Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO

“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL”

Dosen pengampu :
Chientya Annisa Rahman Putrie, S.Pd., M.Pd.E

Disusun oleh : Kelompok 2


Denada Oktavian / 1872250007
M Farurrohman / 1872250006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI BEKASI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahakan
Rahmat dan karunia-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro yang berjudul “
Perhitungan Pendapatan Nasional” dengan tepat waktu.
Kami sebagai penyusun masih merasa banyak kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik dari
berbagai pihak yang agar nantinya dapat kami perbaiki kekurangan tersebut.

Bekasi, 23 Sep 2023

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan Pembahassn.........................................................................5
BAB II PEMBAHASAAN........................................................................6
A. Pengertian Pendapatan Nasioanal...................................................6
B. Konsep Pendapatan Nasional.........................................................6
C. Manfaat Pendapatan Nasional........................................................8
D. Faktor Pengaruh Pendapatan Nasional...........................................9
E. Rumus Pendapatan Nasioanal........................................................10
F. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional.....................................12
BAB III PENUTUP...................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................15
B. Saran dan Kritik..............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengukur keberhasilan perelonomian suatu negara salah


satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi ( economic growth) dapat dapat diukur dari
kenaikan besarnya pendapatan nasional (produksi nasional) pada periode
tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional (national income)
ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada
periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat
mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya
kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat
kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang
berkembang maupun negara-negara maju, semua menginginkan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Pendapatan nasional (national income) merupakan tolak ukur yang


paling baik untuk menunjukkan keberhasilan dan kegagalan
perekonomian suatu negara, dari tingkat kesempatan kerja, tingkat harga
barang, dan posisi neraca pembayaran luar negeri, serta pendapatan per
kapitanya. Jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut menunjukkan
posisi yang sangat menguntungkan atau posistif, maka tingkat
keberhasilan atau tingkat kemajuan ekonomi suatu negara akan mudah
tercapai, dan begitu pula sebaliknya. Dalam perhitungan ekonomi islam
terdapat prinsip yang harus dipegang teguh dalam perhitungan
pendapatan nasional agar tujuan negara dapat terlaksanakan dengan baik
dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan dan kebahagian dalam
bernegara.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pendapatan Nasional ?


2. Bagaimana Konsep Pendapatan Nasional ?
3. Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional ?
4. Apa Rumus Pendapatan Nasional ?
4
5. Bagaimana Metode Perhitungan Pendapatan Nasional ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendapatan Nasional.


2. Untuk Mengetahui Konsep Pendapatan Nasional.
3. Untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional.
4. Untuk Mengetahui Rumus Pendapatan Nasional.
5. Untuk Mengetahui Metode Perhitungan Pendapatan Nasional.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah nilai total output akhir suatu negara


dari semua barang dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun.
Pencatatan pendapatan nasional merupakan sistem pembukuan yang
digunakan pemerintah untuk mengukur tingkat kagiatan ekonomi negara
dalam periode waktu tertentu. Catatan akuntansi seperti ini mencakup
data mengenai total pendapatan yang diperoleh perusahaan dosmetik,
upyah yang dibayarakan kepada pekerja asing dan dosmetik, dan jumlah
yang dihabiskan untuk pajak penjualan dan pendapatan oleh perusahaan
dan individu yang tinggal di negara tersebut.

Pendapatan nasional adalah suatu bentuk tolak ukur yang dipakai


untuk memperhitungkan suatu perekonomian negara untuk memperoleh
gambaran tentang perekonomian yang sudah dicapai dan nilai
pengeluaran yang diproduksi.

B. Konsep Pendapatan Nasional

Konsep pendapatan nasioanal ada 5 yaitu sebagai berikut:


1. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan nasional neto (net national income) adalah pendapatan
yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud
pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
2. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (personal income) adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment).

6
Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari
sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus


dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap
badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah
laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan
tertentu misalnya keperluan perluasaaan perusahaan), dan iuaran
pensiun (iuranan yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan
setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah
tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

3. Pendapatan Siap Dibelanjakan (DI)


Pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari
personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak
langsung (direct tax) adalah pajak yang bebanya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh
wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

4. Produk Dosmetik Bruto (GDP)


Produk dosmetik bruto (gross dosmetic product) merupakan jumlah
nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama
satu tahun.

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang


dan ajasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang
yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karena jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap
bersifat bruto/kotor. Pendapatan nasional merupakan salah satu
ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.

