Anda di halaman 1dari 12

PENDAPATAN NASIONAL

Dosen Pengampu :
PUTRI SARI MARGARET JULIANTY SILABAN, SE., M.Si
Disusun oleh
Kelompok 3
Anisa Sanas Nalamjra 7212540009
Nur Aini Simbolon 7212240001
Dhea Amanda 7213540005
Tri Kurnia 7211240014
Irma Hutagalung 7211240006

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kuasa yang telah
memberikan karunia-Nya ,sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ekonomi
Makro dengan sebaik mungkin. Makalah ini kami susun tidak hanya dengan maksud
menyelesaikan tugas pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro, tetapi juga sebagai juga sebagai
penunjang wawasan kami dan pemahaman kami tentang materi yang sedang diajarkan.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami menyelesaikan tugas makalah ini,khususnya teman sekolompok kami prodi ilmu ekonomi.
Sehingga bertambahlah pengetahuan kami tentang kriteria penyusunan makalah yang baik dan
benar. Kami menyadari bahwa masih ada beberapa kekurangan dari makalah yang kami susun ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen serta pembaca sekalian sangat kami harapkan agar
kedepannya kami dapat menyelesaikan makalah yang lebih lagi dan bermanfaat bagi semua.

Medan, Maret 2022

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Latar Belakang................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

A. Pengukuran PNB............................................................................................................... 5
B. Hal-hal yang penting dalam pengukuran PNB ......................................................... 6
C. PBN dan pendapatan disposibel ................................................................................... 6
D. Identitas makro ekonomi dasar ..................................................................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendapatan nasional merupakan inti dari teori dan kebijakan ekonomi makro. Tingkat pendapatan
nasional, selain memberikan informasi produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara, juga
sebagai gambaran awal atas masalah-masalah fundamental (mendasar) yang dihadapi dalam suatu
perekonomian. Dengan demikian, analisis atas pendapatan nasional sangat diperlukan dalam
menghadapi berbagai masalah pokok yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi,
pengangguran, dan inflasi. Data pendapatan nasional membantu para perumus kebijakan
(pemerintah) untuk menjalankan roda perekonomian menuju tercapainya sasaran atau tujuan
nasional.

Salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur dari pendapatan
nasionalnya. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai keberhasilan
perekonomian suatu negara, namun cukup representatif dan lazim digunakan. Pendapatan nasional
bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu,
tetapi juga dapat digunakan untuk membandingkannya dengan negara lain. Dari rincian secara
sektoral dan angka pendapatan nasional dapat diterangkan struktur perekonomian negara yang
bersangkutan, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan per kapita.

Dengan mengetahui besarnya pendapatan nasional, Anda bisa mengetahui seberapa efisien sumber
daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dan yang terakhir,
pendapatan nasional merupakan gambaran tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi suatu
perekonomian.

B. Rumusan Masalah

 Pengukuran PNB
 Apa Pengertian Pendapatan Nasional?
 Hal-hal yang diperrlukan untuk mengukur PNB?

C. Tujuan Penulisan

 Untuk menjelaskan pengertian pendapatan nasional.


 Untuk menjelaskan manfaat penghitungan pendapatan nasional.
 Memenuhi tugas KKNI

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Dengan demikian pendapatan nasional
mempunyai peran penting dalam menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai serta
perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Kegiatan perekonomian negara dalam
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, merupakan upaya pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Aktivitas tersebut melibatkan individu,
keseluruhan masyarakat baik pemerintah, swasta, dan rumah tangga. Setiap negara akan
mengumpulkan berbagai informasi mengenai kegiatan ekonominya agar secara kontinu dapat
diperhatikan perubahan-perubahan tingkat dan corak kegiatan ekonomi yang berlaku.

A. Pengukuran PNB

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah jumlah seluruh barang
dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi tidak
diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri.
Jika dirumuskan sebagai berikut:

GNP = GDP – Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri

Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk mengetahui kondisi
perekonomian suatu negara, antara lain:

 Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut belum
maju, karena akan terjadi net factor income to abroud (pendapatan neto ke luar negeri) artinya
investasi negara tersebut di luar negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
 Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut
sudah maju, karena negara tersebut mampu menanamkan investasinya di luar negeri lebih besar
dibandingkan investasi asing di dalam negeri.

5
B. Hal-hal Yang Penting Dalam Pengukuran PNB

Produk Nasional Bruto atau pendapatan nasional dari pendekatan pengeluaran didapat dari
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian, sektor
konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah dan sektor perdagangan luar negeri. PNB juga bisa
dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran atau belanja masyarakat dalam kurun waktu
satu tahun.

Produk Nasional Bruto adalah konsep yang mempunyai arti sama dengan Gross Domestic Product
(GDP/Produk Domestik Bruto). Tetapi, Produk Nasional Bruto memperkirakan jenis-jenis
pendapatan yang sedikit berbeda.

Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung sebagai pendapatan nasional
hanyalah barang dan jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut.
Faktor-faktor produksi milik warga negara bisa terdapat baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Karena itu, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi milik warga negara di luar
negeri juga dihitung dalam PNB.
Sebaliknya, dalam menghitung PNB, produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi milik
penduduk atau perusahaan negara lain yang terdapat di dalam negeri tidak dihitung.

Produk Nasional Bruto dapat dicari dengan rumus berikut:

PNB = C + I + G + (X - M)
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

C. PBN Dan Pendapatan Disposibel

PENDAPATAN NASIONAL BRUTO (PNB)

PNB merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan
di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual sepatu di Thailand,
hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP. Perlu diingat, GNP menekankan pada
aspek kewarganegaraan (nationality). Formula untuk mencari PNB yaitu :

PNB = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri atau

PNB = PDB + Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri atau

6
PNB = PDB - Pendapatan Neto atas faktor dari luar negeri Hubungan PDB dan PNB suatu negara:
Negara berkembang, biasanya nilai PDB > PNB Negara maju, biasanya nilai PDB < PNB

Disposable income adalah pendapatan pribadi yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
setelah dikurangi pajak langsung, seperti PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), PPh (Pajak
Penghasilan), dan PBB (Pajak Bumi Bangunan).

Besar kecilnya disposable income adalah faktor penting penentu daya beli, kemampuan menabung,
bahkan kesejahteraan hidup. Hal ini karena semakin besar pendapatan bebas pajak seseorang,
semakin banyak pula kebutuhan dan keinginan yang dapat mereka penuhi.

Fungsi Disposable Income

Disposable income memiliki peran penting dalam perekonomian negara maupun perorangan.
Berikut ini beberapa fungsinya.

Tolak Ukur Kebijakan Perusahaan

Sama seperti kita, perusahaan merupakan entitas yang wajib membayar pajak secara rutin. Apabila
tingkat disposable income tinggi, maka bisnis tersebut dapat membeli lebih banyak peralatan dan
bahan baku, menambah karyawan, dan melakukan ekspansi usaha. Sebaliknya, jika tingkat
disposable income-nya rendah, ditambah lagi terjadi penurunan daya beli, maka perusahaan akan
mengurangi produksinya. Hal ini tentu berimbas pada nasib para pekerja

Memperhitungkan Mekanisme Pasar

Sebagaimana telah disinggung di atas, disposable income adalah salah satu penentu daya beli. Jika
mereka tidak mampu membeli lebih banyak produk, maka demand-nya pun berkurang. Imbasnya,
perusahaan harus mengurangi produksi, merampingkan jumlah karyawan, dan sebagainya. Oleh
karena itu, disposable income rata-rata masyarakat juga menjadi pertimbangan penting dalam
pengelolaan perusahaan karena berkaitan dengan kebijakan yang harus diambil.

Mengukur Kesehatan Finansial Pribadi Finansial sehat ditandai dengan dana yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan, pengeluaran tak terduga, dan tabungan masa depan. Nah, tujuan
menghitung disposable income adalah untuk mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sedang
sehat atau tidak. Finansial sehat ditandai dengan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan,
pengeluaran tak terduga, dan tabungan masa depan. Nah, tujuan menghitung disposable income
adalah untuk mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sedang sehat atau tidak.

Faktor yang Mempengaruhi Disposable Income

Disposable income adalah pendapatan bersih yang dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni
sebagai berikut.

Pajak Langsung

7
Sebagaimana telah disinggung di atas, pajak langsung terdiri atas PPh, PKB, dan PBB. Karena
merupakan pengurang penghasilan, maka jika tarif yang ditetapkan pemerintah turun, akibatnya
disposable income akan meningkat. Dengan demikian, Anda dapat membeli lebih banyak barang
maupun jasa.

Total Penghasilan Kotor

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi disposable income adalah jumlah penghasilan. Semakin
tinggi gaji bulanan, maka Anda berpeluang untuk memperoleh pendapatan bersih lebih banyak.

Namun hal ini hanya terjadi apabila nominal jumlah pajak yang ditanggung tidak meningkat. Pada
sebagian orang, kenaikan penghasilan juga membuat jumlah PPh meningkat. Dengan demikian,
disposable income mereka pun stagnan.

Kondisi Ekonomi dan Politik

Faktor yang tak kalah menentukan besar kecilnya disposable income adalah kondisi ekonomi dan
politik. Ketika terjadi resesi, umumnya pemerintah akan mengurangi tarif pajak. Pada fase ini,
penghasilan bersih Anda tentu bisa lebih tinggi dibanding biasanya.

Demikian pula ketika kondisi ekonomi makmur sehingga meningkatkan pendapatan dan daya beli
rumah tangga. Dampaknya, kondisi perusahaan semakin membaik, harga saham meningkat, dan
masyarakat bisa mendapat capital gain lebih besar.

Cara Menghitung Disposable Income

Setelah mengetahui pengertian dan fungsinya dalam dunia ekonomi, sebagian dari Anda mungkin
tertarik untuk mempelajari cara perhitungannya. Nah, berikut ini .cara menghitung disposable
income dengan benar.

