. Artinya, sumber daya itu akan makin cepat habis.
• Kedua, penggunaan sumber daya dalam jumlah yang makin besar pada umumnya
akan memperbesar masalah pencemaran. Pencemaran itu secara umum akan
mengurangi kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan. Secara khusus ia akan mengurangi kemampuan sumber daya yang
terperbarui untuk memperbarui diri. Usaha daur ulang mempunyai efek mengurangi
risiko pencemaran dan penyusutan sumber daya.
• Cara yang ketiga untuk dapat menjamin persediaan sumber daya selama mungkin
ialah mencari sumber daya alternatif. Misalkan untuk suatu keperluan kita
menggunakan sumber daya yang telah langka. Apabila kita dapat menggunakan
sumber daya lain untuk keperluan yang sama itu, sumber daya yang langka dapat
kita hemat. Mencari sumber daya alternatif hanyalah mungkin apabila ada
keanekaragaman sumber daya. Oleh karena itu memelihara keanekaragaman
sumber daya, merupakan usaha yang esensial dalam pembangunan. Berkurangnya

10
keanekaragaman sumber daya, berarti berkurangnya pilihan dan ini berarti
menurunnya mutu lingkungan hidup.
Sumber daya yang paling utama ialah manusia. Pada akhirnya manusialah yang
menentukan berhasil atau gagalnya pembangunan. Kuantitas sumber daya manusia
kita besar, tetapi mutunya masih rendah. Seyogyanya pembangunan mempunyai
tujuan utama menaikkan mutu sumber daya manusia. Dengan mutu sumber daya
manusia yang tinggi, keterbatasan sumber daya alam dapat diatasi. Mutu harus pula
mencakup sikap manusia terhadap lingkungan hidupnya. Sebab hanya dalam
lingkungan yang optimal manusia dapat berkembang dengan baik, dan hanya dengan
manusia yang baik lingkungan dapat berkembang ke arah yang optimal.

3. Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai


Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi
kesinambungan pembangunan berkelanjutan. Sebab pembangunan dilakukan oleh dan
untuk manusia yang hidup di dalam kondisi sosial-budaya dan ekonomi tertentu.
Dalam pembangunan faktor ekonomi mendapat perhatian yang seperlunya, karena
semua orang sadar bahwa pembangunan tak akan dapat berkelanjutan, apabila
ekonomi tidak mendukungnya. Namun, faktor sosial-budaya tidak kalah pentingnya
dari faktor ekonomi dalam menentukan berkelanjutannya pembangunan. Apabila
keadaan sosial budaya masyarakat tidak menyetujui pembangunan karena dianggap
tidak serasi dengan keadaan sosial budaya masyarakat setempat, maka pembangunan
itu tidak akan berlanjut.

C. Manfaat dan Risiko Lingkungan dalam Pembangunan


Pembangunan tidak saja menghasilkan manfaat, melainkan juga membawa
risiko. Salah satu contoh pembangunan yang tidak merusak lingkungan disekitar kita,
yaitu adanya pembendungan sungai. Dengan adanya bendungan tersebut kita dapat
mendapatkan listrik, bertambahnya air pengairan dan terkendalinya banjir. Dengan
kata lain adanya pembangunan bendungan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
Namun, terdapat juga risikonya yaitu tergenangya kampung dan sawah, tergusurnya
penduduk, dan kepunahan jenis tumbuhan dan hewan.

11
Pembangunan tidak selamanya membawa manfaat terhadap lingkungan
melainkan pembangunan juga akan membawa risiko yang berpengaruh terhadap
lingkungan sekitar. Pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan yang akan
menyebabkan risiko terjadinya bencana terhadap lingkungan. Risiko tersebut bisa
berupa tergenangnya pemukiman dan sawah masyarakat karena terkena banjir akibat
dari pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan.
Contoh lainnya pembangunan pemukiman dengan membuka lahan baru yaitu
dengan menjadikan kawasan hutan ditebang secara berlebihan untuk dijadikan
pemukiman. Akibatnya fungsi hutan yang awalnya sebagai daerah resapan air menjadi
pemukiman. Dan pada akhirnya, waktu musim hujan kawasan tersebut terkena banjir
akibat pembangunan tersebut yang tidak memperhatikan lingkungan. Selain itu,
pembangunan yang membawa risiko terhadap lingkungan yaitu kepunahan jenis
hewan dan tumbuh-tumbuhan. Karena adanya pembukaan lahan baru yaitu hutan
ditebang secara liar untuk dijadikan pemukiman dan hasilnya banyak hewan dan
tumbuh-tumbuhan yang mati dan lambat laun akan punah. Padahal kita harus menjaga
hewan dan tumbuh-tumbuhan tersebut agar tidak punah.

D. Peranan AMDAL dalam Pembangunan


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu proses studi
formal yang dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh
adanya rencana kegiatan proyek yang bertujuan untuk memastikan masalah dampak
lingkungan yang perlu dianalisis pada tahap awal perencanaan dan perancangan
proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat keputusan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27
tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar
dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan (Mukhlis, 2014). Arti lain analisis
dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan
dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak, dan jika ya, maka akan diberikan
jalan alternatif pencegahannya atau suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan
yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak peting terhadap lingkungan
hidup.

