Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
(PELAKU DAN PERAN DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA)

KELOMPOK 3
OLEH:
 DITA DEA AMANDA
 EKA DIAN PRATIWI
 ERDA RISKA RAMADHANI
 FAHMI BAYU PRATAMA
 FISKA

Kelas / Prodi : VA / Ekonomi Syariah Eksklusif


Dosen Pengampu : Agus Purwanto, S.Pd., M.Kesos

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN
AL-ISHLAHIYAH
BINJAI

T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang Maha Sempurna, Maha Pencipta
dan Maha Penguasa segalanya, karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas Makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu
tentang “Pelaku Dan Peran Dalam Perekonomian Indonesia”. Kemudian sholawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada qudwah kita, yaitu Nabi
Muhammad Shalallaahu Alaihi Waalihi Wasallam yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi seluruh alam semesta. Makalah ini sengaja disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Perekonomian Indonesia”.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Agus Purwanto, S.Pd., M.Kesos sebagai dosen mata kuliah Perekonomian
Indonesia.
2. Orang tua yang selalu memberi dukungan kepada kami.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat membantu mempermudah
proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang
bersifat membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, kami ucapkan terima kasih.

Binjai, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2

A. Pengertian Pelaku Ekonomi.................................................................2

B. Pelaku-pelaku Ekonomi........................................................................2

C. Peran Pelaku-pelaku Ekonomi.............................................................11

D. Macam-macam Pelaku Ekonomi.........................................................13

BAB III PENUTUP......................................................................................15

A. Kesimpulan...........................................................................................15

B. Saran.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi dewasa ini dan
juga semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha, baik dalam
negeri maupun diluar negeri dimana sistem ekonomi dewasa ini sudah
memasuki era persaingan global antar negara. Oleh karena itu dirasakan perlu
adanya pemahaman serta pengetahuan bagi kalangan pelaku ekonomi guna
meningkatkan mutu kinerjanya dalam mengembangkan unit-unit usahanya
dan bagi para mahasiswa hal ini akan dirasa sangat bermanfaat nilainya
didalam kita mempelajari peranan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di
Indonesia, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas bagi mahasiswa
dalam rangka mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai
bekal nantinya.
Hal inilah yang melatarbelakangi penting bagi setiap mahasiswa untuk
mempelajari aspek-aspek yang saling terkait dalam perekonomian dimana
pelaku ekonomi memiliki peran yang sangat strategis, dan pemerintah juga
berperan penting sebagai pemberi juga pemegang kebijakan yang dapat
memberi makna positif bagi para pelaku ekonomi baik itu kebijakan yang
berdampak langsung maupun tidak langsung bagi pelaku ekonomi itu sendiri.
Jadi dengan demikian mahasiswa dapat melakukan analisis-analisis
yang terkait dengan hal itu. Mahasiswa juga dituntut lebih pro aktif untuk ikut
serta menyumbangkan pengetahuan maupun pemikiran-pemikirannya untuk
kemajuan ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pelaku Ekonomi;
2. Siapa saja Pelaku Ekonomi;
3. Apa peran dari Pelaku Ekonomi;
4. Apa saja macam-macam Pelaku Ekonomi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelaku Ekonomi


Setiap pelaku ekonomi memiliki perannya masing-masing. Menurut
Cambridge Dictionary, pelaku ekonomi adalah seseorang, perusahaan, atau
organisasi yang memiliki pengaruh terhadap motif ekonomi dengan
memproduksi, membeli, atau menjual.
Sementara menurut Longman Business Dictionary, definisi pelaku
ekonomi adalah seseorang, perusahaan, dan lain-lain yang berdampak pada
ekonomi suatu negara, misalnya dengan membeli, menjual, atau berinvestasi.1
B. Pelaku-pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi di Indonesia jika digolongkan berdasarkan jenisnya
terbagi menjadi rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Ketiganya
memiliki peran yang berbeda-beda.
Contoh-contoh kegiatan pelaku ekonomi sendiri dimulai dari seorang
ibu rumah tangga yang membeli bahan-bahan makanan, seperti beras,
sayuran, buah-buahan, telur, daging, susu, dan lain-lain.
Produsen pupuk menghasilkan pupuk yang sangat dibutuhkan dalam
kegiatan pertanian, hingga ke penarikan pajak oleh pemerintah distribusi
produk impor oleh pemerintahan. Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang
pembagian pelaku ekonomi :
1. Rumah tangga keluarga
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas
ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga
termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling
kecil adalah pemilik berbagai faktor produksi,antara lain tenaga kerja,
tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap
(seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan
oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.

