Anda di halaman 1dari 13

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Makro

Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Maret 2021

Mata Kuliah Ke-4

Dosen Pengampu :

Bpk. Albertus M. Setyastanto, S.E. , M.E.

Disusun Oleh :

Linda Wati 201914500866

Nur Khalifah Wahid 201914500913

Muhamad Subhi 201914500810

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini telah saya susun
semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapakan terimakasih kepada semua
pihak yang membantu pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari Dosen selaku
yang menerima makalah ini agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk siapapun yang membaca.
Saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 13 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional......................................................................................2
2.2 Manfaat Pendapatan Nasional..........................................................................................2
2.3 Konsep-Konsep Pendapatan Nasional..............................................................................2
2.4 Macam-Macam Metode Perhitungan Pendapatan Nasional.............................................4
2.5 Istilah-Istilah Pendapatan Nasional..................................................................................5
2.6 Pendapatan Nasional Harga Belaku Dan Harga Tetap.....................................................6
2.7 Pertumbuhan Ekonomi.....................................................................................................7
2.8 Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi.................................................................................7
2.9 Kelemahan Dalam Konsep Pendapatan Nasional............................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita
ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan
dan masih banyak sektor yang lain berlomba- lomba menghasilkan pendapatan yang
tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi,
kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan
memberikan pendapatan nasional bagi Negara. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai
output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau
jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu
tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena
pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan perekonomian suatu
Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara,
semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu
Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan
rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada
tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat
Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan
pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu
negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan
pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat
disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu
daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Pendapatan Nasional?
2. Apa saja Manfaat Pendapatan Nasional ?
3. Apa saja Istilah - istilah Pendapatan Nasional ?
4. Apa perbedaan antara Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap ?
5. Bagaimana menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pendapatan Nasional
2. Mengetahui manfaat Pendapatan Nasional
3. Mengetahui Istilah – istilah Pendapatan Nasional
4. Mengetahui perbedaan antara Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap
5. Mengetahui cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan masyarakat pda suatu negara sebagai
pemilik faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa selama satu
tahun. pendapatan masyarakat dapat berupa upah/gaji yang diterima dari usaha nya, sebagai
tenaga kerja, sewa sebagai balas jasa tanah, bunga sebagai balas jasa pemberi modal, dan laba
sebagai jasa wirausaha. Besarnya pendapatan nasional sama dengan produk nasional yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor anatara lain, ketersediaan faktor produksi, ketrampilan dan
keahlian tenaga kerja, kemajuan teknogi produksi, modal yang dialokasikan, serta stabilitas
nasional.

2.2 Manfaat Pendapatan Nasional


Berikut adalah beberapa manfaat dari perhitungan pendapatan nasional:
• Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara
• Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu
• Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
• Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor
• Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara
• Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara
• Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain
• Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu
• Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara
2.3 Konsep-Konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk domestik bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi dalam wilayah suatu negara (domestik) yang berlangsung selama satu
tahun. Pada perhitungan PDB ini termasuk juga hasil produksi dan jasa yang diasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang berproduksi dinegara bersangkutan.
Rumus GDP
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN
2. Produk Nasional Bruto
Produk nasional bruto adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat sautu negara (nasional) yang berlangsung selama setahun, termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara yang berada diluar
negeri, tetapi tidak temasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi diwilayah

2
negara tersebut. GNP tidak menghitung hasil produksi penduduk atau pengusaha asing yang
bekerja diindonesia.
Rumus GNP
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN
3. Produk Nasional Neto
Produk nasional neto adalah jumlah balas jasa yang dihasilakn oleh masyarakat suatu negara
dalam priode 1 tahun (produksi nasional kotor/GNP dikurangi penyusutan barang modal
(depresiasi).
Rumus
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
4. Pendapatan Nasional Neto
Pendapatan nasional neto adalah pendapatan yang dihitung berdasarkan balas jasa yang
diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. perhitungan nasional neto adalah
produksi nasional neto dikurangi pajak tidak langsung dan ditambah subsidi. Pajak tidak
langsung merupakan pajak yang dapat dialihkan kepada pihak lain., misalnya pajak
penjualan, pajak hadiah, PPN, serta bea masuk dan cukai.
Rumus
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
5. Pendapatan perorangan
Pendapatan perorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan pekerjaan. Perhitungan
pendapatan perorangan dilakukan dengan cara menambahkan transfer payment, yaitu
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi pada tahun yang sedang
berlangsung, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu.
Rumus
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
6. Pendapatan Yang Siap di Belanjakan
pendapatan yang siap dibelanjakan adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebih nya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi. Pendaptan ini akan mempengaruhi permintaan barang dan jasa.
Rumus
DI = PI – Pajak Langsung
7. Pendapatan Nasional Harga Berlaku
Pendapatan nasional harga berlaku adalah nilai barang yang dihasilkan negara dalam satu
tahun berdasarkan harga yang berlaku pada tahun tersebut.