7
5. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk nasional bruto (gross national product) atau PNB meliputi
nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun termasuk hasil produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

C. Manfaat Pendapatan Nasional


Ada beberapa manfaat pendapatan nasional sebagai berikut:
1. Menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu
Pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan
peranan suatu pemimpin atau penggerak ekonomi bangsa serta
mengetahui kelemahan dan kesalahan yang pernah terjadi dari segi
ekonomi, sehingga dapat di koreksi di masa selanjutnya.
2. Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa
Pendapatan nasional merupakan tolak ukur kesuksesan dan
kemakmuran suatu bangsa. Negara dengan pendapatan nasional yang
tinggi menunjukkan prestasi ekonomi yang baik.
3. Membandingkan perekonomian dengan negara lain
Pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan
perekonomian negara lain, sehingga suatu negara dapat mempelajari
kondisi ekonomi negara lain. Selain itu, pendapatan nasional yang
tinggi merupakan kebanggan tersendiri bagi negara.
4. Menerangkan struktur perekonomian negara
Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk
mengetahui dimana kelemahan perekonomian yang perlu diperbaiki.
Hal ini juga dapat menyatakan persentase pendapatan nasional
berdasarkan jenis pendapatan atau produksi.
5. Mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita
Perhitungan pendapatan nasional merupakan cara untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Hal ini

8
penting dilakukan agar perekonomian mengalami peningkatan setiap
tahunnya.
6. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah
Masyarakat dapat beropini tentang pendapatan nasional, sehingga
pemerintah dapat merumuskan kebijakan ekonomi yang sesuai dengan
kondisi masyarakat. Opini masyarakat juga berfungsi sebagai sarana
untuk menyadarkan pemerintah tentang pentingnya perekonomian
suatu negara.

D. Faktor Pengaruh Pendapatan Nasional


Mengutip dari buku Perekonomian dan Bisnis Indonesia (2021)
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu:
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat adalah suatu keseluruhan barang dan jasa yang
akan dibeli sektor perekonomian pada berbagai tingkatan harga.
Permintaan penawaran agregat menunjukkan antara hubungan
keseluruhan permintaan terhadap barang dan jasa sesuai dengan
tingkat harga.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu satu tahun.
Sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi.
3. Investasi
Investasi adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk
menciptakan modal baru. Tujuan dari investasi adalah untuk
mengganti bagian modal yangsudah rusak dan menambah
penyelidikan modal yang ada.

9
E. Rumus Pendapatan Nasional untuk Berbagai Metode
Ada tiga rumus pendapatan nasional untuk tiga metode sebagaimana
dijelaskan dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017) sebagai berikut:
1. Rumus pendapatan nasional metode produksi
Dalam metode produksi pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan hasil produksi barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh sektor selama periode tertentu.
Perhitungan pendapatan nasional dilakukan dengan metode produksi dari
17 sektor ekonomi berikut:
a. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
b. Sektor pertambangan dan pengggalian.
c. Sektor industri pengolahan.
d. Sektor pengadaan listirk dan gas.
e. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.
f. Sektor konstruksi.
g. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.
h. Sektor transportasi dan pergudangan.
i. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
j. Sektor informasi dan komunikasi.
k. Sektor jasa keuangan dan asuransi.
l. Sektor real estate.
m. Sektor jasa perusahaan.
n. Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan sosial wajib.
o. Sektor jasa pendidikan.
p. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
q. Sektor jasa lain.

Rumus pendapataan nasional dihitung dengan cara :


Y = (Unit 1 × Harga 1) + Nilai tambah (Unit 2 × Harga 2) + m… Nilai tambah
(Unit n × Harga n).

Simak contoh kasus berikut dikutip dari buku Perekonomian dan Bisnis
Indonesia (2021):

10
Industri pengolahan tekstil melakukan kegiatan sebagai berikut.
 Membeli 1000 kapas dari petani kapas dengan harga Rp 100.000 per
meter.
 Kapas diproses menjadi benang dengan harga Rp 170.000.
 Benang diproses menjadi kain dengan harga Rp 200.000.
 Kain diproses menjadi pakaian dengan harga Rp 250.000.
 Pakaian dijual di pusat perbelanjaan dengan harga Rp 300,000.

Pendapatan nasional metode produksi adalah:


 Petani kapas: 1000 × Rp 100.000 = Rp 100.000.000
 Benang: (1000 × Rp 170.000) − (1000 × Rp 100.000) = Rp 70.000.000
 Kain: (1000 × Rp 200.000) − (1000 × Rp 170.000) = Rp 30.000.000
 Pakaian: (1000 × Rp 250.000) − (1000 × Rp 200.000) = Rp 50.000.000
 Pasar: (1000 × Rp 300.000) − (1000 × Rp 250.000) = Rp 25.000.000

Maka total pendapatan nasional adalah Rp 100.000.000 + Rp 70.000.000 +


Rp 30.000.000 + Rp 50.000.000 + Rp 25.000.000 = Rp 275.000.0000.

