Anda di halaman 1dari 10

DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM ISLAM

DI SUSUN OLEH :

1. TRIA UTAMI (2120602087)


2. M. FERDI FIRMANSYAH (2130602221)

MATA KULIAH : EKONOMI ISLAM DASAR

DOSEN PENGAMPU : Dr. ULIL AMRI M.Si

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021/2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. Pengertian Alokasi...........................................................................................................................4
B. Pengertian Pendapatan.....................................................................................................................4
1. Jenis-jenis pendapatan.................................................................................................................4
2. Sumber-Sumber Pendapatan........................................................................................................5
C. Alokasi Pendapatan Dalam Islam....................................................................................................5
D. Instrument Pendapatan Dalam Islam...............................................................................................6
1. Zakat............................................................................................................................................6
2. Sedekah Dan Infaq.......................................................................................................................7
3. Al- Kharaj ( Pajak )......................................................................................................................7
E. Dampak Distribusi Pendapatan Dalam Islam...................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Distribusi ialah satu dari beberapa aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan
perekonomian manusia, Penjelasan mengenai distribusi menjadi pembahasan yang
spesifik dalam ilmu ekonomi baik dalam ekonomi mikro ataupun pembahasan dalam
makro karena pembahasan dalam distribusi sangat luas cakupanya yang mana mecakup
kegiatan politik dan juga sosial ekonomi sehingga hal ini menjadi tabu di kalangan
pemikir ekonomi baik dalam ekonomi muslim ataupun aliran ekonom Konvensional
hingga saat ini1.

Dalam ekonomi kapital distribusi diartikan sebagai pemindahan kepemilikan


suatu benda atau jasa dari penghasil barang kepada pengguna barang atau jasa 2. Beda
halnya dengan ekonomi islam distribusi memiliki arti tidak hanya kegiatan penyaluran
kebutuhan masyarakat secara materil yang didalamnya ada kewajiban untuk menukar
barang dan jasa dengan uang, dalam ekonomi Islam distribusi mencakup kagiatan
penyaluran harta dan kekayaan secara merata kepada masyarakat yang kurang beruntung
dimana akan terciptanya keadilan distribusi dan sosio ekonomi serta distribusi yang
merata disemua kalangan khusunya kalangan yang kurang beruntung.

Distribusi harta, kekayaan atau pendapatan menjadi tujuan utama ekonomi islam
dalam mengatasi kesenjangan sosial, ini menjadi faktor penting dalam pandangan
ekonomi islam karena hal ini menjadi patokan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat dimana terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat sehingga
terciptanya kualitas hidup yang layak bagi masyarakat. Pandangan ekonomi islam sangat
berbeda dengan ekonomi konvensional dimana dalam ekonomi islam lebih pada
peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ekonomi Islam didasarkan pada

1
Heri Sudarsono. Konsep Ekonomi Islam, Suatu Pengantar. (Yogyakarta: Ekonisia, 2002). Hlm. 216.
2
Kunarjo, Glosarium Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, (Jakarta: Universitas Indonesia Perss, 2003), Cet. Ke-
1, Hlm. 81.
ekonomi sosialisme dan keadilan, oleh karena itu Ekonomi Islam tidak hanya
memandang distribusi pendapatan sebagai salah satu masalah utama3.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alokasi pendapatan menurut ahli ekonomi Islam ?
2. Bagaimana dampak distribusi pendpatan dalam islam?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui alokasi pendapatan menurut ahli ekonomi Islam.
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak distribusi pendpatan dalam islam

3
Taqiyuddin an-Nabhani, Nizham al-Iqtishadi fi al-Islam, Penerjemah Hafizh Abdurrahman, Sistem Ekonomi Islam,
(Jakarta: Hizbuttahrir Indonesia, 2004), Cet. Ke-4, Hlm. 16
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alokasi
Arti kata alokasi menurut KBBI adalah :

1. Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat (pembeli);


penjatahan.
2. Penentuan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan
contoh: 'Pemerintah memberi alokasi dana kepada tiap desa untuk
membangun gedung sekolah dasar'.
3. Pembagian pengeluaran dan pendapatan (di suatu departemen, instansi, atau
cabang perusahaan), baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya.
4. Penentuan penggunaan sumber daya secara matematis (misal tentang tenaga
kerja, mesin, dan perlengkapan) demi pencapaian hasil yang optimal
(Manajemen4).

B. Pengertian Pendapatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha atau
sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang diterima
oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,
komisi, ongkos dan laba5. Pendapatan seseorang juga dapat didefinisikan sebagai
banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan
seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu.