1
Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro (Edisi Pertama, Jakarta : Prenamedia Group, 2016.

2
Karena mereka telah memberikan tenaga mereka untuk membantu
menghasilkan barang atau jasa. Pada saat rumah tangga keluarga bekerja,
mereka akan memperoleh penghasilan. Penghasilan yang diperoleh
rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha berikut ini :
a. Usaha sendiri,
b. Bekerja pada pihak lain,
c. Menyewakan faktor-faktor produksi,
d. Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga
tersebut dapat digunakan untuk dua tujuan, yaitu membeli barang
atau jasa dan ditabung.
1. Membeli berbagai Barang atau Jasa (Konsumsi)
Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut ini :
a. Kebiasaan hidup
b. Jumlah anggota keluarga
c. Status social
d. Lingkungan
e. Pendapatan
2. Disimpan/Ditabung
Sisa penghasilan yang digunakan untuk konsumsi dapat disimpan
atau ditabung. Kegiatan menabung dilakukan untuk memperoleh
dividen (bunga). Di samping itu kegiatan menabung dapat
berfungsi sebagai cadangan dalam menghadapi berbagai
kemungkinan buruk di masa depan.
Ada beberapa kegiatan pokok rumah tangga diantaranya yaitu:
a. Memperoleh penghasilan dari perusahaan atau produsen berupa upah
atau gaji (sebuah imbalan atas pengorbanan tenaganya untuk
melakukan pekerjaan atau melakukan produksi), bunga (berbagai
imbalan terhadap rumah tangga dari sebuah perusahaan sebab telah
meminjamkan modal kepada perusahaan yang bersangkutan), laba
(segala bentuk bayaran atau imbalan dari hasil pengorbanan pikiran,

3
tenaga serta keahliannya dalam mengelola perusahaan sehingga
perusahaan mampu memperoleh laba atau keuntungan), sewa
(beberapa bayaran kepada konsumen sebab telah menyewakan lahan
atau bangunan pada perusahaan yang melaksanakan produksi barang
ataupun jasa) dan Hasil penjualan (setiap upah atau imbalan yang
diterima oleh pihak rumah tangga dari hasil menjual bahan baku
kepada perusahaan yang berproduksi).
b. Membelanjakan pendapatan di pasar barang.
c. Menabung sebagian dari pendapatan di lembaga keuangan negara.
d. Membayarkan sejumlah pajak kepada pemerintah.
e. Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan
uang tunai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
2. Produsen
Rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi yang
menyediakan barang atau jasa bagi rumah tangga konsumen. Rumah
tangga produsen di Indonesia sendiri dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.
Berdasarkan pada lapangan usahanya, perusahaan bisa dibedakan
menjadi tiga, yaitu: Industri Primer, yaitu perusahaan yang mengolah
kekayaan alam dan memanfaatkan faktor produksi yang disediakan oleh
alam.
Contohnya yaitu kegiatan pertanian, pertambangan, perikanan,
kehutanan, peternakan, dan lain-lain. Industri Sekunder, yaitu perusahaan
yang menghasilkan barang dalam arti industri atau perusahaan yang
mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi menjadi barang jadi
yang siap untuk dikonsumsi masyarakat.
Contohnya yaitu perusahaan pakaian, perusahaan sepatu,
perusahaan mobil, dan lain-lain. Industri Tersier, yaitu perusahaan yang
menghasilkan jasa, seperti kegiatan jasa pengangkutan (transportasi),
simpan pinjam, sewa bangunan, dan lain-lain.

4
3. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang
atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang
dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi. Perusahaan adalah tempat berlangsungnya
proses produksi. Dengan demikian, kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga
sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang
berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan
yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.
a. Industri Primer
Industri primer adalah perusahaan yang mengolah kekayaan alam
dan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh
alam. Contohnya, pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan,
peternakan.
b. Industri Sekunder
Industri sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
barang industri atau perusahaan-perusahaan yang mengolah barang
setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk dikonsumsi
masyarakat. Contohnya: perusahaan mobil, sepatu, pakaian, dan lain
lain.
c. Industri Tersier
Industri tersier adalah industri yang menghasilkan jasa-jasa
perusahaan yang menyediakan pengangkutan (transportasi),
menjalankan perdagangan, memberi pinjaman, dan menyewakan
bangunan.
Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen
adalah sebagai berikut :

5
a. Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan
sebagai pemasok di pasar barang atau jasa.
b. Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga
konsumsi untuk melakukan proses produksi.
c. Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk
membangun atau mengembangkan usaha mereka.
d. Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang
lainnya.
e. Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang
dihasilkannya.
Pada sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya terdapat
aturan yang harus diikuti.
4. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk
mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan
perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
a. Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan
jasa. Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli
alat-alat tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli
peralatan yang menunjang pendidikan, menggunakan tenaga kerja
untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.
b. Kegiatan Produksi Pemerintah
Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa
yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat
(2), yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara”. Pelaksanaan peran pemerintah dalam kegiatan produksi
diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir di seluruh sektor

6
perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah
mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berikut ini
maksud dan tujuan pendirian BUMN berdasarkan UU Nomor 19
Tahun 2003.
1. Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya.
2. Mencari keuntungan.
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi
orang banyak.
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
c. Kegiatan Distribusi Pemerintah
Selain melakukan kegiatan konsumsi, pemerintah juga berperan
dalam kegiatan distribusi. Berikut ini kegiatan-kegiatan distribusi
yang dilakukan pemerintah.
1. Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk
membantu kegiatan operasional yang ada di sekolah. Misalnya
mengenai penyediaan buku-buku pelajaran, dan sebagainya.
2. Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin
(beras rakyat miskin) melalui BULOG. Selain melakukan
kegiatan pokok-pokok ekonomi, pemerintah juga berperan
sebagai pengatur dan pelaksana kebijakan. Peran pemerintah
sebagai pengatur yaitu dengan mengeluarkan berbagai peraturan
yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Tujuan dibuatnya
peraturan adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan
secara wajar dan tidak merugikan masyarakat. Sebagai contoh
peraturan mengenai impor barang. Pemerintah menetapkan
berbagai tarif masuk barang. Hal ini dimaksudkan agar barang-

7
barang yang berasal dari luar negeri tidak mudah masuk ke
Indonesia. Peraturan-peraturan pemerintah lainnya masih
banyak, seperti peraturan pendirian industri, peraturan ekspor,
perbaikan lalu lintas, kebijakan fiskal dan moneter, dan berbagai
peraturan kegiatan ekonomi lainnya.
Selain kegiatan diatas, berikut beberapa kegiatan ekonomi
pemerintahan diantaranya:
1. Membuat Kebijakan Fiskal yaitu salah satu kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah dan berkaitan dengan pendapatan serta pengeluaran
negara.
2. Membuat Kebijakan Moneter yakni sebuah kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah dan berkaitan dengan pengaturan dari jumlah uang
yang beredar untuk mengendalikan laju dari inflasi.
3. Membuat Peraturan Keuangan Internasional adalah semua kebijakan
yang terdapat di bidang keuangan dan sangat berkaitan dengan dunia
internasional, misalnya seperti perdagangan internasional, kerjasama
ekonomi dengan negara lain dan masih banyak lagi.
4. Pemerintah juga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen.
Sebagai konsumen, artinya dalam menjalankan tugasnya, pemerintah
membutuhkan barang dan jasa. Kegiatan konsumsi yang dilakukan
oleh pemerintah bisa berupa kegiatan membeli alat-alat kantor, alat-
alat kedokteran, alat-alat penunjang pendidikan, menggunakan
rumah tangga keluarga dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan
lain-lain.
5. Sebagai Produsen, artinya pemerintah turut serta dalam
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam rangka
mewujudkan kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Dari segi
produsen rumah tangga pemerintah memproduksi listrik, air, dan
sumber energi bagi masyarakat.
6. Kebijakan dalam mengatur perekonomian dengan menjaga stabilitas
harga barang dan jasa, menyediakan kebutuhan pokok, menyediakan

8
sarana dan prasarana publik, menyusun rancangan ekonomi jangka
pendek, menengah, dan panjang, memberikan izin usaha,
menentukan besarnya pajak, dan memberikan subsidi.
7. Dari Distributor dapat dilihat dalam kegiatan membagikan raskin,
menyalurkan dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah untuk
membantu kegiatan operasional di sekolah, misalnya melalui
penyediaan buku-buku pelajaran, dan lain-lain.
8. Negara juga bertugas menciptakan investasi umum, misalnya
menyediakan sarana jalan raya dan juga jembatan. Bertugas
mendirikan perusahaan negara yang akan digunakan sebagai
penstabil dari kegiatan perekonomian.
9. Berperan dalam penarikan pajak langsung dan juga tidak langsung.
Bertugas membelanjakan pendapatan negara yang digunakan untuk
membeli barang-barang keperluan pemerintah.
10. Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan
pembangunan dalam negeri.
11. Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan
pekerjaan pemerintah sekaligus melakukan kebijakan moneter.
12. Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.
5. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah
masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku
ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan
transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi
perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing,
tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri,
akan tampak pada aktivitas berikut ini :
a. Membeli barang-barang yang tidak diproduksi oleh masyarakat
dalam negeri.