2. Rumus pendapatan nasional metode pengeluaran


Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa akhir oleh
rumah tangga konsumen (konsumsi), rumah tanagga produsen (investasi),
sektor pemerintah (pengeluaran pemerintah), dan sektor luar negeri (ekspor
dikurangi impor) dalam periode satu tahun.
Rumus pendapatan nasional metode pengeluaran adalah Y = C + I + G jika
perekonomian bersifat tertutup. Sedangkan untuk perekonomian terbuka, rumus
pendapatan nasional menjadi Y + C + I + G + (X – M).
Keterangan:
 Huruf Y adalah pendapatan nasional.
 Huruf C (Consumption) adalah pengeluaran agregat rumah tangga.
 Huruf I (Investment) adalah pengeluaran agregat sektor bisnis yang
diwakili oleh nilai investasi.
 Huruf G (Government) adalah pengeluaran agregat sektor pemerintah.
 Huruf X (Export) adalah kegiatan ekspor.

11
 Huruf I (Import) adalah kegiatan impor.

3. Rumus pendapatan nasional metode pendapatan


Dalam metode pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan seluruh penerimaan faktor-faktor produksi suatu negara dalam
waktu satu tahun. Faktor-faktor produksi meliputi:
 Sumber daya alam.
 Sumber daya manusia.
 Modal.
 Tenaga ahli.
Rumus pendapatan nasional metode pendapatan adalah Y = r + w + i +p.
Keterangan:
 Y: Yearly income (pendapatan nasional).
 R: Rent (sewa), yaitu balas jasa atas produksi tanah.
 W: Wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja.
 I: Interest (bunga), yaitu balas ajasa atas faktor produksi modal
 P: Profit (laba) yaitu balasa jasa atas faktor produksi kewirausahaan.

F. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


Terdapat tiga pendekatan untuk mengukur pendapatan nasional, yaitu
pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan
pengeluaran.
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai
tambah. Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai
tambah pada sektor produksi. Perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Y = (Q1 × P1) + (Q2 × P2) + (Q3 × P3) + ... + (Qn × Pn)

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional

12
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = Jenis barang ke-1
Qn = Jenis barang ke-n

2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan
yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang
mereka terima dalam proses produksi meliputi:

a. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja.


b. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah.
c. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal.
d. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha.
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional
dirumuskan sebagai berikut:
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = pendapatan bersih dari sewa
i = pendapatan dari bunga
p = pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan
pemerintah) dalam suatu negara meliputi:

a. Pengeluaran konsumsi rumah ( Consumption / C )


b. Investasi dosmetik bruto ( Investment / I )
c. Pengeluaran konsumsi pemerintah ( Government Expenditure / G )
d. Ekspor neto atau nilai ekspor ( Export / X ) dikurangi impor ( Import / I )

13
( X – M ).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
C = Consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = Investment ( investasi )
G = Government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = Exspor
M = Impor

Pendekatan pendapatan nasional yaitu, produksi, pendapatan, dan


pengeluaran dapat membantu suatu negara untuk menentukan jumlah atau
besarnya pendapatan nasional. Karena besar kecilnya pendapatan nasional suatu
negara menentukan maju dan berkembangnya suatu negara karena berhubungan
dengan laju perekonomian negara.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perhitungan pendapatan nasional yang telah dikemukakan
sebelumnya memang diakui merupakan ukuran yang sangat berguna dan
akurat untuk menilai kinerja ekonomi suatu negara dalam periode
tertentu. Ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat
perekonomian suatu negara mengalami peningkatan atau penurunan.
Dengan perhitungan pendapatan nasional, tingkat kesejahteraan ekonomi
netto pun akan terlihat dimana di dalamnya mencakup barang-barang
ekonomi dan investasi yang menyubang langsung kepada kesejahteraan
perekonomian.
Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan , yaitu: pendekatan pendapatan, pendekatan produksi dan
pendekatan pengeluaran. Pendekatan pendapatan dilakukan dengan
menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor
produksi, yaitu tenaga kerja, tanah, modal ,dan skill.
Pendekatan produksi dilakukan dengan menghitung jumlah barang
dan jasa yang diproduksi berdasarkan sektor lapangan usaha yang terdiri
dari 9 sektor utama. Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata
untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.
Dengan kata lain, pendapatan perkapita adalah nilai jumlah barang dan
jasa yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara dalam satu tahun.

B. Saran dan Kritik


Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
diperlukan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan makalah ini demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini. Bagi pembaca disarankan untuk
lebih kritis dalam menghadapi berbagai ancaman di era global sekarang
agar perekonomian tetap stabil. Bagi pemerintah diharapkan mampu
membangun perekonomian yang mensejahterakan rakyat dan mampu
mengatasi berbagai permasalahan perekonomian.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://katadata.co.id/intan/berita/620f11815d57c/pendapatan-nasional-jenis-
rumus-manfaat-dan-faktor-pengaruhnya
https://www.gramedia.com/literasi/pendapatan-nasional/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pendapatan-nasional-pengertian-cara-
menghitung-rumus-metode-dan-manfaatnya

16

Anda mungkin juga menyukai