Anda di halaman 1dari 27

EKONOMI KERAKYATAN

Sejarah Ekonomi Kerakyatan

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Agil Winutomo (06151281823017)


2. Atika Ulfah Nabilah (06151181823012)
3. Diajeng Miranda Sukowati (06151381823032)
4. Erma Regini Yudicia (06151281823025)
5. Fitriana (06151181823009)
6. Fitrio Rohmatul Amin (06151281823021)
7. Leta Sosmewa (06151181823041)
8. Nurfebrianti (06151181823014)
9. M. Idrus Maulana Askoni (0615118182340)
10. M. Rizal (06151281823049)
11. Tiara Indah Purnama Sari (06151181823043)

DOSEN PENGAMPU Dr. Azizah Husin, M.Pd


Ardi Sahputra, S.Pd, M.Sc
Dian Sri Andriani, S.Pd, M.Sc

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sejarah Ekonomi Kerakyatan ini
tepat pada waktunya

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Ekonomi Kerakyatan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Perkembangan Sejarah Ekonomi Kerakyatan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya 24 Januari 2020

Penulis

i|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................3

2.1 Konsep Ekonomi Kerakyatan...........................................................................3

2.2 Perkembangan Zaman Ekonomi Kerakyatan...................................................9

2.3 Peran Indonesia Terhadap Ekonomi Kerakyatan...........................................19

BAB III PENUTUP.......................................................................................................22

3.1 Simpulan.........................................................................................................22

3.2 Saran...............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................24

ii | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak pakar dan para ahli mengartikan sistem sebagai kesatuan yang terpadu
secara holistik yang didalamnya terdiri atas bagian – bagian, dan tiap – tiap bagian
memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya merupakan organisasi
besar yang menjalin berbagai subyek / obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan tertentu. Subyek / obyek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang
atau masyarakat yang menggunakan perangkat kelembagaan.

Berbagai upaya untuk merumuskan sistem ekonomi khas Indonesia ternyata


tidak semudah memberikan label semacam sistem ekonomi Pancasila, sistem ekonomi
rakyat atau sistem ekonomi liberal. Sesungguhnya persoalan – persoalan ekonomi pada
hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat – alat / sumber penentu /
pemuas kebutuhan yang berupa faktor – faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam dan keterampilan menjadi barang dan jasa..

Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi dengan antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam tatanan
kehidupan.Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas sehingga dibedakan dari
sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan dinegara lain, hal ini berdasarkan beberapa
sudut tinjauan: (1) Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi; (2)
keluwesan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima
imbalan atas prestasi kerjanya; dan (3) kadar peranan pemerintah dalam mengatur,
mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya ( Ai
Siti Farida, SE, S.Si, 2010 ).

Perihal sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia sering menjadi pertanyaan,


sistem ekonomi apa yang diterapkan di Indonesia ? mampukah Sistem ekonomi
kerakyatan bersaing dalam globalisasi perekonomian. Setiap negara memiliki sistem
ekonomi. Pilihan tehadap sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara bergantung
pada kesepakatan nasional negara tersebut. Biasanya kesepakatan nasional ini
berdasarkan undang – undang dasar yang dimiliki, disamping itu ada falsafah dan ideologi
negara yang mempengaruhi sistem ekonomi suatu negara. Bertolak dari pemahaman dasar

1|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


mengenai makna dan hakekatnya secara teoritis, Sistem Ekonomi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan lembaga – lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan
oleh suatu bangsa / negara dalam mencapai cita – cita yang telah ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang Masalah Maka kami membuat beberapa hal yang menjadi
rumusan masalah:
1. Konsep Ekonomi Kerakyatan
2. Perkembangan Zaman Ekonomi Kerakyatan
3. Peran Pemerintah Terhadap Ekonomi Kerakyatan

1.3 Tujuan
Agar Dapat Mengetahui tentang Sejarah Perkembangan Ekonomi Kerakyatan Di
Indonesia.

2|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH EKONOMI KERAKYATAN

2.1 Konsep ekonomi kerakyatan

Ekonomi kerakyatan merupakan terminologi ekonomi yang digunakan Muhammad


Hatta pasca Kolonialisme hindia belanda. Dengan memperhatikan situasi da kondisi sosial
ekonomi peninggalan pemerintah hindia belanda yang ada pada saat itu menempatkan kaum
pribumi dalam kelas strata sosial paling bawah. Ekonomi kerakyatan diciptakan sebagai cara
untuk menjadikan  bangsa pribumi sebagai tuan di negeri sendiri.Konsep ekonomi kerakyatan
kemudian dinyatakan dalam konstitusi Republik Indonesia Pasal 33 UUD 1945, yang
menjelaskan secara terperinci mengenai (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan. (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak (harus) dikuasai oleh negara. (3) Bumi, air, dan
segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat.Selain itu, negara memiliki peran yang sangat besar dalam
sistem ekonomi kerakyatan. Sebagaimana dinyatakan dalam Pa-sal 27 ayat 2 dan Pasal 34,
peran negara dalam sistem ekonomi kerak  ya tan antara lain meliputi lima hal sebagai
berikut: (1) mengembangkan koperasi (2) mengembangkan BUMN; (3) memastikan
pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat; (4) memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak; (5) memelihara fakir miskin dan anak terlantar.

Karakteristik indonesia

Pengalaman keberhasilan korea selatan, taiwan, singapura, brazil, meniru konsep


pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara eropa barat dan amerika, ternyata
bagi negara-negara berkembang lainnya, yang menerapkan konsep yang memberikan hasil
yang berbeda. Dengan mengandalkan dana pinjaman luar negeri untuk membiayai
pembangunan, mengandalkan investasi dari luar negeri, memperkuat industri substitusi
ekspor, selama dua sampai tiga dasawarsa memang berhasil mendorong pertumbuhan output
nasional yang cukup tinggi dan memberikan lapangan kerja cukup luas bagi rakyat.
Walaupun indonesia pernah dijuluki sebagai salah satu dari delapan negara di asia sebagai
asian miracle atau negara asia yang ajaib, karena tingkat pertumbuhan ekonominya yang

3|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


cukup mantap selama tiga dasa warsa, tetapi ternyata sangat rentan dengan terjadinya supply
shock. Krisis mata uang bath di thailand, ternyata dengan cepat membawa indonesia dalam
krisis ekonomi yang serius dan dalam waktu yang amat singkat, ekonomi indonesia runtuh.