9
b. Menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara, seperti
bandara, stasiun, pasar, dan sebagainya.
c. Menikmati objek-objek wisata negara lain seperti pegunungan,
pantai, candi, dan objek-objek yang lainnya.
d. Menggunakan tenaga kerja-tenaga kerja dari negara lain.
Masyarakat juga melakukan kegiatan produksi. Kegiatannya akan
tampak pada aktivitas berikut ini :
a. Masyarakat luar negeri menghasilkan barang yang tidak diproduksi
oleh negara lain.
b. Melakukan penanaman modal di negara lain.
c. Memberikan pinjaman kepada negara yang membutuhkan.
d. Mengirimkan tenaga kerja dan tenaga ahli ke negara-negara yang
membutuhkan.
6. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan yakni segala pihak yang melakukan kegiatan
keuangan, baik bank maupun bukan bank, untuk membantu
meningkatkan perekonomian suatu negara.
Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan yakni:
a. Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga
konsumen maupun perusahaan.
b. Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan atau produsen
untuk dapat meningkatkan kinerja produksi mereka.
c. Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan sehingga
dapat membantu mekanisme pembayaran para pebisnis. Uang giral
sendiri adalah dana yang disimpan pada bank-bank umum yang
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melakukan pembayaran
dengan perantara cek, giro, bilyet, surat saham dan lain sebagainya.
Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang
tidak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan bank.

10
d. Mengatasi inflasi dengan menaikkan cadangan kas bank sentral agar
perputaran uang bertambah.2
C. Peran Pelaku-pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga Keluarga
Sebagai pelaku ekonomi dalam hal ini rumah tangga konsumen
memiliki 2 peran, yaitu sebagai pelaku produksi dan pelaku konsumsi.
Peran rumah tangga sebagai pelaku produksi dapat dilihat dari
pemanfaatan tenaganya untuk perusahaan atau instansi pemerintah.
Sedangkan dari sisi konsumsi, peran rumah tangga dapat dilihat
dari pemanfaatan produk, baik barang atau jasa untuk memenuhi segala
kebutuhannya. Untuk mendapatkan penghasilan, rumah tangga keluarga
memanfaatkan faktor produksi yaitu tenaga, untuk dijual pada rumah
tangga perusahaan.
2. Produsen
Adapun peran rumah tangga produsen diantaranya :
a. Sebagai Penghasil Barang atau Jasa: Rumah tangga produsen atau
perusahaan bertugas memproduksi barang atau jasa sesuai dengan
bidangnya. Barang atau jasa yang sudah diproduksi kemudian
didistribusikan kepada konsumen, sehingga konsumen bisa dengan
mudah membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.
b. Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga
konsumsi untuk melakukan proses produksi.
c. Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk
membangun atau mengembangkan usahanya.
d. Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang
lainnya.
e. Rumah tangga produsen memberikan balas jasa berupa sewa, bunga
dan lain sebagainya.

2
Amri Amir, Perekonomian Indonesia (Dalam Perspektif Makro), Bogor : Penerbit
Biografika, 2007.

11
f. Agen pembangunan rumah tangga produsen berperan dalam
pembangunan di Indonesia. Pemerintah merasa terbantu dengan
adanya rumah tangga produsen di bidang pembangunan untuk
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Agen pembangunan juga
menyerap banyak tenaga kerja, memberikan gaji pada pekerja, dan
menjamin keselamatan kerja bagi pekerja.
g. Sebagai penyalur barang atau jasa (distributor) Tidak hanya membuat
barang, tetapi terdapat rumah tangga produsen yang langsung
menyalurkan barang atau jasanya kepada konsumen secara langsung.
h. Menambah pendapatan negara melalui pajak rumah tangga produsen
wajib untuk membayar pajak kepada pemerintah atas kegiatan
produksi yang dilakukan maka rumah tangga produsen telah
membantu pemerintah untuk menaikan pendapatan negara melalui
pajak.
3. Perusahaan
Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi lebih luas, karena
dapat berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen. Peran
sebagai produsen adalah peran utama sebuah perusahaan karena telah
menjadi tempat berlangsungnya produksi. Sedangkan peran sebagai
konsumen bisa diketahui saat perusahaan harus memenuhi kebutuhan
bahan baku (persediaan) untuk produksi.
4. Pemerintah
Selain rumah tangga dan perusahaan, pelaku ekonomi yang sangat
penting perannya adalah pemerintahan. Perekonomian yang berlangsung
di Indonesia harus terkendali dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang
menguntungkan, baik untuk produsen, konsumen, maupun distributor.
Peran utama pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah
mengendalikan perekonomian dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk
memakmurkan warga negaranya.
5. Masyarakat Luar Negeri

