Anda di halaman 1dari 20

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Ekonomi Mikro dan Makro
Dosen Pengampu :
Achmad Miftachul Huda, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Bachtiar Eka Priyadi (12402193203)
2. Ina Aniyaningsih (12402193210)
3. Mavida Puspadina (12402193214)
4. Novia Nur Anggraini (12402193221)
5. Niki Dwi Rukmini (12402193238)

SEMESTER II
JURUSAN EKONOMI SYARIAH 2-E
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah–Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Ekonomi Mikro dan
Makro” dalam bentuk makalah, dengan lancar dan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan
dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “Konsep Pendapatan
Nasional” ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini, kami berharap dari
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami
maupun pembaca. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Tulungagung, 10 April 2020


                                                             

                  Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Pendapatan Nasional..........................................................................2
B. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional..................................................................2
C. Perhitungan Pendapatan Nasional........................................................................2
1. Cara Pengeluaran............................................................................................2
2. Cara Produk Neto(Produksi)..........................................................................3
3. Cara Pendapatan.............................................................................................5
D. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional........................................................11
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional............................................15
F. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Diposebel............................................................16
G. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi...............................................................17
H. Sumber-sumber Pendapatan Negara.............................................................................18

BAB III : PENUTUP......................................................................................................19


A. Kesimpulan.........................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha.Di Negara kita ini,
berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan
masih banyak sektor yang lain berlomba – lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna
menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor juga akan memberikan pendapatan
nasional Negara. Pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu
Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. 
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu
Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh penadapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang
sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur
keberhasilan perekonomian suatu Negara. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai
tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasioanal sudah
terlanjur diyakini serta di terapakan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau
tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber – sumber pertumbuhan
ekonomi tersebut. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu
Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin
tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.

B. Rumusan Maslah :
1) Pengertian pendapatan nasional 
2) Konsep pendapatan nasional 
3) Penghitungan pendapatan nasional 
4) Manfaat penghitungan pendapatan nasional 
5) Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional 
6) Sumber-sumber pendapatan Negara
C. Tujuan :
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperluas wawasantentang
pendapatan nasional khususnya di negara Indonesia, untuk mengetahui seberapa besar
dan sejauh mana pertumbuhan ekonomi Negara kita dan bagaiman cara supaya Ekonomi
Indonesia juga dapat meningkat seperti halnya dengan negara – negara maju.
Meningkatkan pendapatan nasional supaya rakyat dinegara Indonesia dapat makmur
seperti di Negara – negara maju, serta bagaiman cara – cara untuk menghitung
pendapatan nasional.  
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendapatan nasional


Secara sederhana pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung
berdasarkan nilai pasar. Pengertian lain pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan umtuk memproduksikan
barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Setiap negara memiliki suatu sistem
perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut merupakan suatu cara mengumpulkan
informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai berikut.
a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional
c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan
untuk menciptakan produk nasional tersebut.
Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan
nasionalnya. Usaha-usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara pasti
diarahkan untuk meningkatkan kestabilan pendapatan nasional.
Beberapa istilah pendapatan nasional :
 Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam istilah Inggrisnya Gross Domestic
Product (GDP) nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh
faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing.
 Produk Nasional Bruto (PNB) atau dalam istilah Inggrisnya Gross National
Product (GNP) nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional
hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung
(warga negara itu sendiri).
 Pendapatan Nasional Harga Berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa
yang dihasilkan dari suatu negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga-
harga yang berlaku pada tahun tersebut.
 Pendapatan Nasional Harga Tetap (Riil) adalah yang berlaku pada suatu tahun
tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan
pada tahun-tahun berikutnya.
 Pendapatan Nasional Harga Pasar adalah apabila perhitungan nilai barang itu
menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli.
 Pendapatan Nasional Harga Faktor adalah pendapatan yang dihitung bergantung
pada jumlah pendapatan faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang tersebut.
 Pendapatan Nasional Bruto adalah pendapatan nasional yang masih meliputi
depresiasi (nilai penyusutan).
 Pendapatan Nsional Neto adalah pendapatan nasional bruto dikurangi depresiasi.

B. Konsep - Konsep Pendapatan Nasional


a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor produksi
milik warga negara tersebut dan negara asing. Contohnya terdapat perusahaan A
dari Korea yang mempunyai cabang di Indonesia, nah hasil produksinya juga
harus dihitung ke dalam GDP.
Rumus menghitung GDP
GDP = Pendapatan WNI di Dalam Negeri + Pendapatan WNA di Dalam
Negeri

b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)nilai barang dan
jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari
negara yang pendapatan nasionalnya dihitung (warga negara itu sendiri). Contohnya
seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya
berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
Rumus menghitung GNP

GNP = Pendapatan WNI di Dalam Negeri + Pendapatan WNI di Luar


Negeri

c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP) Produk Nasional
Neto adalah produk nasional bruto dikurangi penyusutan barang-barang pengganti
modal dalam proses produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan nasional
yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP adalah untuk
mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi.
Rumus mencari NNP
NNP = GNP - Penyusutan

d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) = NNI Pendapatan Nasional Neto
adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambah
dengan subsidi
Rumus mencari NNI

N NI = NNP – Pajak tidak langsung + Subsisdi

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas


jasa atas faktor produksi. Uang pajak memang diterima oleh penjual/produsen
bersama harga pasar barang yang dijualnya, tetapi uang pajak itu wajib
diserahkan kepada pemerintah.
 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih
murah daripada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga
pupuk, BBM, atau beras.

e. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI) Pendapatan Perongan adalah seluruh


jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan masyarakat.
Rumus menghitung PI

PI = NNI = transfer payment – (laba ditahan + iuran asudanri + iuran jaminan


sosial + pajak perseorangan)
f. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income) Pendapatan Disposible
adalah pendapatan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Pajak
penghasilan adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
Rumus menghitung DI

Disposible Income = Personal Income – Pajak Penghasilan

g. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Produk Domestik Regional Bruto adalah
jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh
kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu.

C. Perhitungan Pendapatan Nasional


Perhitungan pendapatan nasional dapat dihitung dengan 3 cara penghitungan yaitu
1. Cara pengeluaran
2. Cara produk neto (produksi)
3. Cara pendapatan

1. Perhitungan Pendapatan Nasional Cara pengeluaran


Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat
memberi gambaran tentang :
a) Sampai di mana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai di
mana baiknya tingkay pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran
yang sedang dinikmati.
b) Memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis
makroekonomi.

Komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian.Penghitungan


pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran ke atas
barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen yaitu :
1. Konsumsi Rumah Tangga (C)
Nilai pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai
jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu.
2. Pengeluaran pemerintah (G)
Nilai pemebelanjaan yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli barang
terutama untuk kepentingan masyarakat.
3. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta atau Investasi (I)
Pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi
barang dan jasa di masa yang akan datang.
4. Pengeluaran ekspor dan impor (X – M)
Nilai Ekspor yang dilakukan suatu negara dalam satu tahun tertentu dikurangi
dengan nilai impornya dalam periode waktu yang sama.
Perhitungan pengeluaran ini dapat dirumuskan:

Y=C+I+G+(X–M)

Keterangan :
- Y = Pendapatan Nasional
- C = Pengeluaran konsumsi
- I = Pengeluaran Investasi
- G = Pengeluaran Pemerintah
- X = Eksport
- M = Import

2. Perhitungan Pendapatan Nasional Cara Pendekatan Produk Neto (produksi)


Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara menjumlahkan nilai
tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan berbagai lapangan usaha
perekonomian yang memeliki tujuan penting:
a) Untuk mengetahui seberapa besarnya sumbangan berbagai sector ekonomi di
dalam mewujudkan pendapatan nasional
b) Sebagai salah satu untuk menghindari perhitungan dua kali, yaitu dengan hanya
menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses
produksi.
Pendekatan Produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama
satu periode tertentu. Ketika menghitung pendapatan nasional harus dihindari
terjadinya perhitungan ganda.
Oleh karena itu, pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan nilai
tambah ( bukan nilai jual ) seluruh barang dan jasa yang dihasilkan. Nilai produk yang
dihitung dengan pendekatan ini adala nilai jasa dan barang jadi ( bukan bahan mentah
atau barang setengah jadi.
Perhitungan pengeluaran ini dapat dirumuskan:

Y=E+A+I+N+J

Keterangan : 
- Y = Pendapatan Nasional 
- E = Sektor Ekstraktif
- A = Agraris
- I = Industri
- N = Niaga/Perdagangan 
- J = Jasa 

Penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini didasarkan


atas jumlah hasil barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat atau negara dalam satu
tahun.Semua nilai hasil akhir barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Hal ini berarti
bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar ( NI ) besarnya sama dengan
produk nasional atas dasar harga pasar.