Fakta ini menunjukkan kepada kepada kita, bahwa konsep dan strategi pembangunan
ekonomi yang berhasil diterapkan di suatu negara, belum tentu akan berhasil bila diterapkan
di negara lain. Teori pertumbuhan harrod-domar, teori pertumbuhan rostow, teori
pertumbuhan david romer, teori pertumbuhan solow, dibangun dari struktur masyarakat
pelaku ekonomi yang berbeda dengan struktur ekonomi masyarakat indonesia. Setiap teori
selalu dibangun dengan asumsi-asumsi tertentu, yang tidak semua negara memiliki syarat-
syarat yang diasumsikan. Itulah sebabnya, untuk membangun ekonomi indonesia yang kuat,
stabil dan berkeadilan, tidak dapat menggunakan teori generik yang ada. Kita harus
merumuskan konsep pembangunan ekonomi sendiri yang cocok dengan tuntutan politik
rakyat, tuntutan konstitusi kita, dan cocok dengan kondisi obyektif dan situasi subyektif kita.

Tuntutan konstitusi

Walaupun rumusan konstitusi kita yang menyangkut tata ekonomi yang seharusnya
dibangun, belum cukup jelas sehingga tidak mudah untuk dijabarkan bahkan dapat
diinterpretasikan bermacam-macam (semacam ekonomi bandul jam, tergantung siapa
keyakinan ideologi pengusanya); tetapi dari analisis historis sebenarnya makna atau ruhnya
cukup jelas. Ruh tata ekonomi usaha bersama uang berasas kekeluargaan adalah tata ekonomi
yang memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat untuk berpartisiasi sebagai pelaku
ekonomi. Tata ekonomi yang seharusnya dibangun adalah bukan tata ekonomi yang
monopoli atau monopsoni atau oligopoli. Tata ekonomi yang dituntut konstitusi adalah tata
ekonomi yang memberi peluang kepada seluruh rakyat atau warga negara untuk memiliki
aset dalam ekonomi nasional. Tata ekonomi nasional adalah tata ekonomi yang membedakan
secara tegas barang dan jasa mana yang harus diproduksi oleh pemerintah dan barang dan
jasa mana yang harus diproduksi oleh sektor private atau sektor non pemerintah. Mengenai
bentuk kelembagaan ekonomi, walaupun dalam penjelasan pasal 33 dinterpretasikan sebagai
bentuk koperasi, tetapi tentu harus menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan
lingkungan.

4|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


Fakta empirik

Dari krisis moneter yang berlanjut ke krisis ekonomi dan kejatuhan nilai tukar rupiah
terhadap dolar, ternyata tidak sampai melumpuhkan perekonomian nasional. Bahwa akibat
krisis ekonomi, harga kebutuhan pokok melonjak, inflasi hampir tidak dapat dikendalikan,
ekspor menurun (khususnya ekspor produk manufaktur), impor barang modal menurun,
produksi barang manufaktur menurun, pengangguran meningkat, adalah benar. Tetapi itu
semua ternyata tidak berdampak serius terhadap perekonomian rakyat yang sumber
penghasilannya bukan dari menjual tenaga kerja.

Usaha-usaha yang digeluti atau dimiliki oleh rakyat banyak yang produknya tidak
menggunakan bahan impor, hampir tidak mengalami goncangan yang berarti. Fakta yang
lain, ketika investasi nol persen, bahkan ternjadi penyusutan kapital, ternyata ekonomi
indonesia mampu tumbuh 3,4 persen pada tahun 1999. Ini semua membuktikan bahwa
ekonomi indonesia akan kokoh kalau pelaku ekonomi dilakukan oleh sebanyak-banyaknya
warga negara.

Kegagalan pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi yang telah kita laksanakan selama 32 tahun lebih, dilihat dari
satu aspek memang menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik. Walaupun dalam periode
tersebut, kita menghadapi 2 kali krisis ekonomi (yaitu krisis hutang pertamina dan krisis
karena anjloknya harga minyak), tetapi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional masih di atas
7 persen pertahun. Pendapatan perkapitan atau gdp perkapita juga meningkat tajam dari 60
us dolar pada tahun 1970 menjadi 1400 us dolar pada tahun 1995. Volume dan nilai eksport
minyak dan non migas juga meningkat tajam. Tetapi pada aspek lain, kita juga harus
mengakui, bahwa jumlah penduduk miskin makin meningkat, kesenjangan pendapatan antar
golongan penduduk dan atar daerah makin lebar, jumlah dan ratio hutang dengan gdp juga
meningkat tajam, dan pemindahan pemilikan aset ekonomi dari rakyat ke sekelompok kecil
warga negara juga meningkat.

Walaupun berbagai program penanggulangan kemiskinan telah kita dilaksanakan, program 8


jalur pemerataan telah kita canangkan, tetapi ternyata semuanya tidak mampu memecahkan
masalah-masalah dimaksud. Oleh sebab itu, yang kita butuhkan saat ini sebenarnya bukan
program penanggulangan kemiskinan, tetapi merumuskan kembali strategi pembangunan
yang cocok untuk indonesia. Kalau strategi pembangunan ekonomi yang kita tempuh benar,

5|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


maka sebenarnya semua program pembangunan adalah sekaligus menjadi program
penanggulangan kemiskinan.

Tujuan penguatan ekonomi kerakyatan

Tujuan yang akan dicapai dari penguatan ekonomi kerakyatan adalah untuk
melaksanakan amanat konstitusi, khususnya mengenai: (1) perwujudan tata ekonomi yang
disusun sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan yang menjamin keadilan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat indonesia (pasal 33 ayat 1), (2) perwujudan konsep trisakti
(berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian di bidang
kebudayaan), (3) perwujudan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup rakyat banyak dikuasai negara (pasal 33 ayat 2), dan (4) perwujudan
amanat bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
(pasal 27 ayat 2). Adapun tujuan khusus yang akan dicapai adalah untuk:

1. Membangun indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan
berkepribadian yang berkebudayaan
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
3. Mendorong pemerataan pendapatan rakyat
4. Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional

Pengertian

Kita perlu membedakan antara ekonomi rakyat, ekonomi kapitalis liberal, ekonomi
sosialis komunis, ekonomi kerakyatan, dan ekonomi pemerintah. Terminologi ekonomi
rakyat hanya untuk membedakan ekonomi pemerintah atau ekonomi publik. Ekonomi rakyat
atau ekonomi barang private adalah ekonomi positif, yang menjelaskan bagaimana unit-unit
produksi mengkombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang private dan
jasa private dan mendistribusikan barang dan jasa dimaksud pada konsumen, sehingga
diperoleh ketuntungan yang maksimal bagi produsen, biaya yang minimal bagi produsen, dan
utility yang maksimal bagi konsumen.

