Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO

“PENDAPATAN NASIONAL”

Disusun Oleh :

Dame Triulina Hutasoit (7192444011)


Stefani Lumbangaol (7192444009)
Fernando Habeahan (7193344014)
Nada Farida Tarigan (7193144017)
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Dr. Fitrawaty, M.Si.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Tidak ada kata lain yang lebih utama untuk saya ucapkan selain puji dan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya. Sehingga, saya
mampu menyelesaikan makalah Pengantar Ekonomi Makro dalam pokok pembahasan
Pendapatan Nasional yang merupakan salah satu tugas dalam mengikuti perkuliahan di semester
dua ini. Makalah ini saya buat dalam hal pemenuhan tugas mata kuliah yang berjudul Pengantar
Ekonomi Makro.
Saya tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran serta review dari dosen pengampu
saya yakni Ibu Dr. Fitrawaty, M.Si. Saya berharap makalah ini memiliki manfaat bagi para
pembaca nantinya. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2020

                                                                                                                               Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari
angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi (economic growth) dapat
diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional (produksi nasional) pada periode tertentu.
Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional (national income) ini merupakan gambaran dari
aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional
dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas
produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju, semua mengiginkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Pendapatan Nasional (national income) merupakan tolak ukur yang paling baik untuk


menunjukkan keberhasilan dan kegagalan perekonomian suatu negara, dari tingkat kesempatan
kerja, tingkat harga barang, dan posisi neraca pembayaran luar negeri, serta pendapatan per
kapitanya. Jika faktor-faktor yang memengaruhi tersebut menunjukkan posisi yang sangat
menguntungkan atau positif, maka tingkat keberhasilan atau tingkat kemajuan ekonomi suatu
negara akan mudah tercapai, dan begitu pula sebaliknya. Dalam perhitungan ekonomi Islam
terdapat prinsip yang harus dipegang teguh dalam perhitungan pendapatan nasional agar tujuan
negara dapat terlaksanakan dengan baik dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan  dan
kebahagiaan dalam bernegara.

B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Pendapatan Nasional?
2.Apa manfaat perhitungan pendapatan nasional?
3.Bagaimana Metode Perhitungan Pendapatan Nasional?

C.Tujuan

1.Untuk Mengertahui Apa Pendapatan Nasional.

2.Untuk Mengetahui Apa manfaat perhitungan pendapatan nasional.

3.Untuk Mengetahui Bagaimana Metode Perhitungan Pendapatan Nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.Apa itu Pendapatan Nasional?

Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota
masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun waktu
tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun. Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai
hasil produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota
masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur perkembangan
tingkat pembangunan dan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu ke waktu. Dengan metode
penghitungan pendapatan nasional, dapat diketahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian
negara.

2.Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

Pada dasarnya, menghitung pendapatan nasional dilakukan untuk mengetahui perkembangan


ekonomi suatu negara. Lebih dari itu, menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena
memiliki banyak manfaat, yaitu:

a.Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.

b.Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.

c.Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu

d.Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.

e.Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.

f.Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.

g.Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain.

h.Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.

i.Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara.

3
3.Konsep Pendapatan Nasional

Dalam menghitung  pendapatan nasional, dibutuhkan kategori-kategori dalam pendapatan


nasional itu sendiri. Pada dasarnya, pendapatan nasional dibagi menjadi enam kategori, di
antaranya:

a. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik
selama satu tahun.
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara atau
domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari Jepang yang mempunyai cabang di
Indonesia, hasil berupa barang dan jasa tersebut termasuk ke dalam GDP. Barang yang
dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka bersifat bruto atau/kotor.

b. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang
dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan dil uar negeri. Contohnya seperti
seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaysia, hasil berupa barang dan jasanya
termasuk dalam GNP.
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN

c. Produk Nasional Netto (NNP)

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)

Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses
produksi. Umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan meskipun relatif
kecil.

d. Pendapatan Nasional Netto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

4
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.

e. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha yang didapatkan secara
berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi,
melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana
pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.

f. Pendapatan yang siap dibelanjakan

Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi.

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti
pajak pendapatan.

4.Klasifikasi Perekonomian Indonesia

Menurut International Standard Industrial Classification (ISIC), perekonomian Indonesia dibagi


menjadi beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi ke dalam tiga kelompok, antara lain:

a.Sektor Primer

Sektor ini mencakup kebutuhan pokok rakyat Indonesia pada umumnya, yakni sandang, papan
dan pangan. Sektor ini terdiri dari pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta
pertambangan dan penggalian.

5
b.Sektor Sekunder

Sektor ini adalah sektor yang masih berisi kebutuhan manusia di kehidupan sehari-hari,
meskipun bukan termasuk kebutuhan pokok. Sektor ini terdiri dari industri pengolahan, listrik,
air dan gas.

c.Sektor Tersier

Sektor ini adalah sektor yang berisi hal-hal yang bukan kebutuhan pokok, bahkan bisa
dikategorikan sebagai kemewahan di kehidupan sehari-hari. Sektor ini terdiri dari perdagangan,
hotel, restoran, pengangkutan, telekomunikasi dan jasa lain-lain.

6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu
periode,biasanya selama satu tahun. Perhitungan tersebut berdasarkan anggapan bahwa
pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup selama setahun. Oleh karena itu
pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang dinyatakan dalam satuan
uang.
harga konstan adalah harga yang dianggap tidak berubah. Untuk memperoleh PDB harga
konstan, kita harus menentukan tahun dasar (based year), yang merupakan tahun di mana
perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang pada tahun tersebut kita gunakan
sebagai harga konstan. Deflator = (Harga tahun t : Harga tahun t-1) x 100%.
Dalam menghitung pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode tersebut
disesuaikan dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan pendapatan nasional dibagi
menjadi tiga metode, yaitu Metode Produksi, Metode Pengeluaran dan Metode Pendapatan.
Produk Nasional neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang
disebut juga replacement dari barang modal. Replacement atau penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi umumnya
bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan
meskipun relative kecil. Pendapatan Disposible (DI) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.

B.Saran
Dengan penjelasan yang dapat penulis jabarkan, semoga bermafaat untuk kita semua. Besar
harapan penulis kepada para pembaca untuk dapat memahami dan mampu untuk
mengaplikasikannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai