METABOLISME KARBOHIDRAT
Oleh
Kelompok 1
Tingkat II/C
Dhaifina Azimatunisa 2119160009
Pipit Pitriyani 2119160019
Tiana Putri Hidayati 2119160022
Galis Nurlia 2119160056
Okib Gustamil 2119160062
Dosen Pengampu:
Yoyon Sutresna, Drs., M.Kes.
A. Definisi
Metabolisme merupakan proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme
biasanyaterdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim. Metabolisme mencakup
sintesis dan penguraian makanan di dalam tubuh secara kompleks. Metabolisme merupakan
modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel. Metabolisme
mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.
Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim,yang dikenal
pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di
dalam organisme.
Metabolisme karbohidrat seperti halnya metabolisme lainnya terdiri dari reaksi
katabolisme dan anabolisme. Tujuan katabolisme karbohidrat adalah untuk mendapatkan
energi yang tersimpan dalam senyawanya. Energi yang dihasilkan biasanya tersimpan lagi
dalam senyawa energi tinggi sebelum digunakan. Sementara anabolisme karbohidrat
bertujuan untuk memasok karbohidrat pada makhluk hidup sebagai salah satu nutrient utama
yang dibuat dari senyawa-senyawa yang amat sederhana seperti CO2 atau senyawa lainnya.
1. Proses Glikolisis
Glikolisis adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul piruvat. Proses ini dapat berlangsung bahkan di dalam sel yang
paling sederhana dan tidak memerlukan oksigen.
Glikolisis melibatkan sepuluh reaksi enzimatik sitoplasmik sebagai berikut.
a. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa-6-
fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi sebagai
berikut.
f. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-fosfat
menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi
asam karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfatdehidrogenase telah dapat diperoleh dalam
bentuk kristal dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000.
Gambar reaksi pemindahan gugus fosfat dari asam fosfoenolpiruvat menjadi asam piruvat.
2. Proses Glikogenesis
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila terjadi
peningkatan kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan) maka
pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan
glukosa dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi
enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis.
Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap molekul glukosa.
Molekul glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat sebagai struktur pembangun glikogen.
Glukosa-6-fosfat akan ditambahkan pada molekul glikogen yang sudah ada sehingga
glikogen menjadi lebih panjang. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari
massa total hati, sedangkan otot hanya mampu menyimpan gikogen kurang dari 1% saja.
Glikogenesis dapat pula disebut proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang
terjadi terutama di dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan
makanan yang dibentuk dari molekul glukosa hasil pencernaan makanan. Glukosa akan
saling berikatan dengan ikatan α 1-4 glikosidik untuk membentuk glikogen. Molekul
glikogen tersusun bercabang-cabang agar dapat tersimpan maksimal di dalam sel.
Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan memicu disekresikannya hormon
insulin untuk memicu terjadinya glikogenesis. Glikogen ini dapat dipecah lagi menjadi
glukosa saat kadar glukosa darah menurun seperti dalam keadaan lapar atau puasa.
Glikogenesis terjadi dengan cara penambahan molekul glukosa pada rantai glikogen
yang telah ada (disebut sebagai glikogen primer). Penambahan glukosa akan terjadi
secara bertahap, satu demi satu molekul glukosa akan memperpanjang glikogen yang
telah ada.
3. Proses Glikogenolisis
Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa.
Apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam darah
menurun, gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian
digunakan untuk memproduksi energi.
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi
glukosa-1-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh
hormon glukagon yang disekresikan pancreas dan epinefrin (adrenalin) yang
disekresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen
fosforilase untuk memulai glikogenolisis dan menghambat kerja enzim glikogen sintase
(menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis untuk menghasilkan energi.
Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk didistribusikan oleh darah
menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.
Glikogen akan dipecah apabila kadar gula dalam darah rendah dan ketika sedang
berolahraga. Glikogenolisis dipicu oleh kerja hormon adrenalin dan glukagon,
berkebalikan dengan insulin yang akan mempengaruhi pembentukan glikogen melalui
glikogenesis. Proses pemecahan glikogen melibatkan 3 jenis enzim yaitu glikogen
fosforilase, transferase, dan debranching enzyme.
Gambar salah satu reaksi yang menghasilkan ATP dengan transfer elektron
Dalam reaksi tersebut NAD+ direduksi menjadi NADH, molekul NADH dapat
dioksidasi kembali menjadi NAD+ dan menghasilkan sejumlah besar energi. Reaksi
oksidasi ini berlangsung dengan bantuan enzim sitokrom oksidase, secara singkat dapat
ditulis sebagai berikut :
NADH + ½ O2 NAD+ + H2O
Enzim-enzim yang bekerja dalam reaksi ini membentuk suatu rantai pemindahan
elektron, yang terdiri atas zat-zat yang dapat memindahkan elektron, dari yang satu
kepada yang lain dengan cara oksidasi dan reduksi secara bergantian. Dalam sel
prokariotik oksidasi berlangsung pada membran sel, karena enzim yang bekerja sebagai
katalis terdapat pada membran tersebut. Dalam sel eukariotik, enzim tersebut terdapat
pada membran mitokondria bagian dalam. Proses ini disebut dengan fosforilasi oksidatif,
dan merupakan serangkaian reaksi kimia dalam sel yang berlangsung sengan cara
pemindahan elektron.
DAFTAR PUSTAKA