Tata ekonomi rakyat yang tidak mempermasalahkan keadilan baik pada proses
produksi maupun pada proses distribusi, ini dalam terminologi politik ekonomi disebut
sebagai ekonomi kapitalis liberal. Dalam ekonomi kapitalis liberal, tidak dipermasalahkan,
apakah aset ekonomi hanya dimiliki oleh puluhan orang atau jutaan orang. Ekonomi kapitalis
liberal juga tidak mempermasalahkan, pakah barang dan jasa private hanya dinikmati oleh

6|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


sedikit warga negara atau dinikmati oleh sebanyak-banyaknya warga negara. Oleh sebab itu
dalam ekonomi kapitalis liberal terbentuk dua kelompok masyarakat, yaitu masyarakat
pekerja yang hidupnya hanya dari upah menjual tenaga kerja dan ada masyarakat pemilik
modal yang jumlahnya sedikit tetapi memiliki aset ekonomi nasional. Dalam tata ekonomi
kapitalis liberal, diyakini bahwa keadilan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercipta melalui
mekanisme pasar. Ada invisible hand yang akan menciptakan keadilan dan pemerataan.
Invisible hand ini adalah kekuatan-kekuatan dan hukum-hukum yang ada dalam pasar. Oleh
sebab itu tidak diperlukan intervensi pemerintah dalam perekonomian barang private. Tugas
pemerintah hanyalah bagaimana menjamin mekanisme pasar berjalan dan menyediakan
barang dan jasa publik.

Tata ekonomi kapitalis liberal ini pada tahap awal (prakapitalis), dianggap sebagai
tata ekonomi yang tidak berkeadilan dan sulit diterima secara moral. Mekanisme pasar
dengan kekuatan invisble hand yang dapat menjamin pemerataan dan keadilan ekonomi
masyarakat ternyata mengalami kegagalan. Oleh sebab itu muncul antitesis dari tata ekonomi
kapitalis liberal yaitu tata ekonomi etatisme atau sosialis komunis. Proses produksi dan
distribusi harus diatur oleh pemerintah (yang diasumsikan tidak memiliki interest) untuk
menjamin pemerataan dan keadilan. Dalam tata ekonomi ini, diyakini hanya pemerintah
sebagai representasi rakyat, yang tidak memiliki interest, yang dapat menjamin kedailan baik
dalam proses produksi maupun proses distribusi.

Ekonomi kerakyatan adalah watak atau tatanan ekonomi rakyat, sama halnya dengan
ekonomi kapitalis liberal atau ekonomi sosialis komunis, adalah watak atau tatanan ekonomi.
Ekonomi kerakyatan adalah watak atau tatanan ekonomi dimana, pemilikan aset ekonomi
harus didistribusikan kepada sebanyak-banyaknya warga negara. Pendistribusian aset
ekonomi kepada sebanyak-banyaknya warga negara yang akan menjamin pendistribusian
barang dan jasa kepada sebanyak-banyaknya warga negara secara adil. Dalam pemilikan aset
ekonomi yang tidak adil dan merata, maka pasar akan selalu mengalami kegagalan, tidak
akan dapat dicapai efisiensi yang optimal (pareto efficiency) dalam perekonomian, dan tidak
ada invisible hand yang dapat mengatur keadilan dan kesejahteraan.

Pemilikan aset ekonomi oleh sebagian besar warga negara tidak dapat diwakilkan
oleh lembaga pemerintah. Fakta empirik menunjukkan bahwa pemerintah gagal
memposisikan sebagai wakil rakyat yang tidak memiliki interest dan gagal dalam merubah
barang private sebagai barang publik. Oleh sebab itu, dalam ekonomi kerakyatan, tetap

7|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


menempatkan pemerintah sebagai penyedia barang publik dan jasa publik. Intervensi
pemerintah dalam ekonomi rakyat hanya diperlukan untuk menjamin mekanisme distribusi
aset terjadi melalui mekanisme pasar.

Ekonomi kerakyatan tidak bermakud mempertentangkan ekonomi besar dengan


ekonomi kecil. Persoalan ekonomi kerakyatan bukan mempertentangkan antara wong cilik
dengan wong gedhe. Ekonomi kerakyatan bukan bagaimana usaha kecil, menengah, dan
usaha mikro dilindungi. Ekonomi kerakyatan bukan ekonomi belas kasihan, bukan ekonomi
penyantunan kepada kelompok masyarakat yang kalah dalam persaingan. Tetapi ekonomi
kerakyatan adalah tatanan ekonomi dimana aset ekonomi dalam perekonomian nasional
didistribusian kepada sebanyak-banyaknya warga negara. Secara definisi ekonomi kerakyatan
adalah:

1. Tata ekonomi yang dapat memberikan jaminan pertumbuhan out put perekonomian
suatu negara secara mantap dan berkesinambungan, dan dapat memberikan jaminan
keadilan bagi rakyat.
2. Tata ekonomi yang dapat menjamin pertumbuhan out put secara mantap atau tinggi
adalah tata ekonomi yang sumber daya ekonominya digunakan untuk memperoduksi
jasa dan barang pada tingkat pareto optimum. Tingkat pareto optimum adalah tingkat
penggunaan faktor-faktor produksi secara maksimal dan tidak ada faktor produksi
yang nganggur atau idle.
3. Tata ekonomi yang dapat menjamin pareto optimum adalah tata ekonomi yang
mampu menciptakan penggunaan tenaga kerja secara penuh (full employment) dan
mampu menggunakan kapital atau modal secara penuh.
4. Tata ekonomi yang dapat memberikan jaminan keadilan bagi rakyat adalah tata
ekonomi yang pemilikan aset ekonomi nasional terdistribusi secara baik kepada
seluruh rakyat, sehingga sumber penerimaan (income) rakyat tidak hanya dari
penerimaan upah tenaga kerja, tetapi juga dari sewa modal dan deviden. Secara
ekonomis, dalam perekonomian kerakyatan, model income masyarakat adalah sebagai

berikut: Y i=(W +π +is)i . Dimana


Y i adalah income individu anggota masyarakat, W
adalah penerimaan dari upah tenaga kerja, π adalah penerimaan dari deviden atau bagi
hasil sisa usaha, i adalah tingkat sewa modal (misalnya bunga deposito), dan s adalah
jumlah tabungan atau endowment yang disewakan. Dengan demikian dalam tata

8|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


ekonomi kerakyatan, masyarakat bukan hanya sebagai buruh dalam perekonomian
tetapi juga pemilik atau memiliki saham di sektor produksi.

Kalau ada ekonomi rakyat, maka ada ekonomi pemerintah. Ekonomi pemerintah,
adalah ekonomi normatif, yang mengkaji bagaimana pemerintah menetapkan sumber dan
besarnya penerimaan (tax), memproduksi barang publik dan jasa publik, dan mengalokasikan
sumber daya publik (apbn, apbd) untuk memilih barang publik dan jasa publik yang harus
diproduksi, sesuai arpirasi politik rakyat. Problem yang harus dipecahkan dalam ekonomi
pemerintah adalah bagaimana mencapai kesejahteraan masyarakat yang paling maksimal
(maximization of welfare), bagaimana meningkatkan revenew yang tidak menimbulkan
distorsi dalam perekonomian, bagaimana mengelola sumber daya publik (fiscal policy dan
monetary policy) yang dapat menjamin kestabilan perekonomian, dan bagaimana
mengalokasikan sumber daya yang dapat menjamin keadilan dan pemerataan.