1. Jenis-jenis pendapatan
a. Pendapatan Ekonomi
Pendapatan ekonomi adalah pendapatan yang diperoleh seseorang
atau keluarga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanpa

4
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2010), h. 21
5
Departemen Pendidikan Nasional RI,Kamus…,h. 185
mengurangi atau menambah asset bersih. Pendapatan ekonomi meliputi
upah, gaji, pendapatan bunga deposito, pendapatan transfer dan lain-lain.
b. Pendapatan Uang
Pendapatan uang adalah sejumlah uang yang diperoleh seseorang
atau keluarga pada suatu periode sebagai balas jasa terhadap faktor
produksi yang diberikan. Misalnya sewa bangunan, sewa rumah, dan lain
sebagainya.
c. Pendapatan Personal
Pendapatan personal adalah bagian dari pendapatan nasional
sebagai hak individu-individu dalam perekonomian, yang merupakan
balas jasa terhadap keikutsertaan individu dalam suatu proses produksi.

2. Sumber-Sumber Pendapatan
Pemenuhan kebutuhan pokok harus dilakukan lewat upaya-upaya individu
itu sendiri. Penekanan kewajiban personal bagi setiap muslim untuk
memperoleh penghidupannya sendiri dan keluarganya, tanpa terpenuhi
kebutuhan ini, seorang muslim tidak akan dapat mempertahankan kondisi
kesehatan badan dan mentalnya serta efisiensinya yang diperlukan untuk
melaksanakan kewajiban ubudiyahnya6.

C. Alokasi Pendapatan Dalam Islam


Perbedaan kepemilikan harta dalam kehidupan manusia merupakan hukum dan
ketetapan Allah SWT yang mempunyai banyak hikmah dan maknanya bagi kehidupan
manusia. Dengan perbedaan pendapatan dan kepemilikan inilah manusia memiliki peran
lebih diantara mahluk lain di kehidupan ini. Disamping itu, perbedaan ini membawa
pentingnya makna kerja sama Antara yang satu dengan yang lainya dalam memenuhi
kepentingan kepentingan hidupnya. Perbedaan pendapatan dan kepemilikan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan, tetapi dengan perbedaan ini bukan menjadi alasan
manusia Antara satu oramg dengan orang lain untuk melegitimasi 27 kedudukanya

6
Abdullah Zaki Al-Kaff, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 175
dihadapan Allah SWT sebagai mahluk yang mulia atau hina. Mulia atau hina hanya
berkaitan dengan sifat ketakwaan dalam diri manusia7.
Distribusi pendapatan berkaitan bukan saja berhubungan dengan aspek ekonomi
tetapi juga aspek sosial dan aspek politik. maka distribusi dan alokasi pendapatan dalam
ekonomi islam menjadi perhatian bagi para ahli ekonomi islam dan konvensional sampai
saat ini. Jawaban sementara dari masalah ini, islam telah menganjurkan untuk
mengerjakan zakat, infa, shadaqah. Kemudian baitul Mal membagikan kepada orang
yang membutuhkan untuk meringankan beban dan masalah hidup orang lain dengan
memberikan langsung atau tidak langsung. Islam tidak mengarahkan distribusi
pendapatan secara sama rata, letak pemerataan dalam islam adalah keadilan atas dasar
maslahah8.

D. Instrument Pendapatan Dalam Islam

1. Zakat
Dari segi hukumnya, zakat adalah salah satu rukun islam yang merupakan fardu
‘ain atas tiap- tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Hal ini juga mengandung dua
fungsi ibadah yaitu beribadah secara individual dan juga melaksanakan ibdah secara
social bahkan keharmonisan antar individu muslim terutama antara orang yang
berlebih harta dan yang kekurangan harta. Dari segi kebaikan rezekinya zakat
mensucikan harta orang yang beriman karena rezeki yang diperolehnya, terkadang
tercampur dengan masalah-masalah yang subhat. Dalam hadits juga Rasulullah SAW
bersabda “Tunaikanlah zakat dari harta kalian, karena zakat akan mensucikan kalian“.
Dalam riwayat lain juga Rasulullah juga bersabda “Bayarlah zakat, karena ini
merupakan sesuatu yang mensucikan kalian”. Juga dalam sebuah hadits disebutkan
“Jagalah harta kalian dari kotorann dosa-dosa atau kesia-siaan“ 9.
a. Kegunaan Zakat
1. Menenangkan Hati
2. Menghapus Dendam

7
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta : Penerbit Erlangga,2012), h .132
8
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam…, h. 133
9
9Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam…, h .135
3. Menyempurnakan Imam
4. Obligasi Dengan Allah
5. Menghapus Dosa
6. Membersihkan Hati Dan Diri
7. Jaga Keseimbangan
8. Penghasilan Orang Dibersihkan
9. Zakat Memberi Lebih
10. Mencapai Keimanan Yang Sempurna

b. Objek Zakat
Objek zakat berupa hasil pertanian, buah-buahan, madu, logam
mulia, harta karun, dan lain-lain. Perbedaan ini menurut Ibnu Qudamah,
bahwa kekayaan yang dipersyaratkan wajib zakat setelah setahun,
mempunyai potensi untuk berkembang.