12
AMDAL merupakan analisis dari berbagai factor yang dilakukan secara
terintegrasi dan menyeluruh sehingga dapat menghasilkan sebagai berikut.
1. Dapat menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta
pengaruhnya.
2. Dapat digunakan sebagai masukan dengan pertimbangan yang luas bagi
perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan sejak awal.
3. Dapat digunakan sebagai arahan /pedoman bagi pelaksanaan rencana kegiatan
pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan
lingkungan.
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
1. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan
keadaan lingkungan. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan pada data baik data
fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya.
2. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang
berupa kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
3. Proses Pembuatan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil
prediksi pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam
pengambilan keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
4. Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi
antara proyek dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan
rekomendasi akan dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh
negative terhadap linkungan.

13
5. Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau
sudahkah proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan
disetujui proyek.
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunana agar layak terhadap lingkungan. Namun selain itu manfaat AMDAL
bagi berbagai pihak adalah sebagai berikut.
1. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah di antaranya sebagai berikut.
a. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
b. Menghindari konflik dengan masyarakat.
c. Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
d. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa, di antaranya sebagai berikut:
a. Menjamin keberlangsungan usaha.
b. Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
c. Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar.
d. Sebagai bukti ketaatan hukum.
3. Manfaat AMDAL bagi masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
b. Melaksanakan kontrol.
c. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

14
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Pembangunan merupakan suatu proses mengolah sumber
daya alam untuk berbagai macam kebutuhan atau kepentingan masyarakat yang
bertujuan untuk menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Sedangkan
pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi
kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi kebutuhan mereka (Soemarwoto, 162: 2004).
2. Faktor-faktor yang mendukung pembangunan berkelanjutan terdiri dari 3 faktor
pendukung yaitu, proses ekologi yang meliputi efek rumah kaca (ERK),
fotosintesis, penambatan nitrogen, pengendalian populasi, penyerbukan,
kemampuan memperbaharui diri dan fungsi hidro-orologi. Kemudian faktor yang
kedua yaitu tersedianya sumber daya yang cukup dimana sumber daya yang paling
utama ialah manusia dan faktor yang ketiga yaitu lingkungan sosial-budaya dan
ekonomi yang sesuai, dimana jika keadaan sosial budaya masyarakat tidak
menyetujui pembangunan karena dianggap tidak serasi dengan keadaan sosial
budaya masyarakat setempat, maka pembangunan itu tidak akan berlanjut.
3. Manfaat dan risiko lingkungan dalam pembangunan yaitu bahwa pembangunan
tidak selamanya membawa manfaat terhadap lingkungan melainkan pembangunan
juga akan membawa risiko yang berpengaruh terhadap lingkungan sekitar.
Misalnya dengan adanya bendungan kita dapat memperoleh manfaat yaitu
mendapatkan listrik, bertambahnya air pengairan dan terkendalinya banjir. Namun,
terdapat juga risikonya yaitu tergenangya kampung dan sawah, tergusurnya
penduduk, dan kepunahan jenis tumbuhan dan hewan.

15
4. Peranan AMDAL dalam pembangunan yaitu AMDAL dapat menunjukkan tempat
pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya, dapat
digunakan sebagai masukan dengan pertimbangan yang luas bagi perencanaan dan
pengambilan keputusan pembangunan sejak awal serta dapat digunakan sebagai
arahan /pedoman bagi pelaksanaan rencana kegiatan pembangunan termasuk
rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka penyusun menyarankan agar dalam proses
pembangunan dalam suatu lingkungan hendaknya harus memperhatikan dampak yang
akan ditimbulkan terhadap lingkungan tersebut. Sehingga dengan adanya
pembangunan tidak akan merusak sumber daya yang ada pada lingkungan tersebut.
Pada intinya, dalam proses pembangunan harus memperhatikan analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL).

16
DAFTAR PUSTAKA

Cahya, Cevi. 2011. Pembangunan Mempengaruhi Lingkungan. Diakses dari link


http://cevicahya.blogspot.com/2011/06/pembangunan-mempengaruhi-
lingkungan.html pada hari Jumat, 01 Juni 2018, pukul 03.20 WIB
Cerdiknas. 2011. Kumpulan Artikel Pendidikan Nasional. Diakses dari link
http://cerdiknas.blogspot.com/2011/07/peranan-amdal-dalam-
pembangunan.html pada hari Jumat, 01 Mei 2018, pukul 07.30 WIB.
Ibrahim, Adzikra. Pengertian Pembangunan Menurut Para Ahli. Diakses dari link
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-pembangunan-menurut-para-
ahli/pada hari Selasa, 29 Mei 2018, pukul 11.39 WIB.
Mukhlis, Amir. 2014. Diakses dari link
http://amirmukhlis06.blogspot.com/2014/11/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan.html pada hari Jumat, 01 Mei 2018, pukul 07.28 WIB.
Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan (Ed. ke-10).
Jakarta: Djambatan.
Wahyudi, Ageng. 2015. Diakses dari link
http://agengwahyudi.blogspot.com/2015/10/manfaat-dan-resiko-lingkungan-
dalam.html pada hari Jumat, 01 Juni 2018, pukul 03.10 WIB.
Wikipdia. Definisi lingkungan. Diakses dari link
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan pada hari Selasa, 29 mei 2018, pukul
10.33 WIB.

17

Anda mungkin juga menyukai