2.2 Perkembangan Zaman Ekonomi Kerakyatan

1. Ekonomi kerakyatan masa kolonial

Sebelum indonesia merdeka, ekonomi kerakyatan sudah lahir, sekalipun pada tataran
konsep. Hal tersebut dapat dilihat dari wacana soekarno dan bung hatta pada tahun 1930-
1933 (san afri awang:2009). Dalam dunia filsafat yunani yang lebih menitik beratkan pada
ontologis, plato misalnya menyatakan, konsep sebenarnya wujud yang sebenarnya. Adapun
yang ada di alam realita merupakan photo copy dari wujud konsep (ahmad tafsir: 1990). Pada
era reformasi, secara tiba-tiba ekonomi kerakyatan banyak dianggap sebagai ajaran baru
setelah konsep itu muncul secara. Konsep ekonomi kerakyatan bukan konsep baru. Ini adalah
konsep lama dari ekonomi pancasila, hanya saja dalam pelaksanaannya lebih ditekankan
pada sila ke- 4 yakni “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Sistem ekonomi nasional indonesia diharapkan mampu
memenuhi asas kedaulatan rakyat, kekeluargaan, bermoral pancasila dan berpihak langsung
pada ekonomi rakyat. Hal itu dapat ditemui dalam ekonomi kerakyatan.

Perlindungan dan keberpihakan ditujukan pada ekonomi rakyat yang sejak zaman
penjajahan sampai 57 tahun indonesia merdeka selalu di pandang sebelah mata. Padahal
keadilan sosial yang berdaulat baik di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan
berkepribadian di bidang budaya merupakan syarat mutlak berjalannya sitem ekonomi
nasional. Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai strategi pembangunan adalah strategi dalam

9|Sejarah Ekonomi Kerakyatan


mencapai demokrasi ekonomi. Bisa dilakukan melalui kegiatan produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua dan di bawah pimpinan dan pengawasan anggota-anggota masyarakat
serta dilakukan secara langsung dan terbuka. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan
ketimbang kemakmuran orang seorang. Dapat dikatakan kemiskinan tidak dapat ditoleransi
sehingga tiap kebijakan dan program pembangunan harus memiliki manfaat bagi mereka
(rakyat) yang paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi
mendatang sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan
tertinggal.

Dalam literatur ilmu ekonomi, sistem ekonomi yang melibatkan rakyat banyak
sebagai pelaku utama terdapat pada sistem dualisme ekonomi (dualeconomy). Sistem ini
muncul pada jaman penjajahan dimana ketika itu kira-kira abad 18, penjajah (belanda)
membawa perusahaan swasta multinasional yang dikenal dengan nama verineering oos
nederlandche maatchappaij (voc). Voc memegang peranan penting dalam ekonomi penjajah
ketika itu. Membeli rempah-rempah, karet, kina, kopi, teh, tembakau, vanili dan hasil
pertanian yang lain. Hasil ini dibawa ke eropa. Perusahaan yang menangani ini merupakan
perusahaan yang besar dengan teknologi modern dan orientasinya ke pasar ekspor. Kelompok
ini dinamakan dengan sektor modern. Kelompok perusahaan ini dibantu oleh dua bank asing
juga dari belanda yaitu de javase bank dan sekarang menjadi bni dan bri).

Di lain pihak diluar atau disekeliling sektor itu terdapat perkebunan yang dikuasai
oleh masyarakat lokal, dengan luas garapan sangat sempit. Komoditi yang dihasilkan
umumnya kebutuhan pokok masyarakat yaitu beras dan bahan makanan yang lain. Kalaupun
ada tanaman ekspor seperti tebu, kopi dan teh namun dengan garapan luas lahan yang sempit,
teknologi sederhana atau tradisional, motif petani adalah produksi untuk keperluan sendiri
(subsisten). Kelompok ini dinamakan dengan sektor tradisional. Kedua sektor ini (modern
dan tradisional) berjalan secara paralel. Sektor tradisional juga mengerjakan bidang keperluan
bagi sektor modern yang tidak bisa dikerjalan sendiri oleh sektor modern, seperti pemasokan
barang konsumsi bagi pekerja di sektor modern. Sebagai imbalan sektor modern memberi
bebarapa pekerjaan pilahan seperti menyediakan komoditi yang akan diekspor seperti
sebagian kecil karet atau kina dll.

Soal penjajahan adalah soal rugi atau untung dan ini adalah mengenai bisnis, pada
tahun 1928 bung karno menggunakan kata bisnis untuk menjelaskan kolonialisme, soal
penjajahan adalah soal rezeki dan berdasarkan ilmu ekonomi dan mencari kehidupan.kita

10 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
harus mengingat yang menjajah indonesia pertama kaliadalah voc bukan pemerintah belanda,
tapi sebuah perusahaan, kolonialisme diawali oleh voc dengan monopoli dagang dengan
mencari keuntungan dan sekarang kita memuja-muja kompeni, seolah kita tidak bisa maju
tanpa kompeni. Sekarang bangsa indonesia menjadi negara yang sangat tergantung pada
hutang, total hutang indonesia dengan kurs 10.000 adalah 2.100 triliun rupiah, sehingga bila
tiba-tiba kurs naik menjadi 12.000, maka hutang akan bertambah. Ekonomi kerakyatan
adalah suatu gagasan untuk mengoreksi struktur perekonomian masa kolonial. Pada saat
indonesia merdeka, para pendiri bangsa tidak hanya merebut kemerdekaan. Proklamasi hanya
mengantarkan sampai depan gerbang. Selanjutnya kita harus maju sendiri dan kita
kembangkan sendiri ekonomi kerakyatan.

pandangan terhadap ekonomi kerakyatan di indonesia adalah tidak sepenuhnya


mendukung dengan keadaan yang berkembang saat ini. Jika dilihat dari tujuan awal
munculnya ekonomi kerakyatan adalah sangat mulia supaya perekonomian berpihak lebih
condong ke rakyat dibandingkan kaum kapitalis. Mencoba menghilangkan sikap
individualisme dan liberalisme warisan kolonial bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam
ekonomi kerakyatan yang dicetuskan oleh beberapa tokoh ternama nasional adalah untuk
menciptakan paradigma pembangunan khususnya di bidang ekonomi secara sosial dan
bermoral. Kebijakan dan program harus memiliki manfaat yang condong kepada rakyat
khsuusnya rakyat-rakyat yang menderita kemiskinan dan ketidak sejahteraan. Strategi yang
diambil dan harus dilaksanakan haruslah sesuai dengan demokrasi ekonomi, dimana segala
tindakan ekonomi dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat indonesia.

2.Perkembangan Ekonomi Kerakyatan Pada Masa Orde Lama (1945-1950)

Kondisi ekonomi indonesia pada awal kemerdekaan pada akhir masa pendudukan
jepang dan masa awal berdirinya republik indonesia. Keadaan ekonomi indonesia sangat
kacau inflasi yang sangat parah menimpa negara republik indonesia yang baru berusia
beberapa bulan.