2. Sedekah Dan Infaq


Mengenai distribusi sedekah dan infaq pada dasarnya sama dengan distribusi
zakat yaitu menyangkut delapan asnaf, namunpada shadaqah lebih diutamakan pada
tingkatan yang lebih membutuhkan dan juga berkaitan dengan golongan orang yang
lebih dekat kepada Allah SWT.
Pembagian sedekah juga bisa diarahkan pada keluarga dekat, hal ini berkaitan
dengan silaturahmi, sebagaimana hadis Rasulullah: “Diriwayatkan dari Sulaiman bin
Amr R.A, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “sedekah kepada orang miskin
hanyalah sedekah, dan sedekah kepada keluarganya terdapat dua perkara yaitu
sedekah dan silaturahim” ( HR. Ahmad, Tirmizi).

3. Al- Kharaj ( Pajak )


Pajak adalah uang yang dikenakan terhadap tanah dan termasuk tanah daan
termasuk hak-hak yang harus ditiunaikan .keterangan tentang pajak dalaam al-uran
berbeda dengan keterangan tentaang jizyah .
E. Dampak Distribusi Pendapatan Dalam Islam
Distribusi pendapatan merupakan bagian yang penting dalam membentuk
kesejahteran. Dampak dari distribusi pendapatan bukan saja pada aspek ekonomi tetapi
juga aspek sosial dan politik.10 Dampak yang ditimbulkan dari distribusi pendapatan yang
didasarkan atas konsep Islam adalah sebagai berikut:
1. Dalam konsep Islam perilaku distribusi pendapatan masyarakat merupakan
bagian dan bentuk proses kesadaran masyarakat dalam mendekatkan diri
kepada Allah.
2. Seorang muslim akan menghindari praktek distribusi yang menggunakan barang-
barang yang merusak masyarakat.
3. Negara bertanggung jawab terhadap mekanisme distribusi dengan mengedepankan
kepentingan umum daripada kepentingan kelompok, atau golongan apalagi
perorangan dan juga memastikan agar jangan sampai sektor publik jatuh ke tangan
perorangan maupun kelompok.11
4. Negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas publik, yang
berhubungan dengan masalah optimalisasi distribusi pendapatan, seperti: sekolah,
rumah sakit, lapangan kerja, perumahan, jalan, jembatan dan sebagainya, sektor
publik ini mnjai tanggungjawab negara dalam rangka menjaga dan bentuk
tanggunjawabnya terhadap rakyatnya.

10
Heri Sudarsono,Konsep Ekonomi Islam, Suatu Pengantar.(Yogyakarta: Ekonisia, 2002),216
11
Ummi Kalsum, “Distribusi Pendapatan dan Kekayaan dalam Ekonomi Islam” Li Falah, Jurnal Studi Ekonomi dan
Bisnis Islam Vol. 3, No. 1, Juni (2018), 43
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Efisiensi alokasi dan pendistribusian pendapatan dalam system ekonomi kapitalis
memberikan dampak ketidakadilan serta ketimpangan pendapatan pada masyarakat,
sehingga dapat menimbulkan konflik dan menciptakan kemiskinan berkepanjangan
masyarakat. Tidak menutup kemungkinan kebobrokan terjadi dan bahkan kerusakan
sistem ekonomi, maka memang seharusnya untuk merubah sistem ekonomi yang
kapitalis dengan konsep ekonomi Islam ynag berlandasrkan pada alQur’an dan Hadits.
Sistem distribusi dalam islam menginginkan maqosid syariah terpenuhi, artinya skala
aspek prioritas antara Ad-daruriyyah, Al-hajjiyyah, dan Attahsiniyyah dapat dipenuhi
sehingga kegiatan yang menimbulkan dhalim dan mendhalimi tidak ditemukan, dan
kesejahteraan masyarakat tercapai, karena tidak adanya monopoli dalam distribusi.

Anda mungkin juga menyukai