Rumus disposable income:

Disposable income = Penghasilan Tahunan – (Pajak Langsung + pengurangan lain)

Penghasilan tahunan merupakan penghasilan kotor yang Anda peroleh selama 1 tahun. Sedangkan
pengurangan lain meliputi iuran wajib seperti BPJS kesehatan. Adapun contoh cara menghitung
disposable income adalah sebagai berikut.

Anda menerima gaji kotor sebesar Rp96 juta per tahun, dengan penghasilan bulanan Rp8 juta.
Pada bulan ini, terdapat kewajiban pembayaran pajak kendaraan sebesar Rp2 juta. Selain itu, ada
iuran BPJS sebesar Rp150 ribu. Karena terdapat kewajiban pajak bulanan, maka gunakan
penghasilan per bulan Anda ke dalam perhitungan. Dengan demikian, perhitungan disposable
income adalah sebagai berikut.

8
Disposable income

= Penghasilan – (Pajak Langsung + pengurangan lain)

= Rp8 juta - (Rp2 juta + Rp150 ribu)

= Rp5.850.000

Cara Mengelola Disposable Income dengan Baik

Mengetahui cara mengelola disposable income sama dengan merencanakan kondisi finansial agar
lebih sehat. Berikut ini beberapa tips pengelolaan yang dapat Anda terapkan. Buat Prioritas
Pengeluaran Cara mengelola disposable income adalah dengan membuat daftar kebutuhan pokok
tiap bulan. Masukkan apa saja barang yang harus Anda beli, seperti makanan, susu bayi, skincare,
dan sebagainya. Kemudian apabila masih terdapat uang sisa, gunakan untuk berinvestasi atau
membeli barang yang benar-benar Anda inginkan. Dengan demikian, penggunaan disposable
income akan lebih teratur.

Mengatur Budget Tiap Bulan

Langkah selanjutnya setelah menemukan disposable income adalah membuat alokasi keuangan
untuk tiap kebutuhan. Pastikan membagi dana secara proporsional dan adil. Misalnya 40% untuk
bahan makanan pokok, 20% sebagai jatah skincare, dan 10% dialokasikan sebagai tabungan.

D. Identitas Makro Ekonomi Dasar


Makro ekonomi meliputi berbagai konsep dan variabel, tetapi selalu ada tiga topik utama untuk
penelitian makro ekonomi. Teori-teori makro ekonomi biasanya terhubung dengan fenomena
keluarga, pengangguran dan inflasi. Diluar teori makro ekonomi, topik-topik tersebut juga
sangatlah penting untuk semua agen ekonomi termasuk pekerja, konsumen dan produsen.
Keluaran nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah ditentukan.
Semua yang di produksi dan dijual menghasilkan pendapatan. Maka dari itu, keluaran dan
pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering digunakan berganti-gantian.
Keluaran bisa ditukar sebagai jumlah pendapatan atau bisa dilihat dari sisi produksi dan diukur
sebagai jumlah nilai barang jadi dan jasa atau bisa juga dari penjumlahan seluruh nilai tambah di
dalam negeri.
Keluaran ekonomi makro biasanya diukur dengan produk domestic bruto (PDB) atau salah satu
akun nasional. Ekonomi yang tertarik dengan kenaikan keluaran jangka Panjang akan mempelajari
pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi, akumulasi mesin dan modal lainnya, serta
Pendidikan yang lebih baik dan modal manusia semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi
lebih besar di selama berjalnnya waktu. Tetapi, keluaran tidak selalu naik secara konsisten. Siklus
bisnis bisa menyebabkan penurunan keluaran jangka pendek yang disebut resesi. Ekonomi akan

9
mencari kebijakan ekonomi makro yang bisa mencegah ekonomi anjlok ke jurang resesi dan
akhirnya bisa memacu pertumbuhan jangka Panjang dengan lebih cepat.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendapatan nasional dapat dihitung baik dengan pendekatan atau metode produksi, yaitu
menghitung jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode
tertentu. Pendekatan atau metode pengeluaran, yaitu dengan menghitung jumlah pengeluaran
seluruh pelaku ekonomi di suatu negara selama periode tertentu, ataupun pendekatan atau metode
pendapatan dengan menghitung jumlah pendapatan yang diterima seluruh pemilik faktor produksi
di suatu negara selama periode tertentu

Product Domestic Buto (PDB atau GDP) adalah jumlah dari seluruh produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri. Produksi
Nasional Kotor atau Gross National Product (GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri.

B. Saran
Terdapat permasalahan, seperti inflasi dan ketimpangan distribusi pendapatan, yang harus selalu
diperhatikan pemerintah dalam kaitan untuk meningkatkan level pendapatan nasional negaranya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Partadiredja, Ace. (1985). Perhitungan Pendapatan Nasional. Jakarta: LP3ES.
Gilarso, T. (1991). Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Kanisius.

12

Anda mungkin juga menyukai