Inflasi yang sangat tinggi disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang
secara tidak terkendali. Pada waktu itu untuk sementara, pemerintah ri menyatakan tiga mata
uang yang berlaku di wilayah ri yaitu mata uang de javasche bank, mata uang pemerintah
hindia-belanda dan mata uang pendudukan jepang. Pada saat itu negara republik indonesia
belum memiliki mata uang sendiri sebagai mata uang untuk pengganti. Kondisi

11 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
perekonomian yang cukup buruk didukung oleh keadaan dimana pajak dan bea masuk
lainnya sangat kecil. Sebaliknya, pengeluaran negara semakin bertambah.

Inflasi menimbulkan penderitaan hidup yang cukup berat bagi bangsa indonesia. Di
samping itu, keadaan ekonomi indonesia semakin memburuk setelah terjadi blokade blokade
laut yang dilakukan oleh belanda. Blokade itu menutup pintu perdagangan republik
indonesia. Tindakan blokade itu dimulai sejak bulan november 1945. Adanya blokade
ekonomi oleh belanda sejak bulan november 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar
negeri republik indonesia, sehingga membuat kas negara kosong. Akibatnya barang-barang
dagangan milik pemerintah republik indonesia tidak dapat diekspor. Alasan pihak belanda
melakukan blokade adalah sebagai berikut:

1. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke indonesia.


2. Mencegah keluarnya hasil perkebunan milik belanda dan pengusaha asing lainnya
3. Melindungi bangsa indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan bukan
oleh bangsa indonesia

Tujuan dari blokade blokade ini sebenarnya adalah untuk menjatuhkan republik
indonesia yang baru berdiri dengan senjata ekonomi. Perekonomian bangsa indonesia pun
semakin memburuk. Selain itu bangsa indonesia juga sangat kekurangan bahan-bahan impor
yang sangat dibutuhkan. Di samping itu, inflasi tidak dapat dikendalikan lagi.

Perkembangan Ekonomi Kerakyatan masa ekonomi liberal (1950-1957)

Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal. Masa demokrasi liberal ditandai dengan
diberlakukannya uuds 1950 pasca pengakuan kedaulatan. Berlakunya uuds 1950 kemudian
mengubah tatanan pemerintahan di indonesia. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan
belum bisa bersaing dengan pengusaha non pribumi, terutama pengusaha cina. Pada akhirnya
sistem ini hanya memperberat kondisi perekonomian indonesia yang baru merdeka. Kondisi
ekonomi indonesia pada masa liberal masih sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut antara lain:

A. Setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember 1949 bangsa
indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah ditetapkan
dalam hasil hasil kmb. Beban tersebut berupa uang luar negeri sebesar 1,5 triliun
rupiah dan utang dalam negara sejumlah 2,8 triliun rupiah.

12 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
B. Defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah ri pada waktu itu sebesar 5,1
miliar.
C. Pemerintah belanda tidak mewariskan ahli-ahli yang cakap untuk mengubah sistem
ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. Sehingga hubungan internasional
pada masa kabinet natsir mengalami depresi dari amerika dan eropa sehingga harga
ekspor bahan mentah mengalami kemerosotan. Sedangkan pada tahun 1951
penerimaan pemerintah mulai berkurang disebabkan oleh menurunnya volume
perdagangan internasional.
D. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.
E. Politik keuangan pemerintah indonesia tidak dibuat di indonesia melainkan dirancang
di belanda.defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah ri pada waktu itu sebesar
5,1 miliar.
F. Tidak stabilnya situasi politik dalam negara mengakibatkan pengeluaran pemerintah
untuk operasi operasi keamanan semakin meningkat.
G. Kabinet terlalu sering berganti menyebabkan program-program kabinet yang telah
dirancangnya tidak dapat dilaksanakan, sementara program baru mulai dirancang.
Pada orde lama terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang
tidak stabil.

Perkembangan ekonomi di masa demokrasi terpimpin (1959-1967)

Dalam era demokrasi terpimpin presiden soekarno menjalankan sistem ekonomi


terpimpin. Dalam sistem ekonomi ini presiden secara langsung terlibat dan mengatur
perekonomian. Seluruh kegiatan perekonomian terpusat pada pemerintah pusat. Akibatnya,
kegiatan perekonomian di daerah menjadi terganggu dan menurun. Dalam era ekonomi
terpimpin indonesia berulang kali mengganti desain ekonominya seiring dengan bergantinya
kabinet yang sedang berkuasa. Ekonomi ini berlaku sebagai bagai akibat dari dekrit presiden
5 juli 1959 dengan sistem ini diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan
persamaan dalam sosial, politik, dan ekonomi.

Kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi masa demokrasi terpimpin sebagai berikut:

A. Pemberlakuan uang kertas baru pada tanggal 1 januari 1960.


B. Penghimpunan dan penggunaan dana revolusi.
C. Proyek-proyek mercusuar seperti games or the new emerging forces (ganefo)
D. Penggabungan bank bank negara menjadi satu central.

13 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
3.Ekonomi Kerakyatan Pada Masa Orde baru

Istilah “orde baru” di dalam sejarah indonesia menempati tingkat popularitas yang
tinggi.orde baru, secara batasan temporal bisa didefinisikan sebagai sebuah rezim politik
yang berkuasa di indonesia semenjak tahun 1966-1998. Orde baru adalah istilah yang
diciptakan oleh orde itu sendiri untuk menandai kelahiran corak politik yang “baru”
dandipisahkan oleh transisi tegas atas orde sebelumnya (orde demokrasi terpimpin) yang
disebut sebagai “orde lama”.

Soeharto mulai menjalankan tugasnya sebagai presiden indonesia kedua pada 12


maret1967 yang dinamakan dengan era orde baru. Orde baru mengawali rezimnya dengan
menekankan pada prioritas stabilitas ekonomi dan politik. Program pemerintah
berorientasipada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan
kebutuhan pokok rakyat. Pembangunan era orde baru berfokus pada upaya perbaikan
ekonomi nasional melalui pengembangan struktur administrasi pembangunan yang
didominasi oleh personel militer bersinergis dengan para ahli ekonomi didikan barat.
Presiden soeharto merestrukturisasi politik dan ekonomi demi tujuan ganda, yaitu untuk
mencapai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Pentingnya aspek pemerataan,
tampaknya disadari betul dalam masa ini, sehingga muncul istilah 8 (delapan) jalur
pemerataan sebagai basis kebijakan ekonominya. Kedelapan jalur tersebut adalah :

a. Kebutuhan pokok,
b. Pendidikan dan kesehatan,
c. Pembagian pendapatan,
d. Kesempatan kerja,
e. Kesempatan berusaha,
f. Partisipasi wanita dan generasi muda,
g. Penyebaran pembangunan,
h. Peradilan