3. Perhitungan Pendapatan Nasional Cara pendapatan


Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan
( upah, sewa, bunga, dan laba ) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor – faktor produksi yang
diberikan kepada perusahaan. 
Penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendapatan, pada umumnya
menggolongkan pendapatan yang diterima sektor – sektor produksi dengan cara
sebagai berikut :
1. Keuntungan Perusahaan Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu
perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya. 
2. Pendapatan Usaha Perorangan Merupakan pendapatan yang diterima dari
penggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani. 
3. Pendapatan Sewa Merupakan jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya
yang digunakan untuk kegiatan ekonomi. 
4. Bunga Netto dibayar oleh perusahaan dikurangi dengan bunga uang diterima
oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri..
Perhitungan pengeluaran ini dapat dirumuskan:

Y=w+r+i+p

Keterangan : 
NI = Pendapatan Nasional 
w = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya 
r = Pendapatan bersih dari sewa 
i = Pendapatan dari bunga 
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan 

D. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional


Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran
suatu negara dan mendapatkan data – data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Bila data pendapatan nasional
diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi perekonomian dalam suatu
Negara. Berikut ini beberapa dampak diketahuinya pendapatan nasional bagi kondisi
perekonomian dalam negeri:
a) Dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah dapat menelaah kembali
struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat
kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini. 
b) Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat mengetahui tingkat penyebaran
pendapatan yang kurang merata antar daerah dengan begitu pemerintah dapat
membuka lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah dengan tujuan
mengurangi pengangguran dan kemiskinan serta pendapatan antar daerah juga akan
lebih merata. Sehingga kondisi perekonomian di Negara ini dapat ditingkatkan. 
c) Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya
kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional.
Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan sektor – sektor tertentu yang kurang
memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional agar dapat lebih berkontribusi
terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan datang, serta dapat
menentukan sektor mana saja yang menjadi anadalan untuk meningkatkan
pendapatan nasional. 
d) Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan
perumusan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di Negara ini
untuk masa yang akan datang. 
Semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi
perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Semoga dengan segala
perbaikan yang akan dilakukan pemerinth, Negara kita dapat meningkatkan pendapatan
nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan tingkat
kesejahteraan rakyat.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional


a. Permintaan dan penawaran
Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan
dibeli oleh sektor – sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran
agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang – barang dan
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan – perusahaan dengan tingkat harga tertentu. 
   Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Jika
terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan – perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan
tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adannya kenaikan pada permintaan
agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional
( pendapatan nasional ), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional ( pendapatan nasional ) dan menambah pengangguran. 
b. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang – barang dan jasa dalam
perekonomian dalam jangka waktu tertentu ( biasanya satu tahun ), sedangkan
Tabungan ( saving ) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.Hal
ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika
dihubungkan dengan pendapatan. 
c. Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto,
Investasi adalah belanja pada barang kapital baru dan tambahan untuk
persediaan. contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk
menghasilan barang dan jasa. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu
komponen penting dari pengeluaran.

F. Pendapatan Pribadi Dan Pendapatan Disposebel


1. Pendapatan Pribadi
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk
sesuatu Negara. Dari istilah pendapatan pribadi ini dapatlah disimpulkan bahwa dalam
pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut
merupakan pemberian – pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai
golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa
atau usaha apa pun, sebagai imbalannya.

Bunga pinjaman konsumen dan pemerintah


Pendapatan masyarakat lain yang tidak tergolong kepada pendapatan nasional tetapi
termasuk di dalam pendapatan pribadi adalah pendapatan yang berupa bunga ke atas utang
Negara dan bunga ke atas pinjaman untuk konsumsi. Sebab kedua jenis bunga tersebut tidak
termasuk sebagai pendapatan nasional. Karena pendapatan pribadi meliputi semua
pendapatan masyarakat, tanpa menghiraukan apakah pendapatan itu diperoleh dan
menyediakan factor – factor produksi atau tidak.

