Disusun oleh :
2 PGMI C
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kehidupan dan Perilaku Ekonomi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Anggitiyas Sekarinasih
M.Pd. pada mata kuliah “Ilmu Pendidikan Sosial Ekonomi”. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi saya sendiri.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Anggitiyas Sekarinasih M.Pd selaku
Dosen Pengampu mata kuliah “Ilmu Pendidikan Sosial Ekonomi” yang telah
memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya
mengenai bidang studi ini. Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
A, Latar Belakang.................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah............................................................................................................iii
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................................................iii
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A, Latar Belakang
Pelaku Ekonomi adalah individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat dalam
kegiatan ekonomi baik konsumsi, distribusi, maupun produksi. Pelaku ekonomi merupakan
pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Setiap pelaku ekonomi memiliki peran
tersendiri dalam kegiatan konsumsi, distribusi, dan produksi.
Sedangkan manusia adalah makhluk ekonomi karena manusia selalu berpikir dan
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia..
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pelaku ekonomi?
2. Apa peran manusia sebagai pelaku ekonomi dan sosial?
3. Apa saja kebutuhan-kebutuhan Manusia ?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui siapa saja pelaku ekonomi
2. Untuk mengetahui peranan manusia sebagai pelaku ekonomi dan sosial
3. Untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan ekonomi
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelaku Ekonomi
Pelaku Ekonomi adalah individu, kelompok, atau lembaga yang terlibat dalam
kegiatan ekonomi baik konsumsi, distribusi, maupun produksi. Pelaku ekonomi
merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Setiap pelaku ekonomi
1
memiliki peran tersendiri dalam kegiatan konsumsi, distribusi, dan produksi. Dalam
ilmu ekonomi, kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan oleh empat pelaku utama
diantaranya:
v
e. Membayar pajak atas penjualan barang hasil produksinya.
3. Pemerintah
Indonesia yang menganut sistem demokrasi ekonomi, pemerintah memegang peranan
penting dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk mengawasi kegiatan ekonomi
dan menentukan kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi. Kebijakan pemerintah
dalam memakmurkan rakyat tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945. Kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi:
a. Kebijakan fiskal, adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan
pendapatan dan pengeluaran negara, berhubungan dengan anggaran pendapatan
dan belanja negara.
b. Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah
peredaran uang dan menjamin kestabilan nilai uang, agar tidak terjadi inflasi.
c. Kebijakan keuangan internasional, yaitu tindakan yang diambil pemerintah di
bidang keuangan dalam hubungannya dengan dunia internasional, baik
perdagangan internasional maupun kerja sama ekonomi internasional.
vi
e. Penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.2
Selain yang ada di atas, pelaku ekonomi juga ada masyarakat itu sendiri. Peran
masyarakat dalam ekonomi sebagai Produsen, Konsumen, dan Distribuor.
a. Masyarakat sebagai Produsen, artinya masyarakat mampu meproduksi berang atau jasa.
b. Masyarakat sebgai Konsumen, masyarakat membutuhkan kebutuhan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga mereka perlu membeli kebutuhan atas barang/jasa
demi kelangsungan hidupnya.
c. Masyarakat sebagai Distributor yaitu peran masyarakat dalam penyaluran hasil
barang/jasa dari produsen ke konsumen.
2
Wiwit Yulianai, e-Modul Ekonomi Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi, Kemendikbud
(Bagunrejo, 2019)
vii
sebagai makhluk ekonomi selalu berpikir dan berusaha memenuhi kebutuhannya
dengan bantuan prinsip-prinsip ekonomi.
Contoh kegiatan manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral adalah:
a. Ia yang bekerja sebagai guru untuk menghidupi dirinya, bekerja untuk pendidikan
anak bangsa.
b. Pada saat menerima tunjangan penghasilan, seseorang membaginya dengan jujur
kepada kerabatnya dan tidak memberikannya kepada orang pribadi.
c. Saat terjadi pandemi, setiap orang memiliki kebutuhannya masing-masing. Untuk itu,
kita tidak boleh mengumpulkan barang-barang yang merugikan orang lain.
d. Saat menjadi pembeli di pasar, kita bisa bernegosiasi dengan bahasa yang sopan.
e. Ketika kita menjadi penjual atau pedagang, kita dapat berdagang atau menjual
dengan jujur.
f. Tangkap ikan dengan jaring, bukan bom. Ini mencegah kerusakan lingkungan.
C. Kebutuhan Manusia
a. Jenis-Jenis Kebutuhan Manusia
viii
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah, umumnya tujuan
pemenuhaan kebutuhan ini adalah untuk menaikkan status sosialkebutuhan
mewah dipenuhi stelahkebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi.