Agar implementasi kebijakan tersebut berjalan dengan baik dan terencana, maka
kebijakan tersebut dilaksanakan melalui apa yang dinamakan dengan sebutan pola umum
pembangunan jangka panjang (25-30 tahun). Pola ini berlangsung dalam periodisasi lima
tahunan, sehingga terkenal dengan sebutan repelita (rencana pembangunan lima

14 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
tahun).struktur perekonomian indonesia pada tahun 1950-1965 dalam keadaan kritis. Pada
masa demokrasi terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh
kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta.
Sehingga, pada permulaan orde baru program pemerintah berorientasi pada usaha
penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan
pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang
menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang
lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Secara garis besar,
upaya pemulihan struktur perekonomian dan pembangunan pada masa orde baru, pemerintah
menempuh cara sebagai berikut :

1. Stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Yang dimaksud dengan stabilisasi ekonomi


berarti mengendalikan inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus dan
rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi.
Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang
menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil
dan makmur berdasarkan pancasila.
2. Kerja sama luar negeri
3. Pembangunan nasional . Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan
masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan pancasila
dan undang-undang dasar 1945. Pelaksanaannya pembangunan nasional dilakukan
secara bertahap yaitu : a. Jangka panjang mencakup periode 25 sampai 30 tahun b.
Jangka pendek mencakup periode 5 tahun (pelita/pembangunan lima tahun),
merupakan jabaran lebih rinci dari pembangunan jangka panjang sehingga tiap pelita
akan selalu saling berkaitan/berkesinambungan. Pelaksanaan pembangunan nasional
yang dilaksanakan pemerintah orde baru berpedoman pada trilogi pembangunan dan
delapan jalur pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi
semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang stabil. Isi trilogi
pembangunan adalah : pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Selama masa orde baru terdapat 6 pelita, yaitu pelita i (1 april 1969 hingga 31 maret
1974) menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.

15 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-
dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya dengan sasaran dalam bidang pangan,
sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan
rohani. Pelita ii (1 april 1974 hingga 31 maret 1979.) Menitik beratkan pada sektor pertanian
dengan meningkatkan insdutri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Sasaran
utamanya adalah tersedianya pangan, sandang,perumahan, sarana dan prasarana,
mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja.terjadi resesi pada awal tahun
1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian indonesia. Pemerintah akhirnya
mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan pembangunan ekonomi
dapat dipertahankan

Dengan sedikit bercermin pada rezim orde lama yang dianggap menempatkan politik
sebagai panglima, orde baru mengalihkan orientasi pembangunan itu ke bidang ekonomi.
Namun komitmen orde baru untuk melaksanakan pembangunan ekonomi itu tidak didukung
oleh ketersediaan dana. Di sinilah pertama-tama yang dilakukannya adalah mencari utang
luar negeri dan mengundang modal asing. Upaya itu membuahkan hasil, sehingga kegiatan
ekonomi mulai berdenyut. Ditambah lagi pada awal tahun 1970-an harga minyak di pasar
internasional naik, terjadi oil boom, sehingga devisa yang diperoleh bisa menambah biaya
pembangunan yang berasal dari utang luar negeri. Tak dapat disangsikan memang pada
akhirnya rezim orde baru dengan pembangunannya itu secara makro dan rata-rata telah dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi hampir di semua sektor. Meskipun catatan statistik untuk
keberhasilan itu cenderung dibesar-besarkan, harus diakui terjadi pertumbuhan ekonomi
dandapat meningkatkan kemakmuran rata-rata warga masyarakat ketimbang periode orde
lama (mackie, 1992:441)

Pada awal 1980-an harga minyak turun di pasar internasional, ini menyebabkan
pemerintah kembali kekurangan dana untuk membiayai proyek- proyek pembangunannya.
Dalam konteks inilah, di samping upaya memperbesar utang luar negeri dan menarik modal
asing, pihak swasta mulai diberi peran. Tetapi nampaknya dorongan untuk melibatkan pihak
swasta ini cenderung diskriminatif, lebih mengedepankan usaha-usaha swasta skala besar.
Alasan dari kebijaksanaan tersebut bahwa usaha-usaha swasta besar dianggap lebih memiliki
kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa yang berorientasi ekspor (export oriented)
dan mampu bersaing di pasar internasional, sehingga pertumbuhan ekonomi tinggi yang telah
dicapai pada periode sebelumnya tetap dapat dipertahankan. Alasan lainnya kenapa usaha
besar lebih didahulukan, karena dilandasi asumsi akan berlangsungnya trickle down effect,

16 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
hasil dari pertumbuhan yang tinggi itu nantinya akan menetes juga ke usaha-usaha menengah
dan kecil serta kepada masyarakat luas.

Melihat pada indikator-indikator makro ekonomi, keberhasilan yang dicapai antara


tahun 1960-an hingga awal tahun 1990-an memang cukup mengagumkan. Umpama saja,
produk domestik bruto (pdb) per kapita riil naik lebih dari tiga kali lipat hanya dalam satu
generasi, dan penurunan perekonomian pada paruh pertama 1960-an berhasil diatasi dengan
pertumbuhan yang positif. Produksi beras meningkat dengan pesat, khususnya di jawa, yang
mencapai dua kali lipat, sehingga pada tahun 1984 tercapai swasembada. Sebagian besar
keberhasilan dari peningkatan produksi beras berasal dari program intensifikasi. Penyebab
utama runtuhnya kekuasaan orde baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997.

Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi indonesia terus memburuk seiring dengan krisis
keuangan yang melanda asia. Keadaan terus memburuk. Kkn semakin merajalela, sementara
kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat mencolok
menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi yang digerakkan oleh
mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi total.
Demonstrasi besar-besaran dilakukan di jakarta pada tanggal 12 mei 1998. Pada saat itu
terjadi peristiwa trisakti, yaitu meninggalnya empat mahasiswa universitas trisakti. Keempat
mahasiswa yang gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “pahlawan reformasi”.

Menanggapi aksi reformasi tersebut, presiden soeharto berjanji akan mereshuffle


kabinet pembangunan vii menjadi kabinet reformasi. Selain itu juga akan membentuk komite
reformasi yang bertugas menyelesaikan uu pemilu, uu kepartaian, uu susduk mpr, dpr, dan
dprd, uu antimonopoli, dan uu antikorupsi. Dalam perkembangannya, komite reformasi
belum bisa terbentuk karena 14 menteri menolak untuk diikutsertakan dalam kabinet
reformasi. Adanya penolakan tersebut menyebabkan presiden soeharto mundur dari
jabatannya.