12
Berikut ini beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan
ekonomi.
a. Melalui kegiatan perdagangan (kegiatan ekspor impor) dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara yang bersangkutan.
b. Adanya tukar-menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan
produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkat mutu serta
jumlah barang yang dihasilkan.
c. Membuka lapangan kerja baru.
d. Meningkatkan keuangan atau pendapatan negara berupa devisa.
Para pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat luar negeri,
perusahaan, dan negara) pada dasarnya mempunyai hubungan yang
sangat erat.
6. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan berperan dalam menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk produk simpanan dengan memberikan suku
bunga deposito kepada masyarakat. Seperti tabungan berjangka, tabungan
sekolah, tabungan haji, deposito, safe deposit box dan produk-produk
tabungan lainnya.3
D. Macam-macam Pelaku Ekonomi
Macam-macam pelaku ekonomi, antara lain:
1. Koperasi
Koperasi ialah badan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama pula. Dalam UU No. 12 Tahun 1967, Koperasi
Indonesia didefinisikan sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak
sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi
yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan.
2. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikan
modalnya dimiliki oleh negara. BUMN juga bisa berupa nirlaba yang

3
Hudiyanto, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : Pelita Jaya, 2001.

13
tujuannya untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Bentuk
BUMN bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Perusahaan Perseroan (Perseroan Terbatas), yaitu BUMN yang
bentuknya perseroan terbatas, yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh negara,
dan bertujuan mencari keuntungan.
b. Perusahaan Perseroan Terbuka (Persero Terbuka), yaitu BUMN yang
modal dan jumlah pemegang sahamnya ditentukan berdasarkan
kriteria tertentu atau dengan kata lain, persero yang melakukan
penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal.
c. Perusahaan Umum (Perum), yaitu BUMN yang semua modalnya
dimiliki oleh negara dan tidak terbagi-bagi atas saham. Tujuan perum
yaitu untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa
yang bermutu tinggi sekaligus mencari keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.
3. PerJan (Perusahaan Jawatan)
PerJan ialah badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. PerJan selalu berorientasi pada pelayanan masyarakat,
sehingga selalu merugi. Oleh sebab itu, sekarang sudah tidak ada lagi
model PerJan. Contoh PerJan yaitu PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta
Api), yang sekarang menjadi PT KAI.
4. Perusahaan
Perusahaan dapat didefinisikan sebagai tempat terjadinya kegiatan
produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Di Indonesia sendiri,
terdapat beberapa bentuk perusahaan, yaitu Perusahaan Swasta,
Perusahaan Milik Negara (BUMN), Perusahaan Daerah, Firma, CV
(Persekutuan Komanditer).4

4
Tambunan, Perekonomian Indonesia, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2010.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pelaku
Ekonomi dan Pemerintah sama sama memiliki peran yang sangat penting
dalam pembangunan perekonomian di Indonesia untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama segenap masyarakat Indonesia yang merata hingga ke
pelosok. Keterkaitan hubungan antara para Pelaku Ekonomi dan Pemerintah
sebagai pemegang kebijakan sangat saling tergantung di dalam membangun
perekonomian yang mapan dan sinergi dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat pada umumnya. Demikian pula Pemerintah mampu memberikan
proteksi (perlindungan) bagi Pelaku Ekonomi untuk bisa bersaing di era pasar
Globalisasi dewasa ini.
B. Saran
Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari teman-teman semua agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih
baik lagi. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang
telah di jelaskan. Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan, dan
kami ucapkan banyak terima kasih.
Wallahu’alam bi shawab.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Amri, Perekonomian Indonesia (Dalam Perspektif Makro), Bogor :


Penerbit Biografika, 2007.
Hasyim, Ali Ibrahim, Ekonomi Makro (Edisi Pertama, Jakarta : Prenamedia
Group, 2016.
Hudiyanto, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : Pelita Jaya, 2001.
Tambunan, Perekonomian Indonesia, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2010.

16

Anda mungkin juga menyukai