Sebagai contoh, penggunaan mobil mewah bukan lagi bertujuansebagai sarana
transportasi, tetapi untuk menunjukan status sosial. Penggunaan perhiasan mahal
atau tinggal di apertemen mewah juga dapat menaikkan status sosial pengguna.
ix
mendapat nasihat, motivasi, dan latihan yang berhubungan dengan
pengembangan kepribadian maupun keahlian kerja.
a. Barang Ekonomi merupakan barang yang memiliki kegunaan sebagai alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas . Misalnya, untuk memperoleh makanan, pakaian,
dan pemenuhan manusia mengeluarkan uang dan untuk memperoleh uang, manusia
harus mengorbankan barang, waktu, tenaga, dan pikirannya.
b. Barang Bebas merupakan barang alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak
terbatas sehingga menuasia untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluakan biaya.
misalnya udara, sinar matahari, pasir di padang pasir, dan ailaut. harus membelidari
perusahaan air minum.
a. Barang Produksi disebut dengan barang modal. Barang produksi merupakan barang
yang digunakan dalam proses roduksi. Disebut barang modal karena barang ini
digunakan untuk menghasilkan barang lain. misalnya tepung terigu untuk membuat
roti. Tepung terigu akan habis dalam satu kali proses pembuatan roti.
b. Barang Konsumsi merupakan barang yang seacara langsung dapat diguanakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Barang konsumsi sering disebut barang jadi atau barang
siap pakai. misalnya makanan dan minuman.
b. Barang Komplementer merupakan barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang akan
berguna jika digunakan secara bersama-sama dengan barang lain. Barang
komplementer sering disebut dengan barang pelengkap.misalnya, bensin akan berfungsi
x
jika digunakan bersama dengan kendaraan serta listrik akan lebih berfungsi jika
digunakan dengan lampu dan peralatan rumah tangga.
a. Barang Mentah merupakan barang yang belum diolah atau belum mengalami proses
produksi. barang mentah ada yang langsung dapat dikonsumsi, misalnya hasil
bauahbuahan seperti pisang, apel dan papaya. Namun, ada juga bahan mentah yang
harus diproses terlebih dahulu untuk dapat dikonsumsi, seperti kapas, padi, dan kayu.
Padi untuk dapat dikonsumsi harus diproses menjadi beras kemudian diproses melalui
penenkan agar dapat menjadi nasi.mdemikian juga kapas dan kayu agar dapat
dikonsumsi harus diperoses terlebih dahulu
b. Barang Setengah Jadi merupakan barang yang sudah mengalami proses, tetapi belum
dapat digunakan atau dikonsumsi. Misalnya, benang merupakn hasil pemrosesan dari
kapas. Agar dapat diguankan, benag harus diproses menjadi kain dan baju.
c. Barang Jadi merupakan barang hasil proses produksi dan sudah siap untuk
dikonsumsi atau digunakan.Misalnya, pakaian yang langsung dapat digunakan
merupakan hasil pemerosesan dari kapas, benang, kain, kemudian menjadi pakaian.
3
Moh. Kasiram, dkk., Op. Cit., h. 157.
xi
menyusun GBHN pada tahun 1973-1978 dan 1983 ditegaskan bahwa pendidikan
agama menjadi mata pelajaran wajib di setiap sekolah negeri dalam semua jenjang
pendidikan.
2) Ditetapkannya peraturan pola umum PELITA IV bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dinyatakan sebagai berikut:
Dengan semakin meningkatnya dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan
keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus semakin
diamalkan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial masyarakat.
Diusahakan supaya terus bertambah sarana-sarana yang diperlukan bagi
pengembangan kehidupan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa termasuk
pendidikan agama yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebaran Islam dilakukan secara damai dan berakulturasi dengan budaya Indonesia
menjadikan rakyat Indonesia mudah menerima agama Islam. Interaksi ini dimanfaatkan oleh
tokoh-tokoh Islam untuk menyebarkan pendidikan Islam di Indonesia. Materi yang pertama
kali diajarkan adalah kalimat syahadah. Pilihan materi ini didorong oleh doktrin bahwa
bersyahadat berarti telah menjadi Islam. Para penganjar ajaran agama Islam saat itu, mengajar
secara pelan dan menggunakan cara yang mudah dipahami sehingga dapat memahami
mengenai inti ajaran Islam, yakni melaksankan lima rukun Islam dan meyakini enam rukun
iman. Lembaga pendidikan Islam yang muncul pada awal penyebaran Islam yaitu masjid,
langgar, pesantren, surau, menasah, rengkang, dan dayah
xii
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam Menelusuri Sejarah Pendidikan Era Rasulullah
Sampai Indonesia, Cet. IV; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
Asrohan, Harun. Sejarah Pendidikan Islam. Cet. I; Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu,
1999. BP3K Depdikbud, Pendidikan Islam Dari Zaman Ke Zaman. Jakarta, 1997.
xiv