4.Ekonomi Kerakyatan Pada Masa Reformasi

Ekonomi kerakyatan merupakan terminologi ekonomi yang digunakan mohammad


hatta pasca kolonialisme hindia belanda. Dengan memperhatikan situasi kondisi sosial
ekonomi peninggalan pemerintah hindia belanda yang pada saat itu menempatkan kaum
pribumi dalam kelas strata sosial paling bawah. Ekonomi kerakyatan diciptakan sebagai cara
untuk menjadikan bangsa pribumi sebagai tuan di negeri sendiri.konsep ekonomi kerakyatan

17 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
kemudian dinyatakan dalam konstitusi republik indonesia pasal 33 UUD 1945, yang
menjelaskan secara terperinci mengenai (1) perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan. (2) cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak (harus) dikuasai oleh negara. (3) bumi, air, dan
segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat.selain itu, negara memiliki peran yang sangat besar dalam
sistem ekonomi kerakyatan. Sebagaimana dinyatakan dalam pa-sal 27 ayat 2 dan pasal 34,
peran negara dalam sistem ekonomi kerak ya tan antara lain meliputi lima hal sebagai
berikut: (1) mengembangkan koperasi (2) mengembangkan bumn 3) memastikan
pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat; (4) memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak; (5) memelihara fakir miskin dan anak terlantar.pada
masa sekarang ekonomi kerakyatan, menjadi sebuah wacana yang terus diulang dengan
tanpa diketahui pasti anatomi dan struktur pastinya, semua ekonom baik yang berhaluan
sosialis dan kapitalis akan berusaha untuk menjelaskan dampak ekonomi kepada rakyat.
Waktu dan masa berganti dan tidak satupun yang mampu membuktikan bahwa rakyat, kaum
marginal bisa menikmati hasil kegiatan ekonomi secara adil dan merata.sukarno dengan
konsep marhaenismenya telah berusaha untuk membangun model ekonomi kerakyatan
indonesia dengan berpijak pada situasi dan kondisi rakyat indonesia pada masanya, soeharto
berusaha membangun ekonomi kerakyatan dengan repelitanya dengan basis pedesaan, era
berganti dan ekonomi kerakyatan tetap menjadi sebuah wacana yang semakin tidak jelas dan
rakyat tetap berada dalam kemiskinan yang semakin kronis.pada zaman reformasi pada masa
pemerintahan sby, mindset ekonomi tidak jauh berbeda dengan zaman orde baru, pemerintah
lebih menekankan pertumbuhan ekonomi daripada pemerataan ekonomi. Sehingga terjadilah
disparitas

Ekonomi yang luar biasa antara si kaya dengan si miskin, seperti dilansir oleh
majalah forbes yang berbasis di new york, amerika serikat telah disebutkan ada sekitar 40
orang terkaya di indonesia. Total kekayaan mereka sebesar 88,6 miliar dollar as atau setara rp
850 triliun. Total kekayaan 40 orang ini pada tahun 2012 meningkat 4 persen dibandingkan
dengan tahun 2011. Dengan demikian harta kekayaan rp 850 triliun hanya dikuasai oleh 40
orang sementara bagi pekerja formal, termasuk buruh yang berjumlah 42,1 juta orang
berbagi pendapatan senilai rp 1450 triliun. Inilah perbedaan yang sangat menjulang antara si

18 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
kaya dan si miskin ditengah system ekonomi pasar yang tidak mentabukan setiap orang
memiliki kekayaan dalam jumlah yang begitu fantastis.

Selama ini lebih cenderung pro investor ini bisa dibuktikan dengan banyaknya
investor yang menguasai sektor-sektor strategis seperti energi, migas, dan lain-lain.
Pemerintah juga mengalami ketergantungan kepada hutang luar negeri. Sedangkan di sektor
riil seperti usaha kecil menengah banyak yang mengalami gulung tikar karena tidak bisa
bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar sehingga dengan demikian cita-cita untuk
mewujudkan adanya keadilan dan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi masih jauh
dari harapan, bahkan ini menjadi sebuah cerminan bahwa pemerintah belum maksimal dalam
mengupayakan keberpihakan kepada pelaku ekonomi kecil menengah.semua kebijakan yang
memihak kepada rakyat adalah ekonomi kerakyatan, tidak perlu repot mendenisikannya
( rizal ramli, 2013 ), lalu bila ekonomi kerakyatan yang direfleksikan sebagai solidaritas
sosial ekonomi dan berarti “marilah membeli hasil produksi dalam negeri walau dengan
harga yang sedikit mahal, atau marilah meminjam kepada koperasi walau dengan bunga yang
lebih tinggi dari bank komersil”, apakah ini adalah suatu keadilan?. Bila demikian, maka
hambatan implementasi

Ekonomi kerakyatan seperti yang telah dikonsepkan oleh bung hatta pada masa
sekarang adalah bermuara pada paradigma berpikir (mind set) baik dari pemerintah maupun
rakyat indonesia sendiri.

Konsep ekonomi kerakyatan sekarang lebih didefinisikan sebagai usaha informal


dengan hasil yang sedikit dan selalu digunakan sebagai obyek kampanye dalam setiap
pemilu, karena selalu memerlukan pertolongan. Apakah mungkin membangun suatu usaha
berorientasi ekonomi kerakyatan dengan skala konglomerasi di indonesia? Lalu kemana
semua hasil bumi pertiwi indonesia

2.3 Peran indonesia terhadap ekonomi kerakyatan

1. Peran pemerintah

Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi kerakyatan tentu saja sangat


berpengaruh dan penting terhadap berkembangnya sistem ekonomi kerakyatan. Negara
sebagai pengelola sumber daya alam indonesia mengembangkan dan menggunakannya untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan menggunakan prinsip ekonomi kerakyatan.
Penggunaan sda dalam kegiatan ekonomi bukanlah hal baru justru cikal bakal; dan

19 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
penyokong perekonomian indonesia adalah sda. Saar ini lebih dari 5o% rakyat indonesia
hidup dipedesaan, yang kehidupannya tergantung pada hasil alam. Oleh karena itu,
konsekuensinya adalah bahwa setiap strategi pembangunan yang mengarah pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat harus difokuskan pada pembangunan daerah pedesaan.

Mengutamakan pembangunan dipedesaan tidak berarti seluruh dana dan daya


dipusatkan dan diarahkan pada pembangunan desa,dengan menelantarkan daerah kota.
Pembangunan pedesaan justru memerlukan dukungan dan bantuan pembangunan yang lebih
pesat da maju, khusunya dalam rangka industrialisasi. Peran teknologi dalam pembangunan
pedesaan penting artinya dalam menciptkan struktur dan keadaan ekonomi yang lebih baik.
Dalam konteks arti membangun, cakupannya cukup luas meliputi pembangunan fisik dan non
fisik. Dalam artian non fisik selain peningkatan skill atau kemapuan, ini juga meliputi
pembangunan cara berfikir dan kesadaran untuk bebas dari keterbelakangan, atau
berkeinginan kuat untuk hidup dengan cara lebih bertanggung jawab. Selain itu, adapun peran
negara dalam ekonimi kerakyatan sebagamana dikemukakan dalam pasal 27 ayat 2 dan pasal
34 peran negara meliputi lima hal diantaranya sebagai berikut :

a. Mengembangkan koperasi
b. Mengembangkan bumn
c. Memastrikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
d. Memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan
yang layak
e. Memilihara fakir miskin dan anak terlantar