Yang Tidak Termasuk Dalam Pendapatan Pribadi


1) Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan.
2) Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan.
3) Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja kepada dana pensiun.

Hubungan antara pendapatan nasinal dan pendapatan pribadi :


PENDAPATAN NASIONAL
Dikurangi :
a) Keuntungan perusahaan tak dibagi.
b) Pajak keuntungan perusahaan.
c) Konstribusi kepada dana pensiun (kalau ada).
Ditambah :
a) Pembayaran pindahan.
b) Bunga pinjaman konsumen.
c) Bunga pinjaman pemerintah.
= PENDAPATAN PRIBADI

2. Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima
pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel. Pada hakikatnya
pendapatan ini dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada
dalam perekonomia, untuk membeli barang-barang dan jasa yang mereka ingini. Tapi tidak
semua dapat digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan sebagian
lainnya untuk membayar bunga pinjaman.
Hubungan antara (1)  pendapatan disposebel (Yd) dan pendapatan pribadi (Yp), dan (2)
pendapatan disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan, dinyatakan dengan rumus
berikut:
(1)   Yd = Yp – T
(2)   Yd = C + S

G. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi


Salah satu kegunaan penting dari data pendapatan nasional adalah untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu negara dari tahun ke tahun.

Cara Menghitung Tingkat Pertumbuhan


Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlulah dihitung
pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil.
a. FORMULA PERHITUNGAN
Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara
langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil yang tersedia. Formula yang akan
digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah:

dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam persen. PN


riil1 adalah pendapatan nasionaluntuk tahun diman atingkat pertumbuhan ekonominya
dihitung dan PN riil0 adalah pendapata nasional pada tahun sebelumnya.
Jika suatu negara tidak melakukan perhitungan pendapatan nasional menurut harga tetap,
maka ada 2 tahap yang harus dilakukan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi:
(i) dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga masa ini, dan (ii) menghitung
tingkat pertumbuhan ekonomi. Untuh menghitung pada tahap (i) formulanya adalah :

Dimana PNriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n, HI adalah indeks harga atau
pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n, dan PN masa ini adalah
pendapatan nasional pada harga masa ini, yaitu pada tahun n. (Sukirno, 2015)

H. Sumber-Sumber Pendapatan Negara


1) Penerimaan Dalam negeri
a. Penerimaan perpajakan :
1. Pajak dalam negeri (PPh, PPN, PBB, cukai, dan lainnya).
2. Pajak perdagangan internasional (bea masuk, pajak impor).
b. Penerimaan bukan pajak :
1. Penerimaan sumber daya alam.
2. Bagian laba BUMN.
3. Penerimaan Negara bukan pajak lainnya.

2) Hibah
a. Sumber-Sumber Pendapatan Daerah :
a) Pendapatan Asli Daerah
1. Pajak daerah.
2. Retribusi daerah.
3. Bagian laba Badan Usaha Milik Daerah.
4. Penerimaan dari dinas-dinas daerah.
5. Penerimaan lain-lain.
b) Dana Perimbangan
1. Bagi hasil pajak dan bukan pajak.
2. Dana Alokasi Umum (DAU) dari.
c) Pemerintah Pusat
1. Dana Alokasi Khusus (DAK).
2. Dana perimbangan.
3. Pinjaman pemerintah daerah.
4. Pinjaman untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Lain-lain pendapatan yang
sah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendapatan Nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. 
2. Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto ( GDP ),
produk sasional bruto ( GNP ), pendapatan nasional netto ( NNI ), pendapatan
perseorangan ( PI ), pendapatan yang siap dibelanjakan ( DI ). 
3) Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi,
pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. 
4) Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah agar pemerintah dapat menelaah
kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat
kebijakan, dapat mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar
daerah, dengan begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang
berpendapatan rendah, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai
sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat
meningkatkan sektor – sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi
pendapatan nasional, dapat membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke
waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan. 
5) Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran
agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.  

B. Saran
1. Bagi para pembaca jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh
maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-buku yang
berkaitan
2. Tidak hanya membaca, kita harus menambah pengalaman dari orang-orang yang
berpengalaman.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, S. (2015). MAKROEKONOMI Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai