Penyusun :
Novita Khoiriyati (2101020002)
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mengambil materi dari buku-buku dan media lain
terutama yang berkaitan “Pendapatan Nasional dalam Pendekatan Ekonomi Islam”.
Penulisan dan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pertiwi Utami, M.E selaku dosen
mata kuliah Ekonomi Makro Islam dan teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini.
Dikarenakan tidak memungkinkannya penjabaran secara menyeluruh, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
PENDAHULUAN
Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat
dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari
kenaikan besarnya pendapatan nasional pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari
pendapatan nasional ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada
periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya
kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat
dalam suatu negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju,
semua menginginkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pendapatan nasional merupakan tolak ukur yang paling baik untuk menunjukkan
keberhasilan dan kegagalan perkonomian suatu negara, dari tingkat kesempatan kerja, tingkat
harga barang, dan posisi neraca pembayaran luar negeri, serta pendapatan perkapitanya. Jika
faktor-faktor yang memengaruhi tersebut menunjukkan posisi yang sangat menguntungkan
atau positif, maka tingkat keberhasilan atau tingkat kemajuan ekonomi suatu negara akan
mudah tercapai, dan begitu pula sebaliknya.
Dalam perhitungan ekonomi Islam terdapat prinsip yang harus dipegang teguh dalam
perhitungan pendapatan nasional agar tujuan negara dapat terlaksanakan dengan baik dan
masyarakat mendapatkan kesejahteraan serta kebahagiaan dalam bernegara.
Pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara pada periode tertentu biasanya satu tahun. Istilah yang terkait
dengan pendapatan nasional beragam antara lain: Produk Domestik Bruto (Gross Domestic
Product/GDP), Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP), serta Produk Nasional
Neto (Net National Product/NNP).1
1
Huda, N. (2018). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana.
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah nilai total produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan
suatu perekonomian selama periode tertentu yang dihasilkan dari sebuah proses interaksi
antar berbagai komponen pelaku ekonomi. Adapun pendapatan nasional menurut Mukti
Hakim adalah jumlah dari semua pendapatan yang diterima oleh orang-orang di suatu negara
selama satu tahun.
Berbeda dengan ekonomi Islam pendapatan nasional yang diterapkan melalui GNP
lebih menekankan kepada falah. Falah merupakan kesejahteraan yang hakiki, di mana
komponen spiritual masuk ke dalam falah tersebut. Dalam ekonomi Islam peningkatan GNP
diwujudkan pada kesejahteraan masyarakat dalam rangka agar mencapai falah, karena itu
semua aspek dari kegiatan duniawi termasuk aspek ekonomi diarahkan tidak hanya untuk
memenuhi tuntutan fisik tetapi juga memenuhi kebutuhn spiritual.
Konsep ekonomi kapitalis yang mengukur tingkat pendapatan nasional untuk GNP
jelas akan mengabaikan kegiatan spiritual umat manusia. Pola dan proses pembangunan
ekonomi diarahkan semata-mata untuk pendapatan perkapital, hal ini akan mengarahkan
manusia ke konsumsi fisik yang cenderung hedonis. Maka dari itu, ekonomi Islam yang
sudah diatur dalam Alquran dan Assunah memasukkan unsur falah dalam upaya peningkatan
pendapatan nasional melalui beberapa kebijakan yang pernah diterapkan pada masa
Rasulullah dan Khulafaurasyidin serta pada awal periode Islam seperti menerapkan instrumen
2
Apriliana, E. S. (2020). UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL DI TENGAH WABAH VIRUS CORONA
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. AL-IQTISHADIYAH Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah, 6(1), 19-
28.
3
Adinugraha, H. H., & dkk. (2021). Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
4
Ulya, H. N. (2021). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teori Makro Ekonomi Konvensional dan Islam.
Peklaongan: PT. Nasya Expanding Management.
5
Faizin, M. (2021). Buku Ajar Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu biasanya
satu tahun. Pendapatan nasional menurut Mukti Hakim adalah jumlah dari semua pendapatan
yang diterima oleh orang-orang di suatu negara selama satu tahun.
Ada 4 hal yang semestinya bisa diukur dengan pendekatan pendapatan nasional
berdasarkan ekonomi Islam, sehingga tingkat kesejahteraan bisa dilihat secara lebih jernih
dan tidak bias. 4 hal tersebut adalah: Pendapatan nasional harus dapat mengukur penyebaran
pendapatan individu rumah tangga, Pendapatan nasional harus dapat menukur produksi di
sektor pedesaan, Pendapatan nasional harus dapat mengukur kesejahteraan, dan Penghitungan
pendapatan nasional sebagai ukuran dari kesejahteraan sosial Islam melalui pendugaan nilai
santunan antar saudara dan sedekah.
B. SARAN
Yuniarti, Vinna Sri. 2016. Ekonomi Mikro Syariah. Bandung: CV Pustaka Setia.
Syahbudi, Muhammad. 2018. Ekonomi Makro Perspektif Islam. Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Adinugraha, H. H., & dkk. (2021). Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya Expanding
Management.
Faizin, M. (2021). Buku Ajar Ekonomi Makro Islam. Pekalongan: PT. Nasya Expanding
Management.
Ulya, H. N. (2021). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teori Makro Ekonomi Konvensional
dan Islam. Peklaongan: PT. Nasya Expanding Management.