2. Peran rakyat

Sebelum memahami sikap masyarakat terhadap ekonomi kerakyatan, sebaiknya


dipahami terlebih dahulu cerita singkat Mubyarto (ahli ekonomi dari Universitas Gajah
Mada) tentang sistem ekonomi bakul dawet. Dawet itu diletakan di dalam Jun yaitu wadah
yang terbuat dari tanah liat semacam priuk yang mempunyai kapasitas enam sampai tujuh
liter dawet. Kemudian Jun yang telah terisi diletakan di bakul yang selanjutnya digendong
untuk dijajankan ke sana ke mari yang jarak tempuhnya antara lima sampai sepuluh kilometer
dari tempat penjual dawet, menjelajah dari jalan utama menuju mulut desa kemudian ke
jalan-jalan kecil di pematang sawah yang padinya mulai menguning. Penjual dawet melayani

20 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
para pemetik padi yang sedang bekerja dan berjauhan pula letaknya. Jika pemetik padi
tersebut sebagai pemilik sawah, maka penjual dawet itu akan mendapatkan padi sebagai
barter atas dawet yang terjual tadi. Bila pemetik bukan pemilik lahan yang tidak berhak atas
padinya, maka pemetik akan membayar dawet tersebut dengan uang. melihat fenomena yang
terjadi pada cerita itu dapat disimpulkan pada dasarnya nya masyarakat sudah berperan dalam
mendukung adanya ekonomi kerakyatan melalui kesadaran untuk melakukan barter. Selain
itu di era sekarang ini masyarakat harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai kelompok
dalam mendukung program pemerintah guna terjadinya kesejahteraan pada masyarakat kecil.

21 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kita perlu membedakan antara ekonomi rakyat, ekonomi kapitalis liberal, ekonomi
sosialis komunis, ekonomi kerakyatan, dan ekonomi pemerintah. Terminologi ekonomi
rakyat hanya untuk membedakan ekonomi pemerintah atau ekonomi publik. Ekonomi rakyat
atau ekonomi barang private adalah ekonomi positif, yang menjelaskan bagaimana unit-unit
produksi mengkombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang private dan
jasa private dan mendistribusikan barang dan jasa dimaksud pada konsumen, sehingga
diperoleh ketuntungan yang maksimal bagi produsen, biaya yang minimal bagi produsen, dan
utility yang maksimal bagi konsumen.

Ekonomi kerakyatan tidak bermakud mempertentangkan ekonomi besar dengan


ekonomi kecil. Persoalan ekonomi kerakyatan bukan mempertentangkan antara wong cilik
dengan wong gedhe. Ekonomi kerakyatan bukan bagaimana usaha kecil, menengah, dan
usaha mikro dilindungi. Ekonomi kerakyatan bukan ekonomi belas kasihan, bukan ekonomi
penyantunan kepada kelompok masyarakat yang kalah dalam persaingan. Tetapi ekonomi
kerakyatan adalah tatanan ekonomi dimana aset ekonomi dalam perekonomian nasional
didistribusian kepada sebanyak-banyaknya warga negara

Perkembangan Ekonomi Kerkayatan pada Masa Penajajahan Hingga Sekarang


Ekonimi Kerakyatan Dengan memperhatikan situasi kondisi sosial ekonomi peninggalan
pemerintah hindia belanda yang pada saat itu menempatkan kaum pribumi dalam kelas strata
sosial paling bawah. Ekonomi kerakyatan diciptakan sebagai cara untuk menjadikan bangsa
pribumi sebagai tuan di negeri sendiri.konsep ekonomi kerakyatan kemudian dinyatakan
dalam konstitusi republik indonesia pasal 33 UUD 1945, yang menjelaskan secara terperinci
mengenai (1) perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
(2) cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak (harus) dikuasai oleh negara. (3) bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran
rakyat.selain itu, negara memiliki peran yang sangat besar dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Sebagaimana dinyatakan dalam pa-sal 27 ayat 2 dan pasal 34, peran negara dalam sistem
ekonomi kerak ya tan antara lain meliputi lima hal sebagai berikut: (1) mengembangkan

22 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
koperasi (2) mengembangkan bumn 3) memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala
kekayaan yang terkandung di dalamnya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; (4)
memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang
layak; (5) memelihara fakir miskin dan anak terlantar.

3.2 Saran

Berdasarkan tulisan di atas kami enyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan tanggapan baik berupa
kritikan maupun saran yang dapat membangun.

23 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n
DAFTAR PUSTAKA

Arief,Mohamed&Hal,Hill. Industrialisasi di Asean (jakarta:lp3es,1988).

Arifin zainal 2016. Peran negara dalam pembangunan sistem ekonomi kerakyatan
menurut UUD 1945 No. 3 vol. 23 juli 216: 503-528.

Baswir revrisond 2015. Ekonomi kerakyatan vs neoberalisme. Gema keadilan edisi


jurnal

Budiman,Arief .“Perubahan Dan Kontinuitas Di Indonesia”, Dalam Arief


Budiman,Dkk.(Ed.) Harapan Dan Kecemasan Menatap Parah Reformasi Indonesia
(Yogyakarta: Bigrafpublishing, 2000).

Chalmers Ian Konglomerasi: Negara Dan Modal Dalam Industri Otomotif


Indonesia, (Jakarta:Gramedia,1996).

Chilcote, Ronaldh. Theories Of Comparative Politics; These Arch For A


Paradigmre Considered (Oxford:Westview,1994).

Crouch,Harold. Militer Dan Politik Di Indonesia (Jakarta:Sh,1986).

Feith,herbeth.“Rezim-Rezim Developmentalis Di Asia; Kekuatan Lama, Kerawanan


Baru”. Prisma,11, XI (November,1980).

Gafar,afan. Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka


Pelajar,1999).

I made sukarsa (2011). Perkembangan ekonomi kerakyatan di indonesia. Jurnal


ekonomi kerakytan, 1, 1-8. Https://ekonomispiritual.files.wordpress.com/2011/02/microsoft-
word-ekonomi-kerakyatan.pdf

Hutomo Yatmo Mardi, 2009 Konsep Ekonomi Karakyatan, BTPE

Mubyarto (2001). Siklus tujuh tahunan ekonomi indonesia (1931-1966-2001-2036).


Jurnal ekonomi dan bisnis indonesia, 16 (03), 246-260.
File:///c:/users/user/downloads/39831-105545-1-sm.pdf

Mubyarto, dkk. 2014. Ekonomi kerakyatan. Jakarta selatan: lembaga suluh nusantara.

Zhepa, Rusdi. 2012. Perkembangan pemerintahan orde baru orde lama dan
reformasi.

24 | S e j a r a h E k o n o m i K e r a k y a t a n

Anda mungkin juga menyukai