3
8. Pendapatan Nasional Harga Konstan
Pendapatan nasional harga konstan adalah harga yang berlaku pada tahun tertentu disuatu
negara yang digunakan secara berkelanjutan atau sebagai tolak ukur menilai barang dan jasa
yang diahasilkan pada tahun-tahun yang lain.
9. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara yang
diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara pada jumlah penduduk
negara tersebut.
10. Produk Domestik Regional Bruto
Produk domestik regional bruto adalah total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi
oleh wilayah (regional) tertentu dalam kurun waktu tertentu (satu tahun).
2.4 Macam-Macam Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

a. Metode Pendekatan Nilai Produksi


Cara perhitungan pendapatan negara menggunakan metode pendekatan nilai produksi adalah
menjumlahkan barang atau jasa yang di produksi oleh seluruh usaha baik itu BUMN maupun
UMKM pada suatu negara dalam waktu setahun.
Kita dapat menghitung pendapatan nasional menggunakan metode produksi bearti kita harus
kalikan semua hasil produksi dengan harga satuannya. Jadi apabila dalam setahun ada 1000
item barang atau jasa, maka 1000 barang dan jasa itu dikalikan dengan harga satuannya
masing-masing, kemudian dijumlahkan. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + … + (Pn x Qn)}
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n

b. Metode Pendekatan Pendapatan


Merupakan suatu pendekatan dimana pendapatan nasional dengan menghitung jumlah
pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadapa proses
produksi.
Cara menghitung pendapatan nasional dengan metode ini dengan melakukan penjumlahan
seluruh penerimaan yang didapat oleh pemilik produksi dalam suatu negara selama satu
tahun.

4
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau gaji, sewa, bunga, dan keuntungan
yang diterima para pemilik factor produksi. Pendapatan nasional dihitung menggunakan
rumus berikut.
Y=W+r+i+P

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
W= Wage (upah atau gaji)
R = Rent (sewa) bisa biaya sewa tanah, gedung, dan harta tetap lainnya
I = Interest (bunga)
P = Profit (keuntungan)
c. Metode Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dapat juga dihitung dengan menggunakan metode pendekatan
pengeluaran. Untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan semua
pengeluaran dari rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat pada periode
tertentu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah
sebagai berikut:
Y=C+I+G+(X–M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
X = ekspor
M = impor
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

2.5 Istilah-Istilah Pendapatan Nasional

a. Produk Domestik Bruto (GDP)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang

5
belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap
bersifat bruto/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah
negara tersebut.
c. Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relatif kecil.
d. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya
NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak
langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
e. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas
jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang,
bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan
perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap
badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan),
dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan
dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
f. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.

6
2.6 Pendapatan Nasional Harga Belaku Dan Harga Tetap
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah niai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku
pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu dilakukan dalam menghitung
pendapatan nasional dari suatu periode ke periode lainnya. Untuk dapat menghitung kenaikan
itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga yang
tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk
menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain. Nilai pendapatan
nasional yzng didapat dalam penghitungan secara ini dinamakan pendapatan nasional pada
harga tetap atau pendapatan nasional riil.
2.7 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian
dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih
menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur
dengan menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output
perkapita.Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan
nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada
tahun sebelumnya Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses
pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik. Dengan
di ketahuinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas
pembangunan. Terdapat tiga faktor atau komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, yaitu akumulasi modal (capital accumulation), pertumbuhan penduduk (growth in
population), dan kemajuan teknologI.
2.8 Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan PDB-nya.
Untuk ukuran nasional, produk domestik bruto (PDB) tahun yang sedang berjalan dengan
tahun sebelumnya. Pengukuran tersebut tidak bisa dilakukan setiap saat dikarenakan data
yang tersedia belum tentu ada, sehingga data yang diambil adalah data triwulan atau data
tahunan. Data yang digunakan adalah hasil perubahan barang dan jasa yang diubah ke satuan
moneter bedasarkan harga konstan.
2.9 Kelemahan Dalam Konsep Pendapatan Nasional
Sekalipun konsep pendapatan nasional telah banyak memberikan manfaat dalam melakukan
perencanaan, baik bagi pemerintah maupun para pelaku bisnis, namun terdapat juga beberapa
kelemahan, antara lain:
• Tidak menghitung produk-produk non transaksi
Karena Pendapatan Nasional hanya berorientasi pada harga jual, maka Pendapatan Nasional
tidak menghitung nilai-nilai dari pekerjaan yang tidak dipasarkan seperti: pekerjaan ibu-ibu
rumah tangga, memperbaiki peralatan milik sendiri, dan sebagainya.
• Tidak menghitung nilai dari waktu luang (leisure time)
Waktu-waktu luang yang sebenarnya sangat berharga bagi masyarakat seperti hari libur,
memperpendek jam kerja, dan sebagainya juga tidak dikalkulasi dalam Pendapatan Nasional;
• Tidak memperhitungkan peningkatan mutu produk

7
Karena dalam konsep Pendapatan Nasional, terutama dalam hal pertumbuhannya hanya
menekankan konsep peningkatan produk riil, maka peningkatan kualitas produk juga tidak
tersentuh dalam konsep Pendapatan Nasional;
• Kurang memperhatikan pentingnya distribusi pendapatan
Konsep Pendapatan Nasional tidak memperhatikan apakah distribusinya telah memenuhi rasa
keadilan, karena cenderung lebih mengutamakan peningkatan produk riil secara total;
• Kurang berorientasi ke pendapatan per kapita
Konsep Pendapatan Nasional juga kurang berorientasi ke pendapatan per kapita. Sangat
mungkin Pendapatan Nasional pertumbuhannya sangat signifikan, namun hal itu tidak ada
artinya jika jumlah penduduk juga meningkat lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan
Pendapatan Nasional;
• Kurang memperhatikan kerusakan lingkungan
Konsep Pendapatan Nasional yang hanya menghitung penyusutan atas peralatan kerja yang
dipergunakan dalam proses produksi, maka penyusutan atas sumber daya alam yang ditandai
dengan kerusakan lingkungan karena dieksploitasinya sumber daya alam tersebut tidak
diperhitungkan. Bisa jadi, pertumbuhan ekonomi yang positif, jika penyusutan atas sumber
daya alam ini dikalkulasikan, hasilnya akan berubah menjadi negatif;
• Tidak mengkalkulasikan produk-produk dari bisnis siluman
Produk dari bisnis siluman seperti judi gelap, penyelundupan, dan bisnis barang-barang
terlarang lainnya, sekalipun secara ekonomi terdapat nilai tambah, namun pasti tidak akan
terkalkulasikan dalam Pendapatan Nasional.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perhitungan pendapatan nasional yang telah dikemukakan sebelumnyamemang diakui
merupakan ukuran yang sangat berguna dan akurat untuk menilaikinerja ekonomi suatu
negara dalam periode tertentu. Ini digunakan untuk mengukurseberapa besar tingkat
perekonomian suatu negara mengalami peningkatan atau penurunan. Dengan perhitunagn
pendapatan nasional, tingkat kesejahteraan ekonominetto pun akan terlihat dimana di
dalamnya mencakup barang-barang ekonomi daninvestasi yang menyumbang langsung
kepada kesejahteraan perekonomian.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diperlukan saran bagi pihak-pihak
yang terkait dengan makalah ini demi kesempurnaan penyusunanmakalah ini. Bagi pembaca
disarankan untuk lebih kritis dalam menghadapi berbagai ancaman di era global sekarang
agar perekonomian tetap stabil. Bagi pemerintah diharapkan mampu membangun
perekonomian yang mensejahterakan rakyat dan mampu mengatasi berbagai permasalahan
perekonomian.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan-nasional diakses
pada 26 Februari 2018 Sukirno, Sadono.2013.
Teori Pengantar Makro ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html diakses
pada 26 Februari 2018
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/metode-perhitungan-pendapatan-
nasional diakses pada 26 Februari 2018
http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan-nasional.html
diakses pada 26 Februari 2018

10

Anda mungkin juga menyukai